Anda di halaman 1dari 13

Pretreatment, biofouling dan

Membrane Cleaning
Pretreatment, biofouling dan Membrane Cleaning

Tahapan Proses Sistem Reverse Osmosis

Pretreatment Membran Postreatment

Pretreatment
Tujuan :
Mempersiapkan (feed) umpan yang akan diproses oleh sistem membran
(Reverse Osmosis) dengan cara menurunkan Dissolved Matter dan Total
Suspended Solid (Total zat padat tersuspensi).

Dissolved matter– senyawa garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam


air misalnya NaCl dan senyawa-senyawa pasangan garam-garam terlarut
dalam bentuk sulfat, karbonat dan silika
Total Suspended Solid merupakan partikel-partikel (padatan) anorganik,
senyawa koloid dan senyawa senyawa biologi (mikroorganisme, alga).

Adanya senyawa padatan terlarut dan tersuspensi dalam air umpan dapat
menyebabkan :

1. Penyumbatan (blocking) dalam aliran menuju membran yang akan


meningkatkan pressure drop dan memperberat kerja sistem pompa

2. Menurunkan laju permeate dan meningkatkan jumlah senyawa garam


yang berada di permukaan membran.
Scaling disebabkan oleh senyawa :

Kalsium Karbonat
Kalsium sulfat
Senyawa silika kompleks
Barium sulfat
Stronsium sulfat
Kalsium fluorida

Kalsium Karbonat :
Pengendapan Kalsium Karbonat disebabkan oleh :

 Peningkatan konsentrasi kalsium atau bikarbonat


 Penurunan konsentrasi CO2
 Meningkatnya temperatur
 Meningkatnya pH (lebih alkali)

Menghindari scale :

1. Menetralkan senyawa bikarbonat dengan menambahkan asam


2. Menggunakan senyawa yang dapat mengontrol scale
Kalsium Sulfat

Cara pencegahan scaling RO karena CaSO4 :


1. Penambahan agen antiscaling seperti polyphospate, polycarboxylate
atau sodium hexametaphospate untuk mencegah pengendapan oleh
CaSO4.
2. Menurunkan laju recovey permeat untuk keamanan operasi ketika
aliran brine (garam) mempunyai konsentrasi yang tinggi dari batas
kelarutannya.
Silika
Scaling karena silika sangat tergantung pada pH dan temperatur.
Temperatur operasi yang rendah (di bawah 10 oC dan kejenuhan
silika dibawah 120 pp, tidak/sedikit pengaruhnya terhadap
scaling.
Sebaliknya bila suhu atau konsentrasi garam tinggi akan
menyebabkan scaling.
Silika dapat membentuk senyawa kompleks dengan besi,
aluminium dan magnesiium hidroksida.
Senyawa Organik
Biofouling
Biofouling :

-Menurunkan laju permeate


-Meningkatkan pressure drop
-Menurunkan persentase rejeksi garam
Penyebab :

1. Keberadaan mikroorganisme dalam air umpan


2. Tersedianya permukaan membran yang memungkinkan terbentuknya koloni
mikroorganisme
3. Membran RO mereject semua mikroorganisme yang ada dalam air umpan,
namun sebagian sel yang direjeksi oleh membran melapisi permukaan
sehingga membentuk biofilm.
4. Peralatan pada pretreatment seperti media filter, activated carbon bed atau
sistem pipeline menyedikan areal yang memungkinkan pertumbuhan
mikroorganisme atau bakteri
5. Tidak efektifnya biocides melakukan difusi dan penetrasi terhadap film
bakteri karena hanya menyerang sel tunggal yang ada dalam air umpan.
Mekanisme biofouling
Terjadinya biofouling tergantung pada kondisi feed water, desain sistem dan
konidisi operasi . Temperatur ≥30 oC sangat berpotensi mendukung
pertumbuhan bakteri dan pembentukan biofilm. Selain itu faktor sistem
dead-end, pipa yang kasar atau tanki air yang tidak didesinfektan akan
menyebabkan pembentukan biofilm.

Pembentukan film dapat terjadi karena adanya adsorbsi molekul besar pada
permukaan membran. Adanya muatan elektrostatic pada film dapat
menyebabkan adesi mikrobial.

Mikrobial adesi terjadi karena adanya gaya-gaya hidrodinamis, kematian


mikroba, dan difusi. Lapisan mirobial pada permukaan membran terlindungi
dari shear stress karena lapisan tsb lebih tipis dibandingkan ketebalan
boundary layer. Membran RO menolak sel-sel bakteri dan mikroorganisme
yang menuju permukaan membran.

Proses adesi juga dipengaruhi oleh jumlah sel pada fasa bulk, konsentrasi
nutrien, suhu, pH dan hidrodinamika aliran dan muatan di permukaan.
Biofouling treatment

Penambahan biosida pada air umpan pada dosis yang tepat dapat
membunuh mikroorganisme dan sel bakteri yang tersuspensi pada
air dan membentuk biofilm pada beberapa bagian sistem
pengolahan. Penambahan biosida mencegah pertumbuhan biofilm
yang sudah ada atau pembentukan biosida yang baru. Namun
demikian, biofilm yang sudah terbentuk dari sel bakteria yang
mati dapat tertahan dan mempengaruhi kinerja sistem misalnya
meningkatkan presuure drop, recovery yang rendah, salt rejection
yang rendah dll.
• Efektifitas biosida tergantung pada faktor disain dan operasi yang
mencakup : jenis dan konsentrasi biosida, reaksi samping biosida
dengan komponen lain selain bakteri atau mikroorgansime,
keadaan perumbuhan dan sifat fisi dari biofilm.

• Peningkatan konsentrasi, suhu dan waktu tinggal biosida akan


meningkatkan persentase mikroorganisme yang dapat dimatikan.

• Senyawa chlorine adalah salah satu agen biosida yang efektif fan
umum digunakan. Dalam pemakaiannya tetap harus
memperhtaikan unit dechlorinasi sebelum feed masuk ke sistem
RO untuk melindungi membran yang sensitif terhadap serangan
chlorine.

• Jenis biosida yang umum digunakan adalah formaldehid, ozon,


peracetic acid, hidrogen peroksida dll.
Membrane Cleaning

Anda mungkin juga menyukai