Anda di halaman 1dari 41

BAB II

KONSEP DAN CONTOH PERENCANAAN WISATA


CHAPTER 5: KONSEP PERENCANAAN REGIONAL
ANTESENDEN PERENACANAAN

Bagaimana pariwisata masih rencana dan perencanaan yang dibuat dan


dilaksanakan? Bagaimana teknik dan proses dalam mencapai tujuan pembangunan
pariwisata? Berikut adalah beberapa model, perencanaan dan jalan menemukan
potensi dan proses untuk daerah di keinginan untuk menciptakan dan melaksanakan
rencana pariwisata
• Petimbangan awal pelaksanaan
• Perimbangan akibat
• Komunikasi/Edukasi
• Etika promosi
• Kebijakan
• Kerjasama/ kolaborasi
LATAR BELAKANG

Ketertarikan untuk mengembangkan model baru dan proses untuk perencanaan


pariwisata. Kebaruan tersebut berkenaan dengan beberapa hal berikut:
• Kawasan rekreasi
• Rangkaian analisis produk untuk perencanaan outdoor leisure
• Pencocokan rencana market
• Pola tata ruang
• Faktor perencanaan daerah
 Beberapa pola tujuan digunakan oleh wisatawan, setidaknya lima konfigurasi tata
ruang yang berbeda:
• Single Destination, sebagian besar kegiatan dalam satu tujuan
• En Route, mengunjungi beberapa tujuan pada satu rute utama
• Base Camp, mengunjungi lokasi lain saat di tujuan utama
• Region Tour, mengunjungi beberapa lokasi saat berada di daera tujuan
• Trip Chaining, berkeliling kebebrapa tujuan
HIERARKI PENGEMBANGAN DAERAH

Berdasarkan penjelasan sebelumnya pada pengalaman pariwisata bahwa hierarki dapat mempengaruhi
proses perencanaan.
 Memperluas jangkauan pasar
Image, Priority, Mobility, Social Constraint, Govermental Constraint, Friends and Relatives, Proximity,
Volume

 Pengembangan sumber daya


Natural Resources, Cultural Resource, Viable Service Communities, Easy Acess, Existing Development,
Favorable Development Image, Local Acceptance of Tourism, Favorable Govermental Control, Available
Land for Development, Availability of Entrepreneurs and Managers, Availability of Labor Pool, Availability
of Finance,
TEKNIK PERENCANAAN
 Kondisi Terkini
 Proyek Inventarisasi Sumberdaya Pesisir (CTRIP)
Langkah utama dalam Fase 1 CTRIP
• Pertimbangan utama
Tujuan CTRIP
• Ideyntifikasi pentingnya sumberdaya wisata
– Mengembangkan dan mengimplementasikan
• Pemetaan metodologi
metodologi inventarisasi yang tepat dan
• Uji coba kredibel
• Menganalisis metode – Memastikan bahwa inventaris menyediakan
• Rekomendasi untuk Fase 2 biaya yang efektif
 Identifikasi Sumberdaya (3 tahap proses): 1) list sementara sumberdaya 2) diskusi 3)
wawancara
 Temuan (2 set informasi): 1) atribut sumberdaya 2) konsensus
 Pemetaan metodologi
 Kapasitas Potensial
 Zona Tujuan
 Pemetaan Komputer
 Diskusi
PROSES PERENCANAAN

Rencana promosi/marketing: how more travel can be sold


2 tipe in concert planning processes: 1) a supply side plan 2) perencanaan yang berkelanjutan
 Supply Side Planning (5 tahap): 1) tentukan tujuan 2) penelitian 3) sistesis dan simpulan 4)
konsep 5) rekomendasi

Rekomendasi
1) Pengembangan fisik 2) pengembangan program 3) kebijakan 4) prioritas
 Continuous Planning Action
Three-part set of Tourism Development Guidelines: 1) yayasan SD untuk pengembangan potensi
pariwisata 2) yayasan pasar ekonomi untuk potensi pengembang pariwisata 3) tourism potential
CONCLUSIONS ON INTEGRATED
REGIONAL PLANNING

• Pentingnya integrated regional planning


• Mencakup 3 sektor: mengembangkan cara baru dalam memainkan perannya dalam
mengembangkan supply pariwisata dengan tujuan yang sama
• Perencanaan yang disusun harus terintegrasi dan mengandung informasi akurat antara sisi
supply dan demand dan bagaimana keselarasan antara keduanya
ISU WISATA ISU
DOMESTIK INTERNASIONAL
• Kerjasama antara lembaga • Transportasi antara negara
• Kerjasama publik-private • Kesehatan dan keamanan
• Penemuan potensi • Perjanjian internasional
• Kerjasama antara destinasi
• Isu lingkungan
• Musiman
• Arahan/Informasi
• Promosi
• Penelitian/Edukasi
• Proses dan teknik
CHAPTER 6 “REGIONAL PLANNING
CASES”

 Pendahuluan
• Investasi
• Regional leader insight
• Komponen fisik supply
• Memberikan dasar pendekatan yang lebih baik (older and newer)
MICHIGAN’S UPPER PENINSULA

• 1945 Tourist and Resort Service


• Study and counsel
• It Pays to Know – improved hospitality
• The regional planning project begun in 1963 (three phases)
• RECOMMENDATION: 1) broad scale project development 2) cepts fori on local initiatives
 Six Regional Physical Characteristic
• Aset sumber daya alam di perbatasan atau daerah pinggiran yang
belum dijamah akan menjadi potensi besar dalam pengembangan atau
ekspansi pariwisata di masa depan.
• Peluang terbesar pada pariwisata adalah melalui desain dan lokasi,
investasi dan pengelolaan atraksi baru serta layanan dan Fasilitas
pendukungnya yang dikembangkan dengan perencanaan yang baik
untuk meningkatkan aset sumber daya alam dan sumber daya buatan
yang berharga.
• Membangun sebuah proyek adalah berkomitmen untuk memberikan
ide-ide rencana konseptual pada bidang-bidang tertentu, terutama pada
jenis area yang harus diberi input desain ekstra seperti gateway (pintu
masuk ke wilayah tersebut), rute (jalan bebas hambatan, rute mobil,
jalan setapak dan jalur air yang indah), alam liar, garis pantai (danau
dan sungai pedalaman), serta daya tarik bersejarah.
• Implementasi perencanaan membutuhkan waktu dan tidak dapat diharapkan
untuk menghasilkan hasil yang segera.
• Implementasi dilakukan mencakup topik-topik berikut :
1. Pengembangan Atraksi
2. Komite Regional
3. Penyebar luasan temuan laporan
4. Tugas pengembangan spesifik
5. Tindakan subregional
6. Pelatihan dan Pendidikan
7. Studi dan Analisis Pemasaran
8. Peningkatan dan Analisis
9. Promosi dan Iklan
10. All-season activities
SOUTH CENTRAL TEXAS
• Proyek di South Central Texas ini menggunakan program
pemetakan komputer sinagrafik (SYMAP) untuk overlay peta
faktor.
• Fitur utama penelitian adalah untuk menggambarkan aset
(assets) dan kewajiban (liabilities) dalam mengungkapkan
kesimpulan yang penting untuk pengembangan di masa
depan.
OKLAHOMA
• Tahun 1987, Price Waterhouse dilibatkan sebagai konsultan
untuk menyelidiki dan menyiapkan rencana master untuk
pariwisata di Oklahoma.
• Tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan
lapangan kerja, meningkatkan penghasilan pribadi dan bisnis,
menigkatkan penerimaan pajak dari aktivitas perjalanan yang
tidak disempurnakan, meningkatkan keragaman dan
menstabilkan ekonomi negara.
UPCOUNTRY SOUTH CAROLINA
• Menggunakan aplikasi atau program overlay komputer generasi
selanjutnya.
• Proses kerjanya yaitu :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran
2. Meneliti faktor-faktor dasar
3. Mensintesis hasil penelitian
4. Mengidentifikasi peluang baru di zona tujuan yang paling cocok untuk
pengembangan
• Fondasi teknis dan teoritis untuk penerapan pariwisata didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

1. Dampak ekonomi terbesar dari pariwisata terjadi dalam wilayah metro-politan, karena daerah
ini mengandung jumlah layanan komersial yang besar bagi wisatawan.
2. Layanan ini nantinya bergantung pada atraksi bisnis dan atraksi-atraksi di dalam maupun di
sekitar kota yang menarik pengunjung ke wilayah tersebut.
3. Atraksi tersebut dimiliki dan dikelola oleh tiga sektor pemerintah (taman, marina, tempat
perkemahan dan pantai), organisasi nirlaba atau non profit (museum, situs bersejarah dan
youth camps) dan perusahaan komersial (taman hiburan, resort dan tur berpemandu).
4. Pertumbuhan pariwisata di masa depan sangat tergantung pada peningkatan jumlah, ukuran,
dan kualitas objek wisata.
5. Perluasan objek wisata sangat tergantung pada faktor penting seperti : sumber daya alam,
sumber daya budaya, transportasi, informasi, promosi dan penerimaan masyarakat.
6. Atraksi baru dan lebih baik tersedia, akses yang lebih baik disediakan, informasi yang lebih
besar tersedia, dan layanan yang lebih baik disediakan, maka produk ini dapat dipromosikan
di bidang potensi pasar utama.
• Kunci utama membangun pariwisata adalah para pembuat keputusan dan
pengembang saling berkolaborasi untuk mencapai tingkat yang lebih besar.
• Kemudian para pemangku harus bekerja dengan sangat hati-hati dan harus
peka terhadap lingkungan. Oleh karenanya, perlu keterlibatan arsitek dan
perencana lanskap profesional yang lebih besar dan ahli.
• Prinsip clistering adalah salah satu cara melindungi lingkungan sekaligus
pengembangan terjadi. Ketika bisnis dikelompokkan, masing-masing
mendapatkan keuntungan dari efisiensi dan promosi yang lebih efektif.
• Cluster Aitraction memusatkan pengembangan yaitu, menabung lebih banyak
sumber daya alam tanpa terluka. Implementasi rencana dan tindakan
pariwisata yang lebih baik akan membutuhkan keanggotaan yang kuat.
Asosiasi Discover Upcountry Carolina dan Komisi Sejarah maupun Rekreasi
Distrik Pendicton dapat menjadi agen yang efektif untuk memperkenalkan
konsep dan program pembangunan baru untuk semua level pariwisata. Selain
itu, dukungan publik sangat penting.
THE ADIRONDACKS
• Tahun 1986, Roger Trancik menggambarkan suatu kerangka kerja
perencanaan untuk rekreasi dan pariwisata yang mengidentifikasi zona tujuan
dalam wilayah.
• Tiga konsep taman yang sangat penting untuk pengembangan rencana
pariwisata dan rekreasi yaitu :
1. Jaringan informasi regional dan pusat interpretasi wisata yang berlokasi
strategis untuk memuat pameran interpretatif tentang sejarah budaya dan
alamiah wilayah tersebut.
2. Identifikasi arcas kemudahan yang membagi taman menjadi zona rekreasi.
3. Pengembangan rute rekreasi dan pariwisata yang mengikat jaringan
berkumpul.
Wilderness Outspost Hamlets Strategy
The Wilderness Outpost Hamlets menawarkan pengaturan dan kegiatan yang sempurna yang
sering dibayangkan oleh pengunjung Adirondacks

Sumber daya dan kegiatan yang ditekankan dalam subregien ini adalah

hiking berkemah kano berenang ski lintas-alam mobil salju

Konsep utamanya adalah mengembangkan dusun-dusun ini sebagai tempat


pemberhentian di sepanjang jalur rekreasi yang menekankan sistem yang
saling berhubungan dan mengembangkan layanan dan fasilitas pelengkap.
Tapak Jejak interpretasi Sungai Boquet
Harus diakui bahwa banyak saluran air adalah koridor yang menghubungkan situs budaya
bersejarah dan berfungsi untuk membuat pengelompokan subregional di sepanjang jalur air, ini
menawarkan satu peluang untuk memanfaatkan sumber daya Riverfront yang ditemukan di banyak
komunitas Adirondack
Sementara jalur interpretif di sepanjang sungai dapat diatur dalam satu komunitas dan memanfaatkan
sumber daya lokal, jalur yang lebih beragam dapat dibuat dengan menghubungkan beberapa dusun

Ilustrasi gambar

Shalter berupa taman kecil di pinggir sungai

Jalur sepeda, baik di sepanjang sungai baik di sepanjang sungai atau aleng
jalan yang ada dengan halte yang dapat diidentifikasi di dusun.
Pendekatan Lokal
Pendekatan Lokal untuk mengembangkan rekreasi dan pariwisata di dusun seringkali paling
mudah dikoordinasikan dan paling sulit untuk diterapkan.
“Apakah dusun terletak dalam “ Apakah dusun terdekat
kelompok dusun yang bersama- memiliki tekanan rekreasi atau
sama dapat menciptakan pariwisata yang kuat yang
kelompok kemudahan rekreasi dapat dilengkapi atau
yang kuat? “ dibebankan?”

Beberapa pertanyaan ini akan dijawab dengan menentukan cara dusun berfungsi bagi wisatawan di Taman.

Komunitas Gateway
Dusun yang terletak di rute transportasi mengumumkan kedatangan pengunjung
Tujuan Resort
Tempat-tempat yang menjadi tujuan
Flow-through Hamieis
Komunitas di sepanjang rute transportasi utama yang melayani dengan baik, Mereka adalah
dusun yang dilalui pejalan kaki dalam perjalanan ke tujuan lain di Taman Nasional
FINGER LAKE REGION
Pada tahun 1989, Finger Lakes Association, sebuah lembaga nirlaba untuk
pengembangan dan promosi pariwisata dan merupakan sebuah proyek untuk
merencanakan masa depan untuk wilayah di bagian barat-tengah New York

Tujuan proyek adalah untuk


Study Case

Mendokumentasikan dampak ekonomi pariwisata

Mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam pariwisata ( peran, tanggung


jawab dan sumber daya )

Mengidentifikasi kendala dan peluang untuk meningkatkan wilayah


pariwisata (objek wisata, acara, dan fasilitas pendukung)
Studi ini berfokus terutama pada mengidentifikasi peluang dan tindakan yang diperlukan tetapi tidak
melibatkan analisis geografis untuk menentukan lokasi dan karakteristik zona tujuan. Prosesnya
mencakup lima tugas berikut:

Dapatkan konsensus mengenai tujuan.

Daya tarik, fasilitas, layanan.

Mengidentifikasi organisasi dan peran mereka

Mengidentifikasi kendala dan peluang.


Merekomendasikan strategi implementasi untuk sasaran dan
sasaran.
Peluang
Pengembangan
Meningkatkan keuangan bisnis
Meningkatkan
Ketersediaan Ekonomi Mengurangi Kendala Pengaturan
Pariwisata
Mempeluas Sisi Penawaran Wisata

Meningkatkan Menumbuhkan kerja sana antar lembaga publik yang lebih baik
Kerjasama di Antara
Semua Sektor Membangun Perencanaan Bersama yang Lebih Baik

Mengintegrasikan dan Mengkoordinasikan Semua Program Promosi


Meningkatkan Upaya
Promosi dan Meningkatkan Informasi wisata
Pemasaran
Pemasaran Target ke Segmen Tertentu
J E PA N G
Organisasi Pariwisata Nasional Jepang Berawal Dari Tahun 1930 Ketika
Dewan Industri Pariwisata Didirikan Oleh Minisiry Of Transport.

Perencanaan

Study Case

Departemen Divisi
Pariwisata
Pengembangan

Agen Perjalanan
Divisi perencanaan :
Keseluruhan koordinasi dan perencanaan administrasi wisatawan.
T Pengawasan Organisasi Wisata Nasional Jepang (JNTO).
A
Peningkatan layanan penerimaan untuk pengunjung asing
N
G Penelitian dan studi tentang pariwisata.
G Subsidi untuk industri pariwisata.
U
Divisi Agen Perjalanan
N
G Mengawasi bisnis agen perjalanan
Mengawasi asosiasi agen perjalanan
J Mengawasi bisnis panduan-penerjemah.
A
W Divisi Pengembangan
A Urusan keuangan dan sistem perpajakan.
B Pendaftaran dan pengawasan penginapan
Peningkatan kualitas suvenir wisata.
Promosi moralitas wisatawan.
Perencanaan dan bimbingan mengenai publisitas pariwisata.
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata.
Dewan Kebijakan Pariwisata
Tujuannya adalah untuk memberikan opini dan informasi kepada administrasi pariwisata,

Dewan Penghubung Antar Kementerian tentang Pariwisata


Untuk saling berhubungan dengan beberapa kementerian dan lembaga lain yang memiliki minat dalam
pariwisata

Pariwisata Lokal
Pada tingkat ini, rencana disiapkan untuk pengembangan pariwisata regional. program promosi, peningkatan
fasilitas wisata. dan perlindungan taman dan budaya.
Transportasi bekerja sama dalam manajemen biro perjalanan, penghubung dengan pemerintah danorganisasi
lokal.

Layanan Informasi Wisatawan


Program kerja meliputi:
Meningkatkan kualitas layanan informasi.
Mengakomodasi masalah bahasa.
Menggalakkan tindakan saling pengertian dan persahabatan.

Mengembangkan pariwisata internasional di daerah


setempat.
Mengurangi biaya perjalanan.
Perencanaan resor yang komperenshif
Perencanaan daerah dilakukan terutama oleh pemerintah tetapi diarahkan untuk investasi swasta.
Langkah-langkah perencanaan meliputi
1. Kebijakan perencanaan dasar oleh badan-badan pemerintahan.
2. Pembuatan rencana, oleh pemerintah federal melalui konsultasi dengan kota, kota. dan otoritas desa.
3. Rencanakan persetujuan, oleh menteri yang tepat.
4. Implementasi proyek
 Speicial tax khusus untuk pengusaha
 pengembangan utilitas oleh badan publik,
 bantuan keuangan publik, federal, dan lokal
 peraturan penggunaan lahan
 perlindungan sumber daya alam
 pengembangan bisnis pariwisata yang baik
 stabilitas harga tanah

Peningkatan Fasilitas
Sumber Daya Pariwisata
AUSTRALIA

Australia telah meluncurkan rencana pengembangan pariwisata utama


(Commonwealth of Australia 1992, 1), Rencana tersebut dirancang untuk
Study Case
mengakomodasi tambahan 40 penerbangan internasional per hari serta
peningkatan pariwisata domestik (Commonwealth of Australia 1992. 7)
Pemasaran dan Koordinasi
Targetkan pasar prioritas di luar negeri.
Promosikan tema tahun 1993-1997.
Memfasilitasi pengembangan pasari luar negeri yg terkoordinasi
Membantu operator untuk promosi.
Membuat Kampanye Kesadaran Pariwisata Nasional.
Mendorong pengembangan rencana pariwisata Negara / Wilayah.

Penelitian dan Statistik


Memastikan fungsi yang efektif dari Biro Penelitian Pariwisata.
Pastikan produksi bermanfaat bagi pemerintah dan industri.
Perluas ruang lingkup penelitian bersama dengan Negara / Wilayah.
Masalah Ekonomi dan Bisnis
Membantu menjaga lingkungan yang kompetitif.
Dorong ketersediaan keuangan jangka panjang.
Izin investasi asing sesuai dengan kepentingan nasional.
Hapus hambatan untuk pengembangan usaha kecil
Gunakan tunjangan Pengembangan untuk mendorong proyek.
Mendukung perjanjian industri untuk pariwisata.
Perlakukan pariwisata sebagai ekspor ekonomi.

Transportasi dan Fasilitasi


Terapkan kebijakan untuk kompetisi yang lebih besar. Kenali minat pariwisata dalam negosiasi.
Minimalkan peraturan untuk tarif terbaik dalam batas keamanan
Rencanakan hubungan bandara dengan pariwisata.
Hubungkan pendanaan jalan dengan pariwisata
Perbaiki prosedur visa
Tingkatkan kebiasaan masuk pengunjung
Meningkatkan efektivitas dan layanan agen perjalanan
Training, Empłoyment, and Standards
Mengemban peran koordinasi pelatihan
Menilai kebutuhan dan menyediakan dana untuk pelatihan dan pendidikan.
Tingkatkan mobilitas pekerja dan kembangkan standar akreditasi.
Berikan beasiswa.
Dorong penekanan pendidik pada pelatihan pariwisata.
Tingkatkan peluang damai bagi masyarakat adat.
Merevisi persyaratan tingkat tempat masuk
Dorong industri untuk mengambil staf luar negeri jika diperlukan.
Merangsang investasi swasta dalam pendidikan.
Dorong reformasi kerja untuk praktik dan karier yang lebih baik.
Tingkatkan kesadaran akan peluang kerja
Merencanakan belanja wisata yang lebih besar.
Tingkatkan kesadaran pengunjung terhadap dampak lingkungan.
Tingkatkan standar kesehatan dan keselamatan yang memadai.
Tingkatkan peluang bagi pengunjung penyandang disabilitas
Terapkan kebijakan "pengguna membayar" di area publik.
Segmen Pasar dan Pasar
Perbaiki model untuk akomodasi
Meningkatkan keragaman akomodasi
Mempromosikan perjalanan tujuan konvensi / insentif
Mendorong hubungan pariwisata-budaya
Meningkatkan keterlibatan masyarakat adat
Meningkatkan dan mempromosikan seni, wisata sejarah
Mendorong lebih banyak festival, acara.
Mendorong pemasaran liburan petualangan / hutan belantara.
Mendorong pengembangan pertanian dan pariwisata pedesaan.
STUDI CASE: NEW SOUTH WALES

Rekomendasi Utama
Subkelompok mengidentifikasi hal-hal berikut sebagai kebutuhan utama di wilayah ini:
 Identifikasi dan tingkatkan ketersediaan lokasi dan area yang cocok untuk pengembangan
pariwisata yang direncanakan.
 Meningkatkan efisiensi perencanaan lingkungan dan proses persetujuan pembangunan
melalui pengembangan kebijakan yang tepat. pedoman, dan praktik.
 Meningkatkan ketersediaan informasi dan menambah pengetahuan dan kesadaran yang
berkaitan dengan persyaratan dan manfaat pengembangan pariwisata.
 Meningkatkan kerja sama dan konsultasi antara pemerintah, industri pariwisata dan
masyarakat.
 Menetapkan program penelusuran pariwisata untuk menyediakan basis informasi yang
diperlukan untuk perencanaan yang memadai.
Perencanaan dan Kebijakan Penggunaan Lahan
Kebijakan penggunaan lahan tidak diarahkan untuk pariwisata dan sering kali ketinggalan
zaman
Pada Perencanaan dalam penggunaan lahan yang dibutuhkan adalah kebijakan yang
merangsang desain kreatif dan sensitif untuk pengembangan.

Misalnya, meskipun taman nasional adalah tempat wisata, ada kebutuhan untuk
merencanakan keseimbangan yang lebih baik antara perlindungan sumber daya yang
berharga dan pengembangan layanan pengunjung

Proses Perencanaan Lingkungan


Proses perencanaan harus lebih fleksibel. Rekomendasi perubahan (New South Wales 1990.
6S):

Mendefinisikan tujuan dengan jelas.


Menambah pengetahuan.
Mengalokasikan sumber daya yang memadai.
Melakukan pemantauan dan fine tuning.
Meningkatkan keterampilan manajemen.
KESIMPULAN
Sembilan studi kasus perencanaan pariwisata pada skala
regional (nasional. Negara bagian, dan provinsi) ditawarkan di
sini untuk beberapa alasan. Meskipun mereka tidak selalu
mewakili semua perencanaan pariwisata di seluruh dunia di
tingkat ini, mereka menawarkan keragaman proses dan konten.

Mereka menunjukkan bahwa pariwisata didorong oleh


permintaan dan sisi penawaran, dan peran utama perencanaan
adalah untuk mencocokkan kebutuhan permintaan. Hampir
semua tempat memberikan tekanan besar pada pentingnya
dan lokasi sumber daya alam dan budaya untuk semua
pengembangan di masa depan.
Tujuan perencanaan telah dinyatakan atau tersirat
dalam semua dan menyatukan terutama penyelesaian
masalah dan menumbuhkan peluang.
Banyak dari proses perencanaan yang dicontohkan di
sini mencakup penambahan keterlibatan publik dalam
perencanaan dan bukan sebagai operasi profesional.
Akhirnya, semua menunjukkan perlunya kerja sama
publik-swasta yang lebih besar dalam perencanaan dan
pengembangan pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai