Anda di halaman 1dari 40

EDUKASI BUDAYA K3

PT PLN (Persero) UIP3BS


UPT Tanjung Karang
Senin, 22 Agustus 2022
Safety Induction pada Kegiatan Daring
Jaga Prokes
1
Jika anda daring bersama sama, jangan lupa untuk
menggunakan masker dan tetap menjaga jarak, serta
tetap menjaga kebugaran fisik.
Hindari Aktifitas
5 Berbahaya
Tidak melakukan aktivitas lainnya yang membahayakan
keselamatan, seperti mengemudi saat rapat daring.
Duduk Ergonomis
• Duduk tegap, tidak membungkuk

2 • Posisi leher tegap, tidak membungkuk kedepan


• Atur kursi sehingga sandarannya menopang lekuk
tulang belakang
Jarak Mata - Layar
Perhatikan jarak mata terhadap layar laptop, agar tidak terlalu

6 dekat dengan layar, untuk mengurangi resiko pancaran radiasi


monitor yang dapat menimbulkan kelelahan terhadap mata.

Perhatikan Bahaya
3 Kelistrikan
Perhatikan bahaya yang dapat bersumber dari kabel charger Istirahat Mata 20-20-20
atau saklar, serta jalur kabel dari perangkat di sekitar anda. Setiap 20 menit menatap layar monitor, istirahatkan mata selama 20

7 detik, dengan memandang dengan melepaskan sejauh 20 feet atau


minimal 6 meter.

Perhatikan Alarm Lakukan peregangan, untuk merilekskan tubuh setelah duduk

4 Pastikan Anda mengetahui suara Alarm di lokasi


Anda, jika menggunakan headset.
monoton di depan layar monitor.

www.pln.co.id |
01 | HSSE PLN
HSSE PLN

HSSE adalah singkatan dari Health, Safety,


Security, Environment. Divisi HSSE
membidangi seluruh kegiatan yang memiliki
unsur K3 di PT PLN (Persero)

www.pln.co.id |
Tagline HSSE PLN

Keselamatan kerja, tanggung jawab setiap insan


(staff - manajemen puncak - pegawai mitra ) perusahaan;
Berkomitmen dan penuh tanggung jawab memastikan
K3 dalam seluruh proses bisnis;

Selalu mematuhi SOP dan comply regulasi;

Tidak mengambil jalan pintas dan mengabaikan risiko;

Proaktif mengidentifikasi dan mengambil tindakan


perbaikan terhadap unsafe action & unsafe condition;
Melakukan continous improvement.

www.pln.co.id |
K3
02 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja
TERMINOLOGI PENCEGAHAN KECELAKAAN

1. Perilaku Tidak Aman (Unsafe Act)


2. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
3. Potensi Bahaya (Potensial Hazard)
4. Resiko (Risk)
5. Dampak (Consequency)
6. Insiden - Nyaris (Incident – Near Miss)
7. Kecelakaan (Accident)

www.pln.co.id |
PENGERTIAN KECELAKAAN

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

www.pln.co.id |
PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM

“SUATU USAHA PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN KERJA YANG


DAPAT MENIMBULKAN BERBAGAI KERUGIAN, BAIK KERUGIAN HARTA
BENDA (RUSAKNYA PERALATAN), MAUPUN KERUGIAN JIWA MANUSIA
(LUKA RINGAN, LUKA BERAT, / CACAT BAHKAN FATALITY)”

www.pln.co.id |
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA

“SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA


(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA”

Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.

www.pln.co.id |
ILUSTRASI KEJADIAN

www.pln.co.id |
Perilaku Tidak Aman (Unsafe Act)

Suatu Perilaku yang


dilakukan seseorang atau
sekelompok orang yang dapat
memicu terjadinya
kecelakaan.

www.pln.co.id |
Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)

Suatu kondisi yang tercipta oleh


seseorang atau sekelompok orang dan/
atau akibat operasional instalasi yang
dapat berpotensi bahaya.

www.pln.co.id |
Insiden – Near Miss

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
kecelakaan/ kerugian.

Insiden ialah kejadian yang berkaitan dengan


pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi.
Termasuk insiden ialah keadaan darurat
www.pln.co.id |
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Quiz
Pak Bejo akan menyeberang
jalan raya yang ramai dilewati
mobil dan sepeda motor
dengan kecepatan tinggi.

Pertanyaan 1:
Apa bahaya yang dihadapi oleh
Pak Bejo jika menyeberang jalan
raya tersebut?

Definisi :
Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan (kimia, fisik, mekanik/kinetik & biologis atau
permukaan tajam ) yang mempunyai POTENSI untuk menyebabkan cedera pada
manusia, kerusakan peralatan maupun lingkungan

Bahaya yang dihadapi Pak Bejo adalah bahaya fisik dalam bentuk energi kinetik yang
timbul karena mobil dan motor yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Quiz Pak Bejo akan menyeberang


jalan raya yang ramai dilewati
mobil dan sepeda motor dengan
kecepatan tinggi.

Pertanyaan 2:
Apa risiko yang dihadapi oleh
Pak Bejo jika menyeberang jalan
raya tersebut?

Definisi :
Risiko (risk) adalah kemungkinan atau potensi terjadinya sesuatu yang dapat
menimbulkan kerugian.
Tinggi rendahnya risiko ditentukan oleh besarnya kemungkinan dan tingkat
kerusakan (dampak) dari kejadian tersebut

Risiko yang dihadapi Pak Bejo adalah kemungkinan tertabrak mobil/motor yg bisa
mengakibatkan cedera / kematian
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Quiz

A. Kereta api cepat Shinkasen memiliki B. Kereta api Gayabaru memiliki


kecepatan mencapai 300 km/jam kecepatan mencapai 40 km/jam

Pertanyaan :
Manakah yang memiliki bahaya yang lebih besar ?
a. A > B
b. B > A
Quiz

Bahaya Risiko Accident

www.pln.co.id |
Peran Manajemen
Dalam menekan tingkat kecelakaan
Kecelakaan Kerja Kecelakaan Umum

MANAJEMEN
SOP INSPEKSI
Ada-update-dipakai ada - akurat - ditindaklanjuti
Memastikan adanya
- SOP yang update;
- ALAT KERJA yang layak ;
- APD yang layak;
ALAT KERJA SOSIALISASI
Ada-berfungsi baik-sesuai peruntukan Dilaksanakan- tepat sasaran

APD - Memverifikasi draft SOP yang RAMBU-RAMBU


Ada-layak-dipakai dibuat , usulan ALAT KERJA, APD & Ada - Cukup - jelas
PENGAWAS
- Sosialisi Bahaya Listrik

PENGAWAS SLO
Ada-kompeten Wajib ada
www.pln.co.id |
PENGAWAS PEKERJAAN
Mengapa pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan beresiko tinggi diperlukan?

Menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan di tempat kerja

Memastikan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Standard


Operating Procedure (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)

Tolak ukur dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan seseorang ataupun


kelompok

www.pln.co.id |
APA YANG HARUS DILAKUKAN PENGAWAS K3 LAPANGAN ??

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Paska


Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan

1. Memastikan 1. Melaksanakan
1. Merekomendasikan
IBPPR dan JSA pengecekan APD
1. Memastikan Sanksi Denda
telah dibuat dan dan Alat kerja
kontrak kepada direksi
di validasi 2. Memastikan SOP
pekerjaan jasa pekerjaan
pengawas telah berjalan
telah memenuhi berdasarkan form
2. Mengevaluasi 3. Memberikan
klausul K3L inspection dan
kebenaran dari teguran bahkan
(kelengkapan dokumentasi
IBPPR dan JSA memberhentikan
APD dan alat 2. Menyampaikan
3. Memastikan pekerjaan bila
kerja serta sanksi evaluasi vendor dari
Safety Briefing persyaratan K3
denda bila tdk hasil sampling ke
terlaksana tdk terpenuhi
memenuhi) pejabat pengadaan
4. Memastikan secara mayor
jasa
LOTO

04
www.pln.co.id |
TUGAS PENGAWAS PEKERJAAN
 Melakukan Safety Briefing kepada pelaksana pekerjaan.
 Menjelaskan Standard Operating Procedure (SOP) dan Instruksi Kerja (IK) untuk
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan memastikan bahwa pelaksana pekerjaan tersebut telah
memahaminya.
 Memeriksa kesiapan pelaksana pekerjaan, peralatan kerja, alat pelindung diri, peralatan
keselamatan dan darurat yang wajib digunakan pada pekerjaan tersebut.
 Memberikan informasi tentang pekerjaan tersebut kepada Unit Kerja yang terkait.
 Memastikan Rambu Tanda Pekerjaan disekitar lokasi pekerjaan untuk keamanan di
lingkungan sekitar pekerjaan telah terpasang.
 Memastikan Log Out Tag Out (LOTO) telah terpasang pada mesin/peralatan yang berbahaya
agar tidak dioperasikan selama pekerjaan berlangsung.

www.pln.co.id |
JENIS KECELAKAAN KERJA
1. Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik
bagi manusia maupun terhadap harta benda. 
2. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian.
3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir
menimbulkan kejadian incident ataupun accident.

“ACCIDENT/INCIDENT MERUPAKAN AKUMULASI DARI


BEBERAPA KALI NEAR MISS YANG DIABAIKAN”

www.pln.co.id |
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
1. Manusia merupakan faktor Dominan
a. Kurangnya kemampuan / keterampilan
b. Kurangnya informasi / kerjasama
c. Kurangnya pembinaan
d. Faktor kecelakaan
e. Faktor ketidakpedulian, tidak bertanggung jawab, dan sebagainya.
2. Alat / Pesawat
a. Kesalahan Desain/Perencanaan
b. Safety tidak berfungsi
c. Kesalahan perbaikan / Maintenance
d. Kurangnya perawatan/ Maintenance
e. Kegagal dari pada power suply
f. Kesalahan alat bantu angkat
g. Faktor umur masa pakai
h. Tidak dilakukan riksa/uji
i. Alat tidak layak pakai

3. Lingkungan
a. Proses penuaan bahan
b. Proses korosi
c. Akibat kondisi tempat

www.pln.co.id |
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

1. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri


2. Tidak memiliki kompetensi
UNSAFE ACTION 3. Bekerja sambil bercanda
4. Tidak mematuhi SOP/IK
5. Tidak melakukan identifikasi bahaya terhadap apa
yang akan dikerjakan
Dan lain sebagainya
1. Menggunkan Alat Pelindung Diri/Alat Kerja yang
tidak sesuai/tidak layak
2. Bekerja tanpa Izin Kerja & SOP/IK
UNSAFE CONDITION 3. Tidak ada Pengawas Pekerjaan
4. Jam kerja yang berlebihan
5. Lokasi/tempat kerja yang tidak baik
Dan lain sebagainya

www.pln.co.id |
Potensi Bahaya Pekerjaan Transmisi
1. Bekerja di ketinggian (Terjatuh)
3. Gagal Mengawasi 5. Material jatuh ( Tertimpa )

2. Induksi Tegangan (Tersengat) 4. Gagal Komunikasi ( Unsafe Action )

www.pln.co.id |
Piramida Kecelakaan Kerja
Piramida Kecelakaan Kerja adalah sebuah teori
yang dicetuskan oleh Herbert William Heinrich
pada tahun 1931 , Dimana jika suatu tempat kerja
terjadi 1 kecelakaan fatality maka ditempat kerja
tersebut sebanding dengan 30 kecelakaan kerja
yang bersifat mayor / cedera berat, 300 cedera
ringan , 3000 Nearmiss dan terpapar 30000
bahaya berupa unsafe action dan unsafe condition.
Secara sederhana bisa diartikan jika suatu tempat
kerja terdapat 1 kecelakaan fatality , maka
ditempat kerja itu terdapat 30000 perilaku dan
kondisi tidak aman. Budaya K3 yang baik adalah
dimulai dari pelaporan Unsafe Action dan Unsafe
Condition yang ditindaklanjuti, sehingga hal yang
tidak aman tersebut tidak menimbulkan peluang
terjadinya kecelakaan.

www.pln.co.id |
Hirarki Pengendalian Resiko

www.pln.co.id |
V ER S IT Y
ATE UN I
O RP O R
PL N C

www.pln.co.id |
Teknik Pencegahan Kecelakaan

A. Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Prosentase perbandingan penyebab kecelakaan :


 Unsafe Act (Kesalahan Manusia) : 80 %
 UnsafeCondition (Kerusakan alat /lingkungan) : 18 %
 Lain-lain :2%

www.pln.co.id |
Teknik Pencegahan Kecelakaan
B. Teknik Pencegahan Kecelakaan
• Pencegahan Kecelakaan dapat dilakukan dengan penerapan
Safety Engineering, yaitu;
 Penerepan “safety engineering“ pada saat perencanaan dan
pelaksanaan
 Penerapan safety engineering pada waktu berlangsungnya
proses produksi
• Pencegahan Kecelakaan diarahkan terhadap;
 Lingkungan kerja
 Instalasi, Mesin, Peralatan kerja dan Material
 Tenaga Kerja
 Cara kerja

www.pln.co.id |
Teknik Pencegahan Kecelakaan

C.Teknik Pencegahan Kecelakaan


• Doktrin K3 :
• Pencegahan Kecelakaan atau Pemeliharaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertitik tolak dari
“Konsep Pengendalian Kerugian Menyeluruh“, dimana
cara menanggulangi kecelakaan kerja dapat dilakukan
dengan cara :
Meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
Mengadakan pengawasan yang ketat.

www.pln.co.id |
Teknik Pencegahan Kecelakaan

D. 10 (Sepuluh) Upaya Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di


Tempat Kerja

1. Melaksanakan Job Safety Analysis (JSA) sebelum pelaksanaan


pekerjaan
2. Menghilangkan/Mengurangi “Unsafe Act” dari semua personil yang
terlibat.
3. Menghilangkan / Mengurangi “Unsafe Condition” di semua tempat
kerja.
4. Membuat / Menetapkan menerapkan Standing Operation Procedure
(SOP) bagi semua jenis pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
5. Hanya menugaskan personil yang “Kompeten” terhadap suatu
pekerjaan.

www.pln.co.id |
Teknik Pencegahan Kecelakaan

D. 10 (Sepuluh) Upaya Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di


Tempat Kerja

6. Menunjuk / Menetapkan “Pengawas Pekerjaan/Pengawas k3” dalam


setiap pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
7. Menyediakan Peralatan Kerja, Alat-alat Pelindung Diri (APD) dan
material sesuai Standar yang berlaku
8. Menerapkan / Mentaati “Safety Procedure” yang telah ditetapkan.
9. Melaksanakan Safety Meeting/Safety Talk dan memberi contoh cara
bekerja yang benar, aman dan baik.
10. Memberikan “Sanksi” yang tegas terhadap setiap pelanggaran
“Safety Procedure” / SOP yang telah ditetapkan.

www.pln.co.id |
SE. PLN PUSAT NO. 005/PST/1982 :

BAGI PEGAWAI YANG TIDAK MENGGUNAKAN


PENGAMAN KERJA/ALAT PELINDUNG DIRI
(APD) YANG TELAH DISEDIAKAN APABILA
MENGALAMI KECELAKAAN DIANGGAP BUKAN
KECELAKAAN DINAS DAN RESIKO
SEPENUHNYA DITANGGUNG YANG
BERSANGKUTAN.

www.pln.co.id |
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

KECELAKAAN
• Anda memerlukan waktu:
a. 1 menit untuk menulis aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. 1 jam untuk melakukan rapat K3
c. 1 minggu untuk merencanakan program K3
d. 1 bulan untuk pelatihan K3 dan memastikan K3 beroperasi
e. 1 tahun untuk memenangkan penghargaan K3
f. Seumur hidup untuk mengupayakan seorang pekerja agar bekerja dengan selamat
dan menjadi budaya

• Tapi KECELAKAAN hanya memerlukan waktu:


“1 detik untuk untuk menghancurkan semua diatas”
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING


DARI PADA JIWA MANUSIA
SAFETY FIRST

ZERO ZERO
TOLERANCE ACCIDENT

www.pln.co.id |
Ingat Ada Anak Istri di Rumah yang Menunggu

Pekerjaan Teknik adalah ???

PENYUMBANG “JANDA” TERBESAR


DI PT PLN (Persero)

www.pln.co.id |
Terima Kasih
Safety is my life

Anda mungkin juga menyukai