REMATIK
AKUT
Komang Sherly Ulandari
NIM 2348011045
04 05 06
Patogenesis Manfestasi klinis Pemeriksaan
Penunjang
2
Table of contents
07 08 09
Diagnosis Tatalaksana Prognosis
10
Kesimpulan
3
PENDAHULUAN
• Demam rematik akut berasal dari • Diperkirakan kasus demam rematik akut di
respon autoimun terhadap infeksi dari dunia sekitar 336.000 kasus setiap tahunnya
bakteri group A beta-hemolytic terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 5-
Streptococcus (GAS) atau 14 tahun.
Streptococcus pyogenes. • Di Indonesia, pada tahun 2007 terdapat 10.408
• Demam rematik yang berulang dapat orang pasien demam rematik akut yang
menyebabkan kerusakan katup menjalani rawat inap dan 952 orang yang
jantung yang disebut dengan dirawat jalan. Sedangkan tahun 2002, angka
penyakit jantung rematik. kematian akibat penyakit jantung rematik di
Indonesia lebih dari 11.660 orang
4
DEFINISI
• Demam rematik adalah penyakit inflamasi multisistem, diperantarai imun, yang terjadi
terutama pada masa kanak-kanak dan remaja dan mengikuti infeksi bakteri A beta-hemolytic
Streptococcus (GAS) pada faringitis
• Demam rematik akut sinonim dari demam rematik dengan penekanan onset terjadinya
akut.
• Dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi manifestasi akut dapat timbul
kembali berulang-ulang (recurrent)
5
ETIOLOGI
• Penyebab penyakit demam rematik akut ini
merupakan bakteri Streptococcus beta
hemolyticus grup A yang diawali dengan
invasi pada faring sebelum terjadinya demam
rematik, baik pada episode awal ataupun
episode ulangan.
6
PATOGENESI
S
7
MANIFESTASI KLINIS
Stadium 1: Faringitis
Demam, batuk, nyeri menelan dan tanda peradangan pada tonsil.
Infeksi ini biasanya berlangsung 2-4 hari dan dapat sembuh sendiri
tanpa pengobatan.
Stadium2: Fase Laten
permulaan gejala demam reumatik, muncul 1-3 minggu. Kecuali chorea di
minggu ke 6
Arthritis Karditis
• inflamasi aktif pada jaringan jantung,
• Sendi yang biasanya terkena adalah sendi besar
terutama katup mitral dan atau katup aorta.
seperti lutut, pergelangan kaki, paha, lengan, • Karditis rematik sebagian besar ditegakkan
panggul, siku dan bahu. melalui adanya valvulitis pada katup mitral
• Muncul tiba-tiba berlangsung 12-24 jam yang (mitral regurgitasi) dan, yang jarang terjadi,
diikuti dengan reaksi radang. valvulitis pada katup aorta (aortic regurgitasi)
• Nyeri ini akan menghilang secara perlahan-lahan
jarang menetap
9
Kriteria Mayor
Eritema
Chorea Sydenham Marginatum Nodul Subkutan
Gerakan-gerakan tidak disadari Eritema marginatum Besar diameternya kira-kira
yang menghilang saat tidur ditemukan 5% pasien demam 0.5 - 2 cm, bundar, terbatas
akan ditemukan pada wajah rematik akut, dan dan tidak nyeri tekan. Nodul
dan angota-anggota gerak berlangsung berminggu- ini terbentuk pada area
tubuh dan biasanya unilateral minggu dan berbulan, tidak penonjolan tulang atau
nyeri dan tidak gatal. tendon ekstensor.
10
Kriteria Minor
Demam Uji Lab
Jenis demamnya adalah
ESR: > 30 mm/h dan/atau
remiten, gejala khas biasanya
CRP CRP ≥ 3.0 mg/dl
kembali normal atau hampir
normal dalam waktu 2/3
minggu, walau tanpa
pengobatan
Athralgia EKG
nyeri sendi tanpa tanda Interval PR memanjang
peradangan pada sendi.
Artralgia biasanya
melibatkan sendi besar.
11
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Untuk menetapkan ada atau pernah adanya infesi bakter GAS
1) Uji Laboratorium
• Kultur tenggorokan: gold standar
• Pemeriksaan antigen cepat:
• ASTO: positif bila besarnya 320 Todd pada anak-anak
• DNA-seB: positif bila besarnya 240 untuk anak-anak
• Reaktan fase akut: CRP dan LED akan meningkat
• Kultur darah: berguna untuk menyingkirkan infektif endokarditis, bakteremia dan
infeksi gonokokus
12
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
2) Foto Toraks
Pada pasien karditis dan gagal jantung foto thorak akan timbul kardiomegal
3) Elektrokardigrafi
Kelainan yang terpenting adalah PR interval memanjang ( kriteria minor jones) 4)
Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi saat ini menjadi yang utama alat diagnostik yang digunakan
untuk konfirmasi, diagnosis dan pemantauan lesi katup selama demam rematik akut,
terutama dalam kasus karditis subklinis. Karditis subklinis adalah salah satu pemeriksaan
fisik yang tidak mengkonfirmasi adanya lesi pada auskultasi jantung. Hanya ekokardiografi
(Doppler) yang mengungkapkan patologi katup mitral atau aorta
13
Kriteria Mayor
Populasi risiko rendah Populasi risiko tinggi
Karditis Karditis
Artritis (hanya poliartritis) Artritis (monoartritis atau poliartritis)
Chorea Polyarthralgia
Eritema marginatum Chorea
Nodul subkutan Eritema marginatum
Nodul subkutan
Kriteria Minor
DIAGNOSIS Populasi risiko rendah Populasi risiko tinggi
Kriteria Jones Polyarthralgia
Demam (> 38,5 C)
o
Monoarthralgia
Demam (> 38,5oC)
2015 ESR ≥ 60 mm/h dan/atau CRP ≥ 3.0 ESR ≥ 30 mm/h dan/atau CRP ≥ 3.0
mg/dl mg/dl
Interval PR memanjang (setelah dengan Interval PR memanjang (setelah
pertimbangkan terkait usia, jika tidak dengan pertimbangkan terkait usia, jika
ada karditis sebagai kriteria utama) tidak ada karditis sebagai kriteria
utama)
14
Diagnosis Kriteria
Demam rematik episode pertama Memenuhi 2 kriteria mayor atau 1
mayor + 2 minor disertai bukti infeksi
GAS
15
● Tirah baring dan mobilisasi
Tatalaksana umum pada pasien adalah harus tirah baring,
dilanjutkan dengan mobilisasi bertahap yang lamanya
tergantung pada kondisi jantungnya
TATALAKSANA
1. tatalaksana Kelompok Klinis Tirah Baring Mobilisasi
(minggu) bertahap
umum Karditis (-), artritis (+) 2
(minggu)
2
Karditis (+), kardiomegali (-) 4 4
Karditis (+), kardiomegali (+) 6 6
Karditis (+), gagal jantung (+) >6 >6
16
● Eradikasi
○ Benzatin penisilin: 1,2 juta U IM (BB<27 kg:
600.000 U IM)
TATALAKSANA ○ Phenoxymethil Penicillin (Penicilin V) selama 10
2. Terapi hari
■ Dewasa dan remaja : 750- 1000 mg/hari
Eradikasi dibagi 2-4 dosis
■ Anak: 500 –750 mg/hari dibagi 2-3 dosis
○ Amoxicilin: 25–50 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis
(dosis maximal 750-1000 mg/hari) selama 10 hari
17
● Bila alergi dapat diberikan
○ Cephalosporin spectrum sempit (cephalexin,
cefadroxil) per-oral dengan dosis bervariasi selama
10 hari
18
TATALAKSANA
● Prednisone: 2 mg/KgBB/hari (maksimal 80
3. Anti radang untuk mg/hari) selama 2 minggu, kemudian di sapih 20-
karditis dan ●
25% tiap minggu, atau
Salisilat: 100 mg/KgBB dibagi 4-5 dosis (maksimal
polyarthritis 6 g/hari) selama 2 minggu, kemudian 60-70
mg/KgBB/hari selama 3 –6 minggu
19
● Chorea dapat hilang sendiri setelah tirah
TATALAKSANA baring dan eradikasi kuman GAS; bila
4. Chorea perlu diberikan pengobatan symptomatic
dengan clorpromazin, diazepam atau
5. tindakan haloperidol
intervensi bedah
● Jarang dilakukan pada keadaan akut,
dan non bedah kecuali bila gagal diatasi dengan medika
mentosa. Intervensi sebaiknya dilakukan 3
(tiga) bulan setelah demam rematik
dinyatakan reda.
20
● AB untuk prevensi sekunder:
○ Benzathine Benzylphenicilin 1,2 juta U
IM (untuk BB 30 Kg), 500 mg/ hari (BB
TATALAKSANA < 30Kg) atau
○ Phenoxymethil Penicillin (Penicilin V) :
6. Antibiotik untuk
2 x 250 mg,
Prevensi Sekunder ● Bila alergi penicillin dapat diberikan:
○ Sulfadizin 1 gram/hari (BB >30 Kg),
500 mg/ hari (BB < 30Kg) atau
○ Erythromycin 2 x 250mg
21
Kategori pasien Durasi profilaksis
Pasien tidak terbukti karditis 5 tahun setelah
serangan terakhir atau
TATALAKSANA hingga usia 18 tahun
(dipilih yang lebih lama)
6. Antibiotik Pasien dengan karditis saat 10 tahun setelah
demam rematik akut, namun serangan terakhir atau
untuk Prevensi tanpa sequel pada jantung hingga usia 21 tahun
(dipilih yang lebih lama)
Sekunder Pasien dengan karditis yang 10 tahun atau sampai
memiliki sequel penyakit katup usia 40 tahun (dipilih
jantung rematik/kelainan katup. yang lebih lama), kadang
perlu sampai seumur
hidup
22
● Ad vitam : dubia ad bonam
● Ad sanationam : dubia ad bonam
● Ad fungsional : dubia ad bonam
23
KESIMPULAN
● Demam rematik akut merupakan demam yang disebabkan karena respon respon autoimun terhadap
infeksi dari bakteri group A beta-hemolytic Streptococcus (GAS.Demam rematik akut umumnya
mengenai pada anak-anak usia 5-14 tahun baik perempuan ataupun laki-laki memiliki faktor risiko
yang sama.
● Pengenalan manifestasi klinis berdasarkan kriteria Jones tahun 2015 dibagi menjadi kriteria mayor dan
kriteria minor. Kriteria mayor berupa artritis, karditis, chorea, eritema marginatus dan nodul subkutan.
Sedangkan kriteria mayor berupa demam, hasil lab, dan EKG. Pengenalan tanda dan gejala,
penggunaan metode diagnostik, serta pemilihan terapi dan pencegahan yang tepat dan adekuat
tentunya sangat penting untuk diketahui sebagai tenaga kesehatan.
● Prinsip dari terapi demam rematik akut berdasarkan klinis yang ditemui meliputi tatalaksana umum,
terapi eradikasi, anti radang untuk karditis dan polyarthritis migrans, chorea, serta antibiotik untuk
prevensi sekunder. Dengan penanganan demam rematik akut secara komprehensif diharapkan dapat
mencegah terjadinya kekambuhan dari penyakit demam rematik akut di masa mendatang.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Gewitz MH, Baltimore RS, Tani LY, et al. Revision of the Jones criteria for the diagnosis of acute rheumatic
fever in the era of Doppler echocardiography a scientific statement from the American heart association.
Circulation. 2015;131(20):1806-1818. doi:10.1161/CIR.000000000000020
2. Gaya ML, Hariyanto D. Demam Rematik Akut Pada Anak. Hum Care J. 2021;6(2):328.
doi:10.32883/hcj.v6i2.1219
3. Fitriany J, Annisa I. Demam Reumatik Akut. AVERROUS J Kedokt dan Kesehat Malikussaleh. 2019;5(2):11.
doi:10.29103/averrous.v5i2.2078
4. Szczygielska I, Hernik E, Kołodziejczyk B, Gazda A, Maślińska M, Gietka P. Rheumatic fever – New
diagnostic criteria. Reumatologia. 2018;56(1):37-41. doi:10.5114/reum.2018.74748
5. Karthikeyan G, Guilherme L. Acute rheumatic fever. Lancet. 2018;392(10142):161-174. doi:10.1016/S0140-
6736(18)30999-1
6. Melinda F, Sucipta AAM. Laporan kasus: demam rematik akut pada anak. Intisari Sains Medis.
2021;12(3):868-871. doi:10.15562/ism.v12i3.1101
7. Webb RH, Grant C, Harnden A. Acute rheumatic fever. BMJ. 2015;351(July):1-8. doi:10.1136/bmj.h3443
25
DAFTAR PUSTAKA
8. NK R, Iskandar B, Albar H, Daud D. Faktor Risiko Serangan Berulang Demam
Rematik/Penyakit Jantung Rematik. Sari Pediatr. 2016;14(3):179.
doi:10.14238/sp14.3.2012.179-84
9. Burke RJ, Chang C. Diagnostic criteria of acute rheumatic fever. Autoimmun Rev.
2014;13(4-5):503-507. doi:10.1016/j.autrev.2014.01.036
10. Dougherty S, Carapetis J, Zühlke L, Wilson N. Acute Rheumatic Fever and Rheumatic
Heart Disease. Acute Rheum Fever Rheum Hear Dis. 2020;(November 2001):1-343.
doi:10.1016/C2017-0-03010-0
11. Pertama E. Panduan Praktik Klinis (Ppk) Dan Clinical Pathway (Cp) Penyakit Jantung
Dan Pembuluh Darah.; 2016.
12. RSUP Sanglah Denpasar. PPK Rawat Inap KSM Ilmu Kesehatan Anak. Published online
2022.
26
TERIMA
KASIH
27