Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI NY.D DENGAN DIAPER RASH


DI PMB RIYANI BUDI ANTARI, S.KEB
KATAPANG KAB.BANDUNG
TAHUN 2023

Laporan Stusi Kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Stase BBL
Pembimbing Pendidikan : Ibu Giari Rahmilasari, S, ST., M.Keb., Bdn

Disusun oleh

Nama : DEVI KUSNIAWATI


NIM : 522022020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2023
Latar belakang

Menurut ( muslihatun, 2010 ) Masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir salah satunya adalah bayi rewel, bayi kolik,
gumoh, cradle cap (kerak kepala), mongolian spot (bercak kebiruan), Miliaria, Diaper rash, oral trush, diare.

Angka kejadian ruam popok berbeda-beda di setiap negara, bergantung pada hygiene atau kebersihan bayi,

Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2012 prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi usia 0-12 bulan cukup
tinggi 25% dari 6.840.507.000 bayi yang lahir di dunia kebanyakan menderita ruam popok akibat penggunaan diaper.

Insiden ruam popok di Indonesia mencapai 7-35% yang menimpa pada bayi laki-laki dan perempuan (Frilasari, 2016).

Ruam popok terjadi dikarenakan kurangnya perawatan personal hygiene yang benar pada bayi seperti terlambat mengganti
popok terutama ketika bayi buang air besar karena tinja bayi bersifat asam dari pada air seni bayi. (Sitompul, 2014).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas setelah
dilakukan pengkajian di PMB Riyani Budi Antari,
S.Keb didapatkan bayi dengan ruam popok/diaper
Rumusan masalah rash, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut “Apakah asuhan yang diberikan pada bayi
Ny.D agar ruam popok/diaper rash dapat teratasi”

• Memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Ny.D dengan kasus diaper rash menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan di PMB Riyani Budi Antari, S.Keb
TUJUAN
UMUM

• Melakukan pengkajian pada Bayi Ny.D dengan kasus diaper rash


• Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan Bayi Ny.D dengan kasus
• diaper rash
• Merencanakan asuhan kebidanan pada Bayi Ny.D dengan kasus diaper rash
TUJUAN • Melakukan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Bayi Ny.D dengan kasusdiaper rash
KHUSUS • Melakukan evaluasi yang telah diberikan kepada Bayi Ny. D dengan kasus diaper rash
• Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Bayi Ny.D dengan kasus diaper rash
Bayi

• Bayi merupakan
mahluk yang sangat
peka dan halus. Imunisasi
Masa bayi adalah
saat bayi berumur
satu bulan sampai
dua belas bulan • Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak dengan
(Anwar, 2011). Masa memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat antibodi untuk
bayi dimulai dari mencegah terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dasar merupakan imunisasi
usia 0 - 12 bulan awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun. Pada kondisi
ditandai dengan
pertumbuhan dan ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap
perkembangan fisik bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar
yang cepat disertai lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB,
dengan perubahan 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes RI, 2018).
dalam kebutuhan
gizi.
Jenis - Jenis
Perawatan Perianal (Sudilarsih, 2010) : Perawatan
Perianal:
Mengganti popok setelah
genitalia mengompol

Menjaga kulit tetap kering


sekitar anus
Menggunakan Sabun Khusus
lipatan paha
Longgarkan Popok

pantat bayi Beri Udara Bebas (Handy, 2011).


Ruam Popok/Diaper Rash

Ruam popok adalah radang/infeksi kulit disekitar area popok seperti


paha dan pantat pada bayi, yang umumnya disebabkan terpaparnya
kulit bayi pada zat amonia yang terkandung dalam urin atau feces
bayi dalam jangka waktu yang lama. Area popok pada bayi tak dapat
dihindari akan bersentuhan dengan sedikit bakteri pada basis
tertentu. Bahkan mengganti dan membersihkan secara teratur,
kadang masih suka gagal mengangkat bakter-bakteri tersebut,
sehingga pada akhirnya mengakibatkan ruam popok pada bayi.
(Dwienda, 2014).
Gejala Ruam Popok (Diaper Rash)

Gejala-gejala yang biasa ditemukan pada diaper rush oleh kontak


dengan iritan yaitu kemerahan yang meluas, berkilat, kadang mirip luka
bakar, timbul bintil-bintil merah, lecet atau luka bersisik, kadang basah
dan bengkak pada daerah yang paling lama kontak dengan popok,
seperti pada paha bagian dalam dan lipatan paha.

Pencegahan
Jagalah daerah popok agar tetap bersih dan kering. Ganti popok
sebanyak 6-9 kali dalam kurun waktu 24 jam.
Jangan gunakan tisu basah atau pembersih apapun yang mengandung Gambar 1
alkohol dan parfum ketika membersihkan daerah popok Eritema atau Kemerahan Pada Kulit di daerah Popok Sumber :
Jurnal ullya, 2017
Jangan menggosok kulit bayi ketika membersihkannya dengan air.

Pengobatan
Ruam popok yang disebabkan iritasi dan miliaria tidak memerlukan
obat khusus cukup dengan menjaga popok tetap kering dan menjaga
hyigene
Anti infeksi topikal (salep atau krim) digunakan pada ruam popok yang
disebabkan oleh infeksi bakteri ringan misalnya : bacitracin salep.
Penyebab Ruam Popok (Diaper Rash)
penggunaan popok
radang kulit akibat
Iritasi akibat urin/tinja,
alergi ,Kulit sensitif
Gesekan,

kelainan daya tahan


akibat infeksi kulit
tubuh, kekurangan zat
akibat bakteri, Bakteri
seng, sipilis, skabies
atau jamur
hingga HIV.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ruam popok dapat dilakukan sesuai dengan urutan ABCDE
berikut :
1. Air (udara). Popok seharusnya dibuka selama bayi sedang tidur dan
dipajankan dengan sinar matahari untuk mengeringkan kulit.
2. Barrier ointment (salep pelindung). Pengobatan utama dapat dilakukan
dengan mengoleskan pasta seng oksida, petrolatum, dan salap pelindung
lunak lainnya. Selain itu dapat dioleskan minyak herbal. Bila perlu pengolesan
diulang setiap kali mengganti popok. Bedak bayi tidak mempunyai efek
antimikroba dan berisiko terhirup bedak bayi.
3. Cleansing and anticandidal treatment (pembersihan dan pengobatan
antikandida). Saat membersihkan hindarkan gosokan atau gesekan. Bila ada
tanda-tanda kandidiasis berikan salap antikandidal topikal.
4. Diaper, popok harus diganti sesering mungkin dan segera setelah kotor.
5. Education .Pendidikan diberikan kepada orangtua dan pengasuhnya
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN HOLISTC ISLAMI PADA MASA BBL e. Riwayat KB Orang Tua
No. Register : 09/Bdn/VI/23 (1). Ibu menggunakan KB sebelum kehamilan : ibu mengatakan belum pernah
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Juni 2023
Tempat Praktik : PMB RIYANI BUDI ANTARI diKB
Pengkaji : Devi Kusniawati
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB (2) Jenis KB : -
•DATA SUBJEKTIF (3) Lama ber-KB :-
Anamnesa
a. Biodata Pasien: (4) Keluhan selama ber-KB :-
(1) Nama bayi : By.Ny. R
(5) Tindakan yang dilakukan saat ada keluhan : tidak ada
(2) Tanggal Lahir : 15 Februari 2023
(3) Usia : 4 bulan 5 hari  
b. Identitas orang tua
f. Riwayat Kesehatan orang tua
No. Identitas Istri Suami
(1) Apakah ibu dulu pernah menderita penyakit menurun seperti asma, jantung,
1. Nama Ny. D Ny. Y darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular seperti batuk darah,
2. Umur 28 thn 29 thn hepatitis, HIV AIDS.? Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
dan menderita penyakit keturunan.
3. Pekerjaan IRT Karyawan
Penyakit keturunan Kencing manis dari pihak ibu suami
4. Agama Islam Islam
5. Pendidikan terakhir D3 S1 (2) Apakah ibu dulu pernah operasi ? ibu mengatakan Belum pernah dioperasi

6. Golongan Darah B A (3) Apakah ibu pernah menderita penyakit lain yang dapat menganggu kehamilan?

7. Alamat Jln. Waas Jl. Waas Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain yang dapat mengganggu
kehamilan
c. 8. No. Telp: tidak ada keluhan
Keluhan Utama 089691xxxx
d. Riwayat Pernikahan Orang Tua : g. Riwayat kehamilan
(1) Usia kehamilan : 39 minggu
Data Ayah Ibu (2) Riwayat ANC : 10 kali,
Berapa kali menikah 1x 1x
(3) Obat-obatan yang dikonsumsi :
Lama pernikahan 1 thn 1 thn
Usia pertama kali menikah 26 thn 27 thn Trimester I : 1x1 Asam folat, 1x1 Betominplex, 1x1
Adakah masalah dalam pernikahan? Tidak ada Tidak ada Trimester II : 1x1 Fe, 1x1 Licokalk

Trimester III : 1x1 Fe, 1x1 Licokalk, 1x1 Betomin


(4) Imunisasi TT : Imunisasti TT sdh 2x
(5) Komplikasi/penyakit yang diderita selama hamil : tidak ada
•Riwayat persalinan
Keadaan bayi baru lahir
Komplikasi
BB/ PB lahir : 3300 gr / 50cm
Penolong Tempat Jenis persalinan BB PB Obat-obatan
persalinan APGAR score :9
 
  BPM Norm 3300gr 50cm Vit A, Fe, -
Bidan al Paractamol,Amoxcilin Faktor Lingkungan
Daerah tempat tinggal : Baik
Ventilasi dan higinitas rumah : Baik
•Riwayat Kelahiran Suhu udara & pencahayaan : Baik
 
Asuhan Waktu (tanggal, jam) dilakukan asuhan Faktor Genetik
Rabu, 15 februari 2023 pukul 20.00 WIB Riwayat penyakit keturunan : Tidak Ada
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Riwayat penyakit sistemik : Tidak Ada
Rabu, 15 februari 2023 pukul 21.00 WIB Riwayat penyakit menular : Tidak Ada
1. Salep mata antibiotika profilaksis
Riwayat kelainan kongenital : Tidak Ada
Rabu, 15 februari 2023 pukul 21.00 WIB Riwayat gangguan jiwa : Tidak Ada
1. Suntikan vitamin K1
Riwayat bayi kembar : Tidak Ada
1. Imunisasi Hepatitis B (HB)
Rabu, 15 februari 2023 pukul 22.00 WIB  
Faktor Sosial Budaya
1. Rawat gabung dengan ibu
Rabu, 15 februari 2023 pukul 20.00 WIB Anak yang diharapkan : Sangat
diharapkan
Kamis, 16 februari 2023 pukul 20.00
1. Memandikan bayi Jumlah saudara kandung :-
WIB
Penerimaan keluarga & masyarakat : Sangat baik
Rabu, 15 februari 2023 pukul 22.00 WIB
1. Konseling menyusui Bagaimanakah adat istiadat sekitar rumah : Baik
Apakah orang tua percaya mitos : Tidak karena blm
1. Riwayat pemberian susu formula -
tahu kebenarannya.
1. Riwayat pemeriksaan tumbuh kembang -
Keadaan Spiritual
Apakah arti hidup dan agama bagi orang tua :
Hidup adalah bergerak dan agama adalah pegangan.
Apakah kehidupan spiritual penting bagi orang tua : Sangat Pola kebiasaan sehari-hari
penting Pola istirahat dan tidur anak
Adakah pengalaman spiritual berdampak pada orang tua : belum Tidur siang normalnya 1-2 jam/hr : 1 jam
pernah
Tidur malam normalnya 8-10 jam/hr : 6 jam
Bagaimankah peran agama bagi orang tua dikehidupan : agama
sangat penting sebagai penuntun dan pedoman bagaimana kita hidup Kualitas tidur nyeyak/terganggu : kurang
dengan rahmatan lilalamin. nyenyak
Apakah orang tua sering menlaksanakan kegiatan keagamaan : sering Pola aktifitas ibu dan anak ada gangguan/tidak : tidak ada
Saat kegiatan keagamaan sering sendiri/berkelpompok : Pola eliminasi
berkelompok BAK : 4-6x
Seberapa penting kegiatan itu bagi orang tua :
sangat penting
BAB : 1-2x
Bagaimanakah dukungan sekitar terhadap penyakit anak : teman- Pola nutrisi
teman sangat perduli. Makan (jenis dan frekuensi) : ASI
Bagaimanakah praktik ibadah orang tua dan anak : pratik Minum (jenis dan frekuensi) : ASI
ibadah sholat 5 waktu selalu dilaksanakan dan tidak ada kendala ,  
(*Bagi beragama islam: sholat, puasa, dzakat, doa dan dzikir) Pola personal hygiene (Frekuensi mandi, ganti pakaian) : 2x
Apakah dampak yang dirasakan ortu setelah beribadah tenang
Adakah alasan agama yang diyakini klrg dalam perawatan : -
Pola gaya hidup (ibu/keluarga perokok pasif/aktif, konsumsi
Bagaimanakah praktik keagamaan meskipun saat kondisi sakit : tetap alcohol,jamu,NAPZA): -
berusaha dijalani Pola rekreasi (hiburan yang biasa dilakukan klien) : -
Apakah praktek keagamaan yang dipraktekan selama perawatan :
berusaha dengan berobat,berdoa kepada allah agar diberikan kesehatan.
 
3.2 DATA OBJEKTIF Mata
Bentuk : Normal simetris kiri dan kanan
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
Keadaan Umum
Refleks Labirin :+
Ukuran keseluruhan : Normal
Refleks Pupil :+
Kepala, badan, ekstremitas : Normal
Warna kulit dan bibir : Kemerahan tidak pucat  
Tangis bayi : Normal, spontan kuat Telinga
  Bentuk : Normal simetris
Tanda-tanda Vital Tanda-tanda infeksi : Tidakada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Pernafasan : 59x/menit
 
Denyut jantung : 134x/menit
Hidung dan Mulut
Suhu :36,5 C
0

  Bibir dan langit-langit Simtris kemerahan , tidak ada kelainan


Pemeriksaan Antropometri Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Berat badan bayi : 8700 gram Reflek rooting : ada
Panjang badan bayi : 82 cm Reflek Sucking : ada
Reflek swallowing : ada...
 
Masalah lain : tidak ada
Kepala
 
Ubun-ubun : Normal
Sutura : Normal Leher
Penonjolan/daerah yang mencekung : Tidak ada Pembengkakan kelenjar : Tidak ada
Caput succadaneum : Tidak ada Gerakan : ada
Lingkar kepala : 44 cm Reflek tonic neck : ada
 
 
Dada
Mata
Bentuk : Normal
Bentuk : Normal simetris kiri dan kanan
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada Posisi putting : Normal Simetris
Refleks Labirin :+ Bunyi nafas : Normal
Refleks Pupil :+ Bunyi jantung : Normal
Lingkar dada : 42cm
 
anaknya baik
Bahu, lengan dan tangan
Bentuk : Normal 3.3 ANALISA DATAKeadaanUmum
Diagnosa (Dx) : baik
Bayi usia Ny.D usia 4 bulan dengan diaper rash
Jumlah jari : Normal, lengkap 10 jari
TTV : N : 110 x/menit, R : 50
Gerakan : Aktif Masalah Potensial
Reflek graps :+
Tidak ada x/menit,
 
Sistem saraf TindakanSsegera
: 36,5OC
Refleks Moro : Ada Tidak ada BB/TB : 8700 kg/82 cm
  3.4 PENATALAKSANAAN
Perut (Normal)
Bentuk : Bulat normal
Penonjolan sekitar tali pusat saat menangis: tidak ada Menjelaskan pada tentang ruam
Perdarahan pada tali pusat : tidak ada popok. Ruam popok ialah kondisi
 
Kelamin iritasi yang terjadi pada bagian
Kelamin laki-laki
Keadaan testis : normal tubuh bayi yang tertutup popok,
Lubang penis : ada Kelamin perempuan luka memerah yang terdapat pada
Labia mayor dan labia minor : ……………………………………………………….………
Lubang uretra : ……………………………………………………….…............. beberapa bagian tubuh bayi ini
Lubang vagina
 
: ……………………………………………………….…………
amat mengganggu pertumbuhan
Tungkai dan kaki sang buah hati jika tak ditindak
Bentuk : Normal Simetris
Jumlah jari : Normal , Lengkap 10 jari lanjuti. Beberapa gejala ruam
Gerakan
Reflek babynski :+
: Aktif popok adalah bayi merasa tidak
  nyaman, menangis lebih sering
Punggung dan anus
Pembengkakan atau ada cekungan: Tidak ada pembengkakan dan cekungan. dan keras, serta memperlihatkan
Lubang anus
 
: ada ketidaksenangan secara umum.
Kulit Memberitahu kepada ibu
(1) Verniks : tidak ada
(2) Warna kulit dan bibir : kemerahan penyebab terjadinya ruam pada
(3) Tanda lahir : Tidak ada anak pada penggunaan pampers
 
Pemeriksaan Laboratorium Iritasi akibat urin/tinja
-
Terlalu lama terpapar urin/tinja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah VI : Implementasi
Menurut Teori
Setelah penulis melakukan “Asuhan kebidanan baby massage terhadap By. R Berdasarkan tinjauan manajemen Asuhan Kebidanan bahwa melaksanakan rencana
di Jl.Waas Ds.Sukasari Kab.Bandung ”, Pada Tanggal 20 Juni 2023,penulis akan tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada pasien. Implementasi dapat
membahas permasalahan yang akan timbul pada kasus bayi dengan baby massage dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan ibu serta
dengan membandingkan kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada: kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
4.1 Rencana Asuhan Kebidanan direncanakan (Mangkuji, 2012).
Menurut Teori Menurut Kasus
Manajemen Asuhan Kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif Pada kunjungan pertama bayi “R” dilakukan observasi dan konseling dan bimbingan
dilakukan termasuk atas indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi pasien, agar selalu mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat,dan memberikan
rencana tindakan harus disetujui pasien dan semua tindakan yang diambil harus penjelasan pada ibu baby massage dan mengajari ibu untuk melakukan pijat mandiri
berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya (Nurhayati, 2013). pada bayinya.
Menurut Kasus Pembahasan
Pada kasus bayi “R” penulis merencanakan asuhan kebidanan yaitu: Uraian tersebut tampak adanya persamaan antara teori dengan pelaksanaan asuhan
Beritahu ibu hasil pemeriksaanbayinya kebidanan yang dilakukan pada kasus Bayi “R”.
Beritahu ibu untuk melakukan baby massage dan jelaskan pada 4.3 Langkah VII : Evaluasi
ibu apa itu baby massage Menurut Teori
Beritahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen Asuhan Kebidanan,
Menimbang berat badan bayi setiap kali kunjungan keberhasilan dan ketepatan tindakan terdapat dalam tahap ini. Dalam tahap ini pula
Beritahu ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya kita dapat melakukan reassessment terhadap tindakan-tindakan yang belum berhasil
Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan bayinya Menurut Kasus
Ajari ibu untuk melakukan baby massage secara mandiri Pada kasus ini setelah dilakukan pemijatan dan pengawasan selama 2 kali kunjungan.
Pembahasan Pembahasan
Rencana tindakan sudah disusun, hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara Pada saat dilakukan pemeriksaan selanjutkan , kondisi bayi setelah dilakukan
teori dengan Asuhan Kebidanan yang diterapkan pada kasus dilapangan. pemijatan terdapat perubahan yang signifikan yaitu kualitas tidur bayi meningkat dan
keluhan perut kembung pada bayi berkurang. Dengan demikian dapat dilihat bahwa
proses manajemen Asuhan Kebidanan yang diterapkan pada bayi “R” dengan baby
massage berhasil dan efektif
BAB V
PENUTUP
 
5.1 KESIMPULAN
Penelitian atau pengkajian bayi dengan Baby Massage baik data subyektif maupun
obyektif
Peneliti telah merumuskan masalah pada bayi dengan Baby Massage
Diagnosa Potensial ditegakkan berdasarkan data yang ada, dalam penelitian ini tidak
ada diagnosa potensial yang terdapat pada bayidengan Baby Massage
Peneliti tidak melakukan tindakansegera pada bayidengan Baby Massage
Peneliti telah menentukan rencana asuhan bayidengan Baby Massage
Peneliti telah Melaksanakan asuhan bayi dengan Baby Massage sesuai perencanaan
yang sudah ditentukan
Peneliti telah melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan pada bayidengan
Baby Massage, dimana telahdi lakukannya pemijatan pada bayi, pengawasan
pemberian nutrisi kualitas tidur bayi meningkat dan keluhan perut kembung berkurang
tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus di lapangan.
5.2 SARAN
Pelayanan yang baik telah diberikan oleh TPMB Riyani Budhi Antari, sedapat
mungkin asuhan kebidanan holistic islami dapat tersu ditingkatkan untuk
peningkatkan mutu layanan kebidanan.
Diharapkan bidan dapat terus memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya, khususnya pada implementasi asuhan
kebidanan holistic islami pada ibu bersalin. .
Klien dapat diberikan leaflet (khusunya mengenai kesehatan holistik) sebagai
media informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan klien.
Referensi
Ayurai. (2010). Komplikasi dalam persalinan. EGC.
Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Sikap dan Perilaku Dalam: Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Dewi AR. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang Pijat Byi di Kelurahan Wadung
Getas Kecamatan Wonosari Klaten. Naskah Publ. a
Gagne, Robert M, & J. Briggs, L. (1974). Principles of Instructional Design. Rinehart and Winston, Inc,.
Gie, T. L. (1977). Pekerjaan Umum, Keinsinyuran, dan Administrasi Pemerintahan,. Karya Kencana.
Gurol, A., & Polat, S. (2012). The Effects of Baby Massage on Attachment Between Mother and Treir
Infants. Journal Asian Nursing Research., Volume 6, No 1.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Poerwadaminta, W. J. S. (1991). Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet. XII). Balai Pustaka.
Praningrum, R., Kusudaryati, D., & Untari, I. (2017). Pijat Bayi. Kemenristekdisti Institut Surakarta.
Rahman, A., & Arifin, M. (1992). Rahman, A., & Arifin, M. (1992). Al Quran Sumber Ilmu Pengetahuan.
Jakarta, Rineka Cipta. Rineka Cipta.
Roesli U. 2013. Pedoman pijat bayi prematur & bayi usia 0-3 bulan. Jakarta: Rineka Cipta.
Roesli, U. (2013). Roesli, U., (2013), Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi, Trubus Agriwidya, Jakarta. (Revisi).
Trubus Agriwidya.
Safitri, S. (2020). Hubungan Sikap Ibu tentang Pijat Bayi dengan Perilaku Ibu dalam Memijat Bayi. Jurnal
Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 43-48.
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai