Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS


PADA BY. NY. A UMUR 1 JAM CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUCUK 2 KLATEN

TANGGAL PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2022 Jam : 20.30
WIB
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny. A
Lahir : 12 Oktober 2022 Jam : 19.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
IDENTITAS ORANG TUA
1. Nama : Ny. A 1. Nama : Tn. S
2. Umur : 25 tahun 2. Umur : 28 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa : Jawa/Indonesia 6. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
7. Alamat : Gaden 7. Alamat : Gaden

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Kehamilan Ibu
a. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan ini adalah anak ketiga dan belum pernah keguguran.
b. Riwayat ANC
Ibu mengatakan selama hamil sudah periksa hamil sebanyak 13 kali, 10 kali
di Puskesmas Kebonarum dan 3 kali di dokter spesialis kandungan.

12
c. Obat-obatan/jamu yang dikonsumsi selama hamil
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi multivitamin dari bidan dan dokter
dan tidak pernah mengkonsumsi jamu selama hamil.
d. Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi dilengan kiri sebanyak 5
kali.
e. Kenaikan berat badan selama hamil : 10 kg
f. Riwayat penyakit penyerta
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular (seperti HIV, hepatitis,
dan sifilis) dan penyakit keturunan (seperti tekanan darah tinggi, gula, asma,
dan penyakit jantung).
g. Komplikasi selama hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak ada penyulit.
2. Riwayat Persalinan Ibu
a. Jenis persalinan spontan, penolong persalianan bidan.
b. Lama kala I : 3 jam 25 menit
c. Lama kala II : 5 menit, air ketuban jernih, tidak ada penyulit
d. kala III : 5 menit
3. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Bayi
a. Nutrisi
Bayi dilakukan IMD ± 1 jam.
b. Eliminasi
Bayi sudah BAK 1 kali dan belum BAB.
4. Data social budaya
a. Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Keluarga aktif bertanya tetang keadaan bayinya serta cara perawatan
bayinya.
b. Keadaan lingkungan
Lingkungan bersih, terhindar dari asap pabrik. Ibu tinggal bersama suami
dan mertuanya.
c. Anak akan diasuh oleh ibu dan keluarga.

13
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital
c. HR : 130 x/menit
RR : 40 x/menit
S : 36,60C
d. Berat badan : 3000 gram
e. Panjang badan : 50 cm
f. Lingkar dada : 32 cm
g. Lingkar kepala : 32 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Normal, tidak ada caput succedaneum, tidak ada cepal hematoma
b. Telinga
Simetris, terdapat sisa vernik
c. Mata
Simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi, sklera putih
d. Hidung
Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Dada
Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada tanda-tanda ketidaknyamanan
saat bernafas, bunyi nafas jernih
g. Perut
Bulat menonjol, tidak ada benjolan, tidak kembung
h. Genetalia
Jenis kelamin laki-laki, testis sudah turun dalam skrotum, terdapat lubang
dibagian tengah penis, tidak ada kelainan.

14
i. Anus
Berlubang dan tidak ada kelainan
j. Ekstremitas
1) Atas : simetris, jumlah jari pada tangan lengkap, gerakan aktif.
2) Bawah : simetris, jumlah jari kaki lengkap, gerakan aktif.
k. Punggung
Normal, simetris, ruas tulang belakang lurus, tidak ada spina bifida.
l. Kulit
Kulit berwarna kemerahan, tidak ada tanda lahir, terdapat sisa vernik.
3. Reflek
a. Morrow
Baik, bayi bila diangkat memperlihatkan gerakan seperti memeluk
b. Rooting
Baik, bayi mencari benda yang ditempelkan di pipinya
c. Sucking
Baik, bayi menghisap dengan kuat
d. Tonick neck
Ada, bayi dapat menggerakkan kepalanya
e. Grasphing
Baik, saat tangan bayi diberi telunjuk maka tangan bayi akan
menggenggam.
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.

C. ANALISIS
1. Diagnosa kebidanan
By. Ny. A umur 1 jam neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
2. Masalah : Tidak ada.
3. Kebutuhan : Jaga kehangatan tubuh bayi.

15
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 12 Oktober 2022 Jam : 20.33 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayi yang sehat.
Rasionalisasi : Ibu dan keluarga berhak untuk mengetahui keadaan bayi.
Hal ini sebagai sarana agar ketika bayi mengalami kejadian
patologis keluarga bisa langsung mempunyai gambaran dan
keputusan guna segala sesuatu yang terbaik.
Evaluasi : Ibu dan keluarga paham dengan penjelasan yang diberikan
dan senang anak mereka dalam keadaan sehat.
2. Melakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril.
Rasionalisasi : Menurut Sodikin (2014) perawatan tali pusat merupakan
upaya untuk mencegah infeksi tali pusat yang sesungguhnya
merupakan tindakan sederhana, yang terpenting adalah tali
pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu bersih dan kering .
Cara perawatan sehari-hari cukup dibungkus dengan kasa
steril kering tanpa diolesi dengan alkohol. Jangan pakai
betadine karena yodium yang terkandung di dalamnya dapat
masuk ke dalam peredaran darah bayi dan menyebabkan
gangguan pertumbuhan kelenjar gondok. Jangan mengolesi
tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak karena dapat
menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman. Tetaplah
rawat tali pusat dengan menutupnya menggunakan kasa
steril hingga tali pusat lepas secara sempurna. Secara
evidance based dibuktikan dengan penelitian dari Lyngdoh
et all (2018) tentang “Effect of Topical Application of
Human Breast Milk Versus 4% Chlorhexidine Versus Dry
Cord Care on Bacterial Colonization and Clinical
Outcomes of Umbilical Cord in Preterm Newborns”
menyatakan bahwa penggunaan kassa steril efektif dan bisa
diterapkan di Indonesia untuk perawatan tali pusat pada bayi
baru lahir.

16
Evaluasi : Tali pusat sudah ditutup dengan kassa steril.
3. Memberikan salep mata chloramphenicol 1 %.
Rasionalisasi : Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010)
dan Saifuddin (2012) yang menyatakan bahwa obat salep
mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% digunakan untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit
menular seksual). Salep mata ini diberikan pada jam
pertama setelah persalinan.
Evaluasi : Salep mata chloramphenicol 1 % sudah diberikan.
4. Memberikan injeksi 1 mg vitamin K secara IM dipaha kiri.
Rasionalisasi : Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010)
dan Saifuddin (2012) yang menyatakan bahwa asuhan pada
bayi baru lahir diantaranya pemberian injeksi vitamin K
untuk mencegah terjadinya perdarahan karena kekurangan
vitamin K perlu diberikan vitamin K dengan dosis 0,5 IM.
Evaluasi : Injeksi 1 mg vitamin K sudah diberikan.
5. Menjaga kehangatan tubuh bayi.
Rasionalisasi : Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010)
dan Saifuddin (2012) yang menyatakan bahwa asuhan yang
dapat diberikan pada bayi baru lahir adalah menjaga
kehangatan tubuh bayi dengan diberikan selimut dan jangan
lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik
untuh mencegah keluarnya panas tubuh.
Evaluasi : Bayi sudah dibedong.

17

Anda mungkin juga menyukai