Anda di halaman 1dari 36

PERANCANGAN PROGRAM PENGUJIAN

SUBSTANTIF THD UNSUR NERACA & L/R

M- POKOK BAHASAN REFE


KE RINSI
1 Pengujian Substantif thd Kas Dan Pemerik
Piutang Akuntan
Mulyadi
2 Pengujian Substantif thd persediaan

3 Pengujian Substantif thd Investasi


4 Pengujian Substantif thd Aktiva tetap
5 Pengujian Substantif thd Aktiva tak
berujud
PERANCANGAN PROGRAM PENGUJIAN
SUBSTANTIF THD UNSUR NERACA & L/R

M- POKOK BAHASAN REFERIN


KE SI

6 Pengujian Substantif thd Utang Lancar Pem.Aku


ntansi.
Mulyadi
7 Pengujian Substantif thd Utang Jangka
Panjang
8 Pengujian Substantif thd Modal Sendiri
9 Pengujian Substantif thd unsur laba/rugi
10 Pengujian Substantif thd pendapatan
dan Biaya
PENGUJIAN KEPATUHAN THD SIKLUS KAS
 Hampir semua transaksi perusahaan
bermula atau berakhir ke
penerimaan atau pengeluaran Kas.
 Transaksi penjualan kredit akhirnya
akan menyangkut penerimaan Kas
dari Piutang.
 Transaksi pembelian akhirnya akan
menyangkut pengeluaran Kas.
 Transaksi depresiasi aktiva tetap
bermula dari pengeluaran Kas.
Sistem Akuntansi dalam siklus
Kas
 Sistem penerimaan kas

 Sistem pengeluaran kas

 Sistem kas kecil


Unsur Pengendalian intern
dalam siklus Kas
I.Organisasi :
• Fungsi penyimpanan Kas harus terpisah
dari fungsi Akuntansi
• Transaksi penerimaan dan pengeluaran
kas tdk boleh dilaksanakan sendiri oleh
fungsi penyimpanan kas sejak awal
sampai akhir, tanpa campur tangan dari
fungsi yang lain.
II.Sistem otorisasi dan Prosedur pencatatan:
 Penerimaan Kas harus mendapatkan
otorisasi dari pejabat yang berwenang
 Pengeluaran Kas harus mendapatkan
otorisasi dari pejabat yang berwenang
 Pembukaan dan penutupan Rekening Bank
hrs mendapatkan persetujuan dari yang
berwenang.
 Pencatatan dlm jurnal penerimaan kas dan
pengeluaran Kas , hrs didasarkan bukti
Kas masuk dan bukti kas keluar yg
mendapatkan otorisasi dari yang
berwenang dan yang dilampiri dokumen
pendukung yang lengkap.
3. Praktek yang sehat
 Saldo kas yang ada di tangan (Cash On Hand) hrs
dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan
yang tdk semestinya.
 Dokumen dasar dan dokumen pendu kung transaksi
pengeluaran Kas harus dibubuhi cap Lunas, oleh fungsi
penyimpanan kas setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan.
 Penggunaan rek.koran Bank(Bank statement), yg mrp
informasi dari pihak ketiga, utk mengecek ketelitian
catatan kas oleh unit organisasi yg tdk terlibat dlm
pencatatan dan penyimpanan Kas (bag. Pemeriksaan
Intern).
 Semua pengeluaran Kas hrs dilakukan dgn Cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran atau dgn pemindah
bukuan. (Giro Bilyet/Transfer), kecuali yang nilainya realtif
kecil. Gunakan Kas kecil.
 Secara periodik diadakan Kas opname utk mencocokkan
jumlah fisik Kas yang ada di tangan dgn jumlah kas
menurut catatan.
 Kas yang ada ditangan dan Kas yang ada
diperjalanan (Cash intransit)
diassuransikan dari kerugian.
 Kasir diassuransikan
 Kasir dilengkapi dgn alat-alat yang
mencegah terjadinya pencurian thd Kas
yang ada ditangan (misalnya : Cash
register, Brankas/almari besi dan strong
room)
 Semua Nomor cek hrs
dipertanggungjawabkan oleh bagian Kasa.
Rerangka perancangan program pengujian substantif
thd Kas

Program Tujuan pengujian


Pengujian Substantif thd Kas
Substantif
thd Kas

Prinsip Akuntansi
Yang lazim dlm
Penyajian Kas
PRINSIP AKUNTANSI YANG LAZIM DALAM
PENYAJIAN KAS DI NERACA

1. Saldo kas yang dicantumkan di Neraca adalah


saldo kas yang ada di tangan perusahaan pd
tgl tsb dan saldo Rek.Giro di Bank, yang
pengambilannya tdk dibatasi oleh Bank atau
perjanjian yang lain.
2. Kas dalam bentuk Valas harus dicantumkan
dlm neraca sebesar nilai Kurs Pada tgl neraca
3. Unsur-unsur lainnya yang material harus
disajikan terpisah dari unsur Kas di dalam
Neraca, Yakni sbb:
1. Tabungan di Bank
2. Dana untuk ekspansi, pelunasan hutang, atau
dana lain yg tdk digunakan utk keperluan
Modal kerja.
3. Saldo Bank minimum yg disyaratkan oleh Bank
dlm suatu perjanjian penarikan kredit
4. Saldo Bank di Luar negeri yg tdk digunakan
dlm hubungannya dgn kerugian luar negeri
dan tdk dpt segera diubah ke dlm mata uang
Dalam negeri karena batasan-batasan
5. Persekot biaya perjalanan atau lainnya kepada
karyawan
Tujuan Pengujian Substantif Kas
1. Utk memperoleh keyakinan tentang keandalan
catatan akuntansi ybs dgn Kas
2. Membuktikan eksestensi Kas yg dicantumkan
dlm Neraca
3. Membuktikan ketepatan pisah batas transaksi
Kas
4. Membuktikan kewajaran penyajian Kas di
Neraca
5. Membuktikan kemungkinan terjadinya
penggelapanKas
1.Memperoleh keyakinan tentang keandalan
catatan akuntansi ybs dgn Kas
 Maka Auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo kas
yang dicantumkan dalam Neraca dgn Rekening Kas di
dalam Buku besar dan selanjutnya ke jurnal penerimaan
dan pengeluaran Kas.

2.Membuktikan eksestensi Kas yang dicantumkan di dalam


neraca
 Dlm pemeriksaan thd aktiva, bertujuan utk membuktikan
apakah aktiva yang dicantumkan dlm neraca sesuai dgn
aktiva sesungguhnya yg dimiliki oleh Auditee. Utk tujuan
ini Auditor melakukan berbagai prosedur pemeriksaan utk
membuktikan eksestensi aktiva ybs, membuktikan
ketepatan pisah batas (Cutoff) transaksi ybs dgn aktiva
tsb, membuktikan kewajaran penyajian aktiva dlm Lap.
Keuangan. Khusus Kas, auditor akan membuktikan
apakah Kas yg dicantumkan di neraca benar-benar ada
pada tanggal neraca tsb.
3.Membuktikan ketepatan pisah batas (Cutoff)
transaksi Kas.
 Transaksi Kas mempengaruhi secara langsung thd
pendapatan dan biaya, shg ketidak tepatan dlm
penetapan pisah batas transaksi kas akan berdampak
langsung thd perhitungan Laba/rugi. Karena itu salah
satu tujuan pemeriksaan Kas adalah utk membuktikan
ketepatan pisah batas transaksi Kas.

4.Membuktikan kewajaran penyajian kas dlm neraca


 Auditor membuktikan apakah unsur kas telah disajikan
dineraca sesuai dgn prinsip akuntansi yang lazim

5.Membuktikan kemungkinan terjadinya penggelapan thd


kas, karena Kas mudah diselewengkan maka
pemeriksaan thd Kas utk membuktikan kemungkinan
adanya penggelapan kas.
RERANGKA TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF THD KAS

Verifikasi penyajian
Di dlm Lap.keu Verifikasi Verifikasi Verifikasi
Penggelapan Pisah batas Eksistensi
Rekon
siliasi
Pemeriksaan akuntan
dimulai dari sisni

Kas sesungguhnya Saldo Kas Catatan


pada tgl Neraca yg disajikan akuntansi
di Neraca ybs dgn
Kas
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF THD KAS

Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl.pel pelaks


kertas aksana ana
kerja an
Rekonsiliasi
1. Usut Saldo Kas yg tercantum di Neraca
ke saldo Rekening Kas ybs di Buku
besar
2. Hitung kembali saldo rek.Kas didalam
Buku besar
3. Usut posting pendebitan dan
pengkreditan Rek.Kas kedalam jurnal
penerimaan dan pengeluaran Kas
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF THD KAS

Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl.pel pelaks


kertas aksana ana
kerja an
Verifikasi Eksestensi ;
1. Hitung Kas yang ada di tangan auditee
2. Rekonsiliasi catatan kas auditee dgn
rek. Koran bank ybs
3. Lakukan konfirmasi saldo Kas di Bank
4. Periksa cek yang beredar pada tgl
neraca ke dalam rek. Koran bank.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF THD KAS
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl.pel pelaksa
kertas aksana na
kerja an
Verifikasi pisah batas (Cutoff)
1. Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut
cutoff bank statement dgn saldo kas
menurut catatan auditte
2. Usut setoran dalam perjalanan (Deposit
intransit) pd tgl neraca ke dalam cutoff
bank statement
3. Periksa tgl yg tercantum dalam cek yg
beredar pada tgl. Neraca
4. Periksa adanya cek kosong yang
tercantum di dalam cutoff bank statement
5. Periksa semua cek di dalam cutoff bank
statement mengenai kemungkinan
hilangnya cek yg tercantum sebagai cek
yg beredar pd tgl neraca
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF THD KAS
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl.pel pelak
kertas aksan sana
kerja aan
Verifikasi Penyajian Kas dalam Neraca
1. Periksa jawaban konfirmasi dari Bank
mengenai batasan yg dikenakan thd
pemakaian rek. tertentu auditte di Bank
2. Lakukan wawancara dgn manajemen
mengenai batasan penggunaan Kas auditte
Pengujian penggelapan Kas
1. Buatlah daftar transfer bank dlm periode
sebelum dan sesudah tgl neraca utk
menemukan kemunginan terjadinya check
kitting
2. Buatlah dan lakukan analisa thd rekonsiliasi
bank 4 kolom
3. Periksa adanya kemungkinan penggelapan
Kas dgn cara lapping penerimaan dan
pengeluaran Kas.
Pembuktian eksestensi kas di tangan auditte Tgl.
Neraca

Saldo kas pd tgl penghitungan Kas


(Misalnya 25 Febr 2010) ………………………. Rp. Xxx
Ditambah :
Pengeluaran Kas tgl 1 januari s/d 25 Febr 2010 Rp. Xxx
Rp. Xxx
Dikurangi :
Penerimaan Kas tgl. 1 januari s/d 25 febr 2010 (Rp. Xxx)
Saldo Kas ditangan Auditte tgl.31 Desb 2009 Rp. Xxx

Saldo ini hrs = saldo di neraca


PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG (SUBSTANTIFE
TEST TO ACCOUNT RECEIVABLE)
DESKRIPSI PIUTANG
 Piutang mrp klaim kpd pihak lain atas uang, barang,atau
jasa yg dpt diterima dlm jangka waktu I thn, atau dalam
satu siklus kegiatan perusahaan.
 Piutang yg disajikan dlm neraca umumnya terdiri 2 klp,
yakni : 1. Piutang dagang 2. Piutang Non dagang
 Piutang dagang adalah piutang yg timbul karena penjualan
barang/jasa dlm kegiatan normal perusahaan, dan mrp
jumlah yg material dineraca dibandingkan dgn piutang non
dagang.
 Piutang Non dagang adalah piutang timbul dari transaksi
selain penjualan barang/jasa kpd p;ihak luar.(mslnya:
piutang kpd Karyawan, penjualan saham, klaim Assuransi
Transaksi-transaksi yang mempengaruhi
PIUTANG
1 Penjualan Kredit ;
Piutang Dagang
Dr
Penjualan Cr

2 Retur Penjualan :
Retur penjualan Dr
Piutang Dagang Cr

3 Penerimaan Kas :
Kas Dr
Piutang dagang Cr

4 Penghapusan Piutang :
Cadangan kerugian Piutang Dr
Piutang Dagang Cr
RERANGKA PERANCANGAN PROGRAM PENGUJIAN
SUBSTANTIV PIUTANG :

Program pengujian tujuan pengujian


substantif thd piutang substantif thd piut
ang.

Prinsip akuntansi
Yang lazim dlm
Penyajian piutang
PRINSIP AKUNTANSI YANG LAZIM DALAM
PENYAJIAN PIUTANG DI NERACA
1. DISAJIKAN SEBESAR JUMLAH YG DIPERKIRAKAN
DPT DITAGIH DARI DEBITUR PD TGL NERACA. DALAM
JUMLAH BRUTO DIKURANGI DGN TAKSIRAN
KERUGIAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH.
2. Bila perusahaan tdk membentuk cadangan kerugian
piutang, hrs dicantumkan penjelasannya di dalam neraca
bahwa piutang tsb adalah Netto.
3. Jika Piutang dagang bersaldo material pada tgl neraca,
hrs disajikan rinciannya dlm neraca.
4. Piutang dagang yg bersaldo kredit( terdapat dlm kartu
piutang) pd tgl Neraca hrs disajikan dlm klp Hutang lancar.
5. Jika piutang Non dagang jumlahnya material, hrs disajikan
terpisah dari piutang dagang
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG
 Memperoleh keyakinan tentang keandalan
catatan akuntansi yang bersangkutan dgn
piutang
 Membuktikan eksestensi piutang yg
dicantumkan dalam neraca
 Membuktikan Hak pemilikan Klien atas piutang
yg dicantumkan di neraca
 Membuktikan ketepatan pisah batas (Cutoff)
transaksi yang bersangkutan dgn piutang
 Membuktikan kewajaran Nilai piutang yang
dicantumkan dalam neraca
 Membuktikan kewajaran penyajian piutang
didalam neraca
Rerangka tujuan pengujian substantif
piutang
Verifikasi
penyajian Verifikasi Verifikasi Verifikasi Verifikasi Rekonsili
Di dlm Penilaian Pisah batas pemilikan eksestensi asi
Lap.Keu.
Pemeriksaan
akuntan dimulai
dari sini

Piutang
Sesungguhnya Saldo piutang Catatan
Pada tgl Neraca yg disajikan di akuntansi
dalam neraca yg bersang
kutan dgn
piutang
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl PELA
kertas pelaks KSAN
kerja anaan A
Rekonsiliasi :
1. Usut Saldo piutang yg tercantum didalam neraca
ke saldo rek. Piutang ybs dlm Buku besar
2. Hitung kembali saldo rekening piutang di dalam
Buku besar
3. Usut posting pendebitan rek. Piutang ke dalam
jurnal ybs
4. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu piutang dgn
rek. Kontrol piutang dlm Buku besar
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl Pelak
kertas pelaks sana
kerja anaan
Verifikasi Eksistensi Piutang:
1. Kirim surat konfirmasi kepada Debitur
2. Periksa dokumen yg mendukung timbulnya
piutang
3. Periksa dokumen yg mendukung pencatatan
penerimaan kas dari debitur yg terjadi setelah
tanggal neraca
Verifikasi Pemilikan :
1. Periksa dokumen pendukung timbulnya piutang
2. Periksa jawaban konfirmasi Bank
3. Minta surat referensi piutang dari Klien
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl PELA
kertas pelaks KSAN
kerja anaan A
Verifikasi pisah batas (Cutoff) :
1. Periksa dokumen yang mendukung timbulnya
piutang dalam minggu terakhir tahun yang
diperiksa dan minggu pertama setelah tanggal
Neraca.
2. Periksa dokumen yg mendukung berkurangnya
Piutang dlm minggu terakhir thn yg diperiksa dan
minggu pertama setelah tgl neraca
Verifikasi penilaian:
1. Hitung kembali cadangan kerugian piutang
dagang yg dibuat oleh klien.
2. Periksa penentuan umur piutang yang dibuat
oleh klien
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG
Prosedur pemeriksaan Indeks Tgl Pelak
kertas pelak sana
kerja Sana
an
Verifikasi penyajian piutang dalam neraca:
1. Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok
aktiva lancar dan tdk lancar
2. Periksa jawaban konfirmasi Bank
3. Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok
piutang dagang dan non dagang
4. Periksa surat refresentasi klien mengenai
piutang
Prosedur pengiriman surat konfirmasi piutang
(2)
Klien Klien mengirim surat konfirmasi
kpd debitur DEBITUR

DEBITUR
(3) mengirim langsung kpd
(1) Akuntan Publik
jawaban surat
Konfirmasi
Akuntan Publik
Akuntan minta
klien utk mengirim
surat konfirmasi kpd
Debitur
SURAT KONFIRMASI BENTUK POSITIF
Dengan hormat,
Kami minta sdr. Memberi tahu kantor akuntan publik kami,MB&MT,
mengenai benar tidaknya saldo utang sdr. Kpd kami seperti yg
kami cantumkan dlm formulir di bagian bawah surat ini, jika terdapat
ketidak cocokan antara catatan kami dgn catatan sdr, silahkan
menjelaskan penyebabnya.
Jawaban segera kami harapkan dari sdr dgn mengembalikan bagian
bawah surat ini dlm amplop berperangko yg kami sertakan bersama
surat ini, langsung kpd akuntan publik kami tsb diatas. Jawaban sdr
sangat kami perlukan utk penyelesaian pemeriksaan akuntan atas
laporan keuangan kami.
Terima kasih banyak atas bantuan sdr.
PT.Barokah

(Mufleh)
SURAT INI BUKAN PERMINTAAN UTK PEMBAYARAN UTANG SDR,
TAPI HANYA MERUPAKAN KONFIRMASI SALDO REKENING
UTANG SDR. KPD KAMI.
----------------------------------------------------------------------------------------------
- No.Konfirmasi:
………………..
Kantor akuntan
MB & MT
Jln.Ki.Marogan 1976
Palembang
Dengan hormat,
Permyataan sdr. Bahwa saldo utang kami kpd sdr. Pada tgl…….
Sebesar Rp………… adalah benar/salah *, dengan penjelasan sbb

Hormat saya
Tanggal :……….. (………………)
Perkecualian :
…………………………………………………………………………………
SURAT KONFIRMASI BENTUK NEGATIF
PERHATIAN
Dalam rangka pemeriksaan periodik thd lap. Keu. Kami,
pernyataan piutang yang kami sertakan bersama ini
menunjukkan saldo utang sdr kpd kami pd tgl yg tertera
di situ. Setelah meneliti catatan, jika sdr ternyata tidak
setuju dengan saldo tsb, silahkan menjelaskan
perbedaannya ;langsung kepada Akuntan Publik kami:
MB & MT, Jln. Ki. Marogan 1976 Palembang.
Jika jawaban sdr tdk kami terima dalam jangka waktu 10
hari, kami anggap saldo yg tertera dalam pernyataan
piutang kami ini benar.
Jangan mengirim pembayaran sdr kepada akuntan publik
kami.
SURAT REFRESENTASI KLIEN MENGENAI PIUTANG DAGANG DAN
PIUTANG WESEL
Kepada
Yth.Kantor akuntan Mb & MT
Jl.Ki.Marogan 1976
Palembang
Dengan hormat,
Dlm rangka pemeriksaan thd Lap.Keu.PT. Barokah, dengan ini kami membuat
pernyataan yg berkenaan dgn piutang dagang dan piutang wesel yg tercantum
didalam Neraca tgl. 31 Deseb.2009 yang bersaldo Rp.X
1. Semua piutang dagang dan piutang wesel mrp klaim yang sah kpd debitur utk
transaksi penjualan atau beban lain yg terjadi sebelum atau tgl 31 desember
2009
2. Piutang dagang dan piutang wesel mrp aktiva perusahaan yg tdk dijaminkan
dlm penarikan utang
3. Brg yg dijual dgn konsinyasi telah dipisahkan dlm catatan dan tdk dimasukkan
dlm piutang dagang
4. Semua piutang dagang dan piutang wesel yg telah kami ketahui tdk dpt kami
tagih telah kami hapus
5. Jumlah cadangan kerugian piutang sebesar Rp.XX, menurut pertimbangan
kami, cukup utk menutup kerugian yg kami perkirakan akan timbul krn tdk
tertagihnya piutang dagang dan piutang wesel.

Anda mungkin juga menyukai