Anda di halaman 1dari 12

ANTROPOLOGI TERAPAN

Asma Luthfi
Harto Wicaksono

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM ANTROPOLOGI


TERAPAN
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
Semarang, 2015
Beberapa Pendekatakan dalam
Antropologi
 Kualitatif Partisipatoris
 Apa yang Saudara pahami dengan
partisipatoris?
 Sama tidak dengan participant observeb?
 Bagaimana pendekatan partisipatoris dalam
antropologi terapan?
Tiga alasan pentingnya partisipasi dalam
perencanaan pembangunan (Conyers: 1981)

 Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat, guna


memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan
sikap masyarakat setempat
 Masyarakat akan lebih mempercayai program kegiatan
pembangunan apabila mereka dilibatkan dalam
persiapan dan perencanaan, karena mereka akan lebih
mengetahui seluk beluk program kegiatan tersebut dan
akan mempunyai rasa memiliki terhadap program
kegiata tersebut
 Mendorong partisipasi umum karena akan timbul
anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila
masyarakat dilibatkan dalam pembangunan.
 Perencanaan parstisipatif menurut UU nomor 25 tahun
2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional adalah perencanaan yang dilaksanakan dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan
(stakeholder) terhadap pembangunan. Keterlibatan
stakeholder ini adalah untuk memperoleh aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki.
 Wicaksono dan Sugiarti (dalam Wijaya, 2003)
perencanaan partisipatif adalah usaha yang dilakukan
masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi
agar mencapai kondisi yang diharapkan berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan masyarakat secara mandiri.
Bentuk partisipasi dan kegiatan
Sumber: Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Bappenas (2008)

Bentuk Partisipasi Lingkup Kegiatan


Partisipasi Pasif/Manipulatif 1. Diberitahu apa yang sedang atau telah terjadi
2. Pengumuman sepihak oleh pelaksana proyek
3. Informasi yang dipertukarkan terbatas
Partisipasi dengan Pemberian
Informasi 1. Dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
2. Masyarakat tidak terlibat dalam proses
penyelesaian.
3. Hasil tidak dibahas bersama masyarakat.
Partisipasi Melalui Konsultasi 1. Berpartisipasi melalui cara berkonsultasi
2. Orang luar membangun pandangan sendiri
3. Tidak ada peluang bagi pembuatan keputusan
bersama
Bentuk Partisipasi Lingkup Kegiatan
Partisipasi untuk insentif material 1. Dengan cara menyediakan sumber daya
2. Tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran
3. Masyarakat tidak mempunyai andil untuk
melanjutkan kegiatan
Partisipasi Fungsional 1. Membentuk kelompok untuk mencapai tujuan
2. Berdasarkan keputusan utama yang disepakati
3. Dibantu fasilitator tetapi pada saatnya mampu
mandiri
Partisipasi Interaktif 1. Analisis bersama pada saat perencanaan kegiatan
dan pembuatan lembaga sosial atau penguatan
kelembagaan
2. Melibatkan metodologi interdisipliner
3. Masyarakat mempunyai peran kontrol atas
keputusan
Self mobilization (mandiri) 1. Berpartisipasi dengan mengambil inisiatif secara
bebas
2. Mengembangkan kontak dengan lembaga lain
3. Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan
sumber daya yang ad
Kelebihan partisipatif

 Terhindar dari peluang manipulasi (apa yang


dibutuhkan)
 Memberi nilai tambah pada legitimasi
rumusan perencanaan
 Meningkatkan kesadaran dan keterampilan
politik masyarakat
langkah2

 Penyelidikan
 Perumusan masalah
 Identifikasi daya dukung
 Rumusan tujuan
 Langkah rinci
 Merancang anggaran buat program
 Langkah di atas didiskusikan secara intebsif
dengan melibatkan masyarakat dengan
menghubungkan
 Situasi dan kondisi kebutuhan
 Perubahan yang diinginkan
 Peluang dan sumber daya yang tersedia
 Rincia rencana kerja
 anggaran
Sistem Dukungan Menurut Konsep Participatory
Approach

 Participatory Approach pada dasarnya bertujuan untuk:


Pertama, memfasilitasi proses pengembangan sebuah
masyarakat lokal (local community) menjadi pelaku utama
pembangunan yang memiliki kemampuan yang cukup dan
mekanisme yang fungsional secara berkelanjutan. Kedua,
memfasilitasi proses transformasi sosial dari sekedar
kumpulan entitas sosial yang terfragmentasi dan tidak
terorganisir menjadi sebuah unit fungsional dimana arah
masa depan dikonsultasikan bersama, pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya dilakukan bersama, dan
manfaat-manfaat pembangunan dinikmati dan dipelihara
bersama melalui prinsip kolaborasi.
 Tujuan akhir pembangunan menurut konsep “Partisipatory Approach”
adalah terciptanya sebuah sistem sosial lokal baru yang memberikan
peluang bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan melalui
kolaborasi antar berbagai stakeholder dari berbagai entitas sosial yang
berbeda. Masyarakat sosial baru yang dimaksud memiliki empat ciri
pokok:
(1) Memiliki kemampuan manajemen sumberdaya secara mandiri, atau
kemampuan pengorganisasian diri untuk mengelola sumberdaya,
(2) Memiliki kemampuan dan mekanisme untuk mengkoordinir
berbagai pelaku pembangunan secara kolektif dalam merumuskan
kesepakatan tentang ide-ide, aturan-aturan dan kolaborasi,
(3) Adanya pelembagaan mekanisme untuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan.
(4) Adanya pelembagaan sistem penghantaran dan penerimaan
(Supporting System) sumberdaya dan pelayanan yang menjamin
distribusi secara wajar kepada anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai