Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 18 :

1. Rachmad Saleh 5180211353


2. Rifqa Sandra Dewi 5190111128
3. Alda Rizky Mulya 5190111130
4. Azan Ainun Rohmi 5190111149

PEREKONOMIAN INDONESIA

Soal 1
terkait dengan sumbangan sektoral terhadap pendapatan nasional Indonesia. Sektor apa aja
yang menyumbang ke Pendapatan Nasional dari tahun ke tahun.?

Sektor industri masih menjadi


kontribusi terbesar bagi
perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Produk Domestik Bruto
(PDB) sektor industri 2018
mencapai Rp 2.947,3 triliun atau
19,82% terhadap PDB nasional yang
sebesar Rp 14.837 triliun.
Kontribusi terbesar kedua adalah
sektor perdagangan dengan nilai Rp
1.932 triliun atau sebesar 13%
terhadap PDB dan terbesar ketiga
sektor konstruksi Rp 1.562 triliun
atau 11% terhadap PDB seperti
terlihat pada grafik di bawah ini.
Sebagai informasi, perekonomian
nasional pada 2018 tumbuh 5,17%.
Sementara sektor industri hanya
tumbuh 4,25%, perdagangan 4,39%
dan konstruksi 5,58%. Adapun
sektor yang mencatat pertumbuhan
terbesar adalah sektor jasa lainnya,
yakni mencapai 9,08%.
Tahun 2018
Struktur Produk Domestik Bruto
Indonesia (PDB) pada kuartal I
2019 sekitar 20 persen berasal
dari sektor industri. Sektor ini
memberikan kontribusi terbesar
dibandingkan 15 sektor lain.
Namun demikian, pada awal
tahun, laju pertumbuhannya
hanya 3,8 persen atau termasuk
terendah setelah sektor pertanian
dan pertambangan. Adapun
ekonomi Indonesia triwulan I
2019 secara tahunan tumbuh
5,07%. Laju pertumbuhan ini
menurun dibandingkan capaian
kuartal IV 2018 yang menyentuh
5,18%. Badan Pusat Statistik
(BPS) menyebut terjadi
perlambatan di awal tahun
ditengah hubungan ekonomi
Indonesia dengan beberapa
negara yang masih tumbuh
positif. BPS menyebut terdapat
perusahaan yang tumbuh
ekspansif seperti Lapangan
Tahun 2019
Usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar 14,10 persen, tetapi tidak cukup menahan terjadinya kontraksi di triwulan I
2019. Penurunan ini disebabkan oleh konstraksi pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha yang
memiliki kontribusi besar. Lapangan usaha ini mencakup Konstruksi (4,30%); Pertambangan dan
Penggalian (0,25%); Transportasi dan Pergudangan (0,56%); dan Administrasi Pemerintah,
Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib (9,49%).
Soal 2
Pergeseran struktur dari sumbangan sektoral dari penyerapan tenaga kerja. (Serapan Tenaga
Kerja Sektoral)
Situasi pandemi tidak menjadi penghalang bagi pemerintah untuk meningkatkan penyerapan
tenaga kerja. BKPM mencatat terjadinya peningkatan penyerapan tenaga kerja yang cukup pada
kuartal ll-2021. Penyerapan tenaga kerja dari investasi meningkat sebesar 18.5% dibandingkan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tercatat penyerapan 311.922 orang tenaga kerja pada
kuartal ll-2021 sari 263.109 orang tenaga kerja pada kuartal ll-2020. Penyerapan tenaga kerja
berasal dari dua sumber, yaitu PMDN dan PMA. PMDN menyerap sebesar 165.684 orang tenaga
kerja, sementara PMA menyerap 146.238 orang tenaga kerja. Peningkatan penyerapan tenaga
kerja pada kuartal ll-2021 didampingi peningkatan realisasi investasi pada periode yang sama.
Dalam laporan Kementerian Investasi/BKPM, tercatat realisasi investasi Indonesia meningkat
sebesar 1.5% dari kuartal sebelumnya. Tepatnya, pemerintah Indonesia berhasil mengantongi
Rp233 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan 16,2% dari hasil yang didapatkan pada periode
yang sama di tahun sebelumnya. Realisasi investasi sepanjang April-Juni 2021 yang bersumber
dari PMDN adalah sebanyak Rp106,2 triliun, sedangkan investasi dari PMA adalah sebanyak
Rp116,8 triliun.

Penyerapan terbesar adalah di wilayah Jawa Barat. Jawa Barat berhasil mengumpulkan Rp35,3
triliun. DKI Jakarta dan Jawa Timur menempati posisi selanjutnya dengan realisasi penanaman
modal asing sebesar Rp25,3 triliun dan Rp17,7 triliun. Sektor dengan realisasi investasi terbesar
pada kuartal ll-2021 adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Ketiga sektor tersebut
mengumpulkan investasi sebesar Rp31,3 triliun. Sektor lainnya yang mendapatkan hasil cukup
tinggi adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya. Total investasi
yang dihasilkan sektor tersebut adalah sebesar Rp29,7 triliun. Dilihat secara makro-sektoral atau
berdasarkan kontribusi sector-sektor produksi dalam membentuk produk domestic bruto,
perekonomian Indonesia yang hingga tahun 1990 masih agraris, kini berubah berstruktur
industrial. Artinya Negara Indonesia sebelum tahun 1990 masih memiliki produksi dari sector
pertanian sangat tinggi, atau bisa dibilang sebagai penyumbang terbesar produksi nasional, namun
kini produksi pertanian kini semakin mengalami penurunan, sedangkan dari sector industry begitu
meningkat produksinya. Sektor-sektor lainnya juga mengalami peningkatan produksi, sehingga
hanya sektor pertanian saja yang mengalami penurunan.
Berikut ini data tentang PDB Indonesia menurut persentase Kontribusi sektoral, pada tahun
1969-2009:
Sesungguhnya struktur
ekonomi Indonesia secara
makro-sektoral masih
dualistis, artinya struktur
ekonomi Indonesia bisa
dibilang industri jika dilihat
dari besarnya produksi
nasional yang disumbangkan
sektor industry, namun juga
bisa dibilang agraris, karena
dari segi penyerapan tenaga
kerja, sektor pertanian masih
merupakan sektor utama
sumber kehidupan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai