Anda di halaman 1dari 43

PEMBELAJARAN BAHASA

MADURA BERBASIS
MENDONGEG
Avan Fathurrahman

Disampaikan dalam Workshop Revitalisasi Bahasa Madura


The Alana Hotel Surabaya, 22 – 26 Mei 2023
Tak Kenal Maka?

Ta’arruf
Aktifitas - Guru SDN Batuputih Laok III Sumenep
- Dosen STKIP PGRI Sumenep
- Penulis Buku Anak
- Pendongeng & Penyiar Radio

Achievement- One of The Coca-cola Human Race Heroes


- Guru Berprestasi 2021
- Guruku Inspirasiku 2021
- Guru Inspiratif 2020,
Avan Fathurrahman, M.Pd - Presenter Video Pembelajaran INOVASI untuk PMM
Guru Maestro Balai Bahasa Jatim - Tim Penyusun Stimulus ANBK Kemendikbud
Fasda Gerakan Literasi Sumenep - Penerima Beasiswa Menulis Room to Read California
Instruktur Literasi Dasar - Penerima hibah kegiatan pemanfaatan buku secara
efektif di Bali
- Penerjemah Balai Bahasa Jawa Timur 2022

Sosial kak_avan
Pendidikan
- SDN Batuputih Laok II
- SMPN Batuputih
- MA Raudhatut Thalibin Sumenep
- D-2 Instika Guluk-guluk
- S-1 STKIP PGRI Sumenep
- S-2 Unmuh Surabaya
- Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin
Organisasi
Avan Fathurrahman, M.Pd - Founder Rumah Cerita OKARA Sumenep
Guru Maestro Balai Bahasa Jatim - Ketua KPBA Sumenep
Fasda Gerakan Literasi Sumenep - Dewan Pakar Bidang Menulis Pimpinan Pusat RUMAH
Instruktur Literasi Dasar PRODUKTIF INDONESIA

Sosial kak_avan
Buku
- Yanto Bermain Sapi Kerapan (Buku Terjemahan)
- Lampu yang Menyala
- Anak Muslim Hebat
- Rukun Islam dan Rukun Iman
- Cerita Ibadah dan Fakta Unik Keajaiban Shalat
- Dongeng Pengantar Tidur; Tema Kereta Api
- Petualangan Peri Zaira
- Pohon Literasi
Avan Fathurrahman, M.Pd - Perempuan Pemahat Rindu
Guru Maestro Balai Bahasa Jatim - Hujan, Rindu, dan Sepotong Cerita tentang Kamu
Fasda Gerakan Literasi Sumenep - Bait-bait Rindu di Bukit Buras
Instruktur Literasi Dasar - From to be a Hero
- dll
Sosial kak_avan
Kenapa harus Mendongeng?

Mendongeng merupakan seni paling tua warisan


leluhur yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
sebagai salah satu sarana edukasi.
Termasuk edukasi Bahasa Madura
Pembelajaran Bahasa Madura
Berbasis Mendongeng
Kegiatan ini sejatinya mempunyai dua keutamaan;
yaitu menghibur dan mendidik
Menghibur dan Mendidik
* Menghibur; karena dalam kegiatan
mendongeng, disuguhkan cerita yang
mengandung unsur fantasi atau imajinasi
dan memberikan pengalaman yang
menyenangkan
Menghibur dan Mendidik
* Mendidik; karena dapat mengembangkan
keterampilan sosial, emosional, kognitif, dan
pengembangan bahasa pada anak. Dalam
dongeng juga terdapat pesan moral, nilai-nilai
kebaikan, serta pengetahuan yang bermanfaat
bagi anak-anak.
Manfaat Mendongeng untuk Anak

Mendongeng merupakan salah satu cara yang


efektif untuk mengembangkan aspek-aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan),
sosial, dan aspek konatif (penghayatan) anak.
(Josette Frank)
Manfaat Kegiatan Mendongeng

*Internalisasi nilai-nilai
Mendongeng dapat menjadi sarana untuk mendidik tanpa perlu
menggurui

* Meningkatkan Kemampuan Literal


Mendongeng dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak
(termasuk Bahasa Madura)
Manfaat Kegiatan Mendongeng

* Memicu daya berpikir kritis anak


Umumnya anak senang mendengarkan cerita, sehingga sangat
efektif mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku anak.

* Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak


Cerita-cerita yang disajikan dalam konteks olah logika dapat
membangkitkan kemampuan imajinatif, fantasi serta mengasah
kreativitas anak
Manfaat Kegiatan Mendongeng

* Melatih daya konsentrasi


Mendongeng akan melatih kemampuan anak dalam memusatkan
perhatian untuk beberapa saat terhadap objek tertentu.

* Membuka cakrawala pengetahuan anak


Mendongeng dapat digunakan sebagai sarana untuk membuka
pengetahuan anak tentang berbagai hal melalui cerita.
Manfaat Kegiatan Mendongeng

*Mendorong kecintaan terhadap buku dan


menumbuhkembangkan minat baca anak

* Meningkatkan
guru-murid
hubungan baik orang tua-anak,atau
Konsep Dasar Mendongeng

* Bahasa dan Konten Cerita


* Media yang digunakan

* Suara pendukung
Persiapan sebelum Mendongeng

* Memilih cerita

* Mendalami karakter tokoh cerita


* Menyiapkan media

* Berlatih
Olah Gerak

Olah gerak sangat dibutuhkan oleh tubuh


agar lebih luwes dan menarik dalam
melakukan gerakan pendukung cerita.

Hal ini akan mampu menghidupkan suasana.


Gerakan pendukung

1. Gerakan tangan
Dapat membantu pendongeng untuk memperkuat bagian-bagian
dari cerita. Seperti; menunjuk tokoh atau objek lain dalam
cerita

Gerak yang dilatih: Menunjuk, Menggenggam, Mengayunkan,


Menggeliat, Mengelus, Memukul, dll
Gerakan pendukung

2. Gerakan kepala
Dapat digunakan untuk menggambarkan adegan dalam cerita
atau menunjukkan emosi tokoh dalam cerita.

Gerakan yang dilatih: Mengangguk, Menggeleng, Mengerutkan


dahi, Membuka mata lebar, dll.
Gerakan pendukung

3. Gerakan kaki
Gerakan kaki dapat membantu pendongeng dalam menunjukkan
perpindahan tempat atau gerakan tokoh dalam cerita.

Gerakan yang dilatih: Berjalan, Berlari, Melompat, Menginjak,


Mengangkat, Berputar, dll.
Gerakan pendukung

4. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah dapat membantu pendongeng dalam
menunjukkan ekspresi tokoh atau karakter dalam cerita.

Ekspresi yang dilatih: Senyum, Tertawa, Menangis,


Mengernyitkan dahi, Melipat atau memonyongkan bibir,
Melongo, dll.
Olah Napas

Pernapasan yang baik dapat membantu meningkatkan


konsentrasi, mengurangi kecemasan, meningkatkan
kemampuan vokal, menjaga kontrol suara, menjaga
konsistensi tempo, dan memberikan kekuatan ekspresi
pada kisah yang diceritakan.
Teknik Pernapasan

1. Pernapasan perut
Teknik pernapasan ini dilakukan dengan cara menarik napas
dalam-dalam melalui hidung, sehingga perut terisi penuh
dengan udara. Tahan napas selama beberapa detik, kemudian
hembuskan napas perlahan-lahan melalui mulut sambil
merasakan perut mengempis.
Teknik Pernapasan

2. Pernapasan diafragma (perut dalam)


Dalam teknik ini, pendongeng harus menarik napas dalam-dalam
melalui hidung, sehingga udara masuk ke paru-paru dan perut.
Tahan napas selama beberapa detik, kemudian hembuskan
napas perlahan-lahan melalui mulut sambil merasakan perut
mengempis.
Teknik Pernapasan

3. Pernapasan alternatif
Teknik pernapasan ini dengan cara menutup lubang hidung
bergantian kanan dan kiri sambil menarik napas dan
menghembuskan napas.

Teknik ini membantu meningkatkan konsentrasi dan


menenangkan pikiran.
Teknik Pernapasan

4. Pernapasan yogik
Teknik pernapasan ini melibatkan pernapasan melalui hidung
dengan menahan napas untuk beberapa detik dan kemudian
mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui hidung. Teknik ini
membantu meningkatkan oksigenasi dan mengurangi stres.
Olah Vokal

Olah vokal adalah kegiatan yang dilakukan untuk


mempersiapkan dan mengasah kemampuan vokal
pendongeng agar lebih baik dan dapat memvariasi
beberapa karakter suara.
Olah Vokal

1. Olah vokal berbisik


Membantu pendongeng mendapatkan suara yang kuat, jernih,
dan stabil.

2. Latihan intonasi
Membantu pendongeng menghasilkan variasi nada yang lebih
baik
Olah Vokal

3. Latihan pengucapan (artikulasi)


Membantu pendongeng menghasilkan suara yang lebih baik dan
mudah dipahami oleh pendengar.

Mulai dari melafalkan huruf-huruf vokal (A I U E O),


Melafalkan bunyi diftong (AI, AU), hingga Melafalkan suku
kata, kata, dan kalimat.
Olah Vokal

4. Latihan penggunaan tempo


Penggunaan tempo atau kecepatan suara akan membantu
menghasilkan suara yang mudah dipahami oleh pendengar.

5. Latihan improvisasi
Improvisasi atau membuat suara-suara baru yang kreatif akan
membuat cerita lebih menarik dan bervariasi.
Bayangkan tokoh cerita
hanya tiga karakter:
Cobalah
3 suara : kecil, sedang, besar
3 emosi : senang, sedih, marah
3 tempo : cepat, sedang, lambat
3 usia : anak, dewasa, tua
3 suara hewan : Kucing, Tokek, Ayam
3 jenis suara: putri cantik, pangeran tampan, kakek gagap.
Teknik Mengelola Gerakan

1. Berdiri dengan kedua kaki tegak


Berdiri dengan kaki terbuka selebar bahu. Kedua kaki berada
dalam satu garis lurus dari ujung kaki hingga ke pangkal paha.

2. Rendahkan badan pendongeng secukupnya


Teknik ini sering digunakan untuk menunjukkan rasa hormat
kepada audiens atau menunjukkan keakraban dengan mereka.
Teknik Mengelola Gerakan

3. Posisi tangan di atas pinggang


Gerakan tangan di atas pinggang akan membantu pendongeng
lebih mudah mengekspresi berbagai gerakan.

4. Gerak dan langkah pendongeng


Gerakan ini bisa membantu menunjukkan perubahan lokasi
dalam cerita atau untuk memperdalam karakter yang
dibawakan.
Teknik Mengolah Komunikasi

1. Sampaikan cerita dengan antusias


2. Pertahankan ekspresi dasar ceria
3. Perhatikan kontak visual atau kontak mata dengan
anak
4. Pergunakan bahasa yang kongkret
5. Bangun cerita interaktif dengan anak
Teknik Membuka Cerita

* “Nalèka Karaton Songennep èparènta sareng Jokotole…”


Menggunakan setting latar atau waktu

* Dibuka dengan suara yang unik dan menarik


“Ouwoouwwoooo…”

* Memulai cerita dengan perkenalan tokoh


“Satéya séngko’ nyaréta’aghiya Pangéran Trunojoyo”
Teknik Membuka Cerita

* Misal: Pajjhâr lagghu aréna pon nyonara, dll


Mulai dengan nyanyian

* Memulai dengan pertanyaan


“Sapa sé tao ngéding carétana Kancél ban Ko’ol?”

* Buka dengan akting (gerak dan ekspresi)


Misal, akting seorang anak sedang menangis, anak sedang tertawa,
bapak marah, nenek berteriak, dan lainnya
Teknik mendongeng

* Mendongeng dengan teks atau membacakan cerita


Teknik reading aloud atau yang sering disebut juga read
aloud ini, merupakan sebuah teknik menyampaikan cerita
menggunakan media buku, dan dilakukan dengan cara
membacakannya.
Teknik mendongeng

* Mendongeng tanpa teks (storytelling)


Mendongeng dengan teknik ini dapat pula menggunakan
alat peraga seperti boneka tangan, boneka yang utuh,
kain, tali, gambar, menggambar langsung, maupun
mendongeng dengan diiringi musik.
Mendongeng dengan peraga

* Mendongeng dengan media boneka


Salah satu teknik storytelling yang populer dan efektif.
Boneka yang digunakan bergegam

* Mendongeng dengan media wayang


Wayang yang digunakan bisa wayang kulit atau wayang
buatan sendiri dari kertas.
Mendongeng dengan peraga

* Mendongeng dengan peraga gambar


Bisa membantu pendongeng memvisualisasikan cerita.
Bisa gambar berseri atau gambar lepas.

* Mendongeng dengan peraga lain


Media peraga bisa disesuaikan dengan isi dongeng;
tongkat, selendang, kertas, dll.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mendongeng

* Kontak Mata

* Ekspresi Wajah

* Karakter suara
* Gesture
* Alat Peraga
* Intonasi
Teknik Penguatan Cerita

* Berikan pertanyaan terkait isi certa

* Meminta menceritakan ulang

* Mengulas isi cerita bersama anak


* Mengalih wacanakan (membuat karya seni lain)

* Bermain peran
Mator
Sakalangkong
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai