Anda di halaman 1dari 12

PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PENGEMBANGAN
EKOWISATA BUDAYA

Tutut Sunarminto
TIPOLOGI PARTISIPASI
MODEL PARTISIPASI COHEN & UPHOFF
 Partisipasi adalah keterlibatan aktif masyarakat  dalam
proses pengambilan keputusan tentang apa yang akan dilakukan
dan bagaimana cara kerjanya; keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan program dan keputusan yang telah
ditetapkan melalui sumbangan sumberdaya atau bekerja (Cohen
and Uphoff 1980)
 Tahapan partisipasi (Cohen and Uphoff 1980): (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) menikmati hasil, dan (4) evaluasi
MODEL PARTISIPASI
ARNSTEIN

(Sherry R Arnstein,1969)
MODEL PARTISIPASI
 ARNSTEIN
Dalam konsepnya, Arnstein menjelaskan “partisipasi masyarakat yang
didasarkan kepada kekuatan masyarakat untuk menentukan suatu
produk akhir, tiap tangga dibedakan berdasarkan
sejauhmana kekuatan masyarakat dalam menentukan rencana
dan atau program.
 Tingkatan ke 4 – 6 sebagai tingkat Tokenism”, yaitu suatu
tingkat partisipasi yang menunjukkan bahwa masyarakat didengar
dan diperkenankan berpendapat, tetapi mereka tidak mendapat
jaminan bahwa pandangan mereka akan dipertimbangkan oleh
pemegang keputusan
MODEL PARTISIPASI BURNS et
al CITIZEN CONTROL
12. Independent control
11. Entrusted control
CITIZEN PARTICIPATION
10. Delegated control
9. Partnership
8. Limited decentralised decision-making
7. Effective advisory boards
6. Genuine consultation
5. High quality information
CITIZEN NON-PARTICIPATION
4. Costumer care
3. Poor information
2. Cynical consultation
1. Civic hype

Burns et al 1994
MODEL PARTISIPASI
WILCOX
Information
Consultation
Deciding Together
Action Together
Supporting Individual Community Initiative

Wilcox 1999
EMPAT DIMENSI PARTISIPASI
MASYARAKAT

Wilson and Wilde 2003


HAMBATAN DALAM
PARTISIPASI
BENTUK PARTISIPASI
1. Partisipasi horizontal, yaitu partisipasi diantara sesama
warga atau anggota masyarakat, yaitu masyarakat
mempunyai kemampuan berprakarsa dalam menyelesaikan
secara bersama suatu kegiatan pembangunan
2. Partisipasi vertikal, yaitu partisipasi antara masyarakat
sebagai suatu keseluruhan dengan pemerintah, dalam
hubungan di mana masyarakat berada pada posisi sebagai
pengikut atau klien.
BAHAN DISKUSI
 Mengapa diperlukan partisipasi dalam pengembangan ekowisata
budaya
 Sejauhmana saat ini partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan
penyelenggaraan ekowisata budaya di Indonesia?
 Apakah faktor-faktor yang menghambat partisipasi masyarakat dalam
pengembangan ekowisata budaya?
 Bagaimana korelasi antara tingkat partisipasi masyarakat dengan
pengembangan ekowisata budaya?
 Bagaimana cara mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengembangan pariwisata budaya?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai