Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN

FARMASI

LELIE AMALIA T.,M.FARM., Apt


sosial
Sistem
apotek manajemen
yang baik

bisnis
There are four major areas related
to drug management:
a) Rational use,
b) Affordable price,
c) Sustainable financing
d) Reliable health and supply systems.
• Tujuan utama pengelolaan obat adalah
tersedianya obat dengan mutu yang baik,
tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai
kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi
masyarakat yang membutuhkan
Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin :
• Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kefarmasian di Apotek
• Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien
• Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baik
• Terjaminnya pendistribusian / pelayanan obat yang efektif
• Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung
pelayanan kefarmasian sesuai jenis, jumlah dan waktu
yang dibutuhkan
• Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan
kualifikasi yang tepat
• Digunakannya obat secara rasional
The pharmaceutical management:
The pharmaceutical management has different
components, like
a) Selection of products
b) Procurement
c) Distribution
d) Use
Selection

Management Support
Organization
Use Financing Procurement
Information Management
Human Resources

Distribution
Policy and Legal Framework

Drug Management Cycle


seleksi
• Seleksi: meliputi kegiatan penetapan masalah
kesehatan, pemilihan jenis obat, penetapan jenis
intervensi pengobatan yang dipilih, serta penetapan
jenis obat apa yg tersedia
Pemilihan obat menurut WHO
1) Dipilih obat yang secara ilmiah menunjukkan efek terapetik lebih
besar dibanding resiko resiko ESO
2) Jangan terlalu banyak jenis obat yang diseleksi, hindari duplikasi.
3) Untuk obat baru, harus berdasarkan bukti ilmiah bahwa lebih
baik dibanding obat pendahulu
4) Sediaan kombinasi hanya dipilih jika potensinya lebih baik dari
sediaan tunggal
5) Jika alternatif pilihan obat banyak, dipilih DOC dari penyakitnya
6) Pertimbangan administrasi dan biaya yang dibutuhkan
7) Kontraindikasi, peringatan, ESO harus dipertimbangkan
8) Dipilih obat yang standar mutunya tinggi
TUJUAN SELEKSI OBAT

 Menghindari obat yang tidak mempunyai


nilai terapetik
 Mengurangi jumlah jenis obat
 Meningkatkan efisiensi obat yang
tersedia (efisiensi adalah rasio biaya
terhadap efek terapi, termasuk
risikonya)
Perencanan
POLA PENYAKIT

HAL-HAL YANG PERLU


KEMAMPUAN MASYARAKAT
DIPERHATIKAN

BUDAYA MASYARAKAT
METODE PERENCANAAN

1) Metode Epidemiologi
 berdasarkan penyebaran penyakit
2) Metode Konsumsi
 berdasarkan penggunaan obat periode lalu
3) Metode Kombinasi
 gabungan epidemiologi dan konsumsi
4) Metode just in time
dibeli saat pasien butuh
Pertimbangan perencanaan pembelian barang

• Stok yang tersisa

• Arus barang fast moving/slow moving

• Kondisi keuangan

• Pemilihan PBF
PENGADAAN
Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan:
a. Hanya membeli barang yang memiliki ijin edar dan nomor
registrasi
b. Mutu barang dapat dipertanggungjawabkan
c. Pengadaan melalui jalur resmi, sesuai UU
d. Dilengkapi persyaratan administrasi (faktur)

Pengadaan:
• Pembelian

• konsinyasi
pengadaan
• Pengadaan jumlah terbatas
– Order barang terbatas
– Modal terbatas
– Stock obat
– Leadtime cepat
• Pengadaan berencana
– Order berdasarkan waktu/musim tertentu
– Leadtime lama
• Pengadaan spekulatif
– Kemungkinan kenaikan harga
– Bonus yang ditawarkan
– Perhatikan (modal dan arus barang)
• Konsinyasi
– Produk baru
Metode pengadaan
Tender terbuka : untuk semua rekanan yg terdaftar,
menguntungkan, perlu staf kuat, waktu dan perhatian lama.
Tender terbatas (lelang tertutup) : rekanan tertentu yg punya
riwayat baik, harga dpt dikendalikan, tenaga dan beban lebih
hemat.
Pembelian dengan tawar-menawar : item sedikit dan tdk
urgent, pendekatan langsung.
Pengadaan langsung : pembelian jumlah kecil, perlu segera
tersedia, harga tertentu, agak mahal
pemesanan
• Dengan SP
– SP Narkotika
– SP Psikotropika
– SP prekursor
– SP OOT
– SP untuk obat lain
• Di PBF Resmi
Pemilihan PBF:
– Legalitas PBF
– Pelayanan
– Diskon
– Bonus
– Jangka waktu pembayaran
– Kelengkapan dan kualitas barang
– Penukaran barang rusak dan ED
1.sp narkotika
satu sp hanya untuk 1 item obat
form sp langsung dari kf
SP Psikotropika
Terdiri 2 atau 3
rangkap
Satu SP bisa lebih
dari 1 item obat
SP Non Narkotika-Psikotropika
– Terdiri dari 2 rangkap
– Untuk order OB, OBT, Alkes, obat keras non
narkotika-psikotrpika, non prekursor, non
oot, Kosmetika, dll
Cara pembayaran
• COD (cash on Delivery)
• Kredit
• konsinyasi
Penerimaan Barang
Hal-hal yang perlu dicek saat penerimaan
barang:
1. Kesesuaian jenis dan jumlah antara
barang dan SP
2. Keadaan fisik barang
3. Catat No.batch dan ED-nya
DISTRIBUSI
TUJUAN DISTRIBUSI:
• Menjamin ketersediaan obat
• Memelihara mutu obat
• Menghindari pengunaan yang tidak bertangung jawab
• Menjaga kelangsungan persediaan
• Memperpendek waktu tunggu
• Pengendaliaan persediaan
• Mempermudah pencarian dan pengawasan waktu
tunggu
Penyimpanan
Tujuan:
– Aman
– Tidak mudah rusak
– Diawasi

Display penyimpanan obat di Apotek:


a. Alfabetis
b. FIFO dan FEFO
c. Farmakologi
d. Bentuk sediaan
e. Kombinasi
Ketentuan penyimpanan barang/obat
1) Perlu diperhatikan lokasi dari tempat penyimpanan di
gudang dan menjamin bahwa barang/obat yang
disimpan mudah diperoleh dan mengaturnya sesuai
penggolongan, kelas terapi/khasiat obat sesuai abjad.

2) Perlu diperhatikan untuk obat dengan syarat


penyimpanan khusus, obat thermolabiel dan obat yang
punya batas kadaluarsa.
Penyimpanan psikotropika
• Dalam lemari yang terpisah dengan
obat/komoditi lainnya
Penyimpanan narkotika
Ketentuan lemari penyimpanan narkotika :

1. Dibuat dari kayu atau bahan lain yang kuat

2. Mempunyai kunci yang kuat

3. Jika ukuran lemari kurang dari 40x80x100 cm, maka lemari


harus dibuat pada tembok atau lantai

4. Dibuat dalam 2 bagian, bagian I untuk menyimpan morfin,


petidin dan garam-garamnya. Bagian II untuk menyimpan
narkotika untuk kebutuhan sehari-hari
Pengelolaan obat rusak/kadaluwarsa
• Barang ED
– Ditukar
– Dimusnahkan

• Merupakan kerugian apotek  harus diminimalisir

• Ada berita acara pemusnahan, isinya:


– Jenis dan jumlah obat
– No batch
– Alasan
– Cara pemusnahan
Cara pemusnahan
• Obat/bahan padat, dengan cara ditanam
• Obat/bahan cair, dengan cara diencerkan
terlebih dahulu

• Atau dititipkan ke RS, Dinkes


Pemusnahan narkotika
Pemusnahan narkotika dilakukan dalam hal:
1. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan
persyaratan yang berlaku dan atau tidak dapat
digunakan dalam proses produksi
2. Kadaluwarsa
3. Tidak memenuhi persyaratan digunakan pada
pelayanan kesehatan dan atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
4. Berkaitan dengan tindak pidana
sekian

Anda mungkin juga menyukai