Anda di halaman 1dari 17

Pengantar ilmu ekonomi

Tugas

Pembaca presentasi Tugas Ekonomi


Fahrizqi
-Pembukaan
-SEKTOR EKONOMI
-GDP
-Kesimpulan

Ardi
-INFLASI
-CPI

Resi
-MASALAH PENGAMGGURAN
-STRUKTUR APBN

Yulio
-EKSPOR IMPOR
-KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ninda
-ANALISIS TERHADAP PEREKONOMIAN
- Penutup
INDIA

India  adalah sebuah negara di Asia dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan


populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran
wilayah geografis. Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian
dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting, dan bersejarah.
India membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat
Tiongkok, Myanmar. Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa,
dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.

. Ekonomi India adalah terbesar ketiga di dunia dalam GDP india memiliki ekonomi yang berada
dalam urutan ke-10 dalam konversi mata uang, dan ke-4 terbesar dalam PPP. Dikarenakan
populasinya yang besar Dia memiliki rekor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sekitar 8%
pada 2003. Perekonomian India dulunya banyak tergantung dari pertanian, . pertambangan,
petroleum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan.
Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam
perangkat lunak, dan business process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2
miliar pada 2004–2005. begitu juga pariwisata secara data India hanya menerima sekitar tiga
juta pengunjung asing setiap tahun, pariwisata tetap penting bagi Ekonomi india dengan
menyumbangkan 5,3 persen dari GDP India

Sektor-Sektor Ekonomi

1. Sektor pertanian

India menempati urutan kedua di seluruh dunia dalam hal hasil pertanian. Per 2018,
pertanian mempekerjakan lebih dari 50% tenaga kerja India dan berkontribusi 17-18%
terhadap PDB negara. [2]

Pada tahun 2016, pertanian dan sektor terkait seperti peternakan , kehutanan dan
perikanan menyumbang 15,4% dari PDB (produk domestik bruto) dengan sekitar 41,49%
tenaga kerja pada tahun 2020.

Namun Kontribusi ekonomi pertanian terhadap PDB India terus menurun seiring dengan
pertumbuhan ekonomi berbasis luas negara itu. Namun, pertanian secara demografis
merupakan sektor ekonomi terluas dan memainkan peran penting dalam tatanan sosial
ekonomi India secara keseluruhan .

2. Pertambangan
Industri pertambangan di India merupakan kegiatan ekonomi utama yang
memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian India . kontribusi PDB industri
pertambangan bervariasi dari 2,2% menjadi 2,5% saja, tetapi PDB dari total sektor industri
itu menyumbang sekitar 10% sampai 11%. penambangan yang dilakukan dalam skala kecil
menyumbang 6% dari seluruh biaya produksi mineral. Industri pertambangan India
memberikan kesempatan kerja bagi sekitar 700.000 individu.
Pertambangan di India telah menonjol sejak zaman kuno. Bidang ini terkenal karena
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian bangsa.

3. Teknologi Informasi di India 

industri yang terdiri dari dua komponen utama: layanan TI dan outsourcing proses


bisnis (BPO). [1] Sektor ini telah meningkatkan kontribusinya terhadap PDB India dari 1,2%
pada tahun 1998 menjadi 7,7% pada tahun 2017. [2] Menurut NASSCOM ( The National
Association of Software and Service Companies (Assosiasi perdagangan Non pemerintah India
advokasi yang berfokus terutama pada Teknologi Informasi dan industri Pengalihdayaan Proses
Bisnis)  , sektor ini mengumpulkan pendapatan sebesar US$ 180 miliar pada tahun
2019, [3] [4] dengan pendapatan ekspor mencapai US$ 99 miliar dan pendapatan
domestik US$ 48 miliar, tumbuh lebih dari 13%. Pada tahun 2020, tenaga kerja TI India
menyumbang 4,36 juta karyawan. [5] The Amerika Serikatmenyumbang dua pertiga dari
ekspor layanan TI India. [6]

GDP ATAU PDB

Gross Domestic Product (GDP) juga disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB)
merupakan sa lah satu indikator penting untuk mengukur kondisi perekonomian suatu
negara.

Partner perdagangan utama India termasuk Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat


Tiongkok, dan Uni Emirat Arab. Perekonomian India saat ini sudah jauh lebih terbuka
dibandingkan sepuluh tahun yang lalu dengan indikasi kontribusi perdagangan Internasional
terhadap GDP India mencapai 25 persen pada tahun 2007 Walaupun pada masa awal
pandemic di 2020 india sempat jatuh seperti dikutip oleh bisnis.com rincian laporan PDB
menunjukkan sektor jasa keuangan yang merupakan komponen terbesar dari sektor jasa
yang dominan di India, menyusut 5,3 persen. Perdagangan, hotel, transportasi dan
komunikasi menurun 47 persen. Sedangkan manufaktur menyusut 39,3 persen, sementara
konstruksi turun 50,3 persen.seperti dikutip oleh bisnis.com Pemerintah hanya memberikan
dukungan fiskal terbatas mengingat kendala pada pertumbuhan pendapatan, sementara
bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 115 basis poin sepanjang tahun ini,
meningkatkan likuiditas dan mentransfer miliaran rupee dividen ke negara.

Perkiraan pertumbuhan Dikutip Kompas.Com Beberapa lembaga pemeringkat kredit telah


memangkas perkiraan pertumbuhan PDB India untuk tahun fiskal 2021. Sebab, negara
tersebut mengalami penguncian lokal yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi pada
kuartal II 2021. Moody's Investors Service awal bulan juni misalnya, menurunkan perkiraan
pertumbuhan PDB menjadi 9,3 persen. Sebelumnya, Moody's memperkirakan pertumbuhan
ekonomi mampu menembus level 13,7 persen. PBB dalam sebuah laporan menyebut, India
sangat terpengaruh oleh gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menyebar sangat brutal
dan membebani sistem kesehatan masyarakat di sebagian besar negara tersebut. BB lalu
memproyeksi pertumbuhan ekonomi India hanya 7,5 persen untuk tahun ini, dan 10,1
persen untuk tahun 2022.
Data per 5 Juli 2021

Consumer Price Index (CPI)

Consumer Price Index (CPI) adalah alat ukur untuk menilai perubahan rata-rata atas
suatu harga barang dan jasa yang dinilai sangat penting. CPI dihitung dengan melakukan
pemantauan perubahan harga pada setiap barang.
Di India, CPI (gabungan) dinyatakan sebagai standar baru untuk mengukur inflasi
(April 2014).[1] Angka CPI biasanya diukur setiap bulan, dan dengan jeda yang signifikan,
membuatnya tidak sesuai untuk penggunaan kebijakan. India menggunakan perubahan CPI
untuk mengukur tingkat inflasi.
Indeks Harga Konsumen Pertumbuhan CPI India dilaporkan sebesar 6.3 % pada 2021-05.
Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 4.2 % untuk 2021-04. Data Indeks Harga
Konsumen Pertumbuhan CPI India diperbarui bulanan, dengan rata-rata 6.7 % dari 1958-01
sampai 2021-05, dengan 761 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 34.6 %
pada 1974-09 dan rekor terendah sebesar -11.3 % pada 1976-06. Data Indeks Harga
Konsumen Pertumbuhan CPI India tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC
Data. Data dikategorikan dalam Global Economic Monitor World Trend Plus

INFLASI DI INDIA

Faktor yang mempengaruhi Inflasi India


1. Faktor permintaan
2. Faktor pasokan
3. Faktor domestic
4. Faktor eksternal
5. Nilai Inlfasi

INFLASI India menunjukan kenaikan pesat, dari sebelumnya 5,03% menjadi 5,52%. Ekonomi
India yang diprediksikan melambat hingga semester I-2021 karena tekanan pandemi Covid-
19, ternyata mampu bangkit untuk melawan dengan naiknya konsumsi. Pilarmas Sekuritas
dalam riset hariannya, Selasa (13/4), menyebutkan, meskipun inflasi di India mengalami
kenaikan, Pilarmas menyakini Bank Sentral India masih akan tetap mengabaikan hal
tersebut, sebab kenaikan inflasi dinilai masih belum konsisten dan hanya bersifat
sementara. “Bank Sentral India masih akan terfokus kepada pemulihan ekonomi yang
konsisten hingga proses pemulihan tersebut benar benar terjadi. Inflasi yang terjadi di India
disebabkan oleh naiknya inflasi makanan dari sebelumnya 4,3% menjadi 5,2%,” jelas
Pilarmas Sekuritas.. Namun kenaikan inflasi ini juga masih belum konsisten, pasalnya
kenaikkan lonjakan kasus Covid-19 masih akan terus memberikan resiko terhadap inflasi.
Inflasi diperkirakan masih akan mengalami peningkatan yang didukung dengan
meningkatnya daya beli terhadap barang dan jasa yang mendorong jumlah uang beredar
mengalami kenaikkan.

MASALAH PENGANGGURAN DI INDIA


Wikipedia -
Menurut statistik resmi pemerintah India antara 1980-an dan pertengahan 2010-an, sebagian
mengandalkan data NSSO, tingkat pengangguran di India sekitar 2,8 persen, yang menurut Bank
Dunia, adalah "angka yang menunjukkan sedikit variasi sejak 1983. ". [16] Secara absolut, menurut
berbagai pemerintah India antara tahun 1983 dan 2005, jumlah orang yang menganggur di India
terus meningkat dari sekitar 7,8 juta pada tahun 1983 menjadi 12,3 juta pada tahun 2004–2005
STATISTIK FAKTOR PENGANGGURAN
Pengangguran dan setengah pengangguran telah menjadi masalah lama dalam
perekonomian India. Menurut laporan tahun 2013 oleh Pravin Sinha, angkatan kerja India
telah secara resmi diklasifikasikan oleh pemerintah India ke dalam tiga kategori: [13]
 Sektor pedesaan, yang meliputi tenaga kerja pertanian

 Sektor formal perkotaan, yang mencakup tenaga kerja pabrik dan industri jasa
dengan gaji berkala dan cakupan sesuai undang-undang tenaga kerja India

 Sektor informal perkotaan, yang mencakup wiraswasta dan pekerja berupah lepas

Sektor pedesaan dan informal pasar tenaga kerja India menyumbang 93% dari pekerjaan
pada tahun 2011, dan pekerjaan ini tidak tercakup oleh undang-undang tenaga kerja India
yang ada saat itu.  Menurut laporan Bank Dunia 2010, "pekerjaan sektor informal bergaji
rendah, relatif tidak produktif, terus mendominasi pasar tenaga kerja [India]. "Sektor
informal mendominasi pasar tenaga kerja India dan akan terus melakukannya dalam jangka
menengah", kata Bank Dunia, dan bahkan jika definisi "sektor formal diperluas untuk
mencakup semua pekerja tetap dan bergaji, sekitar 335 juta pekerja dipekerjakan
di sektor informal pada tahun 2004–5"

MASALAH PENGANGGURAN DI INDIA PADA MASA PANDEMI

New Delhi, Beritasatu.com- Dampak wabah corona di India telah mengakibatkan ledakan
angka pengangguran hingga 122 juta orang pada bulan April saja. Seperti
dilaporkan BBC, Kamis (7/5), menurut Pusat Pemantauan Ekonomi India (CMIE), tingkat
pengangguran India sekarang mencapai rekor tertinggi 27,1%,

Pengangguran mencapai 23,5% pada bulan April, lonjakan tajam dari 8,7% pada bulan
Maret. Hal ini dikaitkan dengan penguncian, yang menyebabkan sebagian besar kegiatan
ekonomi terhenti, kecuali layanan penting seperti rumah sakit, apotek dan persediaan
makanan.

TINGKAT PENGANGGURAN MENURUT CEIC DATA


Tingkat Pengangguran India dilaporkan sebesar 7.11 % pada 2020. Rekor ini naik dibanding
sebelumnya yaitu 5.27 % untuk 2019. Data Tingkat Pengangguran India diperbarui tahunan,
dengan rata-rata 5.66 % dari 1991 sampai 2020, dengan 30 observasi. Data ini mencapai
angka tertinggi sebesar 7.11 % pada 2020 dan rekor terendah sebesar 5.27 % pada 2019.
Data Tingkat Pengangguran India tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC
Data. Data dikategorikan dalam Global Economic Monitor World Trend Plus –

APBN INDIA 2020

- India mencatatkan defisit fiskal yang menyentuh rekor terbaru di posisi US$ 88,5 miliar (Rp
1.292,10 triliun) untuk periode April-Juni 2020. Jumlah ini sudah mencapai 83,2% dari target
defisit untuk tahun fiskal saat ini.

Menurut data pemerintah yang dirilis hari ini Jumat (31/7/2020), total penerimaan pajak
bersih sepanjang tiga bulan ini turun 46% year on year (YoY) menjadi 1,35 miliar rupee (US$
18,05 miliar, 263 triliun). Dibanding dengan 2,51 rupee di periode yang sama tahun lalu,
penurunan ini terjadi kendati pemerintah telah meningkatkan pajak atas bakar.

Total belanja pemerintah naik 13% YoY pada periode ini menjadi 8,16 triliun rupee dibanding
dengan 7,22 triliun rupee di tahun lalu. Kenaikan ini karena pemerintah meningkatkan
belanja untuk program pangan gratis dan pekerjaan di desa untuk jutaan pekerja migran.

Pemerintah India juga telah meningkatkan target pinjaman menjadi 12 triliun rupee untuk
tahun fiskal berjalan dari perkiraan sebelumnya 7,8 triliun rupee untuk pendanaan belanja
negara.
Menurut jajak pendapat Reuters, pada tahun fiskal ini diperkirakan ekonomi India akan
mengalami kontraksi 5,1% dan dalam skenario terburuk diperkirakan akan minus hingga
9,1%.

EXPORT IMPORT INDIA

Ekspor utama India termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga, dan
perhiasan, jasa perangkat lunak, dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil kulit
sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, mesin, batu berharga,
pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor India berjumlah AS$69,18 miliar
sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.

Komoditas Ekspor India Terbesar

Komoditas adalah barang dagangan utama/ dasar yang sesuai dengan standar perdagangan
internasional

India memiliki sejumlah komoditas ekspor terbesar. Apa sajakan komoditas ekspor terbesar
India? Berikut ini data Ekspor Komoditas India

Nilai Barang Ekspor Terbanyak Tahun 2018


• Minyak dan preparat sedang, dari minyak bumi atau mineral mengandung
bitumen, tidak mengandung biodiesel (USD 32.004.596).
• Intan, dikerjakan, tetapi tidak dipasang atau disetel (tidak termasuk intan industri
(USD 24.236.843)).
• Minyak ringan dan olahannya. Ini adalah bagian dari minyak bumi atau mineral
bitumen yang >= 90% volume “termasuk. kehilangan” distilasi pada 210 °C “metode
ASTM D 86” (tidak termasuk biodiesel yang mengandung (USD 14.740.964).
• Perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia selain perak, disepuh atau dipalut
dengan logam mulia maupun tidak (tidak termasuk barang (USD 11.570,320)).
Komoditas Impor Dari Indonesia Ke India
Nilai Impor India Dari Indonesia di 2018
• Batubara, dihaluskan maupun tidak, tidak diaglomerasi (tidak termasuk batubara
antrasit dan bituminus (USD 6.290.865).
• Minyak sawit mentah (USD 2.434.207).
• Minyak sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak (tidak termasuk yang
dimodifikasi secara kimia dan mentah (USD 1.253.470).
• Batubara bituminous, dihaluskan maupun tidak, tidak diaglomerasi (USD 600.433).
• Bijih tembaga dan konsentratnya (USD 491.787).
• Karet alam yang ditentukan secara teknis “TSNR” (USD 384.758).
Komoditas Impor India Yang Dikirim Dari Negara Lain (Selain Indonesia)
Selain dari Indonesia, India juga mengadopsi banyak negara di dunia, berikut ini
komoditas impor yang dikirim dari berbagai negara:
• Minyak bumi dan minyak yang diperoleh dari mineral bitumen, mentah (USD
114.508.179).
• Emas, termasuk. emas disepuh dengan platina, tidak ditempa, untuk tujuan non-
moneter (tidak termasuk emas dalam bentuk bubuk (USD 31.668.284).
• Batubara, dihaluskan maupun tidak, tidak diaglomerasi (tidak termasuk batubara
antrasit dan bituminus (USD 22.652.797).
• Intan non-industri yang tidak dikerjakan atau hanya digergaji, dibelah atau digerus
(tidak termasuk intan industri (USD 16.765.276) ).

Selain dari Indonesia, India juga mengimpor dari banyak negara di dunia, berikut ini
komoditas impor yang dikirim dari berbagai negara:

• Minyak bumi dan minyak yang diperoleh dari mineral bitumen, mentah (USD
114.508.179).
• Emas, termasuk. berlapis emas dengan platina, tidak ditempa, untuk tujuan non-
moneter (tidak termasuk emas dalam bentuk bubuk (USD 31.668.284).
• Batubara, dihaluskan maupun tidak, tidak diaglomerasi (tidak termasuk batubara
antrasit dan bituminus (USD 22.652.797).
• Intan non-industri yang tidak dikerjakan atau hanya digergaji, dibelah atau digerus
(tidak termasuk intan industri (USD 16.765.276) ).

Akses Pengirmian Komoditas Ekspor Impor India Ke Seluruh Dunia


Untuk mengirimkan komoditas ekspor dan impornya, India  menjadikan pelabuhan laut dan
bandar udara sebagai alternatif dalam pengrimannya ke seluruh dunia.

Airport International

1. Chhatrapati International Airport Shivaji di Mumbai, India

2. Cochin International Airport di kota Kochi, di negara bagian Kerala, India.

3. Chennai International Airport di Tirusulam, 7 km selatan di Chennai, India.


4. Indira Gandhi International Airport di Delhi Barat

5. Rajiv Gandhi International Airport di Hamshabad, Haiderabad, Telangana \, India


6. Netaji Subhash Chandra Bose International Airport di Dum Dum, Bengal Barat, India,
dekat Kolkata
7. Sardar Vallabhbhai Patel International Airport di kota Ahmedabad, Gujarat, India
8. Trivandrum International Airport di Kerala, India.
9. Jaipur International Airport di Rajasthan, India
10. Chaudhary Charan Singh International di Amausi, Kota Lucknow, India.

International Seaport

1. Vizhinjam International Container Transhipment Terminal, Trivandrum


2. International Container Transshipment Terminal, Kochi

1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTOR EKONOMI


India mampu mempertahankan perekonomiannya di angka stabil dalam rentan waktu
yang lama sehingga sekarang hasil yang dicapai India pertumbuhan ekonominya mencapai
6,1 persen pada tahun 2012, yang didukung oleh fundamental perekonomian yang kuat dan
tingkat tabungan domestik yang tinggi. Keadaan ini membawa India ke peringkat 4 dari segi
Paritas Daya Beli (PPP). Kebijakan pemerintah India dengan menggiatkan konsumsi produk
dalam negeri sehingga keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi
meminimalisir keborosan terhadap produk luar. Mengingat banyak industri yang berdiri di
negara ini,.

# Beberapa inisiatif dan perkembangan terkini yang dilakukan oleh Pemerintah India

 Perdana Menteri India, Mr Narendra Modi mengumumkan berbagai paket ekonomi


yang memiliki nilai kumulatif sekitar Rs 20 lakh crore (US $ 283,73 miliar) dan hampir
10 persen dari PDB India.
 Paket Pradhan Mantri Garib Kalyan (PMGK) diperkenalkan pada April 2020 untuk
memberikan bantuan kepada mereka yang kurang mampu dan membantu berbagai
pihak yang berperang melawan COVID-19. Anggaran yang dialokasikan untuk skema
ini adalah Rs 1,70 lakh crore (US $ 24,12 miliar).
 India diperkirakan akan menarik investasi sekitar US$100 miliar dalam
mengembangkan infrastruktur minyak dan gas selama 2019-23.
 Pemerintah India akan meningkatkan belanja kesehatan masyarakat menjadi 2,5
persen dari PDB pada tahun 2025.
 Untuk implementasi Kebijakan Ekspor Pertanian, Pemerintah menyetujui
pengeluaran Rs 206,8 crore (US $ 29,59 juta) untuk tahun 2019, yang bertujuan
untuk menggandakan pendapatan petani pada tahun 2022.
 Di bawah Pradhan Mantri Awas Yojana (Perkotaan), Pemerintah telah menjatuhkan
sanksi lebih dari 96,50 lakh rumah di bawah PMAY (U) dan menyetujui 606 proposal
untuk pembangunan 3.31.075 rumah dengan investasi keseluruhan Rs 15.125 crore
(US $ 2,16 miliar).
 Komite Kabinet untuk Urusan Ekonomi telah setuju untuk menambah modal resmi
Food Corporation of India (FCI) dari Rs 3.500 crore yang ada sebelumnya (US $
500,79 juta) menjadi Rs 10.000 crore (US $ 1,43 miliar).
 India telah mendaftarkan pengurangan 26,9 persen dalam Angka Kematian Ibu
(MMR) sejak 2013.
 Sekitar 26,02 juta rumah tangga dialiri listrik pada tanggal 31 Maret 2019 di bawah
Pradhan Mantri Sahaj Bijli Har Ghar Yojana (SAUBHAGYA).
 Dalam tinjauan jangka menengah Kebijakan Perdagangan Luar Negeri (Foreign Trade
Policy/FTP) 2015-20, Kementerian Perdagangan dan Industri India meningkatkan
cakupan Ekspor Barang Dagangan dari Skema India (Merchandise Exports From India
Scheme/MEIS) dan Ekspor Layanan dari Skema India (Service Exports from India
Scheme/SEIS), meningkatkan insentif MEIS untuk pakaian ready made dan make-
up sebanyak 2 persen, dan insentif SEIS sebanyak 2 persen, dan menambah rentang
waktu Duty Validity Scrip dari 18 bulan menjadi 24 bulan. Pada April 2020,
Pemerintah memperpanjang FTP untuk satu tahun lagi (hingga 31 Maret 2021).

ANALISIS TERHADAP PEEREKONOMIAN INDIA

PDB India diperkirakan akan mencapai US $ 5 triliun pada Fiscal Year 2025 (FY25) dan
mencapai status pendapatan menengah ke atas di belakang digitalisasi, globalisasi,
demografi yang menguntungkan, dan reformasi.

India juga berfokus pada sumber terbarukan untuk menghasilkan energi. Ia berencana untuk
mencapai 40 persen energinya dari sumber-sumber non-fosil pada 2030, yang saat ini 30
persen, dan memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dari menjadi
175 gigawatt (GW) pada tahun 2022.

India diperkirakan akan menjadi ekonomi konsumen terbesar ketiga karena konsumsinya
mungkin tiga kali lipat hingga US$4 triliun pada tahun 2025, karena pergeseran dalam
perilaku konsumen dan pola pengeluaran, menurut laporan Boston Consulting Group (BCG).
India diperkirakan akan melampaui AS untuk menjadi ekonomi terbesar kedua dalam hal
paritas daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) pada tahun 2040 seperti yang dilaporkan
oleh PricewaterhouseCoopers.

Walaupun dalam masa Pandemi saat ini , India masih dapat mengatasi permasalahan-
Permasalahan Ekomomi nya seperti Inflasi maupun Resesi yang terjadi saat ini , dengan
peluang-peluang yang disebutkan sebelum ini dari PDB maupun daya konsumsi masyarakat
mereka yang memiliki lebih dari 1 milyar jiwa.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan Ekonomi India saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat dan tengah mengalami saat terbaik dalam sejarahnya. Hampir semua indikator
perekonomian makronya mengalami pertumbuhan positif yang pesat dengan angka
pertumbuhan yang cukup tinggi (bahkan pernah mencapai angka 9,6 persen pada tahun
fiskal 2006-2007), semakin besarnya simpanan devisa, pasar kapital yang mengalami
booming, dan semakin derasnya arus masuk Foreign Direct Investment. India saat ini telah
muncul sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terpesat kedua di dunia yang hanya
bisa disaingi oleh China.

Ditengah badai krisis ekonomi 2008-2009 India merupakan salah satu dari sedikit negara
yang berhasil bertahan menghadapi krisis dan mempertahankan tingkat pertumbuhan di
atas 6 persen.

Jumlah penduduk India yang telah mencapai hampir 1,2 milyar merupakan negara dengan
penduduk terbesar kedua di dunia setelah China. Menurut survei CSO (Central Statistic
Office India) terakhir populasi kelas menengah India telah mencapai lebih dari 300 juta jiwa
dengan populasi usia muda mencapai 75 persen. Hal ini merupakan pasar yang sangat besar
bagi pengusaha yang berniat melebarkan usahanya di India

World Population Review mengamati, liberalisasi ekonomi India dimulai pada awal 1990-an,
termasuk deregulasi industri serta pengurangan kontrol pada perdagangan dan investasi
asing, serta privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara.

"Langkah-langkah ini telah membantu India mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata


laporan itu. Sektor jasa India yang paling cepat berkembang di dunia, menyumbang 60
persen ekonomi dan 28 persen lapangan kerja.

Hal serupa diungkapkan data World Economic Outlook IMF bulan Oktober 2019. India telah
menjadi kekuatan ekonomi terbesar kelima pada 2019. Jika berdasarkan peringkat PDB,
negara ini melompati Inggris dan Prancis.

Walaupun dalam keadaan Pandemi saat ini yang terjadi dengn permasalahan pengangguran
yang terjadi maupun resesi yang mereka alami , india masih diramalkan akan Pimpin
pemulihan Ekonomi Global Bersama Amerika dan China

"Perekonomian global sudah menunjukkan perbaikan, terutama dipimpin Amerika


Serikat, China dan India," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter, Bank
Indonesia, Riza Tyas Utami dalam diskusi media bertajuk Sinergi Memperkuat
Perekonomian

PENUTUP

Sekian yang dapat kelompok kami presentasikan terkait informasi atau deskripsi dari
perekonomian india, mulai dari kita dapat mengenal sedikit latar belakang negara
tersebut hingga kita dapat mengetahui perekonomian negara india yang terupdate ,
semoga informasi ini bisa dapat menambah pengetahuan kita semua

Sekian terima kasih


Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai