Anda di halaman 1dari 20

KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG

DASAR HUKUM

UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.

PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6


Tahun 2014 tentang Desa sbgmn telah diubah beberapa kali
terakhir dengan PP No. 11 Tahun 2019.

Permendagri No. 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian


Perangkat Desa sbgmn telah diubah dgn Permendagri No. 67 Tahun 2017.

Peraturan Daerah Kab. Rembang No. 9 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Peraturan Bupati Rembang No 16 Tahun 2017 tentang


Perangkat Desa sebagaimana telah diubah bbrp kali terakhir
dgn Perbup No. 12 Tahun 2021.
PENGANGKATAN OLEH KEPALA DESA

Pengangkatan Kepala Desa Anggota Panitia


Perangkat Desa membentuk Panitia terdiri dari unsur :
adalah kegiatan Pengangkatan Perangkat Desa
penjaringan & Perangkat Desa Lembaga
penyaringan hingga (dengan SK Kades) kemasyarakatan
pelantikan Tokoh Agama
Perangkat Desa dan/atau Tokoh
Masyarakat
Perangkat Desa diangkat oleh
Kepala Desa dari warga Negara
Republik Indonesia yang telah
memenuhi persyaratan umum dan
persyaratan khusus.
0 Persyaratan umum

1
Persyaratan umum Lanjut...

 mendapatkan izin dari Camat atas nama Bupati yang


menyatakan bahwa yang bersangkutan non aktif sebagai
anggota BPD selama proses pencalonan Perangkat Desa khusus
bagi anggota BPD;
 tidak memiliki hubungan perkawinan (suami/istri) atau
hubungan keluarga satu tingkat ke atas (ayah/ibu), atau satu
tingkat ke bawah (anak), dengan Kepala Desa dan/atau
perangkat desa setempat;
 mendapatkan izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian dan
bersedia diberhentikan/dibebaskan sementara dari jabatannya
bagi Bakal Calon yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS);
 tidak berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) ketika diangkat menjadi Perangkat Desa.
KELENGKAPAN
ADMINISTRASI
berupa :
surat permohonan menjadi perangkat desa yg dibuat oleh yg
KELENGKAPAN
ADMINISTRASI bersangkutan (bermaterai cukup);
surat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki hubungan
perkawinan atau hubungan keluarga satu tingkat ke atas, atau
satu tingkat ke bawah, dengan Kepala Desa dan/atau perangkat
desa setempat;
surat izin tertulis dari Penjabat Pembina Kepegawaian bagi
Bakal Calon yang berasal dari PNS; dan
surat izin tertulis dari Penjabat Pembina Kepegawaian bagi
Bakal Calon dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
dan kesanggupan berhenti dari PPPK apabila diangkat menjadi
perangkat desa.

02 Persyaratan khusus
Persyaratan khusus adalah mempunyai kemampuan mengoperasikan
(praktik) komputer yang mendukung pelaksanaan tugas.
PEJABAT YANG BERWENANG MELEGALISASI
IJAZAH
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
 Pengesahan fotokopi ijazah/STTB dan surat keterangan pengganti ijazah/STTB
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan/madrasah yang mengeluarkan
ijazah/STTB yang bersangkutan;
 Pengesahan fotokopi ijazah/STTB dan surat keterangan pengganti ijazah/STTB
yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan/madrasah yang telah bergabung
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan/madrasah hasil penggabungan;
 Pengesahan fotokopi ijazah/STTB dan surat keterangan pengganti ijazah/STTB
yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan/madrasah yang sudah berganti nama
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan/ madrasah sesuai nomenklatur baru;
 Pengesahan fotokopi ijazah/STTB dan surat keterangan pengganti ijazah/STTB
yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan di lingkungan dinas pendidikan yang
sudah tidak beroperasi atau ditutup dilakukan oleh Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan di Kabupaten/Kota tempat sekolah berada yang
membidangi pendidikan di kabupaten/kota yang bersangkutanuntuk jenjang
Sekolah Dasar/Sekolah Menengah Pertama dan dilakukan oleh Kepala Dinas di
Provinsi yang membidangi pendidikan untuk Sekolah Menengah Umum/Kejuruan;
PEJABAT YANG BERWENANG MELEGALISASI
IJAZAH
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
 Pengesahan fotokopi ijazah dan surat keterangan pengganti ijazah yang
dikeluarkan oleh satuan pendidikan/madrasah di lingkungan Kementerian Agama
yang sudah tidak beroperasi atau ditutup dilakukan oleh Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota;
 Pengesahan fotokopi ijazah paket dan surat keterangan pengganti ijazah paket
yang dikeluarkan oleh Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi pendidikan
dilakukan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pendidikan di
kabupaten/ kota yang bersangkutan;
 Pengesahan fotokopi ijazah/STTB dan surat keterangan pengganti ijazah/STTB
bagi pemohon yang berdomisili di Provinsi/Kabupaten/ Kota kabupaten/kota yang
berbeda dengan Provinsi/Kabupaten/Kota kabupaten/kota sekolah/ madrasah asal
dapat dilakukan oleh Kepala Dinas di Provinsi/ Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
yang membidangi pendidikan/Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di tempat pemohon
berdomisili;
 Pengesahan fotokopi surat keterangan kesetaraan pondok pesantren disahkan oleh
Kepala Kantor Kementerian Agama sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PEJABAT YANG BERWENANG MELEGALISASI
IJAZAH
Pada jenjang pendidikan / perguruan tinggi
Pengesahan fotokopi ijazah atau fotokopi surat keterangan pengganti ijazah
dilakukan oleh perguruan tinggi yang menerbitkan ijazah atau surat keterangan
pengganti ijazah dilakukan oleh :
a)Pembantu/wakil dekan bidang akademik untuk universitas dan institut;
b)Pembantu/wakil ketua bidang akademik untuk sekolah tinggi;
c)Pembantu/wakil direktur bidang akademik untuk politeknik, akademi, dan akademi
komunitas.

Dalam hal perguruan tinggi penerbit ijazah sudah tidak beroperasi atau ditutup,
pengesahan fotokopi ijazah dilakukan oleh Pemimpin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi/Kementerian Agama;
Dalam hal perguruan tinggi penerbit ijazah telah berubah, pengesahan fotokopi ijazah
dilakukan oleh pemimpin perguruan tinggi hasil perubahan;
Dalam hal perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh kementerian lain/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian sudah tidak beroperasi atau ditutup, pengesahan
fotokopi dokumen dilakukan oleh kementerian lain/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian terkait.
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN

Pelaksanaan pengangkatan perangkat desa dibentuk


Kepanitiaan sebagai berikut :
a.Panitia Pengangkatan Perangkat Desa, berkedudukan di
desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa;
b.Panitia Pengawas Pengangkatan Perangkat Desa,
berkudukan di kecamatan dan ditetapkan dengan Keputusan
Camat, dan
c.Panitia Pengendali Pengangkatan Perangkat Desa,
berkedudukan di Kabupaten dan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
TUGAS PANITIA PENGANGKATAN

Panitia Pengangkatan mempunyai tugas sebagai berikut :


a.menyusun tata tertib, jadwal kegiatan dan rencana
anggaran biaya pelaksanaan;
b.melaksanakan penjaringan;
c.menetapkan Calon yang berhak mengikuti penyaringan
Perangkat Desa;
d.melakukan penyaringan Calon Perangkat Desa;
e.menetapkan peringkat nilai dari hasil seleksi tertulis,
praktek komputer, dan wawancara;
f.mengumumkan hasil penjaringan dan penyaringan;
g.melaporkan pertanggungjawaban biaya dan pelaksanaan
tugas kepanitiaan kepada Kepala Desa.
TUGAS & WEWENANG PANITIA PENGAWAS
Tugas dan wewenang Panitia Pengawas sebagai berikut :
a.melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan
mengenai pengangkatan Perangkat Desa;
b.mengawasi tahapan pelaksanaan pengangkatan Perangkat
Desa;
c.memberikan bimbingan dan petunjuk teknis pelaksanaan
serta administrasi;
d.melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah/Instansi
terkait;
e.memfasilitasi penyelesaian masalah atau sengketa dalam
proses pengangkatan Perangkat Desa;
f.menerima laporan atau pengaduan pelanggaran peraturan;
g.meneruskan pengaduan atau sengketa yang tidak dapat
diselesaikan kepada pihak yang berwenang; dan
h.melaporkan hasil pelaksanaan pengangkatan Perangkat Desa
kepada Panitia pengendali.
TUGAS & WEWENANG PANITIA PENGENDALI
Tugas dan wewenang Panitia Pengendali sebagai berikut :
a.memberikan asistensi dan fasilitasi kepada Kepala Desa
dan/atau panitia pengangkatan perangkat desa untuk kelancaran
proses pengangkatan perangkat Desa;
b.asistensi dan fasilitasi sebagaimana pada huruf a, diberikan
baik diminta atau tidak, dapat diberikan berupa pengarahan atau
konsultasi;
c.memberikan masukan dalam upaya penyelesaian permasalahan
yang mungkin timbul dalam proses pegangkatan perangkat desa;
d.melakukan monitoring dan evaluasi proses pengangkatan
perangkat desa
e.memberikan masukan, pertimbangan dan saran kepada Bupati
sebagai bahan pertimbangan bahan pengambilan kebijakan lebih
lanjut dalam proses pengangkatan perangkat desa.
PENYARINGAN

Calon Perangkat Desa yang


telah ditetapkan dengan Surat
Keputusan Panitia
Pengangkatan berhak
mengikuti penyaringan

Penghargaan terhadap
pengabdian melalui mekanisme
a.pernah menjadi kepala desa atau
anggota/pernah mjd anggota BPD skor
seleksi
plg byk 7 (tujuh) a.Ujian Tertulis
b.pernah/sedang menjadi pengurus b.Ujian Praktik Komputer
lembaga kemasyarakatan desa skor plg
byk 5 (lima) c.Wawancara
c.mempunyai pengabdian lebih dari
satu jabatan skor plg byk 10 (sepuluh)
Penghargaan terhadap jenjang Pelaksanaannya dapat
pendidikan bekerja sama dengan
a.Pendidikan D-1 , diberi skor 1 (satu) pihak ketiga yang
b.Pendidikan D-2 , diberi skor 2 (dua) berkompeten
c.Pendidikan D-3 , diberi skor 3 (tiga)
d.Pendidikan D-4 atau S-1 , diberi skor 4
(empat)
e.Pendidikan S-2, diberi skor 5 (lima)
f.Pendidikan S-3 , diberi skor 6 (enam)
LARANGAN DALAM PROSES PENGANGKATAN

Dilarang melakukan tindakan yang bertentangan


dengan hukum atau perundang-undangan

Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme,


menerima barang dan/atau jasa dari pihak lain
yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya

Tim atau lembaga penyusun soal atau materi ujian


tertulis dilarang membocorkan soal kepada calon
peserta ujian maupun pihak lain
Konsultasi dan Rekomendasi
o Kepala Desa melakukan konsultasi tertulis kepada Camat mengenai hasil penjaringan
dan penyaringan Calon, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya laporan hasil
Penyaringan dari Panitia Pengangkatan;
o Camat harus memberikan rekomendasi paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
materi konsultasi;
o Rekomendasi berisi persetujuan atau penolakan terhadap proses pelaksanaan
pengangkatan Perangkat Desa
o Kepala Desa menetapkan dan melantik Calon Perangkat Desa yang mempunyai
peringkat nilai tertinggi menjadi Perangkat Desa dalam hal :
a. Camat memberikan rekomendasi yang berisi persetujuan; atau
b. Camat tidak memberikan rekomendasi dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
materi konsultasi.

Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan terhadap proses pelaksanaan


pengangkatan Perangkat Desa, Kepala Desa mengagendakan penjaringan dan
penyaringan kembali Calon Perangkat Desa setelah tersedia anggaran dalam APB Desa
Penetapan dan Pelantikan

BIAYA
 Pelantikan Perangkat Desa
paling lambat 7 (tujuh) hari  Biaya pengangkatan
sejak ditetapkannya Keputusan Perangkat Desa
dibebankan pada
Kepala Desa Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa
 Perangkat Desa dilantik dan  Besaran atau jumlah
diambil sumpah oleh Kepala biaya dikonsultasikan
kepada Camat pada
Desa saat diajukannya
evaluasi terhadap
 Kepada Perangkat Desa yang RAPBDesa atau
telah dilantik diberikan Salinan RAPBDesa Perubahan
 Pembiayaan harus
Keputusan Kepala Desa mempertimbangkan
efektifitas, efisiensi,
dan kemampuan
keuangan desa

Anda mungkin juga menyukai