Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN PERTAMA

PENGAUDITAN2
29 SEPTEMBER 2020

Definisi Auditing:
Adalah: Suatu proses yang sistematis Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara
obyektif Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi (dengan tujuan) untuk
menetapkan tingkat kesesuaian (antara pernyataan-pernyataan tersebut) dengancriteria yang
telah ditetapkan kebijakan-kebijjakan/aturan-aturan perusahaan (serta) penyampaian
hasilnya (kepada) pemakai yang berkepentingan

.Dari kalimat tersebiut dapat dikelompokkan menjadi 7 bagian dan setiap kalimat mempunyai
Makna tersendiri:
1. Suatu proses sistematis
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
4. (dengan tujuan) untuk menetapkan tingkat kesesuaian
5. (antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan) criteria yang telah ditetapkan/aturan-
aturan/ kebijakan-kebijakan manajemen
6. (serta) penyampaian hasilnya
7. (kepada) pemakai atau pihak yang berkepentingan

A. Definisi Akuntansi merupakan: Suatu Ilmu Pengetahuan dan teknologi tentang Rangkaianfungsi
pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan dan penyajiaian/pelaporan dan penginterpretasian
transaksi keuangan suatu perushaan secara sistematis.(Hernadianto 2013: 3)

DK./ Akuntansi bukan merupakan suatu tujuan bagi perusahaan tetapi hanya sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan dan hasil operasi perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Hal ini dapat terjadi karena: Akuntansi mempunyai fungsi menghasilkan jasa berupa laporan keuangan
kuantitatif yang terdiri: Neraca, Laporan L/R, Laporan LYD, Laporan perubahan Posisi Keuangan (Cash
Flow)___FASB tahun 1988___mengeluarkan SFAS no: 95
Tahap Akhir Penyelesaian
Pemeriksaan

Working
KKP Supporting Lead Trial
Scedule Scedule Balance

Jurnal Lap keu Klien


Adjustmen

Audit Financial
Statement

Audit Report
(Hernadianto )
BABI
PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP KAS

Saya akan menguraikan perancangan pengujian substantif terhadap berbagai elemen neraca. Kerangka
pembahasan setiap bab yang bersangkutan dengan perancangan pengujian substantif saja berdasarkan
pada model belajar mengajar yang saya lukiskan pada gambar 1 dalam handout perancangan Program
Pengujian Kepatuhan. Dalam bab ini saya menguraikan perancangan pengujian substantif terhadap kas.
Uraian ini akan saya awali dengan deskripsi kas, kemudian akan saya lanjutkan dengan prinsip akuntansi
yang lazim dalam penyajian elemen kas dalam neraca dan tujuan pemeriksaan terhadap kas. Bab ini akan
saya akhiri dengan pembahasan mengenai perancangan pengujian substantif terhadap kas. Kerangka
perancangan program pengujian substantif terhadap kas saya lukiskan dalam gambar 1. berikut ini.
 Deskripsi Kas
Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), pos wesel, certified check, cashier
check, cek pribadi dan bank draft serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi
oleh bank atau perjanjian yang lain.

Kas yang dicantumkan dalam neraca terdiri dari 2 elemen berikut ini:

Program Tujuan
pengujian pengujian
substantif substantif
terhadap kas terhadap kas
(3) (2)

Prinsip
akuntansi yang
lazim dalam
penyajian kas
(SAK)
(1)
Gambar .1 Kerangka Perancangan Program Pengujian Substantif terhadap Kas.

1. Kas di tangan perusahaan, yang terdiri dari dari:


a. Penerimaan kas yang belum disetor ke bank, yang berupa uang tunai, pos wesel, certified
check, cashier check, cek pribadi, dan bank draft.
b. Saldo dana kas kecil, yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.
2. Kas di bank, yang berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.
Umumnya pengawasan intern yang diterapkan oleh klien terhadap kas sangat sulit, karena jenis
aktiva ini sangat mudah sekali digelapkan, dan merupakan jenis aktiva yang umumnya menjadi incaran
penyelewengan.

 Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum Penyajian Kas dalam Neraca


Sebelum membahas pengujian substantif terhadap kas, perlu diketahui terlebih dahulu prinsip
akuntansi yang lazim dalam penyajian kas di neraca berikut ini:
1. Kas yang dicantum dalam neraca adalah saldo kas yang ada di tangan perusahaan pada tanggal
tersebut dan saldo rekening giro di bank, yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau
perjanjian yang lain.
2. Kas dalam bentuk valuta asing harus dicantumkan dalam neraca sebesar nilai kurs yang berlaku pada
tanggal neraca.
3. Elemen-elemen berikut ini harus disajikan secara terpisah dari elemen kas dalam neraca jika
jumlahnya material:
a. Tabungan di bank.
b. Dana untuk perluasan pabrik, dana pelunasan utang, atau dana lain yang tidak digunakan
untuk keperluan modal kerja.
c. Saldo bank minimum yang disyaratkan oleh bank dalam suatu perjanjian penarikan kredit.
d. Saldo di bank luar negeri yang tidak digunakan dalam hubungannya dengan kegiatan luar
negeri dan tidak dapat segera diubah ke dalam mata uang rupiah karena batas batasan.
e. Persekot biaya perjalanan atau persekot lain kepada karyawan.

2. TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP KAS

Tujuan pemeriksaan akuntan terhadap kas adalah:


1. Memperoleh keyakinan tentang reliability (keandalan/dapat diyakini) catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan kas.
2. Membuktikan eksistensi kas (existence of occurrence) yang dicantumkan dalam neraca.
3. Membuktikan ketepatan pisah batas (cutoff) transaksi kas.
4. Membuktikan kewajaran penyajian kas dalam neraca.
5. Membuktikan kemungkinan terjadinya penggelapan terhadap kas.
Kerangka tujuan pengujian substantif terhadap kas saya lukiskan dalam gambar 2.

Memperoleh keyakinan tentang reliability catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kas.
Sebelum akuntan pemeriksa melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo kas yang dicantumkan
dalam neraca, ia harus memperoleh keyakinan ketelitian (clerical accuracy) dan reliability catatan
akuntansi yang mendukung informasi kas yang disajikan.

Program substantive test terhadap kas


Rekonsiliasi
Sebelum membuktikan apakah saldo kas yang dicantumkan oleh klien dalam neracanya sesuai
dengan fisik yang ada pada tanggal neraca, akuntan pemeriksa melakukan rekonsiliasi antara informasi
kas yang dicantumkan dalam neraca dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu
akuntan pemeriksa melakukan 3 prosedur pemeriksaan berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi
informasi kas dalam neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
1. Usut saldo kas yang tercantum dalam neraca ke saldo rekening kas yang bersangkutan dalam
buku besar. Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo kas yang tercantum dalam neraca didukung
dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya kebenaran mekanisme pencatatannya, maka saldo kas
yang dicantumkan dalam neraca diusut ke rekening buku besar berikut ini:
Kas : Merupakan rekening kas di bank.
Kas dalam perjalanan : Merupakan penerimaan kas yang pada tanggal pembuatan
laporan keuangan belum disetor ke bank.
Dana kas kecil : Berupa sisa uang tunai yang berada di tangan pemegang dana
kas kecil.
2. Hitung kembali saldo rekening kas dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan mengenai
ketelitian penghitungan kembali saldo rekening tersebut, dengan cara menambah saldo awal dengan
jumlah pendebitan dan menguranginya dengan jumlah pengkreditan rekening tersebut.
3. Usut posting pendebitan dan pengkreditan rekening kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan
jurnal pengeluaran kas. Pendebitan dalam rekening kas diusut ke jurnal penerimaan kas dan
pengkreditan rekening tersebut diusut ke jurnal pengeluaran kas untuk memperoleh keyakinan bahwa
mutasi penambahan dan pengurangan kas berasal dari jurnal.
Verifikasi Eksistensi /pembuktian keberadaan
Eksistensi kas yang dicantumkan dalam neraca dibuktikan oleh akuntan pemeriksa dengan
menghitung kas yang ada di tangan klien pada tanggal neraca dan untuk kas klien yang disimpan di bank
dengan cara memeriksa rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien pada tanggal neraca dan mengirim surat
konfirmasi bank. Jika akuntan pemeriksa tidak dapat datang di perusahaan klien pada tanggal neraca,
penghitungan kas dapat dilakukan oleh akuntan tersebut pada tanggal tertentu setelah tanggal neraca
(misalnya tanggal 25 Februari 2020), dan kemudian membuktikan eksistensi kas di tangan klien pada
tanggal neraca dengan cara menarik mundur dengan work-back procedure seperti terlukis dalam gambar
.4 berikut ini:
Saldo kas pada tanggal penghitungan kas
(misalnya tanggal 25 Februari 2020) xx
Ditambah:
Pengeluaran kas tgl. 1 Januari s/d 25 Februari 2020 xx

Dikurangi:
Penerimaan kas tgl. 1 Januari s/d 25 Februari 2020 xx
Saldo kas di tangan perusahaan Tanggal 31 DESEMBER 2019 xx

Gambar ..Work-Back Procedure untuk menentukan eksistensi Kas pada Tanggal Neraca.
( 31 DESEMBER )

Hitung kas yang ada di tangan Klien. Untuk membuktikan eksistensi saldo kas yang ada di tangan klien
pada tanggal neraca seperti yang tercantum dalam rekening Kas Dalam Perjalanan dan rekening Dana Kas
Kecil, akuntan pemeriksa melakukan penghitungan kas (cash count) pada tanggal neraca. Untuk
menghindari terjadinya transfer uang tunai antar dana yang dimilki oleh klien, penghitungan kas harus
dilakukan serentak terhadap kas yang berupa penerimaan kas yang belum disetor ke bank dan berupa
dana kas kecil. Begitu juga terhadap surat-surat berharga yang mudah dijadikan uang tunai harus
dilakukan penghitungan uang fisik bersamaan dengan penghitungan kas untuk menghindari terjadinya
penutupan kecurangan kas yang dilakukan dengan cara penjualan surat berharga tersebut.dalam
pemnghitungan kas, akuntan pemeriksa harus memperhatikan berbagai hal berikut ini:
1. Penghitungan kas harus dilakukan oleh akuntan pemeriksa di muka pejabat yang bertanggung jawab
atas penyimpanan kas (kasir atau pemegang dana kas kecil). Pejabat tersebut harus selalu di tempat
penghitungan kas selama akuntan pemeriksa melakukan penghitungan kas. Hal ini untuk menghindari
tuduhan terhadap akuntan pemeriksa jika terjadi kekurangan kas.
2. Hasil penghitungan kas harus dicatat dalam Berita Acara Penghitungan Kas yang harus segera
ditandatangani oleh pejabat yang bertanggungjawab atas penyimpanan kas sebagai tanda: (1) disetujui
olehnya mengenai jumlah kas seperti hasil penghitungan kas yang dilakukan oleh akuntan pemeriksa,
dan (2) penerimaan kembali jumlah kas yang dihitung sesuai dengan yang tercantum dalam berita
acara tersebut. Lihat contoh berita acara penghitungan kas (kas dalam perjalanan) dalam gambar .5
dan contoh berita acara penghitungan dana kas ecil dalam gambar .6.
3. Elemen-elemen yang tidak dimasukkan dalam elemen kas pada saat penghitungan kas adalah: (1) cek
mundur, (2) perangko dan materai, (3) kas bon.

PT. INAZ
Berita Acara Penghitungan Kas
Tanggal 31 DESEMBER 2019

uang Logam: Satuan Jumlah Jumlah Satuan


100 200 Rp. 20.000
50 300 15.000
25 100 2.500
10 - 0
5 - 0
Jumlah uang logam Rp. 37.500

Uang Kertas 10.000 150 Rp. 1.500.000


5.000 200 1.000.000
1.000 4.000 4.000.000
500 1.000 500.000
100 2.000 200.000
Jumlah uang kertas Rp. 7.200.000

Jumlah uang tunai Rp. 7.237.500

Cek:
Pemilik Cek Bank No
PT Karya Sejahtera BNI 765898 Rp. 2.000.000
Tn. Ali nour BRI 876909 3.000.000
Nn. Fitriani Bank Bengkulu 678765 5.000.000
Jumlah Cek Rp.10.000.000
Jumlah seluruh uang tunai dan cek Rp.17.237.500

Kepada Akuntan Pemeriksa:


Jumlah uang tunai dan cek tersebut di atas adalah benar merupakan hasil penghitungan kas yang
dilakukan oleh akuntan pemeriksa pada Tanggal 31 DESEMBER 2019 di hadapan saya. Jumlah uang
tunai dan cek tersebut telah dikembalikan kepada saya dalam jumlah penuh segera setelah penghitungan
kas selesai dilakukan oleh akuntan pemeriksa.

Bumi Ayu Permai , 31 Desembre 2019


Kepala Bagian Kasa
INAZ

Gambar . Berita Acara Penghitungan Kas

PT. INAZ
Berita Acara Penghitungan Kas
tanggal 31 Desembre 2019

uang Logam: Satuan Jumlah Jumlah Satuan


100 200 Rp. 20.000
50 300 15.000
25 100 2.500
10 - 0
6 - 0
Jumlah uang logam Rp. 37.500

Uang Kertas 10.000 700 Rp. 7.000.000


5.000 100 500.000
1.000 1.000 1.000.000
500 1.000 500.000
100 2.000 200.000
Jumlah uang kertas Rp. 9.200.000

Jumlah uang tunai Rp. 9.237.500

Permintaan Pengeluaran Kas Kecil:


Untuk Tgl. PPKK No. PPKK
Tn. Herna 21 Des 2010 76781 Rp. 200.000
Tn. Martini 23 Des 2010 87678 362.000
Jumlah Permintaan Pengeluaran Kas Kecil Rp. 526.000

Bukti Pengeluaran Kas Kecil:

Untuk Tgl. PPKK No. PPKK


Biaya Pelabuhan 24 Des 2010 78678 Rp. 150.000
Biaya Transport26 Des 2010 98789 50.000
Jumlah Bukti Pengeluaran Kas Kecil Rp. 200.000
Saldo Dana Kas Kecil Rp.10.000.000

Kepada Akuntan Pemeriksa:


Jumlah uang tunai tersebut di atas adalah benar merupakan hasil penghitungan kas yang dilakukan oleh
akuntan pemeriksa pada Tanggal 31 DESEMBER 2016 di hadapan saya. Jumlah uang tunai tersebut telah
dikembalikan kepada saya dalam jumlah penuh segera setelah penghitungan kas selesai dilakukan oleh
akuntan pemeriksa.

Bengkulu 31 Desembre 2019


Nn. Zuhrol Baity Hernadi
Jurnal Adjustment

Persekot Biaya Rp. 562.500


Biaya Administrasi & Umum 200.000
Dana Kas Kecil Rp. 752.500

Gambar . Berita Acara Penghitungan Dana Kas Kecil

Rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening Koran bank yang bersangkutan. Untuk
membuktikan eksistensi saldo kas klien yang disimpan di bank, akuntan pemeriksa menempuh prosedur
pemeriksaan berikut ini: (1) membuat atau meminta klien untuk membuat rekonsiliasi bank pada tanggal
neraca, (2) mengirim konfirmasi saldo kas di bank pada tanggal neraca. Jika akuntan meminta rekonsiliasi
bank dari kliennya, prosedur pemeriksaan yang ditempuh oleh akuntan adalah sebagai berikut:
1. Bandingkan saldo awal dan akhir kas menurut catatan yang tercantum dalam rekonsiliasi bank dengan
saldo awal dan akhir yang tercantum dalam rekening kas.
2. Bandingkan saldo awal dan akhir kas menurut bank yang tercantum dalam rekonsiliasi bank dengan
saldo awal dan akhir yang tercantum dalam rekening Koran bank (bank statement).
3. Bandingkan setoran kas ke bank menurut jurnal penerimaan kas dengan penerimaan setoran oleh
bank dalam rekening Koran bank untuk membuktikan ketelitian pencantuman setoran dalam
perjalanan (deposit in transit) yang tercantum dalam rekonsiliasi bank.
4. andingkan cek yang dikeluarkan oleh klien menurut jurnal penerimaan kas (atau check register)
dengan cek yang telah dibayar oleh bank dalam rekening Koran bank untuk membuktikan ketelitian
pencantuman jumlah cek yang beredar (outstanding check) yang tercantum dalam rekonsiliasi bank.
5. Usut beban administrasi bank yang tercantum dalam rekonsiliasi bank dalam rekening Koran bank
yang bersangkutan.
Lakukan konfirmasi saldo kas di bank. Konfirmasi saldo kas di bank dilakukan oleh akuntan
pemeriksa dengan cara mengirimkan surat konfirmasi ke bank yang klien menjadi nasabahnya. Informasi
yang dimintakan konfirmasi dari bank meliputi:
1. Saldo tiap jenis rekening klien di bank pada tanggal neraca.
2. Saldo tiap jenis utang klien ke bank pada tanggal neraca beserta tanggal jatuh tempo, bunga, dan jenis
jaminan yang bersangkutan dengan utang tersebut.
3. Saldo utang bersyarat yang mungkin menjadi kewajiban klien, karena klien menanggung utang yang
ditarik oleh pihak lain atau mendiskontokan wesel tagihan.
4. batasan-batasan yang dikenakan terhadap rekening bank klien.
Contoh Surat Konfirmasi Bank

Bengkulu 15 Maret 2020


Kepada
Yth ………………………………
…………………………………..
Kami minta saudara mengisi informasi yang diperlukan oleh akuntan publik kami Inaz & Rekan, Jln.
Mutiara Bumi Ayu Bengkulu seperti formulir berikut ini. Jika jawaban saudara “tidak ada” harap
ditulis demikian pada kolom yang bersangkutan. Kami minta formulir berikut ini saudara kirimkan dalam
amplop yang kami sertakan bersama surat ini langsung kepada akuntan publik kami tersebut di atas.

Hormat kami,

Dinda,
Direktur Keuangan

1. Pada tanggal…5 April 2019………………….catatan kami menunjukkan saldo kredit rekening atas
nama nasabah tersebut sebesar Rp50.000.000, …dengan rincian sebagai berikut:
_____________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
________________________________________________

2. Nasabah tersebut mempunyai kewajiban kepada kami yang bersangkutan dengan pinjaman pada
tanggal tersebut sebesar Rp………………..dengan rincian sebagai berikut:
___________________________________________________________
tgl. Penarikan tgl. Jatuh Tarif Penjelasan tentang
Pinjaman Tempo Bunga Kewajiban, jaminan,
gadai, dan lain-lain

Saldo
_____________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________

3. Nasabah tersebut memiliki kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskotoan wesel tagih
dan/atau sebagai penjamin utang yang ditarik oleh pihak lain berjumlah Rp………………dengan
rincian sebagai berikut:

___________________________________________________________
Nama Pembuat Tgl. Jatuh
Saldo Wesel Tgl. Wesel Tempo Keterangan
_____________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
___________
4. Kewajiban langsung dan kewajiban bersyarat yang lain adalah:
_____________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
___________

Tanggal……………….., 2020………… Hormat kami


Bank …………………………...
…………………………….……

Gambar .. Surat Konfirmasi Bank

Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening Koran bank. Untuk membuktikan
penyelesaian cak yang beredar pada tanggal neraca, akuntan pemeriksa mengusut penguangan cek
tersebut ke dalam rekening Koran bank yang diterima klien setelah tanggal neraca.
Verifikasi Pisah Batas (Cutoff)
Verifikasi pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah klien menggunakan pisah batas
yang konsisten dalam memperhitungkan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang termasuk dalam
tahun yang diperiksa disbanding dengan tahun sebelumnya. Adakalanya perusahaan menggunakan
tanggal 24 Desember sebagai tanggal pisah batas untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, karena
perusahaan tersebut menutup kantornya sejak tanggal 24 Desember sampai dengan tanggal 1 Januari
tahun berikutnya. Tanggal manapun yang dipakai sebagai tanggal pisah batas, hendaknya perusahaan
menggunakannya secara konsisten.

Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cutoff bank statement dengan saldo kas menurut catatan
klien. Dalam memeriksa rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien pada tanggal neraca, terdapat elemen-
elemen yang masih belum diketahui secara pasti statusnya. Elemen-elemen tersebut melipiti setoran
dalam perjalanan dan cek yang beredar. Dalam setoran dalam perjalanan terdapat kemungkinan cek
kosong dan dalam cek yang beredar terdapat kemungkinan cek tersebut tidak benar-benar dibayarkan
kepada pihak luar. Oleh karena itu akuntan pemeriksa menginginkan informasi segera mengenai
penyelesaian dua elemen tersebut. Cara yang ditempuh oleh akuntan adalah dengan meminta bank yang
klien merupakan nasabahnya untuk mengirim cutoff bank statement, yang merupakan rekening Koran
bank yang mencakup jangka waktu yang lebih pendek dari jangka waktu yang dicakup oleh rekening
Koran yang reguler (regular bank statement). Jika rekening Koran reguler biasanya mencakup jangka
waktu satu bulan, cutoff bank statement mencakup jangka waktu kurang dari satu bulan, biasanya 10
sampai 15 hari. Atas dasar cutoff bank statement tersebut, akuntan pemeriksa membuat rekonsiliasi bank
untuk membuktikan ketelitian catatan kas klien dan membuktikan status Koran dalam perjalanan dan cek
yang beredar yang tercantum dalam rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien pada tanggal neraca.

Usut setoran dalam perjalanan (deposit in transit) pada tanggal neraca ke dalam cutoff bank
statement. Prosedur pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan untuk memperoleh keyakinan bahwa setoran
dalam perjalanan yang tercantum dalam rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien pada tanggal neraca
benar-benar telah disetorkan ke bank, sehingga demikian termasuk dalam penerimaan kas dalam tahun
yang diperiksa.

Periksa tanggal yang tercantum cek yang beredar pada tanggal neraca. Prosedur pemeriksaan ini
dilakukan oleh akuntan untuk memperoleh keyakinan mengenai konsistensi pemakaian tanggal pisah
batas dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas.

Periksa adanya cek kosong yang tercantum dalam cutoff bank statement. Seperti telah saya sebutkan
di atas, pengusutan setoran dalam perjalanan pada tanggal neraca ke dalam cutoff bank statement
ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terdapat cek kosong dalam setoran tersebut,
sehingga saldo kas yang ada di tangan klien tidak terpengaruh jumlahnya.

Periksa semu cek dalam cutoff bank statement mengenai kemungkinan hilangnya cek yang
tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca. Cek yangtermasuk dalam dalam daftar cek
yang beredar pada tanggal neraca harus diusut ke daftar cek yang telah dituangkan ke bank yang tecantum
dalam cutoff bank statement. Jika terdapat cek yang tercantum dalam cek yang beredar pada tanggal
neraca, namun tidak dijumpai oleh akuntan pemeriksa dalam daftar cek yang dituangkan ke bank dalam
cutoff bank statement, akuntan pemeriksa harus meminta informasi mengenai kemungkinan hilangnya
cek tersebut.

Verifikasi Penyajian Kas dalam Neraca


Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian
rekening tertentu klien di bank. Seperti tersebut dalam prinsip penyajian kas dalam neraca, kas yang
disimpan di bank hanya dapat disajikan sebagai elemen kas jika tidak terdapat batasan penggunaanya dari
bank atau batasan yang dikenakan oleh kontrak perjanjian tertentu. Dari jawaban konfirmasi bank dapat
diketahui batasan-batasan, jika ada, yang dikenakan oleh bank atas penggunaan rekening-rekening bank
klien.

Lakukan wawancara dengan menajemen mengenai batasan penggunaan kas klien. Informasi
mengenai batasan atas penggunaan berbagai dana kas yang dibentuk oleh klien dapat diperoleh dari
wawancara dengan manajer keuangan. Informasi ini akan menentukan apakahsuatu elemen disajikan
dalam kas atau harus dipisahkan tersendiri dalam kelompok aktiva lancar, atau bahkan harus disajikan
terpisah dalam kelompok aktiva lancar.

Pengujian penggelapan kas


Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk
menemukan kemungkinan terjadinya check kitting. Cek kitting dilakukan untuk menutupi pemakaian
kas perusahaan dengan cara melakukan transfer rekening dari bank satu ke rekening bank yang dananya
digelapkan pada saat bank-bank menyiapkan pembuatan rekening Koran bank. Jika misalnya perusahaan
memiliki rekening giro di bank Bank Mandiri dan di Bank Bengkulu , dan pejabat perusahaan
menggunakan uang untuk kepentingan dirinya dengan menggunakan uang yang disimpan di bank BNI.
Untuk menutupi kecurangannya tersebut pada saat menjelang akhir bulan, pejabat perusahaan tersebut
membuat cek untuk mengeluarkan uang dari Bank Bengkulu untuk ditransfer ke rekening giro di bank
BNI. Karena cek tersebut di-clearing oleh bank BNI ke Bank Bengkulu pada awal bulan, maka bank
BNI sudah mencatat tambahan setoran, sedangkan di lain pihak, saldo di rekening giro di Bank Bengkulu
belum berkurang karena cek tersebut baru di-clearing stelah akhir bulan. Dengan demikian rekening
Koran dari kedua bank tersebut akan menunjukkan saldo kas di bank yang seolah-olah tidak terjadi
pemakaian uang oleh pejabat tersebut. Lihat kertas kerja yang berisi daftar transfer antar bank dalam
gambar 7.8.

PT. INAZ. tbk


Daftar Transfer antar Bank
31 Desembre 2019

Tanggal Transfer

Dari/ke No. Cek Per CekPer Buku Per Bank

BNI – Bank Bengkulu 6675890 26 Des 2019 26 Des 2019 26 Des 2019
BRI – BSM 7789876 27 27 Des 2019 27 Des 2019 28 Des 20109

Gambar .8 Daftar Transfer antar Bank

Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom.


Rekonsiliasi bank 4 kolom digunakan oleh akuntan pemeriksa untuk membuktikan kebenaran saldo kas di
bank. Contoh rekonsiliasi 4 kolom dapat dilihat dalam gambar 7.9 berikut ini.

PT Bumi Ayu Chalengger


Pembuktian Ketelitian Saldo Kas

Saldo Awal Penerimaan Pengeluaran Saldo Akhir


Saldo kas menurut rekening
Koran bank Rp. 8.400 Rp. 21.000 Rp. 23.500 Rp. 5.900
Setoran dalam perjalanan awal
periode + 1.200 - 1.200
Setoran dalam perjalanan
akhir periode + 1.800 + 1.800
Cek yang beredar awal
periode - 2.500 - 2.500
Cek yang beredar akhir
periode + 3.000 - 3.000
Cek yang di bebankan dalm
rekening - 800 + 800
Saldo bank setelah diadjust Rp. 7.100 Rp. 21.400 Rp. 23.000 Rp.5.500

Saldo kas menurut buku Rp.7.000 Rp.20.200 Rp.22.985 Rp. 4.315


Cek kosong 200 - 200
Wesel yang ditagih oleh
sebelum dicatat dalam
buku + 1.400 + 1.400
Beban administrasi Bank + 15 - 15

Saldo menurut buku


setelah diadjust Rp.7100 Rp.21.400 Rp.23.000 Rp. 5.500

Gambar .. Rekonsiliasi Bank Empat Kolom

Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran
kas. Lapping dapat terjadi jika penyimpanan kas merangkap fungsi sebagai transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas. Lapping dilakukan oleh karyawan tersebut dengan cara tidak mencatat penerimaan kas
dari debitur tertentu dan memasukkan uang yang diterima tersebut ke dalam kantongnya sendiri. Untuk
menutupi kecurangan tersebut, penerimaan kas berikutnya yang diterima dari debitur lain digunakan
untuk menutupi kecurangannya dengan mengkredit rekening piutang kepada debitur yang pertama. Begitu
seterusnya, lapping dilakukan dengan cara menunda pencatatan penerimaan kas agar uang yang diterima
perusahaan dapat digunakan untuk kepentingan pribadi karyawan tersebut.

• Fraud (kecurangan): penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa
disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.
• Terjadi karena:
 adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada dan
 adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.

CONTOH REKONSILIASI BENAR

1. Dalam rangka pemeriksaan akuntan terhadap PT. Zuhrol tbk untuk tahun Buku 2019 diperoleh kertas
kerja yang disiapkan oleh klien sebagai berikut :

PT. Zuhrol tbk


Bank Rekonsiliasi
31 Desember 2019

Saldobukubesar 31 Desember 2019 Rp 51.524.580,00


Ditambah :
- Setoran dalam perjalanan 7.986.750,00
- Debet memo atas cek dari langganan yang dikembalikan
(cek tersebut belum diselesaikan kembali dan belum di
jurnal) 600.000,00
- Biaya bank bulan Desember 6.500,00
- Rp 60.117.830,00
Dikurangi
- Outstanding cek Rp 6.508.250,00
- Credit memo ataspenagihanweseltagiholeh bank 1.190.000,00
- CekuntukmembayarhutangdicatatRp 722.700,00
Tetapidibayaroleh bank sebesarRp 1.257.000,00 534.300,00
- Saldokasopname 51.890.280,00

Rp 60.117.830,00

- Saldo menurut bank (sesuai dengan konfirmasi bank) menunjukkan jumlah rekening PT. Zuhrol tbk
di bank sebesarRp 50.990.280,00 sehingga ada selisih dengan hasil kas opname sebesarRp
900.000,00 yang belum diketahui sebabnya.
-
Data tambahan : daftar cek yang beredar sebagai berikut :

No. 573Rp 67.720,00 No. 911Rp 482.750,00


724 9.900,00 913 2.550.000,00
903 1.456.670,00 914 355.760,00
907 305.500,00 916 2.164.400,00

Diminta :
a. Buatlah rekonsiliasi bank untuk menentukan saldo yang benar.
b. Buatlah jurnal adjustmentnya.

2. CONTOH LAPPING

3. Berikut ini adalah ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dari PT. KERINGAT DINGIN untuk
enam bulan terakhir dalamt Tahun 2019 :
Bulan Penerimaan Pengeluaran

Juli Rp 26.742.000,00 Rp 23.802.000,00


Agustus 19.003.000,00 33.594.000,00
September 30.740.000,00 30.138.000,00
Oktober 49.163.000,00 46.811.000,00
November 56.688.000,00 40.389.000,00
Desember 66.159.000,00 56.739.000,00
Rp 248.855.000,00 Rp 233.788.000,00
Saldo bank pada tanggal 1 Juli 2019 adalah Rp 58.050.000,00 dan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
Rp 76.717.000,00. Tidak ada cek yang sedang beredar (outstanding checks) pada tanggal 1 Juli 2019,
tetapi pada tanggal 31 Desember 2019 jumla Cek yang beredar berjumlah Rp 8.100.000,00.
Penerimaan yang belum disetor pada tanggal 31 Desember 2019 adalahRp 4.500.000,00, yang telah
termasukdalam penerimaan bulan Desember jumlah setoran ke Bank untuk enam bulan tersebut
berjumlah Rp 241.340.000,00.
a. Tunjukkan jumlah penggelapan ( LAPPING ) yang telah dilakukan oleh kasir dan bagaiman caranya
dilakukan. ?
b. Mulai dari saldo Bank tanggal 1 Juli 2019, tunjukkan bagaimana kasir rmembuat Bank Reconsiliasi
nuntuk menutupi penggelapannya.
c. Apakah saran saudara agar penggelapan seperti tersebut di atas dapat dihindari dalam suatu
perusahaan?

Penyelesaian :
1. a. Rekonsiliasi Bank untuk menentukan saldo yang benar.

PT. Zuhrol . tbk


KAS / BANK
Bank Rekonsiliasi
31 Desember 2019

Saldo menurut catatan perusahaan Rp 51.524.580,00 Saldo MenurutLaporan Bank Rp 50.960.280,00


Ditambah : Ditambah :
Penagihan Wesel 1.190.000,00 Setoran dalam perjalanan 7.966.750,00
Rp 52.714.580,00 Rp 58.977.030,00
Dikurangi : Dikurangi :
Cek dikembalikanRp 600.000,00 Cek yang beredar (OSC)Rp 7.403.250,00
-
- Biaya Bank 6.500,00
- Bayar hutang 534.300,00 (+)
Rp 1.140.800,00
Saldo yang benar Rp 51.573.780,00 Saldo yang benar Rp 51.573.780,00

Catatan :
Selisih kas sopname sebesarRp 900.000,00 disebabkan Karena perhitungan cek yang bereda rmenurut
daftar cek sebesarRp 7.403.250,00 dicatatsebesarRp 6.503.250,00
b.Jurnal adjustmentnya :

1) Kas/Bank Rp 1.190.000,00 -
Piutang Wesel - Rp 1.190.000,00
(mencatat penagihan wese ltagih)

2) Biaya Bank Rp 6.500,00 -


Kas/Bank Rp 6.500,00
(mencatat biaya bank bulan Desember)

3) Piutang Dagang Rp 600.000,00 -


Kas/Bank - Rp 600.000,00
(mencatat pengembalian cek dari langganan)

4) Hutang Dagang Rp 534.300,00 -


Kas/Bank Rp 534.300,00

2. a. JumlahPenggelapan ( lapping ) Yang Telah Dilakukan Kasir


Penerimaan :
Penerimaan berdasarkan catatan Rp 248.855.000,00
Penerimaans seharusnya (berdasarkan perhitungan/
Footing yang sebenarnya Rp 250.495.000,00

Penerimaan disajikan terlalu rendah Rp 1.640.000,00


Pengeluaran :
Pengeluaran berdasarkan catatan Rp 233.788.000,00
Pengeluaran seharusnya (berdasarkan perhitungan/
Footing yang sebenarnya) Rp 230.773.000,00

Pengeluaran disajikan terlalu tinggi Rp 3.015.000,00 (+)

Jumlah penggelapan Rp 4.655.000,00

Cara penggelapan yang dilakukan oleh kasir ialah, dengan menghitung/menyajikan jumlah
penerimaan yang terlalu kecil/rendah dan jumlah pengeluaran yang terlalu besar/tinggi.

b. Rekonsiliasi Bank Yang Dibuat Olehkasir :

Saldo Bank 1 Juli 2014 Rp58.050.000,00


Penerimaan 248.855.000,00 (+)

Rp 306.905.000,00
Pengeluaran 233.788.000,00 (-)

Rp 73.117.000,00
Penerimaan yang belum disetor 4.500.000,00 (-)

Rp 68.617.000,00
Cek yang beredar (OSC) 8.100.000,00

Rp 76.717.000,00

d. SPI yang benar sbb:


- Seluruhpenerimaan setiap hari hendaknya sesegera mungkin diseto rke Bank (tidakditunda-
tunda).
- Petugas yang membuat rekonsiliasi bank hendakny abukan kasir, tetapi petugas lain yang tidak
berhubungan dengan pengelolaan kas. Misalnya bagian akuntansi.
- Hendaknya digunakan dana kas kecil dengan system imprest (system dana tetap)
- Saldo kas di perusahaan (kas ditangan) hendaknya selalu dicocokkan dengan jumlah pisiknya.
Penghitungan kas ditangan sebaiknya dilakukan secara periodic oleh Internal Auditor, yang mana
pelaksanaan penghitungan tersebut sebaiknya dilakukan secara mendadak.

Anda mungkin juga menyukai