Anda di halaman 1dari 10

PARTISIPASI PARA

PIHAK DALAM
PENGELOLAAN DAS

NOFRIGON
NIM. 1954251072
Pendahuluan
• Secara sektoral pengelolaan komponen ekosistem tidak menemui banyak masalah artinya
mudah untuk dilaksanakan, misalnya pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan
keserasian lingkungan. Akan tetapi apabila pengelolaan hutan dikaitkan juga dengan
pengelolaan komponen yang lain seperti, tanah, air, udara, dan kegiatan masyarakat sebagai
satu kesatuan dengan mempertimbangkan masalah lingkungan, maka penyelesaiannya
menjadi tidak mudah. Oleh karena itu keterkaitan diantara komponen tersebut harus dikaji
lebih lanjut dan dirinci untuk tiap-tiap komponen ekosistem. Sasaran tersebut dapat dicapai
apabila ada penataan ekosistem, dan kegiatan ini tidak dilakukan pada pengelolaan
sektoral.
• Seperti diketahui bersama bahwa kondisi umum yang ada selama ini, konsep
pembangungan berkelanjutan hanyalah sebagai kebijakan saja. Namun, di dalam
prakteknya justru pengelolaan sumberdaya alam yang tidak terkendali dengan akibat
kerusakan lingkungan yang dapat mengganggu kelestarian alam.
• Sebenarnya upaya pengelolaan DAS terpadu di Indonesia telah lama diperkenalkan dengan melakukan
berbagai kegiatan yang bercirikan lintas sektoral dan multidisipliner, sebagai contoh yaitu pelaksanaan
pengelolaan DAS terpadu. Hal ini sejalan dengan visi pengelolaan sumber daya air (2011-2030)
“Sumber daya air terkelola secara adil, menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan untuk
kesejahteraan masyarakat”, dan 5 misi pengelolaan sumber daya air.
5 misi pengelolaan sumber daya air :
• (1) Meningkatkan konservasi SDA secara terus menerus;
• (2) Mendayagunakan SDA untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat;
• (3) Mengendalikan dan mengurangi daya rusak air;
• (4) Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan SDA;
• (5) Membangun jaringan sistem informasi SDA yang terpadu antarsektor dan antarwilayah.
• Karena kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi,
serta menyangkut kendala teknis dan non-teknis lainnya
yang harus disempurnakan dan diselesaikan, maka
partisipasi para pihak (stakeholder) sangat diperlukan
dalam pengelolaan DAS.
ISU / PERMASALAHAN
• Penyelenggaraan pengelolaan DAS bersifat lintas sektoral, sehingga tidak ada instansi yang mempunyai kewenangan
secara utuh.
• Harmonisasi hubungan struktural antar lembaga dalam pemerintahan pada era otonomi daerah, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat lokal terganggu karena factor-faktor internal yang tidak dapat dikendalikan, seperti ego sektoral dan
ego kedaerahan. Hal ini dipersulit lagi oleh ketidakseimbangan potensi sumber daya alam dan kondisi keuangan
masing-masing daerah.
• Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa lembaga pemerintahan memiliki program dan kegiatan yang saling
tumpang tindih dalam pengelolaan sumber daya alam dan air.
• Demikian juga dengan hubungan antar kantor/dinas yang memiliki mandat pengelolaan sumber daya alam dan air di
tingkat provinsi dan tingkat kabupaten, seperti dinas kehutanan, pertanian, pekerjaan umum, energi dan sumber daya
mineral, dan lain-lain yang batas-batas wilayah pengelolaannya tidak selalu jelas.
Pentingnya asas keterpaduan dalam
pengelolaan DAS
• Pentingnya asas keterpaduan dalam pengelolaan DAS erat kaitannya dengan pendekatan yang
digunakan dalam pengelolaan DAS, yaitu pendekatan ekosistem. Ekosistem DAS merupakan sistem
yang kompleks karena melibatkan berbagai komponen biogeofisik dan sosial ekonomi dan budaya
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.

• Kompleksitas ekosistem DAS mempersyaratkan suatu pendekatan pengelolaan yang bersifat multi-
sektor, lintas daerah, termasuk kelembagaan dengan kepentingan masing-masing serta
mempertimbangkan prinsip prinsip saling ketergantungan.
Partisipasi Para Pihak dalam Pengelolaan DAS

Notohadiprawiro (1985) berpendapat bahwa pengelolaan DAS harus diselenggarakan secara terpadu, karena

a.Adanya keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas

manusia dalam penggunaannya.

b.Dari segi jenis ilmu yang mendasarinya, pengelolaan DAS bercirikan multidisiplin.

c.Penyelenggaraan pengelolaan DAS bersifat lintas sektoral, sehingga tidak ada instansi yang mempunyai

kewenangan secara utuh.


Partisipasi Para Pihak dalam Pengelolaan DAS
• Pengelolaan DAS Terpadu pada dasarnya merupakan bentuk pengelolaan yang bersifat partisipatif dari
berbagai pihak - pihak yang berkepentingan dalam memanfaatkan dan konservasi sumberdaya alam
pada tingkat DAS.
• Pengelolaan partisipatif ini mempersyaratkan adanya rasa saling mempercayai, keterbukaan, rasa
tanggung jawab, dan mempunyai rasa ketergantungan (interdependency) di antara sesama
stakeholder.
• Demikian pula masing-masing stakeholder harus jelas kedudukan dan tanggung jawab yang harus
diperankan. Hal lain yang cukup penting dalam pengelolaan DAS terpadu adalah adanya distribusi
pembiayaan dan keuntungan yang proporsional di antara pihak - pihak yang berkepentingan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai