Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Literatur Review
1. Perubahan Fisik ( The physical Experience)
a. Perubahan Fisik
Selama kehamilan seorang wanita hamil akan banyak mengalami
perubahan, meliputi :
1) Uterus
Uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat
1000 gram saat akhir kehamilan dengan panjang 20 cm dan dinding
2,5 cm. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi
lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin (Mochtar, 2011).
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Menurut Pertambahan per Tiga Jari dan
Mc.Donald
Usia Dalam cm Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Kehamilan

22 minggu 24 – 25 cm diatas simpisis Setinggi pusat

28 minggu 26,7 cm diatas simpisis 1/3 diatas pusat

30 minggu 29,5 – 30 cm diatas -


simpisis

32 minggu 29,5 – 30 cm diatas -


simpisis

34 minggu 31 cm diatas simpisis ½ pusat - prosesus xifoideus

36 minggu 32 cm diatas simpisis Setinggi prosesus xifoideus

38 minggu 33 cm diatas simpisis -

40 minggu 37,7 cm diatas simpisis 2 jari dibawah prosesus


xifoideus

Sumber : (Mochtar, 2011; Manuaba, 2010)


2) Serviks
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus. Penambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid/kebiruan disebut dengan
tanda Chadwick (Mochtar, 2011).
3) Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan. Warna livid pada vagina
dan porsio serviks disebut tanda Chadwick (Mochtar, 2011).
4) Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bereaksi
(Prawirohardjo, 2011).
5) Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu
(Mochtar, 2011).
6) Sistem Respirasi
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru sedikit meningkat selama
hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah
pernafasan dada thoracic breathing (Mochtar, 2011).
7) Traktus Digestifus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi
cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spingter
exopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi reguritasi isi
lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heatburn). Sekresi
isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada dilambung.
Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini
memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil (Prawirohardjo, 2011).
8) Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulau turun ke PAP, keluhan
sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh
adanya peningkatan sirkulasi darah diginjal pada kehamilan sehingga
laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi
tubulus tidak berubah, singga produk-produk eksresi seperti urea, urin
acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan
(Prawirohardjo, 2011).
9) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Prigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan
salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi dan hidung yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Di daerah leher sering terdapat
hiperpigmentasi yang sama, juga diareola mammae. Linea alba pada
kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisera. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae (Prawirohardjo, 2011).
Cara mengurangi keluhan akibat striae gravidarum dengan
emolien tropikal atau antipruritic, minyak zaitun, menggunakan baju
yang longgar namun menopang payudara dan abdomen, dan
menghindari menggaruk daerah yang sudah ada striae gravidarum
(Astuti, 2012).
b. Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil
1) Ketidaknyamanan pada Trimester I
Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester I menurut Marmi (2011)
adalah:
a) Nause (Mual)
Tindakan untuk meredakan morning sickness dapat berupa:
(1) Makan dengan porsi kecil, sering bahkan setiap 2 jam, karena
hal ini lebih mudah dipertahankan daripada makan porsi besar
tiga kali sehari.
(2) Hindari makanan yang bearoma kuat atau menyengat.
(3) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari
tempat tidur di pagi hari.
(4) Istirahat.
Rasa mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang
timbul setiap saat dan malam hari. Kondisi ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar hormon estrogen dan human
chorionicgonadotropin (hCG) dalam serum. Hormon hCG
merangsang produksi estrogen dalam ovarium. Peningkatan hormon
estrogen ini dapat merangsang peningkatan keasaman lambung
yang membuat ibu hamil merasa mual (Jennifer and Niebyl, 2010
dalam Munjiah dkk, 2015).
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dengan mual
muntah biasanya berupa pendidikan kesehatan tentang nutrisi bagi
ibu hamil dan terapi farmakologis sesuai kewenangan bidan, yaitu
dengan memberikan vitamin B6 (pyridoxine). Vitamin B6 berperan
dalam metabolisme tubuh seperti fungsi normal sistem saraf,
regulasi hormon, memperbaiki jaringan, dan pembentukan sel darah
merah, asam amino, dan asam nukleat. Defisiensi vitamin B6
menyebabkan kadar serotonin rendah sehingga saraf panca indera
akan semakin sensitif yang menyebabkan ibu mudah mual muntah
(Munjiah dkk, 2015).
b) Keletihan
Keletihan dialami pada trimester pertama, namun penyebabnya
belum diketahui. Hal ini berkaitan dengan faktor metabolisme yang
rata-rata menurun pada ibu hamil. Metode yang dapat dilakukan
untuk meredakan rasa letih tersebut adalah:
(1) Meyakinkan pada ibu hamil bahwa keletihan merupakan suatu
hal yang normal dan akan hilang secara spontan pada kehamilan
masuk trimester kedua.
(2) Sering beristirahat siang hari jika waktu memungkinkan.
(3) Latihan ringan dan nutrisi yang baik dan mencukupi kebutuhan
ibu hamil.
c) Nyeri Punggung Bagian Atas (Non Patologis)
Nyeri punggung yang dimaksud merupakan suatu kondisi yang
normal terjadi pada trimester pertama. Hal tersebut diakibatkan
karena meningkatnya ukuran payudara yang membuat payudara
menjadi berat. Metode untuk mengutangi rasa nyeri ini adalah:
(1) Berlatih dengan mengangkat panggul, hindari sepatu dengan
hak tinggi, mengangkat beban berat dan keletihan.
(2) Gunakan kasur yang keras untuk tidur.
(3) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung.
d) Leukorea (Keputihan)
Leukorea merupakan sekresi vagina dalam jumah besar dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai dari trimester pertama,
sebagai bentuk dari hiperplasi mukosa vagina. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi keputihan adalah:
(1) Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital.
(2) Membersihkan area genital dari arah depan kebelakang.
(3) Mengganti celana dalam secara rutin.
(4) Tidak menggunakan semprot untuk menjaga area genitala.
e) Sering berkemih
Peningkatan frekuensi berkemih pada trimester pertama,
dimungkinkan karena terjadinya peningkatan berat pada rahim
sehingga membuat istmus menjadi lunak (tanda hegar), hal ini
menyebabkan posisi rahim menjadi antefleksi sehingga menekan
kandung kemih secara langsung. Sedangkan pada trimester ketiga
paling sering dialami oleh wanita primigravida setelah lightening
terjadi. Lightening menyebabkan bagian terendah janin menurun
masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
kandung lemih. Metode untuk mengatasi masalah ini adalah:
(1) Banyak minum pada siang hari.
(2) Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein (teh, kopi,
cola).
2) Ketidaknyamanan pada Trimester II
Beberapa ketidaknyamanan pada trimester II menurut Astuti (2012)
adalah :
a) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan
terasa kembung dan tidak nyaman.
Hal ini dapat terjadi diakibatkan oleh penurunan motalitas
gastrointestinal. Efek peningkatan progesteron yang menyebabkan
relaksasi saluran pencernaan dan penekanan saluran pencernaan
oleh karena pembesaran uterus, sehingga makanan yang dikonsumsi
bergerak melalui sistem pencernaan lebih lambat. Untuk
mengurangi keluhan adalah dengan pola makan yang teratur dan
hindari makanan yang mengandung gas dan minuman bersoda,
melakukan posisi knee-chest dapat membantu ketidaknyamanan
untuk mengeluarkan gas dalam perut.
b) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan
rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung
kearah atas.
c) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri
diperut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua
sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan
terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
d) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun.
e) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini
disebabkan karena adanya perubahan hormonal.
f) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat
saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum
kalsium yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat
tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas. Kram
selama hamil terjadi karena kekurangan kalsium, rendahnya
potasium dan tingginya kadar fosfor dengan semakin beratnya
beban kehamilan maka saraf- sarat yang mengarah pada kaki
tertekan sehingga daerah tersebut lebih mudah tegang.
Salah satu treatment yang direkomendasikan WHO untuk
mengurangi kram kaki adalah pemberian kalsium pada ibu hamil.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang
tidak sempurna, pengeroposan tulang pada ibu hamil.
g) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan
hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester
kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama.
h) Leukorea (Keputihan)
Leukorea merupakan sekresi vagina dalam jumah besar dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai dari trimester pertama,
sebagai bentuk dari hiperplasi mukosa vagina. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi keputihan adalah:
(1) Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital.
(2) Membersihkan area genital dari arah depan kebelakang.
(3) Mengganti celana dalam secara rutin.
(4) Tidak menggunakan semprot untuk menjaga area genital
(Marmi, 2011).
3) Ketidaknyamanan pada Trimester III
Beberapa ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu :
a) Sesak
Menurut Walsh (2010), disebabkan oleh perubahan pernafasan
akibat progesteron dan peningkatan laju metabolik maternal dan
konsumsi oksigen jamin yang menimbulkan ibu sulit mengambil
nafas. Tekanan dari pembesaran uterus pada diafragma semakin
memperberat nafas. Cara mengatasinya yaitu dengan peregangan
lengan di atas kepala dan mengayun lengan dalam keadaan
melingkar.
b) Insomnia
Menurut Varney (2007), kesulitan tidak disebabkan oleh
ketidaknyamanan fisik, ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, gerakan janin, dan ketidaknyamanan lain selama
kehamilan (perasaan sesak nafas). Cara mengatasinya dengan
melakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus tidur,
mengambil posisi relaksasi, dan mandi air hangat.
c) Sering kencing
Menurut Varney (2007) frekuensi berkemih pada trimester ketiga
akibat efek lightening, yaitu bagian presentasi akan masuk ke dalam
panggul dan menimbulkan tekanan pada kandung kemih. Uterus
yang membesar mengakibatkan ruang untuk distensi kandung
kemih lebih kecil. Cara mengatasinya dengan menjelaskan fisiologi
sering kencing dan membatasi masukan cairan sebelum tidur.
d) Edema
Menurut Walsh (2010) edema pada ekstremitas bawah terjadi
karena peningkatan tekanan vena yang disebabkan oleh tekanan dari
pembesaran uterus. Cara mengatasinya dengan menghindari
menggunakan pakaian ketat dan elevasi kaki secara teratur (Verney,
2007).
e) Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati merupakan refluks isi lambung yang asam menuju
esofagus bagian bawah. Keasaman ini menyebabkan tenggorokan
terbakar dan terasa tidak enak (Varney, 2007). Cara mengatasinya
dengan makan dalam porsi kecil tapi sering, hindari makan
berlemak dan pedas, dan upayakan minum susu murni daripada
susu manis.
f) Nyeri punggung
Menurut Walsh (2010) nyeri punggung bagian bawah
berhubungan dengan lordosis akibat peningkatan uterus sehingga
menarik tulang belakang keluar garis tubuh. Nyeri punggung bawah
yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perubahan postur tubuh selama kehamilan, hal ini sejalan dengan
bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan. Cara
mengatasinya dengan peregangan, mandi atau rendam air hangat
dan masase, dan menggunakan korset atau penyangga abdomen.
g) Konstipasi
Progesteron menyebabkan otot polos berelaksasi sehingga
menurunkan motilitas usus. Di usus akan terjadi penyerapan air
sehingga feses keras (Varney, 2007). Cara mengatasinya dengan
menganjurkan untuk meningkatkan cairan, diet serat, banyak sayur
serta buah, dan melakukan masase uterus searah jarum jam untuk
meningkatkan gerak peristatrik.
h) Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi Braxton Hicks meningkat pada satu atau dua minggu
sebelum persalinan, hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya
jumlah resepsor oksitosin (aktromiosin) dan gap junction diantara
sel-sel miometrium yang akan menyebabka rasa tidak nyaman dan
dianggap sebagai persalinan palsu (Prawiroharjo, 2011).
Pada bulan terakhir kehamilan, kontraksi Braxton Hicks dapat
terjadi setiap 10 sampai 20 menit dan dapat menimbulkan rasa tidak
enak. Cara mengatasinya dengan istirahat, ubah posisi, dan lakukan
teknik bernafas saat kontraksi mengganggu.
i) Hemoroid
Hemoroid disebabkan oleh konstipasi. Progesteron menyebabkan
relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu, pembesaran uterus
mengakibatkan peningkatan tekanan secara spesifik juga secara
umum pada vena hemoroid. Tekanan akan mengganggu sirkulasi
vena dan mengakibatkan kongesti pada vena panggul. Cara
mengatasi : hindari konstipasi, hindari mengejan saat defekasi,
mandi berendam dengan air hangat, kompres witch hazel untuk
mengurangi hemoroid), kompres es, tirah baring dengan cara
mengelevasi panggul dan ekstremitas bagian bawah (Varney, 2007).
c. Kebutuhan Fisiologis Ibu Hamil
1) Oksigen
Menurut Pantikawati (2012), pada dasarnya kebutuhan oksigen
semua manusia sama yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau polusi
udara, tidak bau. Prinsipnya pada ibu hamil, hindari ruangan atau
tempat yang dipenuhi polusi udara (terminal, ruangan yang sering
dipergunakan untuk merokok).
2) Nutrisi
Ibu dalam masa kehamilan dianjurkan makan makanan yang
mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan janin.
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau terlalu kurang perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulitan
kehamilan. Kenaikan berat badan ibu hamil sampai akhir kehamilan
mencapai sekitar 10-14 kilogram (Manuaba, 2010).
3) Istirahat
Istirahat diperlukan untuk menjaga keseimbangan fisik ibu hamil,
jangan bekerja terlalu berat yang menguras tenaga, tidur siang sangat
menguntungkan dan baik untuk kesehatan (Manuaba, 2010).
Menurut Pantikawati (2012) dimana pola istirahat ibu hamil tidur
malam 8 jam dan siang 1 jam.
4) Eliminasi
Perubahan hormonal mempengaruhi usus halus dan besar sehingga
terjadi sembelit. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan
karena menurunnya gerakan ibu hamil. Untuk mengatasi sembelit
dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan
berserat, bila dipandang perlu dapat dibantu laksatif dosis ringan
(Manuaba, 2010).
5) Perawatan Payudara
Menurut Mochtar (2011) perawatan payudara diperlukan sebagai
persiapan laktasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan payudara sebagai berikut :
a) Menghindari pemakaian bra yang terlalu ketat dan menggunakan
busa, karena dapat mengganggu penyerapan keringat.
b) Menggunakan bra yang menyokong payudara.
c) Hindari membersihkan puting susu menggunakan sabun karena
akan menyebabkan iritasi.
6) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (2010) hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila:
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri.
b) Terjadi pendarahan saat hubungan seksual.
c) Terdapat pengeluaran cairan yang mendadak.
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu menjelang persalinan.
2. Perubahan Emosional (the emotional experience)
a. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1) Perubahan Psikologis Trimester I
Menurut Kusmiyati (2011) trimester I sering disebut masa
penentuan bahwa dia hamil. Pada kehamilan trimester pertama segera
setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh
akan meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada
pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang
merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Seringkali, pada awal masa kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil.
Menurut Varney (2007) sebagian ibu akan takut berhubungan
suami istri karena takut akan menyakiti janin.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester II
Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang
Baik) Menurut Sulistyawati (2013), perubahan psikologis pada
trimester II adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anak.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian.dari
dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya ataupada
orang lain yang baru menjadi ibu. Ketertarikan dan aktivitasnya
terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
baru.
3) Perubahan Psikologis Trimester III
Trimester ketiga merupakan persiapan aktif untuk kelahiran bayi.
Trimester ini disebut periode menunggu kelahiran bayinya. Ibu sering
merasa takut bayinya akan lahir sewaktu-waktu atau terlahir tidak
normal serta takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
waktu melahirkan. Rasa ketidak nyamanan akibat kehamilan timbul
kembali pada trimester ini dan banyak ibu merasa dirinya aneh dan
jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
serta libido menurun. Sebagian ibu akan takut berhubungan suami istri
karena takut akan menyakiti janin (Varney, 2007).
b. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil
Menurut Pantikawati (2012), kebutuhan psikologis ibu hamil adalah :
1) Support keluarga
a) Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan
memberikan keterangan tentang persalinan.
b) Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama
menunggu persalinannya.
c) Bersama-sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap
mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.
2) Support dari tenaga kesehatan
a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah
normal.
b) Menenangkan diri.
c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan yang sebenarnya.
3) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Untuk menciptakan rasa aman nyaman dapat ditempuh dengan
senam untuk memperkuat otot-otot, mengatur posisi duduk untuk
mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh
untuk meredakan nyeri dan pegel-pegel seperti melatih sikap santai
untuk menenangkan pikiran dan menenangkan tubuh, relaksasi
sentuhan, teknik pemijatan.
4) Persiapan menjadi orang tua
Segala persiapan menjadi orang tua harus direncanakan sedini
mungkin yaitu bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan
saat melahirkan untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang
setiap kejadian yang dialami oleh masing-masing.
5) Persiapan sibling
Kehadiran seorang adik yang baru dapat menimbulkan krisis utama
bagi seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau
merasa cemburu karena digantikan oleh bayi yang baru. Untuk itu, ibu
yang memiliki anak harus menyediakan banyak waktu dan tenaga untuk
mengorganisasi kembali hubungannya denga anak-anaknya.
3. The Sosiocultural Experience
Perilaku wanita yang merupakan responsnya terhadap manifestasi fisik dan
emosional kehamilannya sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya
misalnya melihat respons saya terhadap kehamilan baik dengan asumsi atau
perilaku penyakit tergantung pada pengaruh dari jejaring sosialnya. Jika
kehamilan dianggap sebagai pengalaman normal dan sehat yang positif, dia
akan merespons dengan perilaku sehat. Ini dapat saya lakukan dengan
menjalani perawatan pranatal rutin, makan diet yang baik, berolahraga secara
teratur, dan memasukkan aktivitas istirahat dan pengurangan stres yang tak
tertahankan ke dalam hidupnya. di sisi lain, jika kehamilan dipandang sebagai
penyakit, wanita akan merespons secara berbeda.
Perubahan lain yang dipengaruhi oleh pengaruh sosial budaya selama
kehamilan adalah pengembangan peran ibu. Hal tersebut dapat dilihat dari
perspektif psikologis sebagai komponen identitas untuk kawin selama
kehamilan dan juga sebagai proses sosial.
4. The Cognitive Experience (Memenuhi Kebutuhan Kognitif)
Calon orang tua yaitu seorang pemula dewasa, mereka dapat dirangsang dan
didorong untuk memenuhi kebutuhan kognitif mereka dengan mengasumsikan
beberapa tanggung jawab untuk pembelajaran mereka di luar kelas.
Selain perannya sebagai fasilitator dalam memberikan informasi kepada
calon orang tua untuk memenuhi kebutuhan kognitif mereka selama kehamilan,
pendidik juga berfungsi sebagai calon orang tua menganjurkan sebagai
pasangan berinteraksi dengan sistem perawatan kesehatan. Dalam peran ini,
penting bagi pendidik untuk membantu klien agar bertanggung jawab dan tegas
dalam membuat sebuah pilihan. Mereka harus meyakinkan calon orang tua
untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka dengan cara
yang positif dan tegas, baik pasif maupun agresif.
5. Clinical Patway
TRIMESTER 1
Perubahan selama Kehamilan

Fisik Emosional Sosial Kultural Kognitif

Perubahan fisik ibu hamil Ambivalen Menarik diri dari hal yg


disuka & suatu hubungan
Tertarik dg perubahan
fisik,
gejala & cara
pencegahan
Kelelahan Nyeri Frekuensi Morning Labilitas ↑ Mengambil peran sbg ibu
payudara urin ↑ sickness

Berkhayal Dukungan sosial


Seksualitas/Libido ↓

Dukungan emosional Menerima kehamilan Perilaku hidup sehat


TRIMESTER 2
Perubahan selama Kehamilan

Fisik Emosional Sosial Kultural Kognitif

Perubahan fisik ibu hamil Ambivalen Menarik diri dari hal yg


disuka & suatu hubungan
Tertarik dg perubahan
fisik,
gejala & cara
pencegahan
Energi ↑ Terasa Gerakan Janin Frekuensi Morning Labilitas ↑ Mengambil peran sbg ibu
urin ↑ sickness

Berkhayal Dukungan sosial


Seksualitas/Libido ↑

Dukungan emosional Menerima kehamilan Perilaku hidup sehat


TRIMESTER 3

2.EMOSIONAL
1. FISIK

ENERGI BB GERAKAN ↑ PIGMENTASI AMBIVALEN MENGUBAH CITRA LABILITAS BERKHAYAL PERUBAHAN


JANIN STRIAE, LINEA TUBUH JANIN
TERASA NIGRA

FISIK PENERIMAAN
TERBAIK DIMULAI PENGALAMAN PERUBAHAN IDENTIFIKASI & HARAPAN/USAHA
AKHIR TM 1 PERUBAHAN
HAMIL PERSEPSI, PENERIMAAN MENCARI
↑ LINGKAR BENTUK U/
SEBELUMNYA/ POSTUR DIRI SENDIRI INFORMASI JENIS
↑ HORMON MANFAAT
PINGGANG PENOLAKAN TUBUH, DAN PERAWATAN
KEHAMILAN GERAKAN MEDIS
PERSEPSI
PERUBAHAN
PERUBAHAN
BENTUK U/ CITRA CITRA
FISIOLOGI
MANFAAT TUBUH + TUBUH - KOMUNIKASI
DG JANIN MLL
HUB. IBU & SENTUHAN
DUKUNGAN
SEKRESI KELUARGA
KELUARGA
COLOSTRUM CITRA TUBUH POSITIF

RESPTIF CEMAS, CITRA TUBUH POSITIF


MENANGIS,SENSITIF
3.SEX
CULTURAL

LIBIDO 4.KOGNITIF
MENINGKAT

TUMBUH SIAP PENGAMBILAN SEHAT/


KETERTARIKAN DUKUNGAN
KETERTARIKAN MENERIMA PERAN PERILAKU
THD TUMBANG KELUARGA
HAL BARU KELAHIRAN SEBAGAI IBU TIDAK SEHAT
JANIN

PENGALAMAN DUKUNGAN PERUBAHAN PENGALAMAN


HAMIL SBLMNYA, EMOSIONAL, STRUKTUR & EMOSIONAL, SIFAT
HUB. SAUDARA & KOGNITIF, & PERAN TERBUKA,
IBU & PENGEMB. JARINGAN KELUARGA, PEMILIHAN
PERAN IBU SOSIAL SUMBER DAYA FASKES & NAKES
TRIMESTER 3 Perubahan Pada
Pasangan
Trimester III

Cauvade
Symptoms
Psikologis
Fisik

Kelelahan Emosi Sosial Kognitif


Kultural
Frekuensi
Berkemih ↑ Labil Ketertarikan pada
Mengambil Peran Proses Bersalin
BB ↑ Sebagai Ibu
Berkhayal Ketertarikan pada
Perilaku Sehat / dunia parenting
Nyeri Punggung Tidak Sehat
Perubahan Citra
Tubuh
Kram Kaki Persiapan
Kelahiran
Nyeri ligament Keinginan Cepat
Melahirkan
Sesak Nafas

Lightening

Braxton-Hicks

Libido ↓
B. Implication For Practice And Theaching Strategies
Literatur dan penelitian dapat menambah pemahaman tentang aspek fisik,
emosional, sosiokultural, dan intelektual kehamilan.
1. Meeting Physical Needs (Memenuhi Kebutuhan Fisik)
Sifat fisik kehamilan sering menjadi focus utama bagi ibu hamil, sehingga
kelas ibu hamil dilakukan untuk menangani masalah selama kehamilan serta
untuk persiapan persalinan dan menjadi orang tua.
Bidan dapat merancang bagian dari satu sesi kelas untuk memberikan
informasi kognitif tentang perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan kecil
yang terjadi pada kehamilan. Memahami penyebab ketidaknyamanan ini dapat
mengurangi kecemasan ibu hamil. Topik lain yang harus ditangani dalam
kursus kehamilan dini termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
nutrisi, olahraga, pengurangan stres, dan penghindaran zat teratogenik.
2. Meeting Emotional Needs (Memenuhi kebutuhan emosional)
Informasi yang perlu disampaikan berupa perubahan emosional dalam
kehamilan, perubahan yang dialami ayah dan juga perubahan yang dialami
para ibu hamil.
3. Meeting Sociocultural Needs (Memenuhi Kebutuhan Sosiokultural)
Pendekatan positif dalam menyajikan informasi tentang aspek fisik dan
emosional kehamilan, persalinan, dan kelahiran akan mendukung demonstrasi
wanita tentang perilaku kesehatan daripada perilaku sakit. Memperkuat
pentingnya perawatan kehamilan, memberikan informasi tentang nutrisi dan
olahraga, dan menawarkan strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan kecil.
4. Meeting Cognitive Needs (Memenuhi Kebutuhan Kognitif)
Pendidikan tentang melahirkan tentu saja memenuhi kebutuhan kognitif
calon orang tua dalam berbagai cara. Kehamilan, dengan emosi yang tinggi,
sering membawa kita berhubungan dengan perasaan yang tidak pas atau citra
diri, berbagai diterima kami perasaan. Sikap batin penerimaan dapat
membantu perasaan seperti itu berlalu dengan cepat atau bantuan bagian dari
diri kita sendiri untuk tumbuh dan mengubah.
C. Implication For Research
Penelitian tentang kehamilan dan persalinan akan berkontribusi pada basis
pengetahuan yang akan membimbing semua orang yang berusaha untuk
menjadikan tahun persalinan sebagai tahun yang positif. Berikut beberapa hasil
penelitian yang dapat digunakan sebagai referensi dalam menangani kasus-kasus
kebidanan selama masa kehamilan :
1. Kehamilan Trimester I
Akupresur pericardium 6 (P6) dapat mengatasi keluhan mual muntah
selama kehamilan. Menurut Neda et all (2010) dalam Munjiah dkk (2015),
stimulasi pada acupoint dapat mengaktifkan tiga pusat yaitu spinal cord,
midbrain, dan hipofisis untuk melepaskan neurokimia seperti endorphin,
serotin, dan norepinephrin yang mampu memblok pesan nyeri dan menekan
pusat muntah. Stimulasi pada titik akupunktur juga dapat menyebabkan
pelepasan adenocorticotropin hormone (ACTH) dari hipofisis. ACTH
menstimulasi adrenal untuk memproduksi kortisol yang bersifat antiemetik.
Akupresure pada titik pericardium 6 akan memblok arus energi yang
abnormal dan memperkecil intensitas substansi yang merangsang mual
muntah sehingga akan menghilangkan keluhan atau gejala mual muntah.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Munjiah dkk
(2015) menunjukkan akupresur pada acupoint pericardium 6 lebih efektif
dibandingkan vitamin B6 dalam menurunkan intensitas mual muntah pada
ibu hamil.
2. Kehamilan Trimester II
Keluhan keputihan selama kehamilan dapat diatasi dengan menjaga
personal hygiene. Menurut Astuti (2012) tindakan untuk meredakan
keputihan dapat dengan menjaga personal hygiene yang dilakukan melalui
memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital, membersihkan area
genital dari arah depan kebelakang, mengganti celana dalam secara rutin, dan
tidak menggunakan semprot untuk menjaga area genital.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Usman (tahun
2013) memperlihatkan hubungan bermakna antara perilaku hygiene organ
genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada ibu hamil usia gestasi 11-
24 minggu.
3. Kehamilan Trimester III
Keluhan nyeri punggung bagian bawah selama hamil dapat diatasi
dengan mengaplikasikan posisi tidur miring. Menurut Walsh (2010) nyeri
punggung bagian bawah pada ibu hamil cara mengatasinya dengan
peregangan, mandi atau rendam air hangat dan masase, dan menggunakan
korset atau penyangga abdomen.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Rosdiani dan
Umamah (2014) dengan posisi tidur miring, baik itu miring kiri atau miring
kanan. Dengan posisi tidur miring kiri dengan menggunakan bantalan ibu
hamil dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah balik besar (vena cava
inferior) di bagian depan tulang belakang yang mengembalikan darah dari
tubuh bagian bawah ke jantung.
D. Asuhan Antenatal Care
1. Asuhan Antenatal Care
a. Pengertian Antenatal Care
Asuhan antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui pemantauan rutin selama masa kehamilan (Saifuddin, 2010).
b. Tujuan
Menurut Depkes RI (2010) tujuan pelayanan Asuhan Kehamilan adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar merasa nifas berjalan normal dan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agardapat tumbuh kembang secara normal.
c. Jadwal kunjungan ANC
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haid terlambat satu bulan.
2) Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan. Periksa
khusus jika ada keluhan-keluhan (Mochtar, 2011).

E. Manajemen Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan yang digunakan sesuai dengan KEPMENKES
Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007 yang meliputi :
1. STANDAR I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Data Subjektif
1) Identitas/biodata
2) Keluhan utama
Beberapa ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu sesak,
insomnia, sering kencing, edema, nyeri ulu hati, nyeri punggung,
konstipasi, kontraksi braxton hicks, dan hemoroid (Prawiroharjo,
2011; Varney, 2007; Walsh 2010).
3) Data Kebidanan
a) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui usia saat menarche (± 13-15 tahun), siklus
haid yang normal antara 28-35 hari, banyaknya darah haid, lama,
jenis, warna serta keluhan misalnya sakit perut yang sangat saat
haid (Manuaba, 2010).
b) Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, usia saat kawin, dan
lama perkawinan (Manuaba, 2010).
c) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui gravida atau jumlah kehamilan yang pernah
dialami wanita, tidak tergantung dari jumlah bayinya. Para atau
jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau telah
mencapai titik mampu bertahan hidup (Varney, 2007). Abortus
adalah kehamilan berakhir pada usia kehamilan <24 minggu atau
berat janin <500 gram. Tanyakan juga lama, jenis, terminasi,
komplikasi, hasil dan tindak lanjut persalinan (Benson, 2013).
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
Menurut Varney (2007) riwayat kehamilan sekarang dirancang
untuk mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan
setiap keluhan seputar kehamilan diantaranya menentukan hari
pertama haid terakhir (HPHT), berfungsi untuk menentukan
taksiran persalinan dengan rumus Naegle, jumlah kunjungan ulang
serta keluhan tiap trimester, dan penggunaan obat selama
kehamilan. Gerakan janin yang biasanya dirasakan pada usia
kehamilan 18-20 minggu, pada primipara akan dirasakan pada usia
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada usia
kehamilan 16 minggu (Prawirohardjo, 2011).
e) Gerakan janin
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama
bulan ke-5 atau ke-6. Bayi harus bergerak minimal 10 kali dalam
12 jam (Sulistyawati, 2013).
f) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan,
dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4320 mg
(zat besi 60 mg) dan Asam folat 500 µg, minimal masig-masing
90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh dan
kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2010).
g) Imunisasi TT
Tabel 2.5 Pemberian Imunisasi TT

Antigen Interval Lama %per-


Perlindungan lindungan

TT 1 Kunjungan - -
antenatal pertama

TT 2 4 minggu setelah 3 tahun* 80


TT 1

TT 3 6 minggu setelah 5 tahun 95


TT 2

TT 4 1 tahun setelah TT 10 tahun 99


3

TT 5 1 tahun setelah TT 25 99
4 tahun/seumur
hidup

Keterangan : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun wanita


usia subur (WUS) tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan
akan terlindung dari Tetanus Neonatorum (Saifuddin, 2010).
4) Riwayat Kontrasepsi
Untuk mengetahui alat kontrasepsi terakhir yang digunakan ibu
meliputi jenis, lama penggunaan, serta pengaruhnya (Varney, 2007).
5) Riwayat Penyakit yang lalu, sedang diderita, dan riwayat penyakit
keluarga misalnya masalah kardiovaskuler, hipertensi, diabetes,
malaria dan PMS (Varney, 2007).
6) Kebutuhan Dasar
a) Pola Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu hamil TM III seperti kalori (275-300
kkal setiap hati), vitamin B6 (2,2 mg per hari), yodium (175
mikrogram per hari), vitamin B1 (1,2 mg per hari), vitamin B2
(1,2 mg per hari), vitamin B3 (11 mg per hari), dan mineral (250
cc per hari).
b) Pola Eliminasi
Pada ibu hamil trimester III umumnya mengeluh sering buang
air kecil, hal tersebut adalah fisiologis (Mochtar, 2011). Perubahan
hormonal mempengaruhi usus halus dan besar sehingga terjadi
sembelit.
c) Pola Istirahat
Untuk mengetahui apakah ibu hamil cukup istirahat, pola
istirahat ibu hamil TM III tidur malam 8 jam dan siang 1 jam.
Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil trimester III dengan posisi
miring ke kiri atau ke kanan dan menghindari posisi tidur
terlentang. Pola istirahat ini perlu diperhatikan, karena untuk
meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan pertumbuhan
janinnya (Pantikawati, 2012).
d) Pola Hygiene
Untuk mengetahui tingakt kebersihan ibu sehari-hari dan
selama hamil (meliputi : mandi, ganti pakaian sehari, ganti
pakaian dalam sehari, gosok gigi sehari, serta keramas)
(Pantikawati, 2012).
e) Hubungan seksual
Sebagian ibu akan takut berhubungan suami istri karena takut
akan menyakiti janin (Varney, 2007).
7) Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan ibadahnya selama kehamilan apakah
terganggu.
8) Riwayat Sosial
Peran ibu dimasyarakat biasanya akan berkurang seiring
bertambahnya usia kehamilan (Varney, 2007).
9) Riwayat Psikologis
Ibu sering merasa takut bayinya akan lahir sewaktu-waktu atau
terlahir tidak normal serta takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul waktu melahirkan. Rasa ketidak nyamanan akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu merasa
dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena
akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil, serta libido menurun (Varney, 2007).
c. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Berat Badan
Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama
kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin (Depkes,
2010).
b) Tinggi Badan
Tinggi badan normal 145 cm bila kurang dari itu dicurigai
beresiko kesempitan panggul (Kusmiyati, 2011).
c) LILA
Menurut Depkes (2010), pengukuran lingkar lengan atas
dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil beresiko
kurang energi kronis (KEK). Lingkar lengan atas dianggap KEK
bila kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan
bayi berat lahir rendah (BBLR).
d) Tanda-tanda Vital
(1) Tekanan Darah
Menurut Depkes (2010), pengukuran tekanan darah
dilakukan setiap kali kunjungan untuk mendeteksi adanya
hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mmHg) pada kehamilan,
dan pre-eklamsia (hipertensi disertai oedema wajah dan atau
tungkai bawah, dan atau proteinuria).
(2) Suhu
Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui
keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal (36,5-37,5 0
C).
(3) Nadi
Menghitung denyut nadi digunakan untuk menilai sistem
kardiovaskuler, menghitung nadi selama 1 menit penuh.
Frekuensi nadi normal yaitu 80-90 kali/menit (Prawirohardjo,
2011).
(4) Pernapasan
Menghitung pernafasan selama 1 menit penuh dengan
tujuan mengetahui sistem fungsi pernafasan. Frekuensi
pernafasan normal yaitu 18-24 kali/menit (Prawirohardjo,
2011).
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
(1) Rambut
Untuk mengetahui apakah kekurangan gizi pada ibu,
bersih / tidak, ada ketombe / tidak, berwarna hitam/ coklat.
(2) Muka : Untuk mengetahui apakah oedem/tidak, pucat/tidak.
(3) Mata
Untuk mengetahui apakah konjungtiva pada ibu hamil
normal yaitu merah muda, bila ditemukan konjungtiva pucat
mengarah pada anemia, skelra ikterik/tidak ikterik.
(4) Hidung
Untuk mengetahui apakah ada polip/tidak, ada sekret atau
tidak.
(5) Mulut
Untuk mengetahui apakah lidah bersih / kotor, ada
stomatitis/ tidak, gigi ada caries /tidak.
b) Leher
Untuk mengetahui apakah kelenjar tyroid dan getah bening ada
pembesaran/tidak.
c) Dada
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bereaksi (Prawirohardjo, 2011).
d) Abdomen
(1) Inspeksi
Bekas luka operasi ada/tidak, striae gravidarum, linea
nigra/alba.
(2) Palpasi
(a) Leopold 1 : Untuk mengetahui TFU dan bagian janin
yang ada di fundus
Tabel 2.6 TFU Menurut Penambahan per Tiga Jari

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 3 jari di atas simpisis

16 minggu Pertengahan pusat - simpisis

20 minggu 3 jari bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 3 jari di atas pusat

32 minggu Pertengahan pusat-px

36 minggu 3 jari bawah px

40 minggu Pertengahan pusat-px

Sumber : Saifuddin (2010)


(b) Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang ada
di sebelah kanan atau kiri ibu.
(c) Leopold III : Untuk menentukan apakah bagian
terbawah sudah masuk pintu atas panggul atau masih
dapat digerakan
(d) Leopold IV : Untuk menentukan apa bagian terbawah
janin dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.
(e) TBJ (Tafsiran Berat Janin)
Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
(TFU-12) x 155 jika belum masuk panggul
(TFU-11) x 155 jika sudah masuk panggul
(3) Auskultasi
Denyut jantung janin lambat kurang dari 120 kali/menit
atau denyut jantung janin cepat lebih dari 160 kali/menit
menunjukkan adanya gawat janin (Depkes, 2010).
e) Genetalia
Untuk mengetahui apakah ada oedem/tidak, ada varises/
tidak, ada benjolan/ tidak, ada pembesaran kelenjar
bartholini/tidak.
f) Ekstermitas :
(1) Atas : Untuk mengetahui apakah ada oedem/tidak, ada
varises/ tidak, bila terjadi oedem cara paling mudah yaitu
dengan menekan punggung jari.
(2) Bawah : Untuk mengetahui apakah ada oedem/tidak, ada
varises/ tidak, bila terjadi oedem cara paling mudah yaitu
dengan menekan punggung jari.
(3) Pemeriksaan Pattela : Ibu duduk dengan tungkai
tergantung bebas, kemudian dengan menggunakan hammer
diketukkan pada tendon di lutut bagian depan. Diamati
hasilnya positif/negatif.
3) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a) Darah :
(1) Hb, Derajat anemia ibu hamil menurut Manuaba (2010) :
Normal > 11 gr%
Anemia ringan 9-10 gr%
Anemia sedang 7-8 gr%
Anemia berat < 7 gr%
(2) HbsAg dan golongan darah
(3) Urin : Untuk mengetahui kadar protein urin apakah
positif, sedangkan urin bening berati negatif.
(4) Pemeriksaan Radiologi : Seperti pemeriksaan USG
2. STANDAR II : Perumusan Diagnosis dan atau Masalah Kebidanan
a. Pernyataan standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
mengnterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat
b. Kriteria Perumusan diagnosis dan atau masalah sebagai berikut :
1) Diagnosis sesuai dengan nomenklatur kebidanan
Ny... G…P…A… umur … tahun hamil … minggu
2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
Beberapa ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu sesak,
insomnia, sering kencing, edema, nyeri ulu hati, nyeri punggung,
konstipasi, kontraksi braxton hicks, dan hemoroid (Prawiroharjo, 2011;
Varney, 2007; Walsh 2010).
Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
3. STANDAR III : Perencanaan
a. Pernyataan Standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosis dan
masalah yang ditegakkan.
b. Kriteria Perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Menurut Saifuddin (2010), konseling yang dapat diberikan antara lain :
1) Gizi pada ibi hamil yang mengalami peningkatan konsumsi makanan
300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang).
2) Perubahan fisiologis diantaranya penambahan berat badan, perubahan
payudara, tingkat tenaga yang bisa menurun, mual selama trimester
pertama, atau mengalami varises.
3) Latihan atau body mekanik dengan aktivitas normal tidak berlebihan,
istirahat jika mengalami kelelahan.
4) Pendidikan kesehatan tentang konsumsi tablet Fe minimal 90 tablet
selama masa kehamilan.
5) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika mendapati
tanda-tanda habya seperti perdarahan, sakit kepala berlebih, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada tangan/kaki, nyeri abdomen, atau
berkurangnya gerakan janin.
6) Menjaga kebersihan diri.
7) Perencanaan persalinan yang bersih dan aman.
4. STANDAR IV : Implementasi
a. Pernyataan STANDAR
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/ pasien,
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria :
1) Waktu
2) Asuhan dilakukan sesuai dengan perencanaan dan memenuhi
kebutuhan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh ibu.
3) Mempertahankan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural.
4) Setiap tindakan asuhan harus mendapat persetujuan dari klien dan atau
keluarganya (informed consent).
5) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
6) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
7) Menjaga privasi klien/pasien.
8) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.
9) Mengikuti perkembangan kondisi klien.
10) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
11) Melakukan tindakan sesuai standar.
12) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
5. STANDAR V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan
untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria Evaluasi :
1) Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.
6. STANDAR VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP sesuai dengan
Kepmenkes Nomer 938/MENKE/SK/VIII/2007.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (Rekam medis/Status pasien/buku KIA).
2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
a) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa.
b) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.
c) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosis dan masalah kebidanan.
d) P adalah Implementasin, mencatat seluruh perencanaan dan
Implementasin yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up dan rujukan.

Anda mungkin juga menyukai