Anda di halaman 1dari 7

Audit terhadap saldo kas

Nama : Daniel

NIM : 5190111156
Pengertian Kas dan Saldo Kas

Menurut PSAK NO.2 (2009), kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro (demand deposits), sedangkan setra kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya
sngat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat di jadikan kas dlam jumlah yang
dapat di tentukan dan memiliki resiko perubhan nilai yang tidak signifikan.

Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat penting
karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat kesalahan.

Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang di
akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain. Saldo
kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro umum dan
rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk gaji.

Tujuan Audit Saldo Kas

· Tujuan saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
sighnifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan Audit ditantukan atas lima
asersi laporan yang dinyatakan oleh manajemen yaitu asersi keberadaan, asersi kelengkapan, asersi
hak & kewajiban, asersi penilaian dan pengalokasian, asersi pelaporan dan pengungkapan.
a. Asersi Keberadaan dan Keterjadian
➢ saldo kas tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
b. Asersi Kelengkapan
➢ Saldo kas meliputi pengaruh semua transaksi kas yang terjadi
➢ transfer kas antar bank pada akbir tahun, telah dicatat pada periode yang
tepat.
c. Asersi hak dan kewajiban
➢ klien mempunyai legal atas seluruh saldo kas yang tampak pada tanggal
neraca.
d. Asersi penilaian dan pengalokasian
➢ Saldo kas tercatat dapat direalisasi pada jumlah yang dinyatakan dalam
neraca dan sesuai dengan skedul pendukungnya.

e. Asersi pelaporan dan pengungkapan


➢ Saldo kas telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam neraca
➢ identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telaj dilakukan
sehubungan dengan adanya pembatasan penggunaan kas tertantu
➢ kewajiban kotijensi, compensating balances, dan lines of credit dengan bank
telah diungkapkan secara memadai.

Pertimbangan Perencanaan Audit

➢ Materialitas
Bagi kebanyakan entitas, bagian dari aktiva lancar atau total aktiva pada suatu titik waktu
yang disajikan oleh saldo kas adalah sangat kecil, dan seringkali tidak material. Akan tetapi,
jika dikaitkan dengan transaksi dalam lima siklus transaksi yang mempengaruhi kas, jumlah
kas yang mengalir melalui akun-akun selama suatu periode waktu benar-benar dapat sangat
material.
➢ Risiko Inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang signifikan
untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta kelengkapan.
Selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah dicuri.
➢ Risiko Prosedur Analitis
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh keputusan dan strategi operasi, investasi, serta
pembiayaan manajemen. Akibatnya, dalam beberapa audit atas saldo ini mungkin tidak
diharapkan untuk memperlihatkan hubungan yang stabil atau dapat diprediksi dengan data
keuangan atau operasi masa berjalan atau historis.
➢ Risiko Pengendalian
Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh sistem pengendalian internal yang baik, sehingga dapat memungkinkan
auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Karena rawannya saldo
kas atas pencurian, maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat pengendalian
internal atas kas.

Pengujian Substantif Terhadap Saldo Kas

1. Prosedur insial

➢ Mengusut saldo kas awal tahun baik untuk kas yang ditangan maupun kas yang dibank
menelaah aktivitas data rekening buku besar dan menyelidiki adanya aktivitas yang
nampak tidak biasa

➢ Mendapatkan data ringkasan mengenai kas yang dipegang perusahaan dan di bank,
menentukan keakuratan perhitungan matematisnya dan menentukan kesesuaiannya dengan
buku besar

2. Prosedur analitis

➢ Membandingkan saldo kas dengan anggaran, saldo tahun lalu dan jumlah yang diharapkan

➢ Menghitung kas sebagai bagian dari aktiva lancar dan membandingkan dengan tingkat
yang diharapkan

3. Pengujian detail transaksi

➢ Melakukan cut off test untuk kas

➢ Mengusut ke bank transfer untuk beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk
menentukan bahwa setiap transfer dicatat dengan tepat sebagai penerimaan dan
pengeluaran
➢ Menyiapkan proof of cash untuk rekening bank yang tidak direkonsiliasi atau ada indikasi
kecurangan

4. Pengujian detail saldo

➢ Menghitung jumlah kas ditangan dan menentukan bahwa jumlah tersebut sudah termasuk
didalam saldo kas

➢ Mengkonfirmasi deposito bank dan saldo utang dengan bank

➢ Mengkonfirmasi perjanjian yang lain dengan bank yang berkaitan dengan kredit,
compensating balance, dan jaminan utang

➢ Scanning, penelaahan dan penyiapan rekonsiliasi bank

➢ Mendapatkan dan menggunakan laporan bank untuk memverifikasi rekonsiliasi bank dan
mendeteksi cek yang tidak tercatat dan menganalisa adanya praktik window dressing

5. Penyajian dan pengungkapan

➢ Membandingkan penyajian dengan GAAP/PABU

Prosedur Audit Awal

1. Mengusut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan di
dalam buku besar
2. Menghitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar
3. Mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalu
4. Melakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam
akun kas
5. Mengusut posting pendebetan dan pengkreditan akun kas dalam jurnal penerimaan kas dan
jurnal pengeluaran kas

Pemahaman Struktur Pengendalian Intern


Pemahaman struktur pengendalian itern siklus kas adalah pertimbangan lingkungan
pengendalian, informasi dan komunikasi (system akuntansi), penafsiran resiko pemantauan dan
aktivitas pengendalian.

a) Lingkungan pengendalian
Titik tolak pemahaman struktur pengendalian intern siklus kas adalah
pemahaman lingkungan . pengendalian atas kas , pemahaman dapat diperoleh
melalui :
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen.
2. Mempelajari bagan organisasi
3. Menelaah deskripsi tugas

b) Penafsiran resiko
Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan pengidentifikasian,
analisis, dan pengelolaan risiko yang relavan dengan penyusunan laporan keuangan yang
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum diindonesia.
karena kas merupakan aktiva yang paling likuid, maka manajemen perusahaan harus
benar – benar mempertimbangkan fungsi – fungsi yang terlibat dalam siklus kas.

c) Informasi dan komunikasi (system akuntansi)


Akuntansi harus memahami kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP yang
bertanggung jawab atas pengolahan transaksi kas. Jadi kaitan nya dengan
informasi dan komunikasi ini dalam siklus kas, sistem informasi mencakup
metode dan catatan yang digunakan untuk :
1. Mengidentifikasi dan mencatatan semua transaksi yang terkait dengan sikklus
kas secara kas.
2. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus kas secara cukup rinci
dan memungkinkan adanya penggolongan masing – masing transaksi itu untuk
pelaporan keuangan.
3. Mengukur nilai transaksi dari siklus kas dengan tepat.
4. Menyajikan transaksi dari siklus kas dengan semestinya dan pengungkapan
yang berkaitan dalam laporan keuangan.

d) Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relavan dengan audit atas transaksi dalam sikls kas
dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan :
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik Pemisahan tugas

Dokumen dan catatan

1. Bukti kas masuk


2. Surat pemberitahuan
3. Dftar surt pemberitahun
4. Bukti setoran
5. Bukti kas keluar
6. Permintaan pengeluaran kas kecil
7. Bukti pengeluaran kas kecil
8. Permintaan pengisin kembali kas kecil

Anda mungkin juga menyukai