Anda di halaman 1dari 12

THEORY OF

PLANNED
BEHAVOIR
Anggota kelompok

 Muflikhatul Farikhah 212010300013


 Dwiky Angga Saputra 212010300035
 M. Syamsudin Al Hanafi 212010300032
 Mochamad Rafli Ardiansyah 212010300079
 Rizky Silvia Putri Utami 222010300050
Sejarah Theory of Planned Behavior
● Theory of planned behavior ( TPB ) adalah sebuah teori perluasan dari teori sebelumnya yaitu theory of
reasoned action ( TRA )yang berkembang pada tahun 1967. Yang melanjutkan penjelasan mengenai
ketertarikan perhatian dalam psikologi. Kedua model ini mempertimbangkan proses yang disengaja
dilakukan dan implikasinya terhadap perilaku individu.
● Theory of planned behavior ini dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein pada tahun 1988
● Theory of planned behavior dilakukan untuk melengkapi kekurangan dalam penelitian yang dilakukan Icek
Ajzen dan Martin Fishbein dengan menggunakan TRA

NIAT AKSI
Definisi Theory of Planned Behavior
Theory of planned behavior adalah teori
yang menekankan pada rasionalitas dan
tingkah laku manusia juga pada keyakinan
bahwa target tingkah laku berada dibawah
kontrol kesadaran individu. Perilaku tidak
hanya bergantung pada intensi seseorang,
melainkan juga pada faktor lain yang tidak
ada dibawah kontrol dari individu
Definisi Theory of Planned Behavior
Prinsip theory of planned behavior , adalah prinsip kesesuaian (principle of compatibility) yang
menjelaskan sikap dan perilaku yang dibagi 4 elemen yaitu aksi, target, konteks dan waktu. Hubungan
antara sikap dan perilaku akan maksimal jika setiap elemennya berfungsi secara maksimal.

Maka, perilaku terdiri dari (a) aksi / perilaku yang dilakukan, (b) performa target atau obyek, (c)
konteks, dan (d) waktu spesifik

Contoh :

Seseorang yang fokus pada kebersihan mulut akan (a) menyikat (b) gigi (c) dikamar mandi (d) setiap
pagi setelah sarapan.

Teori ini secara jelas menggambarkan hubungan antara keyakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak
atau intense (intention) dan perilaku (behavior).
Theory of Planned Behavior (TPB) adalah sebuah teori psikologi sosial yang membahas tentang bagaimana perilaku
dipengaruhi oleh sikap individu, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Berikut ini adalah penjelasan
tentang tiga komponen utama dari TPB:

1. Sikap (Attitude): Sikap adalah evaluasi individu terhadap suatu perilaku. Dalam TPB, sikap terhadap suatu
perilaku dipengaruhi oleh keyakinan individu tentang konsekuensi positif atau negatif dari perilaku tersebut.
Keyakinan ini bisa berasal dari pengalaman sebelumnya, informasi yang didapat dari orang lain, dan faktor-
faktor lainnya.
2. Norma subjektif (Subjective norm): Norma subjektif mengacu pada pandangan individu tentang bagaimana
orang lain (terutama orang yang penting dalam kehidupan mereka) akan mengevaluasi perilaku tertentu.
Norma subjektif bisa mempengaruhi sikap individu terhadap perilaku, serta keinginan dan niat mereka untuk
melakukan perilaku tersebut.
3. Kontrol perilaku yang dirasakan (Perceived behavioral control): Kontrol perilaku yang dirasakan adalah
keyakinan individu tentang sejauh mana mereka memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku tertentu.
Keyakinan ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepercayaan diri, pengetahuan dan keterampilan,
serta faktor-faktor lingkungan seperti ketersediaan sumber daya dan dukungan dari orang lain.

Ketiga komponen ini saling terkait dan saling mempengaruhi untuk membentuk niat individu untuk
melakukan perilaku tertentu. Niat ini kemudian menjadi prediktor utama dari perilaku sebenarnya. Misalnya,
jika seseorang memiliki sikap positif terhadap olahraga, merasa bahwa orang-orang penting dalam hidupnya
akan mendukung kegiatan olahraga, dan merasa bahwa mereka memiliki kontrol yang cukup untuk
berolahraga secara teratur, maka mereka lebih cenderung untuk memiliki niat yang kuat untuk berolahraga
secara teratur dan pada akhirnya melakukan olahraga tersebut.
Theory of Planned Behavior (TPB) memiliki beberapa kelebihan dalam
menjelaskan perilaku individu, di antaranya:
1. Komprehensif: TPB memiliki kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perilaku manusia, karena
mempertimbangkan faktor internal seperti sikap dan keyakinan, serta faktor eksternal seperti norma sosial dan
lingkungan.
2. Prediktif: TPB telah terbukti dapat memprediksi perilaku manusia dengan akurasi yang relatif tinggi. Sebagai
contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa niat untuk melakukan perilaku tertentu memiliki hubungan positif
yang kuat dengan perilaku sebenarnya.
3. Relevan untuk berbagai jenis perilaku: TPB dapat digunakan untuk memahami perilaku manusia dalam berbagai
konteks, seperti kesehatan, lingkungan, dan perilaku sosial.
4. Dapat digunakan dalam intervensi: TPB dapat digunakan untuk merancang intervensi yang bertujuan untuk
meningkatkan niat dan perilaku yang diinginkan. Dengan memperbaiki sikap, keyakinan, dan norma subjektif
individu, serta meningkatkan kontrol perilaku yang dirasakan, intervensi tersebut dapat membantu individu
mengubah perilaku mereka.
5. Mendorong pemikiran kritis: TPB mendorong individu untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku mereka, sehingga dapat membantu individu memahami motivasi mereka dan
memperbaiki perilaku yang tidak diinginkan.

Secara keseluruhan, TPB dapat memberikan wawasan yang bermanfaat tentang perilaku manusia, dan membantu
para ahli kesehatan, peneliti, dan praktisi untuk merancang intervensi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan manusia.
Aplikasi Penerapan
Theory Of Planned
Behavior 1. Attitude Toward Behavior
Membuat para perokok percaya akan hal positif dan
negatifdari merokok sehingga perokok memiliki
Penelitian menggunakan teori ini kecenderungan untuk sadar konsekuensi dalam merokok.
bertujuan mengetahui ada
tidaknya pengaruh hubungan 2. Subject Normative
identitas individu dengan niatan Masyarakat disekitar perokok diminta dan dibuat untuk
atau rencana berperilaku. mendorong perokok berhenti merokok, perokok juga harus
Hal ini dilakukan karena merubah mindset bahwa ia harus berhenti merokok.
keresahan terhadap sikap individu
dalam penggunaan rokok yang 3. Perceived Behavioral Control
semakin menyebar di masyarakat. Penggalian pengalaman buruk akibat merokok serta
Oleh karenanya, intensi dan menyosialisasikannya dan mengimbau perokok agar
perilaku yang diteliti adalah mengontol perilaku merokoknya.
pecandu rokok di negara ini.
Kelemahan Theory Of Planned
Behavior
1. Kemampuan terbatas
untuk memprediksi peilaku 2. Kurang memperhatikan
sebenarnya peran emosi.

3. Perbedaan budaya
4. Fokus terbatas pada
perubahan perilaku.
Model The Theory of Planned Behavior
Poin-poin Penting
01 Background Factors
Latar Belakang 06 Control Beliefs
Keyakinan bahwa suatu perilaku dapat
dilaksanakan

02 Behavioral Beliefs
Keyakinan Perilaku 07 Perceived Behavioral Control
Kontrol Perilaku yang Dipersepsi

03 Attitude Toward Behavior


SikapTerhadap Perilaku 08 Intention
Niat untuk Melakukan Perilaku

04 Normative Beliefs
Keyakinan Normatif 09 Behavior
Perilaku

05 Subjective Norm
Norma Subjektif 10 Actual Behavioral Control
Kendali Tingkah Laku Nyata
Sekian…
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai