Anda di halaman 1dari 18

KONVERGENSI STUNTING DI KABUPATEN MAROS

Maros, 13 April 2023


Wakil Bupati Maros

Hj. Suhartina Bohari, SE


DASAR HUKUM
• DASAR
1.
HUKUM
UU Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
3. Perarutan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal
4. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024
5. Perpres Nomor 72 tahun 2021 ttg percepatan Penurunan Stunting
6. Perban Kependudukan dan KB nasional Nomor 12 tahun 2021 ttg
Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia tahun 2021-2024
7. PERDA Prov. Sulawesi Selatan Nomor 4 tahun 2013 Tentang Sistem
Perlindungan Anak
8. PERDA Kab. Maros Nomor 5 tahun 2021 ttg Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kab. Maros Tahun 2021-2026
9. Perbup Nomor 87 Tahun 2021 tentang Peran Desa dan Kelurahan dalam
Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Maros
TREN & TARGET PENURUNAN STUNTING NASIONAL 2020-2024
0
0

10.
35.

-
5.0
15.0
20.0
25.0
30.0
40.0
KOTA
MAKASSAR
KAB. LUWU UTARA 37.5 37.9

KAB. LUWU TIMUR

18.8 19.5 19.9


KAB. BANTAENG

KAB. W A J O

22.5 22.6
KAB. L U W U

22.8
KAB. PINRANG

KOTA PARE 24.5 24.8


PARE
KAB. SIDENRENG RAPPANG

KAB. SOPPENG
25.4 25.4

KAB. BARRU
26.4

7
KAB. SELAYAR
27.7

KOTA
28.5
SSGI 2021

PALOPO
KAB. TANA TORAJA
29.2

KAB. SINJAI
30.1

KAB. BULUKUMBA
30.8

KAB. ENREKANG

KAB. TORAJA UTARA


31.9 32.6

KAB. G O W A

KAB. PANGKAJENE
33.0 33.1

KEPULAUAN

KAB. B O N E

KAB. TAKALAR
34.1 34.7

KAB. MAROS
PREVALENSI BALITA STUNTED (TINGGI BADAN MENURUT UMUR)
BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN,

KAB. JENEPONTO

SULAWESI SELATAN
27.4
Grafik Prevalensi Stunting di Kab. Maros Tahun 2020 & 2021
25

20.51 20.58
19.92
20

17.49 16.81
16.98
16.36 16.58

15.10
15
13.47 13.34
12.81 13.04
12.69
12.25
11.9
11.37 12.11
10.11
10 9.47 TH 2020
8.59 8.26 8.08 8.17 TH 2021

6.01
7.6 5.19
5
5.84
1.94 1.91

0
I E LI U
DA LO A RU USU AL
E
A
U
NNU NG NG LI UL BA ANA W
A
O
S
N B K L U A A B M A R
A NG AR RI AR
A
UR IM
B
NR PO CA NR AL
L A
M
CO O
S M TU M I M S A M CE M B .M
T
O
N AR O NT TO KA
M M NT B A
BO

Berdasarkan data e-PPGBM


Peta Wilayah Stunting di Kab. Maros

Tahun 2020 Tahun 2021


KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

DINAS PUTR-PP
Perencanaan dan Target RPJMN 2020-
TP-PKK DINAS PKPLH Penganggaran 2024
MENCEGAH DAN
MEMPERCEPAT PENURUNAN
DINAS P3A
DALDUK KB
DINAS KESEHATAN STUNTING

Tahun 2021 : 21,1%


Tahun 2022 : 18,4%
Tahun 2023 : 16%
Kemenag KONVERGENSI DINAS SOSIAL Tahun 2024 : 14%

Pelaksanaan Target Kab. Maros


PENDIDIKAN dan Evaluasi
CAMAT, LURAH, & DINAS
KEPALA DESA Tahun 2021 : 12,50%
Tahun 2022 : 12,00%
DINAS
DINAS
Tahun 2023 : 11,00%
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DINAS
PERIKANAN Tahun 2024 : 10,5%
DESA PERTANIAN &
KETAHANAN
Feedback Tahun 2025 : 10,5%
PANGAN Tahun 2026 : 9,5%

Berdasarakan e-PPGBM
Kaitan RAN PASTI dan 8 aksi konvergensi
#3. Rembuk Stunting #5. Pembinaan kader #7. Pengukuran & publikasi
Kabupaten/Kota Koordinator: Delegasi Koordinator: Dinas Kesehatan
#1. Analisis situasi
Koordinator: Bappeda Koordinator: OPD 1. Dilakukan pemantauan (tidak saja
1. Dilakukan penyesuaian Sekretaris Daerah 1. Sinkronisasi tugas pertumbuhan) tetapi juga
form analisis situasi dari Komitmen rencana KPM, TPK & kader perkembangan balita dengan
20 menjadi 64 indicator. aksi menjawab upaya lainnya. Kartu Kembang Anak (KKA).
2. Sasaran catin dan pencapaian 64 2. Legalitas dan KKA menjadi parameter
utamanya 1000 HPK indicator untuk dimuat peningkatan gangguan perkembangan
3. Memetakan program dan dalam RKPD/Renja kapasitas KPM & TPK baduta/balita stunting.
kegiatan berdasarkan OPD tahun berikutnya.
perpres dan RAN PASTI 3. Skema insentif 2. Menjadi bahan audit kasus
stunting

Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des

#2, Menyusun
#4. Perbup/perwali ttg
rencana kegiatan #6. Manajemen data #8 reviu tahunan
kewenangan desa
Koordinator: Koordinator: Bappeda Koordinator: Sekretaris
#7. Pengukuran Koordinator:
Bappeda 1. Kebutuhan & kesenjangan data dari Daerah dan Bappeda
& publikasi Pemrakarsa/delegasi
Memasikan 64 indicator Fokus pada konvergensi
Berdasarkan hasil
rekomendasi program 2. Perluasan jangkauan & peningkatan tingkat keluarga dan
analisis situasi, min 10%
& kegiatan hasil kualitas surveilans keluarga berisiko rencana percepatan ke
APBDes, peran camat,
analisis situasi stunting-elsimil & eppgbm depan.
penguatan kelembagaan
dituangkan ke dalam 3. Berbagipakai data/interoperasbilitas
(TPK, posyandu, BKB),
dokumen antar system data
capaian konvergensi
perencanaan dan
layanan berbasis
penganggaran
keluarga berisiko
kabupaten/kota dan
stunting*
OPD
*Sedang diusulan paket layanan di desa dengan merujuk pada perpres dan RAN PASTI kepada Kemendes, PDT & Transmigrasi
CAPAIAN INTERVENSI SPESIFIK KAB. MAROS 2021
Berdasarkan Perpres No. 72 Tahun 2021

Sumber data :
Master ansit
CAPAIAN INTERVENSI SENSITIF KAB. MAROS 2021
Berdasarkan Perpres No. 72 Tahun 2021

Sumber data :
Master ansit
TANTANGAN PENURUNAN STUNTING
“Berbagai program penurunan
stunting telah diselenggarakan, Intervensi belum terintegrasi dengan baik sehingga belum
namun belum efektif dan belum sepenuhnya efektif untuk percepatan penurunan stunting.
terjadi dalam skala yang memadai”

Kebijakan dan program penurunan stunting belum


diterjemahkan dengan baik ke dalam perencanaan dan
penganggaran OPD.

Kapasitas pelaksana program di OPD, Kecamatan maupun


Desa terkait masih lemah.

Kelembagaan dan koordinasi di pusat dan daerah


sampai desa masih belum optimal.

Perilaku masyarakat belum sejalan dengan upaya


percepatan penurunan stunting dan dukungan sosial masih
rendah.
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Ditetapkan oleh Gubernur
Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2.
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).

Tingkat Ditetapkan oleh bupati/wali kota


3. Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
kabupaten/kota Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
4. Tingkat kecamatan kabupaten/kota.

Ditetapkan oleh Kepala Desa


5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. Lain.

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan


Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

• Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten yang telah dibentuk agar
melaksanakan tugas percepatan penurunan stunting dengan berpedoman pada
Perpres nomor 72 tahun 2021 dan Perban nomor 12 tahun 2021.

• Hasil analisis situasi per desa/kelurahan digunakan dalam menyusun rencana


program, kegiatan dan anggaran secara konvergen dan terintegrasi di tingkat
desa/kelurahan serta penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
kabupaten/kota.

• Seluruh program, kegiatan dan anggaran di OPD dan pemangku kepentingan


lainnya diharapkan berkontribusi untuk mencapai indikator sasaran spesifik
dan sensitif serta Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka
Stuntig (RAN Pasti) sebagaimana yang tertuang dalam lampiran Perpres nomor
72 tahun 2021 dan Perban nomor 12 tahun 2021
TERIMA KASIH

Ayo Bergerak Bersama


Untuk Percepatan Penurunan Stunting

Anda mungkin juga menyukai