TINJAUAN TEORI
A. Literatur Review
1. Perubahan Fisik ( The physical Experience)
a. Perubahan Fisik
Selama kehamilan seorang wanita hamil akan banyak mengalami
perubahan, meliputi :
1) Uterus
Uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat
1000 gram saat akhir kehamilan dengan panjang 20 cm dan dinding
2,5 cm. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi
lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin (Mochtar, 2011).
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Menurut Pertambahan per Tiga Jari dan
Mc.Donald
Usia Dalam cm Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Kehamilan
2.EMOSIONAL
1. FISIK
FISIK PENERIMAAN
TERBAIK DIMULAI PENGALAMAN PERUBAHAN IDENTIFIKASI & HARAPAN/USAHA
AKHIR TM 1 PERUBAHAN
HAMIL PERSEPSI, PENERIMAAN MENCARI
↑ LINGKAR BENTUK U/
SEBELUMNYA/ POSTUR DIRI SENDIRI INFORMASI JENIS
↑ HORMON MANFAAT
PINGGANG PENOLAKAN TUBUH, DAN PERAWATAN
KEHAMILAN GERAKAN MEDIS
PERSEPSI
PERUBAHAN
PERUBAHAN
BENTUK U/ CITRA CITRA
FISIOLOGI
MANFAAT TUBUH + TUBUH - KOMUNIKASI
DG JANIN MLL
HUB. IBU & SENTUHAN
DUKUNGAN
SEKRESI KELUARGA
KELUARGA
COLOSTRUM CITRA TUBUH POSITIF
LIBIDO 4.KOGNITIF
MENINGKAT
Cauvade
Symptoms
Psikologis
Fisik
Lightening
Braxton-Hicks
Libido ↓
B. Implication For Practice And Theaching Strategies
Literatur dan penelitian dapat menambah pemahaman tentang aspek fisik,
emosional, sosiokultural, dan intelektual kehamilan.
1. Meeting Physical Needs (Memenuhi Kebutuhan Fisik)
Sifat fisik kehamilan sering menjadi focus utama bagi ibu hamil, sehingga
kelas ibu hamil dilakukan untuk menangani masalah selama kehamilan serta
untuk persiapan persalinan dan menjadi orang tua.
Bidan dapat merancang bagian dari satu sesi kelas untuk memberikan
informasi kognitif tentang perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan kecil
yang terjadi pada kehamilan. Memahami penyebab ketidaknyamanan ini dapat
mengurangi kecemasan ibu hamil. Topik lain yang harus ditangani dalam
kursus kehamilan dini termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
nutrisi, olahraga, pengurangan stres, dan penghindaran zat teratogenik.
2. Meeting Emotional Needs (Memenuhi kebutuhan emosional)
Informasi yang perlu disampaikan berupa perubahan emosional dalam
kehamilan, perubahan yang dialami ayah dan juga perubahan yang dialami
para ibu hamil.
3. Meeting Sociocultural Needs (Memenuhi Kebutuhan Sosiokultural)
Pendekatan positif dalam menyajikan informasi tentang aspek fisik dan
emosional kehamilan, persalinan, dan kelahiran akan mendukung demonstrasi
wanita tentang perilaku kesehatan daripada perilaku sakit. Memperkuat
pentingnya perawatan kehamilan, memberikan informasi tentang nutrisi dan
olahraga, dan menawarkan strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan kecil.
4. Meeting Cognitive Needs (Memenuhi Kebutuhan Kognitif)
Pendidikan tentang melahirkan tentu saja memenuhi kebutuhan kognitif
calon orang tua dalam berbagai cara. Kehamilan, dengan emosi yang tinggi,
sering membawa kita berhubungan dengan perasaan yang tidak pas atau citra
diri, berbagai diterima kami perasaan. Sikap batin penerimaan dapat
membantu perasaan seperti itu berlalu dengan cepat atau bantuan bagian dari
diri kita sendiri untuk tumbuh dan mengubah.
C. Implication For Research
Penelitian tentang kehamilan dan persalinan akan berkontribusi pada basis
pengetahuan yang akan membimbing semua orang yang berusaha untuk
menjadikan tahun persalinan sebagai tahun yang positif. Berikut beberapa hasil
penelitian yang dapat digunakan sebagai referensi dalam menangani kasus-kasus
kebidanan selama masa kehamilan :
1. Kehamilan Trimester I
Akupresur pericardium 6 (P6) dapat mengatasi keluhan mual muntah
selama kehamilan. Menurut Neda et all (2010) dalam Munjiah dkk (2015),
stimulasi pada acupoint dapat mengaktifkan tiga pusat yaitu spinal cord,
midbrain, dan hipofisis untuk melepaskan neurokimia seperti endorphin,
serotin, dan norepinephrin yang mampu memblok pesan nyeri dan menekan
pusat muntah. Stimulasi pada titik akupunktur juga dapat menyebabkan
pelepasan adenocorticotropin hormone (ACTH) dari hipofisis. ACTH
menstimulasi adrenal untuk memproduksi kortisol yang bersifat antiemetik.
Akupresure pada titik pericardium 6 akan memblok arus energi yang
abnormal dan memperkecil intensitas substansi yang merangsang mual
muntah sehingga akan menghilangkan keluhan atau gejala mual muntah.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Munjiah dkk
(2015) menunjukkan akupresur pada acupoint pericardium 6 lebih efektif
dibandingkan vitamin B6 dalam menurunkan intensitas mual muntah pada
ibu hamil.
2. Kehamilan Trimester II
Keluhan keputihan selama kehamilan dapat diatasi dengan menjaga
personal hygiene. Menurut Astuti (2012) tindakan untuk meredakan
keputihan dapat dengan menjaga personal hygiene yang dilakukan melalui
memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital, membersihkan area
genital dari arah depan kebelakang, mengganti celana dalam secara rutin, dan
tidak menggunakan semprot untuk menjaga area genital.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Usman (tahun
2013) memperlihatkan hubungan bermakna antara perilaku hygiene organ
genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada ibu hamil usia gestasi 11-
24 minggu.
3. Kehamilan Trimester III
Keluhan nyeri punggung bagian bawah selama hamil dapat diatasi
dengan mengaplikasikan posisi tidur miring. Menurut Walsh (2010) nyeri
punggung bagian bawah pada ibu hamil cara mengatasinya dengan
peregangan, mandi atau rendam air hangat dan masase, dan menggunakan
korset atau penyangga abdomen.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian Rosdiani dan
Umamah (2014) dengan posisi tidur miring, baik itu miring kiri atau miring
kanan. Dengan posisi tidur miring kiri dengan menggunakan bantalan ibu
hamil dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah balik besar (vena cava
inferior) di bagian depan tulang belakang yang mengembalikan darah dari
tubuh bagian bawah ke jantung.
D. Asuhan Antenatal Care
1. Asuhan Antenatal Care
a. Pengertian Antenatal Care
Asuhan antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui pemantauan rutin selama masa kehamilan (Saifuddin, 2010).
b. Tujuan
Menurut Depkes RI (2010) tujuan pelayanan Asuhan Kehamilan adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar merasa nifas berjalan normal dan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agardapat tumbuh kembang secara normal.
c. Jadwal kunjungan ANC
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haid terlambat satu bulan.
2) Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan. Periksa
khusus jika ada keluhan-keluhan (Mochtar, 2011).
E. Manajemen Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan yang digunakan sesuai dengan KEPMENKES
Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007 yang meliputi :
1. STANDAR I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Data Subjektif
1) Identitas/biodata
2) Keluhan utama
Beberapa ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu sesak,
insomnia, sering kencing, edema, nyeri ulu hati, nyeri punggung,
konstipasi, kontraksi braxton hicks, dan hemoroid (Prawiroharjo,
2011; Varney, 2007; Walsh 2010).
3) Data Kebidanan
a) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui usia saat menarche (± 13-15 tahun), siklus
haid yang normal antara 28-35 hari, banyaknya darah haid, lama,
jenis, warna serta keluhan misalnya sakit perut yang sangat saat
haid (Manuaba, 2010).
b) Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, usia saat kawin, dan
lama perkawinan (Manuaba, 2010).
c) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui gravida atau jumlah kehamilan yang pernah
dialami wanita, tidak tergantung dari jumlah bayinya. Para atau
jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau telah
mencapai titik mampu bertahan hidup (Varney, 2007). Abortus
adalah kehamilan berakhir pada usia kehamilan <24 minggu atau
berat janin <500 gram. Tanyakan juga lama, jenis, terminasi,
komplikasi, hasil dan tindak lanjut persalinan (Benson, 2013).
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
Menurut Varney (2007) riwayat kehamilan sekarang dirancang
untuk mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan
setiap keluhan seputar kehamilan diantaranya menentukan hari
pertama haid terakhir (HPHT), berfungsi untuk menentukan
taksiran persalinan dengan rumus Naegle, jumlah kunjungan ulang
serta keluhan tiap trimester, dan penggunaan obat selama
kehamilan. Gerakan janin yang biasanya dirasakan pada usia
kehamilan 18-20 minggu, pada primipara akan dirasakan pada usia
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada usia
kehamilan 16 minggu (Prawirohardjo, 2011).
e) Gerakan janin
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama
bulan ke-5 atau ke-6. Bayi harus bergerak minimal 10 kali dalam
12 jam (Sulistyawati, 2013).
f) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan,
dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4320 mg
(zat besi 60 mg) dan Asam folat 500 µg, minimal masig-masing
90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh dan
kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2010).
g) Imunisasi TT
Tabel 2.5 Pemberian Imunisasi TT
TT 1 Kunjungan - -
antenatal pertama
TT 5 1 tahun setelah TT 25 99
4 tahun/seumur
hidup