Analisis Perkembangan
Industri Non Migas Indonesia
ANALISIS PERKEMBANGAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
NONMIGAS INDONESIA
TRIWULAN I - 2020
Pendahuluan
mengalami kontraksi sebesar
Pada triwulan I - 2020 1,74% (q to q) terhadap
perekonomian Indonesia perekonomian triwulan III - 2019.
Terjadinya pertumbuhan
tercatat hanya tumbuh ekonomi yang sangat rendah
sebesar 2,97% (yoy). Angka pada triwulan I - 2020 merupa-
Edisi II - 2020 01
konsumsi pada triwulan IV - 2019. masih sebesar 4,06% (yoy), dan
Sementara pada triwulan IV - bahkan pada triwulan I - 2019
2019 pertumbuhan konsumsi tercatat sebesar 5,03% (yoy),
rumah tangga juga sudah maka pada triwulan I - 2020
melambat menjadi sebesar pertumbuhan investasi hanya
4,97% (yoy) dari pertumbuhan sebesar 1,70% (yoy).
sebesar 5,01% (yoy) pada triwulan
Perlambatan ini terutama
III - 2019. Hal ini menunjukkan
disebabkan karena terjadinya
sangat rendahnya daya beli
perlambatan pertumbuhan
masyarakat sepanjang triwulan I
yang sangat signifikan pada
- 2020, padahal pada periode
investasi Bangunan, yaitu dari
tersebut belum diberlakukan
sebesar 5,53% (yoy) pada triwulan
Pembatasan Sosial Berskala
IV - 2019 menjadi hanya sebesar
Besar (PSBB) dalam rangka
2,76% (yoy) pada triwulan I - 2020,
pencegahan penyebaran
sementara kontraksi pertum-
COVID-19, dan tingkat inflasi juga
buhan (penurunan) semakin
relatif rendah.
membesar pada investasi Mesin
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4.96 5.17 5.00 5.08 5.05 5.02 5.18 5.01 4.97 5.04 2.83
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8.12 8.77 8.61 10.82 9.10 16.96 15.29 7.41 3.53 10.62 (5.09)
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.71 5.21 6.26 4.56 4.80 5.22 8.23 0.98 0.48 3.25 3.75
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7.92 5.81 6.92 6.01 6.64 5.03 4.55 4.21 4.06 4.45 1.70
a. Bangunan 6.12 4.96 5.60 5.02 5.41 5.48 5.46 5.03 5.53 5.37 2.76
b. Mesin dan Perlengkapan 23.73 22.27 22.13 12.28 19.54 8.40 7.18 7.79 (2.30) 4.93 (3.92)
c. Kendaraan 14.37 8.01 4.54 8.40 8.71 (7.37) (2.21) (6.34) (2.03) (4.52) 2.72
d. Peralatan Lainnya 17.81 7.21 8.90 0.27 8.18 (6.76) (3.94) (1.13) (0.27) (2.99) 2.39
e. CBR (0.47) 0.02 2.54 5.87 2.02 9.32 (0.14) 3.00 8.65 5.05 (0.04)
f. Produk Kekayaan Intelektual 1.22 (12.82) 1.48 8.08 (1.35) 9.13 (0.20) (4.14) (4.45) (0.23) (5.89)
6. Ekspor Barang dan Jasa 5.84 7.48 8.34 4.59 6.55 (1.58) (1.73) 0.10 (0.39) (0.87) 0.23
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 12.46 14.94 13.77 7.11 11.88 (7.47) (6.84) (8.30) (8.05) (7.69) (2.19)
8. PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.06 5.27 5.17 5.18 5.17 5.07 5.05 5.02 4.97 5.02 2.97
Sumber: Badan Pusat Statistik
**) Angka Sementara
***) Angka Sangat Sementara
02 Edisi II - 2020
sekitar 7,8% (yoy), dan pada produksi pada beberapa negara
tahun 2018 mencatatkan mitra dagang Indonesia.
pertumbuhan sebesar 19,54%.
Sementara itu impor barang dan
Melambatnya pertumbuhan jasa kembali mencatatkan
PDB pada triwulan I - 2020 agak pertumbuhan negatif sebesar
tertahan dengan terjadinya 2,19% (yoy) pada triwulan I - 2020.
kenaikan ekspor dan turunnya Penurunan impor ini telah
impor barang dan jasa. Jika pada berdampak positif pada
triwulan IV - 2019 ekspor barang perhitungan PDB, namun
dan jasa mengalami kontraksi dampak keseluruhannya adalah
pertumbuhan sebesar 0,39% tidak saja melambatkan
(yoy), maka pada triwulan I - 2020 kegiatan produksi industri di
mencatatkan pertumbuhan Indonesia, tetapi juga kegiatan
sebesar 0,24% (yoy). Sementara ekonomi secara keseluruhan.
untuk seluruh tahun 2019 ekspor Karena penurunan terjadi pada
barang dan jasa mengalami impor bahan baku/penolong
kontraksi pertumbuhan sebesar dan impor barang modal,
SD
Edisi II - 2020 a03
pertumbuhan Sektor Pertanian, 10,62% (yoy), yang tidak saja lebih
Kehutanan, dan Perikanan; serta tinggi dari pertumbuhan
Sektor Industri Pengolahan sebesar 8,49% (yoy) pada
mengalami perlambatan tidak triwulan IV - 2019, tetapi juga dari
saja terhadap triwulan IV - 2019, pertumbuhan triwulan I - 2019
tetapi juga terhadap yang sebesar 7,23% (yoy).
pertumbuhannya pada triwulan Pertumbuhan tertinggi berikut-
I - 2020. Begitu juga pertum- nya dicapai oleh sektor Jasa
buhan Sektor Konstruksi Kesehatan dan Kegiatan Sosial
mengalami perlambatan yang sebesar 10,39% (yoy), yang
cukup berarti, baik jika mengalami kenaikan pertum-
dibandingkan dengan pertum- buhan baik terhadap pertum-
buhannya pada triwulan I - 2019 buhan triwulan IV - 2019 yang
maupun jika dibandingkan sebesar 7,82% (yoy) maupun
dengan pertumbuhan pada terhadap pertumbuhan triwulan
triwulan IV - 2019. I - 2019 yang sebesar 8,64% (yoy).
Pertumbuhan tinggi berikutnya
Sementara itu, pada triwulan I –
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
Grafik 1.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (%)
10,62
4,49
8,49
9,80
4,24
4,43
9,60
9,06
4,97
9,24
4,26
4,63
2,06
5,07
3,54
5,02
5,05
3,66
2,97
3,85
7,23
5,33
4,14
1,60
9,71
1,82
6,15
5,21
3,12
0,02
04 Edisi II - 2020
Pertumbuhan Industri Nonmigas Triwulan I - 2020
secara keseluruhan (migas dan
Pada triwulan I – 2020, nonmigas). Pada triwulan I –
Sektor Industri 2020, Sektor Industri
Pengolahan Nonmigas hanya
Pengolahan Nonmigas mencatatkan pertumbuhan
hanya mencatatkan sebesar 2,01% (yoy), yang
pertumbuhan sebesar merupakan pertumbuhan
2,01% (yoy), yang terendah sejak triwulan III - 2009.
Sementara itu, pertumbuhan
merupakan pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan
terendah sejak triwulan secara keseluruhan (termasuk
III - 2009. migas) pada triwulan I - 2020
tercatat sebesar 2,06% (yoy),
Dari sisi produksi, sangat yang juga merupakan pertum-
melambatnya pertumbuhan buhan terendah sejak triwulan III
Grafik 2.
Pertumbuhan Industri Nonmigas dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional (%)
4,80
3,98 4,68 3,94
4
4,14
3,85
3,66 2,97
3,54
3
2,06
2
2,01
1
Trw I 2019 Trw II 2019 Trw III 2019 Trw IV 2019 Trw I 2020
SD
Edisi II - 2020 a05
Dengan pertumbuhan yang
Industri Non Migas yang
hanya sebesar 2,01% tersebut,
maka pertumbuhan industri Mengalami Kontraksi pada
pengolahan nonmigas pada Triwulan I - 2020
triwulan I - 2020 kembali berada
di bawah pertumbuhan eko- Pada triwulan I – 2020, kontraksi
nomi nasional yang sebesar pertumbuhan terbesar terjadi
2,97% (yoy). Begitu juga jika pada kelompok Industri Mesin
dibandingkan dengan pertum- dan Perlengkapan yang
buhan sektor industri pengo- mencapai kontraksi sebesar
lahan secara keseluruhan (migas 9,33% (yoy). Kemudian diikuti
dan nonmigas), pertumbuhan oleh kelompok Industri Furnitur
Industri Pengolahan Nonmigas yang turun sebesar 7,28% (yoy).
pada triwulan I - 2020 juga lebih Lalu kelompok Industri Barang
rendah, karena pada periode Galian Bukan Logam yang
tersebut Industri Batubara dan mengalami kontraksi sebesar
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
06 Edisi II - 2020
Setelah mengalami pertum- secara volume maupun nilai
buhan yang relatif tinggi pada ekspornya. Pada triwulan I –
tahun 2018, seiring dengan 2020, volume ekspor dan nilai
meningkatnya pembangunan ekspor Industri Mesin dan
infrastruktur dalam negeri, pada Perlengkapan masing-masing
triwulan I – 2019, Industri Mesin naik sebesar 3,11% (yoy) dan 3,18%
dan Perlengkapan mengalami (yoy). Sementara pada periode
perlambatan pertumbuhan yang sama nilai impornya turun
yang cukup berarti, dan sebesar 5,38% (yoy).
kemudian mengalami kontraksi
Pada triwulan I – 2020, kontraksi
pertumbuhan sejak triwulan II -
pertumbuhan tertinggi kedua
2019 hingga triwulan I - 2020.
dialami oleh Industri Furnitur,
Jika pada triwulan I - 2018
yaitu sebesar 7,28% (yoy) dari
industri ini mencatatkan
pertumbuhan positif sebesar
pertumbuhan sebesar 15,50%,
7,79% (yoy) pada triwulan IV -
yang merupakan pertumbuhan
2019. Sama halnya dengan
tertinggi sejak triwulan II - 2016,
Industri Mesin dan
Grafik 3a.
Industri yang Mengalami Kontraksi pada Triwulan I - 2020 (%, yoy)
12,89
10,33
7,79 8,31
6,93
5,81 5,36
1,29 3,68
-2,87
-3,96 -0,89
-5,07-2,09 -5,30
-4,73
-6,69 -7,10
-7,28
-9,33
Industri Mesin dan Industri Furnitur Industri Barang Galian Bukan Industri Pengolahan Lainnya;
Perlengkapan Logam Jasa Reparasi dan Pemasangan
Mesin dan Peralatan
Trw I 2019 Trw II 2019 Trw III 2019 Trw IV 2019 Trw I 2020
SD
Edisi II - 2020 a07
sebesar 23,46% (yoy), dan nilai sebesar 27,21% (yoy). Selain itu,
ekspornya naik sebesar 19,57% penurunan juga terjadi pada
(yoy). Dan pada periode yang volume ekspor Barang dari
sama, volume dan nilai impornya Semen dan Kapur untuk
bahkan turun masing-masing Konstruksi yang turun sebesar
sebesar 9,49% (yoy) dan 12,81% 33,10% (yoy), dengan nilai ekspor
(yoy). turun sebesar 32,64% (yoy).
Begitu juga volume ekspor
Kontraksi pertumbuhan yang
Kapur juga turun sebesar 20,83%
cukup besar juga terjadi pada
(yoy), dengan nilai ekspornya
kelompok Industri Barang Galian
turun sebesar 25,50% (yoy).
bukan Logam. Setelah kembali
mengalami pertumbuhan positif Kontraksi pertumbuhan juga
pada triwulan IV - 2019, pada terjadi pada Industri Barang
triwulan I - 2020 Industri Barang Logam; Komputer, Barang
Galian bukan Logam kembali Elektronik, Optik dan Peralatan
mengalami penurunan sebesar Listrik. Pada triwulan III – 2019,
5,30% (yoy). Penurunan ini industri ini mengalami
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
Grafik 3b.
Industri yang Mengalami Kontraksi pada Triwulan I - 2020 (%, yoy)
20,71
18,98
15,08
7,17
2,21 5,94
0,41
Industri Barang Logam; Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karet, Barang dari Karet Industri Kulit, Barang dari Kulit
Komputer, Barang Elektronik, dan Plastik dan Alas Kaki
Optik; dan Peralatan Listrik
Trw I 2019 Trw II 2019 Trw III 2019 Trw IV 2019 Trw I 2020
08 Edisi II - 2020
Barang Elektronik, Optik dan Setelah terus mengalami
Peralatan Listrik pada triwulan I - kenaikan pertumbuhan yang
2020 juga tidak seiring dengan cukup berarti sejak semester II -
kondisi ekspor industri ini. Pada 2017, Industri Tekstil dan Pakaian
triwulan I – 2010, volume ekspor Jadi kembali mengalami
industri ini mengalami kenaikan kontraksi pertumbuhan (penu-
sebesar 10,96% (yoy), dengan runan) pada triwulan I - 2020,
nilai ekspornya yang bahkan yaitu sebesar 1,24% (yoy).
naik sebesar 27,38% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ini
Terjadinya kenaikan volume terjadi setelah industri ini
ekspor Barang Logam; mencatatkan pertumbuhan
Komputer, Barang Elektronik, positip sebesar 7,17% (yoy) pada
Optik dan Peralatan Listrik yang triwulan IV - 2019, dimana untuk
sebesar 10,96% (yoy) tersebut, seluruh tahun 2019, Industri
disebabkan antara lain oleh Tekstil dan Pakaian Jadi
kenaikan volume ekspor Industri mengalami pertumbuhan
Komputer, Barang Elektronik sebesar 15,35%. Bahkan pada
SD
Edisi II - 2020 a09
namun volume ekspornya naik mengalami penurunan nilai
sebesar 0,34% (yoy). Sementara ekspor sebesar 9,97% (yoy)
itu nilai ekspor Pakaian Jadi dengan volume ekspor yang
turun sebesar 6,42% (yoy), meski juga turun sebesar 10,94% (yoy).
volume ekspornya naik sebesar
12,44% (yoy).
Pada triwulan I – 2020, nilai
Kontraksi pertumbuhan kembali ekspor Industri Karet, Barang
dialami oleh Industri Karet,
dari Karet dan Plastik
Barang dari Karet dan Plastik,
meskipun dengan angka yang tercatat mengalami kenaikan
relatif kecil. Pada triwulan I - sebesar 6,57% (yoy), dimana
2020 Industri Karet, Barang dari volume ekspornya juga naik
Karet dan Plastik tercatat
sebesar 5,09% (yoy).
mengalami kontraksi pertum-
buhan sebesar 0,82% (yoy),
setelah sepanjang tahun 2019
terus menerus mengalami Industri yang Mengalami
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
10 Edisi II - 2020
triwulan I – 2020, pertumbuhan Perlambatan pertumbuhan
Industri Kimia, Farmasi dan Obat yang cukup berarti juga terjadi
Tradisional tercatat sebesar pada industri Makanan dan
5,59% (yoy), tidak saja jauh lebih Minuman, setelah kembali
rendah dari pertumbuhan mengalami kenaikan sejak
sebesar 12,73% (yoy) pada triwulan I - 2019 hingga triwulan
triwulan IV 2019, tetapi juga jauh III - 2019. Pada triwulan I – 2020,
lebih rendah dari pertumbuhan industri Makanan dan Minuman
pada triwulan I - 2019 yang tercatat hanya mengalami
sebesar 11,53% (yoy). Melam- pertumbuhan sebesar 3,94%
batnya pertumbuhan industri ini (yoy), jauh lebih rendah
selama triwulan I - 2020 juga dibandingkan dengan pertum-
tidak searah dengan kondisi buhan sebesar 7,95% (yoy) pada
ekspor industri ini. Pada triwulan triwulan IV - 2019, dan juga
I – 2020, volume ekspor Industri dibandingkan dengan pertum-
Bahan Kimia Dan Barang Dari buhan sebesar 6,77% (yoy) pada
Bahan Kimia masih menca- triwulan I - 2019. Namun,
Grafik 4.
Industri yang Mengalami Perlambatan Pertumbuhan
pada Triwulan I - 2020 (%, yoy)
12,73
11,53
9,22
7,95
6,77 7,10
5,59
4,50
3,94
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Industri Makanan dan Minuman Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
Tradisional Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman
Trw I 2019 Trw IV 2019 Trw I 2020
SD
Edisi II - 2020 a11
Kondisi yang kurang baik ini Lemak, dan Minyak Kakao; dan
diperkirakan disebabkan karena Makanan Olahan Lainnya, yang
menurunnya permintaan dari masing-masing naik sebesar
dalam negeri maupun dari luar 39,57% (yoy) dan 26,73% (yoy).
negeri. Pada triwulan I - 2020,
volume ekspor industri Makanan
mengalami penurunan yang Dari kelompok Industri
cukup berarti, yaitu sebesar Makanan dan Minuman,
11,79% (yoy), meskipun nilai kinerja ekspor Indonesia
ekspornya naik sebesar 11,95%
juga terbantu dengan
(yoy), akibat naiknya harga
komoditas dunia. Dari naiknya volume ekspor
penurunan volume ekspor Udang Dibekukan pada
industri Makanan tersebut, triwulan I - 2020. Pada
volume ekspor Minyak Kelapa
periode Januari-Maret
Sawit, yang mendominasi sekitar
60,5% dari nilai ekspor Industri 2020, volume ekspor Udang
Dibekukan naik sebesar
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
12 Edisi II - 2020
ekspor Sepatu Teknik
Jika pada triwulan IV - Lapangan/Keperluan Industri
2019 volume ekspor turun sebesar 35,13% (yoy); dan
Industri Kulit, Barang dari volume ekspor Alas Kaki untuk
Keperluan Sehari-hari turun
Kulit dan Alas Kaki turun sebesar 2,11% (yoy).
sebesar 13,62% (yoy)
dengan nilai ekspor yang Industri yang Mengalami
turun sebesar 12,69% Kenaikan Pertumbuhan pada
(yoy), maka pada triwulan Triwulan I - 2020
I - 2020 volume ekspor Sementara itu, pada triwulan I -
industri ini naik sebesar 2020 juga terdapat empat (4)
11,75% (yoy) dengan nilai kelompok industri yang
mengalami kenaikan pertum-
ekspor yang juga naik buhan. Kenaikan pertumbuhan
sebesar 14,91% (yoy). tertinggi terjadi pada Industri
SD
Edisi II - 2020 a13
Sementara itu, volume ekspor lebih tinggi dari pertumbuhan
industri Angkutan Lainnya pada negatif sebesar 4,51% (yoy) pada
triwulan I - 2020 tercatat triwulan IV - 2019, namun lebih
mengalami kenaikan yang rendah dari pertumbuhan pada
sangat signifikan, yaitu sebesar triwulan I - 2019 yang sebesar
139,81% terhadap volume 8,59% (yoy).
ekspornya pada triwulan I - 2019,
Membaiknya harga logam dasar
dengan nilai ekspornya naik
dunia diperkirakan mempenga-
sebesar 14,19% (yoy). Kenaikan
ruhi kenaikan produksi industri
volume ekspor industri
Logam Dasar pada triwulan I -
Angkutan Lainnya pada triwulan
2020. Kenaikan harga komoditas
I - 2020 terutama didukung oleh
logam dasar menyebabkan nilai
kenaikan volume ekspor Suku
ekspor industri ini mengalami
Cadang Kendaraan Bermotor
kenaikan sebesar 40,74% (yoy)
Roda Dua Atau Tiga yang
pada triwulan I - 2020, dimana
tercatat naik sebesar 653,18%
volume ekspornya hanya
(yoy), namun nilai ekspornya
mengalami kenaikan sebesar
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
Grafik 5.
Industri yang Mengalami Kenaikan Pertumbuhan
pada Triwulan I - 2020 (%, yoy)
16,10
8,59
4,64
3,98 1,90 3,49
3,17
-2,25 -0,26
-4,51
-6,61
-8,56
Industri Alat Angkutan Industri Logam Dasar Industri Kayu, Barang dari Kayu Industri Pengolahan Tembakau
dan Gabus dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
14 Edisi II - 2020
yang sering mengalami
Kenaikan nilai ekspor kontraksi ini mencatatkan
terbesar dalam kelompok pertumbuhan yang relatif tinggi
industri logam dasar pada pada triwulan I - 2020, setelah
mengalami penurunan (kontrak-
triwulan I - 2020 diperoleh si) sebesar 0,26% (yoy) pada
dari Logam Dasar Mulia dan triwulan IV - 2019.
Besi/Baja yang masing-
Terjadinya pertumbuhan positif
masing naik sebesar 90,66% pada Industri Kayu, Barang dari
(yoy) dan 35,51% (yoy), Kayu dan Gabus dan Barang
dimana volume ekspornya Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya pada triwulan I -
masing-masing naik sebesar 2020 nampaknya dipengaruhi
9,97% (yoy) untuk Logam oleh kenaikan volume ekspor
Dasar Mulia, dan sebesar yang sebesar 3,99% (yoy),
23,80% (yoy) untuk meskipun pada periode yang
sama nilai ekspornya hanya naik
SD
Edisi II - 2020 a15
Naiknya ekspor industri turun sebesar 4,35% terhadap
pengolahan tembakau pada nilai ekspornya pada triwulan I -
triwulan I - 2020 merupakan 2019 (USD 276,39 juta).
salah satu penyebab naiknya Berdasarkan komoditi, kenaikan
produksi industri ini. Pada volume ekspor terutama terjadi
triwulan I – 2020, volume ekspor pada Rokok Kretek yang naik
industri Pengolahan Tembakau sebesar 7,79% (yoy), dimana nilai
naik sebesar 2,56% (yoy). Namun, ekspornya turun sebesar 2,84%
pada periode yang sama nilai (yoy).
ekspornya (USD 264,37 juta)
Tabel 2.
Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (%, yoy)
2019* 2020**
LAPANGAN USAHA
I II III IV Total I
Industri Pengolahan Non Migas 4,80 3,98 4,68 3,94 4,34 2,01
1 Industri Makanan dan Minuman 6,77 7,99 8,33 7,95 7,78 3,94
2 Industri Pengolahan Tembakau 16,10 0,68 -3,83 1,90 3,36 3,49
3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 18,98 20,71 15,08 7,17 15,35 -1,24
4 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -1,15 -6,42 5,94 -1,77 -0,99 -0,36
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
5 dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan -8,56 -7,85 -1,30 -0,26 -4,55 3,17
dan Sejenisnya
Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
6 9,22 12,49 6,94 7,10 8,86 4,50
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 11,53 5,04 4,76 12,73 8,48 5,59
8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -6,52 -7,22 -3,42 -4,91 -5,52 -0,82
9 Industri Barang Galian bukan Logam -5,07 -2,09 -0,89 3,68 -1,03 -5,30
10 Industri Logam Dasar 8,59 3,40 4,62 -4,51 2,83 3,98
Industri Barang Logam; Komputer, Barang
11 0,41 -2,52 2,21 -2,13 -0,51 -3,52
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik
12 Industri Mesin dan Perlengkapan 1,29 -3,96 -6,69 -7,10 -4,13 -9,33
13 Industri Alat Angkutan -6,61 -3,73 -1,23 -2,25 -3,43 4,64
14 Industri Furnitur 12,89 5,81 6,93 7,79 8,35 -7,28
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi
15 5,36 8,31 10,33 -2,87 5,17 -4,73
dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,07 5,05 5,02 4,97 5,02 2,97
16 Edisi II - 2020
Perkembangan Ekspor dan Impor
Grafik 6.
Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan (Maret 2019 - April 2020)
15
12,8
12,2 12,0 12,1
11,5 11,7 11,7 11,6
11,2 11,2 11,3 11,2 11,4 11,3 11,1 11,1
10,7 10,8 10,6 10,8 10,7 10,8 10,7
9,9 9,8
10
9,0 9,0 8,9
Miliar USD
Ekspor Impor
SD
Edisi II - 2020 a17
12,62% (yoy). Penurunan nilai sektor industri mengalami
impor (secara bulanan) yang kenaikan sebesar 7,14% (c to c).
lebih kecil pada April 2020 Sementara itu pada periode
menyebabkan terjadinya yang sama terjadi penurunan
kembali defisit neraca nilai impor sebesar 7,62% ( c to c).
perdagangan pada Industri Hal ini menyebabkan pada
Pengolahan Nonmigas, setelah Januari-April 2020 neraca
pada Februari dan Maret perdagangan sektor industri
mengalami surplus perda- pengolahan mengalami surplus
gangan akibat turunnya nilai sebesar USD 777,34 juta,
impor secara berarti. Jika pada sedangkan pada periode yang
Februari 2020 tercatat surplus sama tahun 2019 mengalami
sebesar USD 2,24 miliar dan pada defisit perdagangan sebesar
Maret 2020 masih surplus USD 5,54 miliar.
sebesar USD 308,21 juta, maka
Dilihat menurut golongan
pada April 2020 kembali terjadi
penggunaan barang, penurunan
defisit neraca perdagangan
nilai impor terjadi pada Barang
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
Grafik 7.
Neraca Perdagangan Industri Pengolahan (April 2019 - April 2020)
3,0
2,24
2,0
1,0
0,31
Miliar USD
0,0
-0,09 -0,003
-0,46 -0,50
-1,0 -0,66
-0,88 -0,85 -0,90
-1,29
-1,47
-2,0
-2,29
-3,0
18 Edisi II - 2020
9,0% terhadap nilai impornya penurunan sebesar 7,30% (yoy)
yang sekitar USD 10,28 miliar dan nilai impor barang modal
pada Maret 2020. Nilai impor turun sebesar 14,12% (yoy).
barang konsumsi yang sekitar
Turunnya nilai impor bahan
USD 1,22 miliar pada April 2020
baku/penolong menunjukkan
mengalami penurunan sekitar
terus berlangsungnya penu-
4,03% terhadap nilai impor bulan
runan kegiatan produksi di
Maret 2020 yang sekitar USD 1,27
sektor industri nasional, yang
miliar. Sementara itu, impor
merupakan penyebab terus
barang modal yang sebesar USD
melambatnya pertumbuhan
1,96 miliar merupakan kenaikan
sektor industri dalam negeri. Jika
sebesar 9,0% terhadap nilai
dibandingkan dengan nilai
impornya pada bulan Maret
impornya pada April 2019, impor
2020, yang sebesar USD 1,80
bahan baku/penolong menga-
miliar.
lami penurunan sebesar 19,13%.
Meskipun mengalami penu- Sementara itu, secara tahunan
runan pada bulan April 2020, impor barang modal juga
SD
Edisi II - 2020 a19
adalah Bubur Kertas (Pulp) serta
Perkembangan Ekspor komoditi Logam Dasar Mulia,
Industri Pengolahan yang masing-masing naik
Nonmigas Menurut Komoditi sebesar 30,02% (m to m) dan
15,34% (m to m).
Pada April 2020, dari 20 komoditi
penghasil ekspor terbesar Akibat penurunan ekspor di
sebanyak tujuh belas (17) bulan April 2020 lalu, maka
komoditi mengalami penurunan komoditi Pakaian Jadi (Konveksi)
nilai ekspor terhadap nilai dari Tekstil pada periode
ekspornya pada Maret 2020, dan tersebut hanya menjadi
sisanya sebanyak tiga (3) penyumbang nilai ekspor
komoditi lainnya mengalami keempat terbesar setelah
kenaikan nilai ekspor. Secara Minyak Kelapa Sawit, Logam
persentase, penurunan nilai Dasar Mulia, dan Besi/Baja, yaitu
ekspor terbesar terjadi pada dengan nilai ekspor sebesar USD
komoditi Kendaraan Tempur 346,54 juta. Sejalan dengan
Dan Bagiannya sebesar 66,70% penurunan nilai ekspor, pada
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
20 Edisi II - 2020
Sebagai penghasil devisa,
penurunan terbesar nilai ekspor Masih belum membaiknya
pada April 2020 terjadi pada harga minyak kelapa sawit
komoditi Kendaraan Bermotor
Roda 4 Dan Lebih, yang nilai
dunia serta turunnya
ekspornya turun sebesar USD permintaan terhadap minyak
224,89 juta dari nilai ekspornya kelapa sawit Indonesia
pada Maret 2020. Kemudian merupakan penyebab utama
diikuti oleh Pakaian Jadi
(Konveksi) Dari Tekstil, yang nilai
turunnya ekspor komoditi ini.
ekspornya turun sebesar USD Pada April 2020, volume
197,28 juta, atau sebesar 36,28% ekspor komoditi ini tercatat
dari nilai ekspornya pada Maret
mengalami penurunan sebesar
2020. Jika dibandingkan dengan
nilai ekspor pada April 2019, nilai 3,06% terhadap Maret 2020.
ekspor Pakaian Jadi (Konveksi)
Dari Tekstil pada April 2020 juga Penurunan nilai ekspor terbesar
SD
Edisi II - 2020 a21
Meskipun mengalami penu- Cadang Kendaraan Bermotor
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
SD
Edisi II - 2020 a23
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
24 Edisi II - 2020
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
Besi/Baja sebesar USD 98,94 juta
Perkembangan Ekspor (11,09%). Kemudian diikuti
Industri Pengolahan penurunan nilai impor komoditi
Nonmigas Menurut Komoditi Kendaraan Bermotor Roda
Empat Dan Lebih sebesar USD
Sementara itu pada April 2020, 63,16 juta (27,11%). Penurunan
dari 20 komoditi impor terbesar, nilai impor terbesar berikutnya
sebagian besar atau sebanyak 11 terjadi pada komoditi Damar
komoditi mengalami penurunan Buatan (Resin Sintetis) Dan
nilai impor terhadap nilai impor Bahan Baku sebesar USD 57,41
Maret 2020. Sedangkan juta (11,51%). Kemudian pada
sembilan (9) komoditi lainnya komoditi Suku Cadang
mengalami kenaikan nilai impor. Kendaraan Bermotor Roda
Dari 11 komoditi yang mengalami Empat atau Lebih yang turun
penurunan nilai impor, sebesar USD 51,05 juta (16,80%).
sedikitnya terdapat lima (5) Sementara itu, pada April 2020
komoditi industri yang kenaikan nilai impor terbesar
mengalami penurunan nilai terjadi pada komoditi Bungkil
impor paling besar pada April dan Residu yang tercatat
2020, dibandingkan dengan nilai sebesar USD 124,94 juta, atau
impor Maret 2020. Penurunan naik sekitar 113,86% (m to m).
nilai impor terbesar terjadi pada Secara kumulatif pada Januari-
komoditi Logam Dasar Mulia April 2020 komoditi ini juga
sebesar USD 222,16 juta (93,13%). mengalami kenaikan yang relatif
Kemudian diikuti oleh tinggi, yaitu sebesar USD 151,88
penurunan pada komoditi juta atau sekitar 29,59% (yoy).
SD
Edisi II - 2020 a25
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
26 Edisi II - 2020
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
SD
Edisi II - 2020 a27
relatif tinggi adalah Peralatan Elektronik Lainnya yang naik
Listrik, yang turun sebesar USD sebesar USD 168,99 juta (18,70%);
207,14 juta (7,62%), dimana pada Bungkil dan Residu yang naik
tahun 2019 nilai impor komoditi sebesar USD 151,88 juta (29,59%);
ini secara keseluruhan dan Peralatan Komunikasi
mengalami penurunan sebesar Lainnya yang naik sebesar USD
11,73 %. 140,08 juta (7,68%). Pada periode
yang sama komoditi yang juga
Sementara itu, pada Januari-
mengalami kenaikan nilai impor
April 2020 kenaikan nilai impor
adalah Barang Kimia Lainnya,
terbesar dicapai oleh komoditi
yang naik sebesar USD 23,86 juta
Makanan Olahan Lainnya
(3,02%), dimana pada tahun 2019
sebesar USD 299,01 juta (22,47%),
nilai impor komoditi ini
kemudian diikuti oleh Semi
mengalami penurunan sebesar
Konduktor Dan Komponen
5,14%.
28 Edisi II - 2020
mengalami penurunan sebesar 1,59 miliar, tidak saja naik sebesar
4,07%. 17,27% terhadap nilai ekspor
pada Maret 2020, tetapi juga naik
Jika secara nominal, penurunan
sebesar 16,25% terhadap nilai
nilai ekspor terbesar pada April
ekspor pada April 2019. Pada
2020 terjadi ke Amerika Serikat,
tahun 2019 nilai ekspor ke China
maka secara persentase, di
juga mencatat kenaikan yang
antara delapan (8) negara tujuan
cukup berarti, yaitu sebesar
ekspor utama industri
6,07%, dan pada Januari-April
pengolahan nonmigas, penu-
2020 nilai ekspor ke negara ini
runan nilai ekspor terbesar
juga mengalami kenaikan
terjadi ke Malaysia, yaitu sebesar
sebesar 17,02% (c to c). Kenaikan
36,25% (m to m). Sementara
nilai ekspor juga terjadi ke Korea
pada Maret 2019 nilai ekspor ke
dan Belanda. Pada April 2020
negara ini juga sudah
nilai ekspor hasil industri ke
mencatatkan penurunan sebe-
kedua negara ini, masing-
sar 3,15% (m to m). Penurunan
masing tercatat sekitar USD
nilai ekspor terbesar berikutnya
SD
Edisi II - 2020 a29
Perkembangan Investasi
30 Edisi II - 2020
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
sebanyak 26 kelompok industri Sementara itu, pada periode
yang selama ini dibiayai melalui yang sama terdapat 11 kelompok
Penanaman Modal asing (PMA), industri yang mengalami
sebanyak lima belas (15) industri kenaikan investasi. Kenaikan
mengalami penurunan investasi investasi PMA yang paling besar
pada triwulan I - 2020. pada triwulan I 2020 terjadi pada
Penurunan realisasi PMA Industri Bahan Kimia dan
terutama terjadi pada industri- Barang dari Bahan Kimia yang
industri yang selama ini mencapai sebesar USD 150,14
berperan besar dalam juta atau 38,16% (q to q).
perkembangan sektor industri, Kenaikan investasi kedua
seperti Industri Alat Angkutan terbesar terjadi pada kelompok
Lainnya yang pada triwulan I - industri Kertas dan Barang dari
2020 turun sebesar USD 138,27 Kertas yang naik sebesar USD
juta atau sekitar 91,87% (q to q). 82,02 juta atau 202,27% (q to q).
Selanjutnya pada Industri Kenaikan realisasi PMA yang
Komputer, Barang Elektronik cukup tinggi juga terjadi pada
dan Optik yang turun sebesar Industri Karet, Barang dari Karet
USD 86,87 juta atau sebesar dan Plastik yang tercatat naik
62,30% (q to q), dan juga pada sebesar USD 44,59 juta, atau
Industri Barang Galian bukan sekitar 103,68% (q to q). Kenaikan
Logam yang turun sebesar USD investasi terendah dialami oleh
81,85 juta atau sebesar 40,83% (q Industri Pengelolaan dan daur
to q). ulang sampah yang hanya naik
SD
Edisi II - 2020 a31
sebesar USD 72 ribu atau 2,91% (q - 2019. Realisasi investasi PMA
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
32 Edisi II - 2020
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
realisasi investasinya pada 19,84 triliun. Namun terhadap
triwulan I - 2019. realisasi PMDN triwulan I - 2019,
realisasi PMDN sektor industri
Sementara itu, pada triwulan I -
pada triwulan I - 2020 naik
2020 realisasi PMDN Sektor
sebesar 22,94% (yoy). Penurunan
Industri tercatat sekitar Rp 19,79
realisasi investasi dari dalam
triliun, atau turun sebesar 0,26%
negeri ini juga terjadi pada
(q to q) dari realisasi PMDN
triwulan III - 2019, dimana untuk
triwulan IV - 2019 yang sekitar Rp
seluruh tahun 2019 realisasi
SD
Edisi II - 2020 a33
PMDN Sektor Industri turun Barang dari Karet dan Plastik
sekitar 13,12%. sebesar Rp 1,77 miliar, yang naik
sebesar 211,24% (yoy).
Dilihat menurut jenis industri,
realisasi investasi PMDN terbesar Secara persentase, penurunan
pada triwulan I - 2020 terjadi PMDN terbesar pada triwulan I -
pada Industri Makanan, yang 2020 (terhadap investasi
mencapai sekitar Rp 6,17 triliun. triwulan I - 2019) terjadi pada
Realisasi PMDN di industri ini Industri Komputer, Barang
mengalami penurunan sekitar Elektronik dan Optik, yang turun
13,52% (yoy) terhadap investasi sebesar 98,79% (q to q), dari
PMDN pada triwulan I - 2019. sebesar Rp 156,43 miliar pada
Investasi tertinggi berikutnya triwulan I - 2019 menjadi hanya
terjadi pada Industri Barang sekitar Rp 1,90 miliar pada
Galian bukan Logam sebesar Rp triwulan I - 2020. Penurunan
2,63 triliun yang naik sebesar kedua terbesar terjadi pada
274,66% (yoy) terhadap realisasi Industri Pakaian Jadi yang turun
investasi pada triwulan I - 2019. sebesar 86,08% (q to q), yaitu dari
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
34 Edisi II - 2020
Indeks Harga Produsen (IHP)
SD
Edisi II - 2020 a35
Inflasi tinggi berikutnya terjadi maka inflasi tahunan (year on
pada Subsektor Industri year) harga produsen Industri
Minuman dan Rokok sebesar Pengolahan pada triwulan I -
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI
36 Edisi II - 2020
Pusat Data dan Informasi
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53, Lt. 3
Hotline: (021) 5265029
www.kemenperin.go.id