PEREKONOMIAN DI
MASA PANDEMI
DOSEN PENGAMPU :
SALMIA, S.E.I., M.E
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia
untuk mendapatkan dan mengelola
sumber daya yang terbatas. Ilmu ini
muncul karena manusia memiliki
kebutuhan dan keinginan yang tidak
terbatas, tetapi sumber daya yang
tersedia untuk memenuhinya terbatas.
PERBEDAAN
EKONOMI MIKRO DAN
EKONOMI MAKRO
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang variabel dalam lingkup ekonomi yang
lebih kecil. Contohnya perusahaan, perilaku konsumen,
permintaan, dan lain sebagainya. Sedangkan ekonomi
makro merupakan studi holistik tentang struktur, perilaku,
kinerja, proses pengambilan keputusan ekonomi di tingkat
nasional. Ekonomi makro berupaya memahami perubahan
dalam Produk Domestik Bruto (GPD) negara, ekspektasi
inflasi dan inflasi, pengeluaran, penerimaan dan pinjaman
pada tingkat pemerintah (kebijakan fiskal), pengangguran,
dan kebijakan moneter.
BEBERAPA PERMASALAHAN EKONOMI
01 02
Pengangguran dan Inflasi Terjadi Secara
Kemiskinan Berturut-turut
03 04
Kualitas Pada Kemampuan Pajak Rendah
Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Rasio
Tidak Stabil Utang
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN DI MASA PANDEMI
Pandemi Covid-19 sudah hampir dua tahun lamanya mendera Indonesia sejak pemerintah mengonfirmasi
infeksi korona pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Tak hanya menciptakan krisis kesehatan,
pandemi Covid-19 secara nyata juga mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Keputusan pemerintah
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak April 2020 berdampak luas dalam proses
produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja
perekonomian. Perekonomian Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh negatif, angka
pengangguran dan kemiskinan juga meningkat.
Diantara bentuk upaya yang diserukan dan dilakukan oleh dunia untuk mengurangi penyebaran wabah ini
adalah dengan social atau physical distancing. Namun sayangnya, gerakan ini berpengaruh pada
penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Dalam kajian teori ilmu ekonomi, physical distancing atau
pengetatan dan pembatasan aktifitas masyarakat akan berakibat pada penurunan Agregat Supply (AS)
dalam perekonomian yang berdampak pada penurunan jumlah produksi atau quantity (Q). Kondisi dimana
masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah (stay at home), berdasarkan hukum permintaan dan
penawaran, lambat laun akan menyebabkan penurunan permintaan secara agregat atau Agregat Demand
(AD) yang berujung pada jumlah produksi yang terus menurun. Proses penurunan perekonomian yang
berantai ini bukan hanya akan menimbukan guncangan pada fundamental ekonomi riil, melainkan juga
merusak kelancaran mekanisme pasar antara permintaan dan penawaran agar dapat berjalan normal dan
seimbang. Mengingat bahwa aspek-aspek vital ekonomi yaitu supply, demand dan supply-chain telah
terganggu, maka dampak krisis akan dirasakan secara merata ke seluruh lapisan atau tingkatan
masyarakat.
SOLUSI EKONOMI DAN KEUANGAN SOSIAL ISLAM
01 02 03
Zakat, Infaq dan Bantuan Modal Usaha
Penguatan Wakaf Uang
Sedekah Unggulan
04 05 06
Pinjaman Qardhul Dana Yang Dikumpulkan Pengembangan Teknologi
Hasan Dapat Digunakan Untuk Finansial Syariah Untuk
Memperkuat Usaha Memperlancar Likuiditas
UMKM Pelaku Pasar Daring Secara
Syariah
Mengapa Kegiatan Ekonomi Penting Saat Pandemi?
Mengganti Membangkitkan
Pemasukan yang Kembali Sektor
Hilang yang Terpuruk