Anda di halaman 1dari 9

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH

PENGGUNA FASILITAS INTERNET


BANKING TERHADAP KEJAHATAN
CYBERCRIME DI PERBANKAN
SYARIAH
Disusun Oleh :

Muhammad Pirdaus (20200313001)


Bayu Saputra (20200313007)
Safira Putri Maharani (20200313019)
A
Model Perlindungan Hukum
Nasabah Terhadap Cybercrime
di Perbankan Syariah
1. Definisi Perlindungan Hukum Nasabah
di Perbankan
Perlindungan hukum terhadap nasabah bank ditinjau dari UU
No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen merupakan
jaminan kepastian hukum yang di berikan pihak bank kepada
nasabha karena pada dasarnya undang-undang inilah yang
melindungi konsumen termasuk halnya nasabah secara umum.
Sesuai undang-undang perlindungan konsumen maka bank
selaku pelaku usaha berkewajiban melayani nasabah secara
benar dan jujur serta memberikan informasi yang benar, jelas,
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan jasa yang di berikan.
2. Perlindungan Hukum Terhadap
Simpanan Nasabah
Perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana, dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu perlindungan secara implicit
(implicit deposit protection) yaitu perlindungan yang di hasilkan
oleh pengawasan dan pembinaan bank yang efektif yang dapat
menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank. Perlindungan
secara eksplisit (eksplisit deposit protection) yaitu perlindungan
melalui pembentukana suatu Lembaga yang menjamin
simpanan masyarakat, sehingga apabila bank mengalami
kegagalan, Lembaga tersebut yang akan mengganti dana
masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut.
3. Model Perlindungan Hukum Nasabah
dalam Perbankan
Karena bank merupakan
lembaga keuangan yang Prinsip Prinsip
melakukan kegiatan usaha Kepercayaan Kehati-hatian
dengan menarik dan langsung
(Fiduciary Principle) (Prudential Principle)
dari masyarakat, maka dalam
melaksanakan aktivitasnya
bank harus melaksanakan Prinsip Prinsip
prinsi-prinsip pengolaan bank, Kerahasiaan Mengenal Nasabah
yaitu : (Confidential Principle) (Know your customer Principle)
B
Cybercrime dan Urgensinya
Terhadap Nasabah dalam Dunia
Perbankan
Karakteristik Perbuatan Cybercrime
• Bersifat global dan sering kali dilakukan secara transnasional atau
melintasi batas negara sehingga sulit untuk dideteksi dan
menentukan hukum yang berlaku
• Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat
• Pelaku kejahatan siber tidak mengenal usia dan bersifat universal
• Menggunakan teknologi informasi yang sulit dimengerti oleh orang-
orang yang tidak menguasai seluk beluk dunia siber
• Dapat menimbulkan kerugian material maupun nonmaterial, seperti
waktu,uang,barang,kerahasiaan informasi,bahkan martabat dan harga
diri
Jenis-Jenis Cybercrime yang Ada di Indonesia

Menyamar menjadi Membajak sistem


pihak berwajib komputer
(Spoofing) (Cracking)
2 4

1 3 5
Pencurian Data Bertransaksi Ilegal Peretasan email dan
(Phishing) (Carding) situs lainnya
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai