Anda di halaman 1dari 27

Peran Pendamping Desa

Dalam Penanganan Stunting


Di-Aceh
Di sampaikan oleh:
MAULIZAN
TENAGA AHLI PELAYANAN SOSIAL DASAR PROV. ACEH
23 Kementerian/Lembaga Berkolaborasi untuk
Percepatan Pencegahan Stunting

KEMENTERIAN KOORDINATOR KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN


BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA
Dana desa dimanfaatkan untuk
membangun fasilitas pelayanan
sosial dasar untuk meningkatkan
kualitas SDM baik dari sisi
pendidikan maupun dari sisi
kesehatan
Grafik Penggunaan Alokasi Dana Desa
60%
Provinsi Aceh
2015 2016 2017 2018 2019 54% 54%
50%

45%
40%
40%
37%
35%
30% 32%
29% 30%
27%
25%
24%
20%
18%

10%
10%
8%
5% 6%
4% 3% 5% 5% 4% 4% 5%
0% 2%
Pembinanaan Masyarakat Pemerintahan Desa Pengembangan Ekonomi Pendidikan, Kesehatan Infrastruktur Dasar
(Lembaga,
Olahraga,
Ke-
senian dan budaya)

TUGAS PENDAMPING

PASILITASI PEMBENTUKAN
DAN PENGUATAN KADER
PEMBANGUNAN MANUSIA
(K P M)

5
Latar Belakang Dibentuknya
Kader Pembangunan Manusia (KPM)

Pertanyaan yang melatar belakangi dibentuknya KPM”


mengapa Stunting masih terjadi padahal lima paket
layanan prioritas sudah ada di desa (KIA, Konseling
gizi terpadu, air bersih dan sanitasi, Jaminan sosial
dan kesehatan, dan PAUD)”?

Jawaban:

Terdapat kelompok sasaran, turutama sasaran


prioritas (1000 HPK) tidak mendapatkan layanan
karena tidak terintegrasinya antar layanan.
Siapakah
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA …… ?

Adalah bagian dari KADER DESA yang mendapat tugas


Kementerian Desa telah menerbitkan
khusus terkait dengan “Program Konvergensi Pencegahan
buku Panduan Umum Kader
Stunting”
Pembangunan manusia, sebagai
pedoman kerja KPM
Prasyarat sebagai KPM:
• Berasal dari desa setempat
• Berpengalaman sebagai kader masyarakat (kader
posyandu, kader kesehatan, kader PKK, Guru PAUDdll)
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
• Dapat baca tulis, minimal Pendidikan SLTA

Dipilih oleh forum musyawarah desa dan ditetapkan oleh


Kepala Desa, dengan jumlah minimal 1 orang/desa
Lingkup Tugas KPM
1. Pendataan
• Sasaran 1000 HPK
• Layanan yang ada di desa
2. Pemantauan
• Kegiatan PAUD
• Kegiatan Posyandu
• Kegiatan kunjungan rumah
3. Pelaporan
Menggunakan kartu score konvergensi layanan Desa
4. Advokasi
Mendiskusikan hasil pendataan dan pemantauan
dengan pemberi layanan, RDS, dan Pemerintah Desa
8
Indikator Kinerja Aksi
Pembinaan KPM
Adanya regulasi Daerah dan Desa tentang Peran dan Tugas KPM

Adanya dukungan anggaran KPM oleh Daerah dan Desa

Adanya peningkatan kapasitas KPM oleh Daerah dan Desa

Laporan rutin KPM 3 bulanan yang terkonsolidasi di Kabupaten

Adanya Rakor 3 bulanan KPM di tingkat Kecamatan

Laporan Score Card


Peran Pemerintah Kab/Kota Dalam Pembinaan KPM
Bupati/Walikota mendelegasikan kewenangan kepada OPD yang bertanggung jawab terhadap urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa untuk memberikan pembinaan kepada KPM melalui pemerintah desa.

Penentuan tugas KPM dalam Pengidentifikasian Pengembangan sistem Pensinergian kinerja KPM
pelaksanaan integrasi ketersediaan sumber daya insentif berbasis peningkatan dengan Dinas Layanan (OPD)
pencegahan dan penurunan dan operasional pembiayaan kinerja KPM. terkait upaya pencegahan
stunting di tingkat desa. KPM. dan penurunan stunting

Hal-hal yang perlu disamakan • Identifikasi ketersediaan • Sistem pembinaan dan • Konsolidasi data sasaran 1000
persepsinya meliputi: sumber daya peningkatan kapasitas KPM HPK dan kasus stunting
• Peran strategis KPM • Identifikasi ketersediaan • Sistem pemberian insentif • Rapat bulanan KPM dengan
• Bentuk tugas yang dapat pembiayaan operasional KPM KPM berbasis kinerja OPD layanan
dikerjakan oleh KPM, • Identifikasi ketersediaan • Sistem keberlanjutan KPM • Fasilitasi penanganan masalah
• Pola pembinaan yang dapat pembiayaan peningkatan • Pengembangan peran pada layanan pencegahan dan
dilakukan oleh setiap OPD kapasitas KPM kecamatan dalam pembinaan penurunan stunting
kepada KPM, KPM dan integrasi layanan
• Mekanisme distribusi tugas penurunan stunting desa
dari OPD Kabupaten kepada
KPM, dan
• Pola pelaporan kegiatan KPM.

TUGAS PENDAMPING

PASILITASI PEMBENTUKAN DAN


PENGUATAN RUMAH DESA
SEHAT /RUMOH GIZI GAMPONG
(RDS/RGG)

11
Rumah Desa Sehat (RDS) sebagai Sekretariat Bersama
Mendukung Konvergensi Pencegahan Stunting
(termasuk ranah Pengembangan Sumber Daya Manusia/PSDM)

MENGAPA PERLU DIBENTUK RDS 5 (lima) Paket Layanan Pokok:


1. Tidak ada lembaga atau individu 1. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
yang dapat menyelesaikan 2. Konseling Gizi Terpadu.
persoalan, terutama dalam 3. Perlindungan Sosial.
pemenuhan 5 Paket Layanan Pokok 4. Sanitasi dan Air Bersih.
secara sendiri;
5. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
2. Untuk menyelesaikan persoalan (PAUD).
tersebut dibutuhkan konvergensi
(intervensi terpadu), terutama  RDS sebagai Sekretariat bersama bagi para pegiat
konvergensi dalam pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dan pelaku
penanganan stunting diperlukan pembangunan Desa di bidang kesehatan, yang
wadah atau forum; berfungsi sebagai ruang literasi kesehatan, pusat
penyebaran informasi kesehatan dan forum
3. Forum atau wadah ini diharapkan advokasi kebijakan di bidang kesehatan.
dapat menghimpun dan menampung
aspirasi atas berbagai kebutuhan,  Pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku
pembanguan Desa adalah Kader Posyandu, Guru
seperti informasi dan advokasi PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit
terkait pemenuhan layanan sosial layanan pendidikan, kader PKK, Karang Taruna,
dasar (khususnya bid. kesehatan) di Tomas, dan berbagai kelompok masyarakat yang
Desa. peduli dalam upaya pencegahan stunting.
Rumah Desa Sehat (RDS)

Pembentukan dan Penetapan Fungsi


• RDS berkedudukan di Desa. Setiap 1. Pusat informasi pelayanan sosial dasar
Desa di kabupaten/kota lokasi prioritas di Desa khususnya bidang kesehatan;
pencegahan stunting diharapkan 2. Ruang literasi kesehatan di Desa.
membentuk RDS. RDS dibentuk 3. Wahana komunikasi, informasi dan
berdasarkan hasil musyawarah Desa, edukasi tentang kesehatan di Desa;
anggota RDS yang berasal dari unsur
4. Forum advokasi kebijakan
pegiat pemberdayaan masyarakat dan pembangunan Desa di bidang
pelaku pembangunan Desa. kesehatan;dan
Pembentukan RDS ditetapkan dengan
surat keputusan Kepala Desa. 5. Pusat pembentukan dan pengembangan
kader pembangunan manusia.

TUGAS PENDAMPING

Fasilitasi Rembuk Stunting


Tingkat Desa

14
Fasilitasi Rembuk Stunting Tingkat Desa
Rembuk stunting tingkat Desa adalah forum musyawarah antara
masyarakat Desa dengan pemerintah Desa dan BPD untuk membahas
pencegahan stunting dan penanganan masalah kesehatan di Desa
dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di
Desa.

Rembug Stunting tingkat Desa diselenggarakan sebelum dilaksankannya musyawarah


Desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa).
Hasil kesepakatan masyarakat Desa dalam rembuk stunting tingkat Desa akan
diusulkan kepada pemerintah Desa melalui musyawarah Desa untuk dimasukkan
penanggarannya dalam APBDes

15
Pemetaan Sosial
• Pendataan Sasaran • Potensi desa
• Jumlah dan jenis sasaran • Sumber Air bersih
• Bumil • Lahan
• Baduta ( Bayi 2 Thn ) • Sumber daya alam
• Anak PAUD
• Kondisi rumah tangga • Kebiasaan perilaku sehat
• Kepemilikan jamban dan air bersih masyarakat
• Jaminan sosial dan kesehatan • Pola asuh
• Pendataan Layanan • Pola makan
• Kondisi Posyandu
• Kondisi PAUD
• Poskesdes
Progres pembentukan KPM dan RDS/RDG
Kategori KPM KPM Rembuk Pembentukan
Jml Desa % % % %
Lokasi Terbentuk Terlatih Stunting RDS
Prioritas 1.538 1.538 100 % 1.538 100 % 1.526 99,2 % 1.516 98,5%
Reguler 4.959 4.958 100 % 4.939 99,6 % 444 20,4 % 552 20,4%
Jumlah 6.497 6.496 100 % 6.478 99,7% 2.542 39,1 % 2.530 38,9%

Batu Jaya desa bekas Ada satu Kec.Sungai mas kab. A. Barat 18
konflik/tdk ada penduduk Desa tidak dapat melakukan pelatihan kpm

Keterangan :
Pelaksanaan pelatihan
1. Lokasi Prioritas dialokasikan untuk 2 hari efektif
2. Lokasi Reguler dialokasikan untuk 1 hari efektif
3. KPM belum menguasai dengan baik pemantauan layanan (scorecard).
4. Secara umum KPM belum mendapat dukungan insentif atau operasional dari Desa, karena pembentukan
KPM dilakukan rata-rata setelah penetapan APBDesa.
LAPORAN REMBUK STUNTING DAN RDS -2019
NO KAB/KOTA JLH DESA JLH KEC. Rembuk RDS
1 Aceh Timur 513 24 513 513
2 Aceh Tengah 295 14 295 295
3 Pidie 730 23 718 708
4 Aceh Jaya 172 9 34 58
5 Gayo Lues 136 11 31 136
6 Subulussalam 82 5 0 0
7 Aceh Tenggara 385 16 45 0
8 Bireun 609 17 15 0
9 Nagan Raya 222 10 17 204
10 Simeulue 138 10 50 1
11 Kota Lhokseumawe 68 4 35 24
12 Aceh Barat Daya 152 9 0 49
13 Aceh Selatan 260 18 155 34
14 Aceh Utara 852 27 123 123
15 Bener Meriah 232 10 0 17
16 Pidie Jaya 222 8 115 0
17 Aceh Barat 322 12 25 0
18 Banda Aceh 90 9 7 4
19 Aceh Singgkil 116 11 53 53
20 Aceh Tamiang 213 12 8 8
21 Sabang 18 2 0 0
22 Langsa 66 5 0 0
23 Aceh Besar 604 23 303 303
6.497 289 2.542 2.530

TUGAS PENDAMPING

PEMANTAUAN LAYANAN &


SASARAN

19
PEMANTAUAN LAYANAN & SASARAN
 DESA
KPM wajib melakukan pemantauan bulanan atas pelaksanaan 5 Paket Layanan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia
(PSDM)
Setiap 3 (tiga) bulan KPM memfasilitasi RDS untuk melakukan proses penilaian konvergensi dengan menggunakan “ scorecards” atau
kartu/formulir “Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting Sasaran Rumah Tangga 1.000 HPK Tk Desa”

KPM menfasilitasi Pemerintah Desa menyusun pelaporan dukungan APBDesa dalam kegiatan PSDM di Desa (termasuk dukungan pada
upaya pencegahan stunting di Desa)
 KECAMATAN
PD & PLD menfasilitasi pelaksanaan pemantauan bulanan maupun penilaian konvergensi di Desa
PD & PLD menfasilitasi penyusunan pelaporan dukungan APBDesa dalam kegiatan PSDM
PD & PLD melakukan rekapitulasi hasil pemantauan dan penilaian dengan menggunakan scorecards (sbg bagian keg. PSDM) serta
memastikan Laporan Desa atas dukungan APBDesa dalam konvergensi pencegahan stunting di Desa
 KABUPATEN & PROVINSI
TA PSD memastikan terlaksananya pemantauan bulanan serta penilaian konvergensi di Desa
TA PSD memastikan setiap Desa adanya Laporan atas dukungan APBDesa dalam kegiatan pencegahan stunting di Desa

TA PSD melakukan rekapitulasi hasil pemantauan dan penilaian dengan menggunakan scorecards serta Laporan Desa
atas dukungan APBDesa dalam kegiatan pencegahan stunting di Desa
Konvergensi Tingkat Desa
PMK
193/PMK.07/2018
61/PMK.07/2019
205/PMK.07/2019 DESA
20/PMK.07/2020

1. Rekrutmen
2. Pelatihan
PASAL 21 & 29: Syarat Pencairan Dana Desa Tahap III : Laporan Tingkat
Konvergensi Pencegahan stunting tahun anggaran sebelumnya
KPM
KPM
(Kader
• Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat mulai berlaku untuk Pembangunan
Daerah kabupaten/kota prioritas (159 Kab Kecuali Kab. Kepulauan Seribu) Manusia)
Pasal 52.
• Belum bersifat wajib dan bersifat wajib untuk seluruh Daerah
kabupaten/kota pada tanggal 1 Januari 2021
Laporan Konvergensi
Stunting Tingkat Desa
• Sehingga, berlaku untuk syarat pencairan Dana Desa Tahun 2020. Karena
Mulai Pendataan Konvergensi di Tahun 2019 sedangkan 2018 belum
dilakukan.

21
FORMAT LAPORAN

22
Input laporan

Role Pemda (BPKAD / DPMD)


Input Input Laporan Stunting
Laporan Laporan Stunting
Laporan Konvegensi Pencegahan
Stunting
• Input laporan penggunaan Dana
Desa tahun sebelumnya terkait
dengan konvergensi pencegahan
Stunting.
• Untuk Daerah prioritas
• Sebagai persyaratan penyaluran
Tahap 3 (wajib pada 2021)
PANTAU PROGRES RELAWAN DESA LAWAN COVID-19
Thank you…
27

Anda mungkin juga menyukai