Anda di halaman 1dari 9

DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INSOMNIA PADA

REMAJA : SEBAGAI EVIDENCE BASED PROMOSI


KESEHATAN

Kelompok 3

Yusri Mahendra Syahrial.S Sahrami Khairati Muhammad yusuf


Rauzah Irwan Dira Febriati Afdhal
Mutalzima Bismi Zulfhaka Syarifah Aini Arifullah
T.Ariyadi Eva suryana Muridawati Agus salim
Vira Minanda Fitri asmita Maulina Intan Hasmalita
Siti Rafiqah Afiyani Sunardi Yeniati Riniati M.anhar
Rizal Muslim Hermalinda Imasni Afrida Ida elfira
Hanif Sullah Milyanti Nur Waryuli Azizati Fajrizal
Yuliani Mirza effendi Mulyadi Ade juna
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat dunia sekarang ini lebih canggih,
begitu juga dengan penggunaan internet. Karena internet selalu berkembang, maka berbagai
kemudahan disediakan lewat internet seperti berkomunikasi, bertukar informasi bahkan
belajar. Hal tersebut menjadikan media sosial menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang.
Karena banyaknya fasilitas yang ada di media sosial seperti bermain game, browsing dan
chatting mengakibatkan banyak remaja yang ingin bersosialisasi lewat internet
menghabiskan waktunya pada malam hari untuk mengakses internet sehingga mengakibatkan
insomnia. (Luas, Maramis, & Wowor, 2019)
Pada kejadian insomnia menurut survei yang dilakukan olem Crampex (produsen piltidur))
sekitar 86% orang di seluruh dunia mengalami gangguan tidur insomnia. Sedangkan di
indonesia, penderita insomnia mencapai sekitar 10% dari total penduduk indonesia sekitar 238
juta jiwa penduduk indonesia, sekitar 23 juta diantaranya mengalami insomnia. (Olii, Kepel, &
Silolonga, 2018)
Salah satu bentuk konseling yang perlu dan penting untuk dilakukan adalah dengan
promosi kesehatan. Kebanyakan hasil penelitian menunjukan bahwa ada banyak remaja
yang menggunakan media sosial mengalami gangguan tidur insomnia.oleh karena itu,
tujuan literature review ini untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dan
insomnia (Purnawinadi & Salii, 2020)
Berdasarkan hasil studi literature review yang didapatkan dari 10 artikel tersebut
ditemukan bahwa penyebab gangguan tidur insomnia yaitu ketidakmampuan remaja
untuk mengatur waktu dalam penggunaan media sosial sehingga mengakibatkan
ketidakaturan pola istirahat dan tidur pada remaja sehingga dapat memicu terjadinya
insomnia. (Syamsoedin, Bidjuni, & Wowiling, 2016). Insomnia adalah kesulitan
memulai dan mempertahankan tidur. Orang yang mengalami insomnia memiliki kualitas
dan kuantitas tidur yang kurang sehingga pada saat bangun tidur, penderita insomnia
merasa tidak segar dan masih mengantuk (Mawitjere, Onibala, & Ismanto, 2017).
Penggunaan media sosial yang mengakibatkan insomnia juga dapat mengakibatkan
menurunnya konsentrasi, memicu rasa gelisah, mengalami gangguan kesehatan akibat
kelelahan dan menurunnya sistem imun. (Ema, Kusuma, & Widiani, 2017)
Hasil Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi Jurnal Keperawatan Indonesia, Jurnal Ners, Klabat
Journal of Nursing dan Google Scholar, peneliti menemukan 47 jurnal, kemudian di skrinning dan ditemukan 24
jurnal dan 25 jurnal dieksklusikan karena alasan kemudian dikeluarkan lagi 1 jurnal yang sama dan 1 jurnal
dieksklusi sehingga didapatkan 10 jurnal yang relevan

PENELITI DESAIN SAMPEL PENGUMPULAN DATA HASIL

(Kania & Crosssectional 103 orang Kuesioner Hasil penelitian


Probowani, mengungkapkan tidak terjadi hubungan
2019) yang signifikan antara gadget dan
insomnia

(Mawitjere , Crosssectional 39 orang Kuesioner Hasil penelitian


Onibala, & mengungkapkan terdapat hubungan
Ismanto, 2017) signifikan antara hubungan lama
penggunaan gadget dengan kejadian
insomnia

(Olii, Kepel, & (Crosssectional 66 orang Kuesioner Hasil penelitian


Silolonga , mengungkapkan Terdapat hubungan yang
2018) signifikan antara Hubungan Kejadian
Insomnia dengan Konsentrasi Belajar

(Purnawin adi (Crosssectional 155 orang Kuesioner Hasil penelitian


& Salii, 2020) mengungkapkan terdapat hubungan yang
bermakna kuat dengan arah positif antara
durasi menggunakan media sosial dengan
kejadian insomnia
PENELITI DESAIN SAMPEL PENGUMPULAN DATA HASIL

(Syamsoed in, Bidjuni, & Crosssectional 62 orang (Syamsoed in, Bidjuni, & Wowiling,
Wowiling, 2016) i 2016) Crosssectional 62 orang
Kuesioner Hasil penelitian
mengungkapkan terdapat hubungan
antara durasi penggunaan media
sosial dengan kejadian insomnia

(Ema, Kusuma, & Crosssectional 60 orang (Kuesioner Hasil penelitian


Widiani, 2017) menunjukkan Ada hubungan tingkat
stres dengan kejadian insomnia pada
remaja pengguna media sosial
(Wabula, Umasugi, Crosssectional (Wabula, Umasugi, Nurlina, Nizar, & (Wabula, Umasugi, Nurlina, Nizar, &
Nurlina, Nizar, & Agus, Agus, 2020) Crosssectional 141 orang Agus, 2020) Crosssectional 141 orang
2020) Kuesioner Hasil penelitian menunjukan Kuesioner Hasil penelitian
ada hubungan antara kecanduan internet menunjukan ada hubungan antara
dengan insomnia kecanduan internet dengan insomnia
PENELITI DESAIN SAMPEL PENGUMPULAN DATA HASIL

(Andriarna , Widayanti, Crosssectional 194 Hasil penelitian menunjukan


Hidayati, & Agustina , terdapat hubungan yang sangat
2020) lemah antara penggunaan media
sosial terhadap kejadin insomnia

(Woran, Kundre, & (Woran, Kundre, & (Woran, Kundre, & Pondaag, (Woran, Kundre, & Pondaag, 2020)
Pondaag, 2020) Pondaag, 2020) 2020) Crosssectional 80 orang Crosssectional 80 orang Kuesioner
Crosssectional 80 orang Kuesioner Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan
Kuesioner Hasil penelitian menunjukan terdapat terdapat hubungan antara
menunjukan terdapat hubungan antara penggunaan penggunaan media sosial dengan
hubungan antara media sosial dengan kualitas kualitas tidur
penggunaan media sosial tidur
dengan kualitas tidur
(Suib , 2020) Crosssectional 71 responden (Kuesioner Hasil penelitian
menunjukan terdapat hubungan yang
signifikan antara intensitas
penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil studi literature review yang didapatkan dari 10 artikel tersebut ditemukan
bahwa penyebab gangguan tidur insomnia yaitu ketidakmampuan remaja untuk mengatur
waktu dalam penggunaan media sosial sehingga mengakibatkan ketidakaturan pola istirahat
dan tidur pada remaja sehingga dapat memicu terjadinya insomnia. (Syamsoedin, Bidjuni, &
Wowiling, 2016). Insomnia adalah kesulitan memulai dan mempertahankan tidur. Orang yang
mengalami insomnia memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang kurang sehingga pada saat
bangun tidur, penderita insomnia merasa tidak segar dan masih mengantuk (Mawitjere,
Onibala, & Ismanto, 2017). Penggunaan media sosial yang mengakibatkan insomnia juga dapat
mengakibatkan menurunnya konsentrasi, memicu rasa gelisah, mengalami gangguan kesehatan
akibat kelelahan dan menurunnya sistem imun. (Ema, Kusuma, & Widiani, 2017)
KESIMPULAN
Dari studi literature review yang dilakukan pada 10 jurnal dengan karakteristik yang
berbeda diperoleh hasil faktor-faktor penyebab insomnia karena penggunaan media
sosial yang tidak terkontrol dan dalam jangka waktu yang lama. Insomnia dapat
berdampak pada kesehatan manusia Rekomendasi Berdasarkan hasil studi literatur ini,
maka secara teoritis berlandaskan bukti ilmiah perlu dilakukan promosi kesehatan
terkait pencegahan kejadian masalah insomnia karena media sosial dengan
memberikan pendidikan kesehatan berupa batasan durasi penggunaan gadget dan
memperhatikan kualitas tidur remaja dan bimbingan tegas dari orangtua.

Anda mungkin juga menyukai