Anda di halaman 1dari 25

EFEKTIVITAS

PSIKOEDUKASI TERHADAP
PENINGKATAN LITERASI
Omar Syarief Natasubagyo
14/366231/PS/06799
DEPRESI
Latar
Depresi itu
Belakang
Berat....

Merusak hubungan Menurunkan


Keluarga & Sosial produktivitas
(Patel, 2017) (Ekman dkk, 2017)
Kesehatan buruk Kerugian global
Menghabiskan sumber daya hingga USD 1 M
(Alexandre dkk, 2016) (WHO, 2017)

.....Diperparah juga dengan stigma negatif masyarakat


Latar
Belakang
Psikolog Puskesmas

Intervensi Psikoedukasi

Kampanye dan Edukasi


Latar
Belakang Donker, Griffiths, Cuijpers, & Christensen (2009)
Muriungi & Ndetei (2013)
Tursi, Baes, Camacho, Tofoli, & Juruena (2013)

Mendapat
Psikoedukasi Gejala Mereda
Pengetahuan

• Pengetahuan gangguan mental (Jorm, Literasi


2000) Kesehatan
• Membantu deteksi dini dan help-seeking Mental
(C. M. Kelly, Jorm, & Wright, 2007)
Latar
Belakang

“Seberapa efektif psikoedukasi meningkatkan literasi depresi?”

Penelitian tentang ini masihlah minim, khususnya di Indonesia


Latar
Belakang

Tujuan
Menguji efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan literasi depresi

Manfaat
Menambah pemahaman mengenai psikoedukasi
Literasi
depresi
Literasi kesehatan mental
Pengetahuan tentang gangguan mental dan meningkatkan help-seeking behavior (Jorm, 2000)

Literasi depresi  Literasi kesmen yang membahas depresi

Mengenali dan menerapkan tindakan yang tepat pada kasus depresi (Deen & Bridges, 2011)
Bentuk pengetahuan dan wawasan mengenai depresi (Griffiths dkk, 2004)
Deteksi, mencari bantuan, penurunan stigma (Wang dkk, 2007)

Literasi depresi merupakan bentuk khusus literasi kesmen yang


membahas depresi, mulai dari identifikasi tanda-tanda dan
mengetahui tritmen-tritmennya, yang kemudian berimplikasi
pada menurunnya stigma dan meningkatnya help-seeking
behavior
Literasi
depresi
KOMPONEN DAN FAKTOR LITERASI DEPRESI

Pengetahuan mengenai depresi dan perkembangannya

Pengetahuan mengenai bantuan profesional dan perawatan yang efektif

Pengetahuan mengenai strategi pertolongan diri (Self-help)

Pengetahuan dan ketrampilan Mental Health First Aid

Pengetahuan untuk mencegah gangguan mental


Jorm (2012)

Jenis Kelamin Usia

Deen & Bridges (2011) Kepercayaan Burn & Rapee (2006) Arus Informasi
Wang dkk (2007) Hess dkk (2004)
Lauber, Nordt, Falcato, & Rössler (2003) Mental Health Commission of NSW (2015)
Psikoeduk
asi
Pemberian informasi terkait gangguan mental dan/atau kondisi medis tertentu
(Lukens & McFarlane, 2004; Sajatovic, Chen, Dines, & Shirley, 2007)

Fokus pada kemahiran kognitif (Goldman, 1988)

Gabungan psikoterapi dan edukasi (Lukens & McFarlane, 2004)

Landasan Berpikir
Pasien berhak tahu atas kondisinya (Colom & Lam, 2005), agar
mampu menangani dirinya sendiri (Lukens &McFarlane, 2004)
Sebagai gerakkan sosial untuk mengedukasi masyarakat
mengenai gangguan mental (Supratiknya, 2011)
Psikoeduk
(Donkerasi
Jenis Psikoedukasi
dkk, 2009)

Aktif Pasif

Digabung dengan Psikoterapi lain Tidak Digabung dengan Psikoterapi lain


dinamika
Psikoedukasi

Membahas
Tentang
Masyarakat/ Mendapat Menghasilkan Literasi
Individu Depresi

Depresi

- Psikoedukasi online (Christensen, Griffiths, & Jorm, 2004; Griffiths dkk, 2004; Imamura dkk, 2016)
- Meningkatkan kesadaran dan pemahaman depresi (McBride, 2010)
- Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran tentang bunuh diri (Dueweke & Bridges, 2010)
hipotesis

1. Ada pengaruh psikoedukasi terhadap literasi depresi. Psikoedukasi dapat


meningkatkan literasi depresi.
2. Kelompok yang mendapatkan psikoedukasi memiliki peningkatan literasi
depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mendapatkan psikoedukasi.
Desain
PENELITIAN
Pretest-Posttest Control Group

Kelompok Eksperimen R O1 X O2
Kelompok Kontrol R O1 X O 2
Keterangan:
R : Penempatan acak (Random Assignment)
O1 : Pretest
X : Perlakuan (Psikoedukasi)
O2 : Posttest
Prosedur
Eksperimen
Perlakuan
Datang ke Fapsi
(Psikoedukasi)

Eksperimen
Pendaftaran
Pretest Posttest
dan Konfirmasi

Kontrol

Datang ke Fapsi
Partisipan
penelitian
Mahasiswa
18 – 24 tahun
Bukan Psikologi/Kedokteran

67 orang 40 orang 35 orang


Mendaftar Bersedia hadir
Hasil dan
Deskripsi Data pembahasan
Kelompok Jumlah (n) Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Sarjana Vokasi
Eksperimen 16 7 9 12 4
Kontrol 19 8 11 17 2
Total 35 15 20 29 6

Hipotetik Empirik
Kelompok n
Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax

1 14 4,67 0 28 19,19 3,27 13 24


Eksperimen 16
2 14 4,67 0 28 23,88 1,93 20 27

1 14 4,67 0 28 19,56 3,03 13 24


Kontrol 18
2 14 4,67 0 28 21,23 2,52 17 26
Hasil dan
Metode analisis pembahasan

ASUMSI
1. Pembagian kelompok acak
Mixed ANOVA 2. Persebaran data normal
3. Data Homogen
Hasil dan
DETEKSI OUTLIERS pembahasan
Hasil dan
VERIFIKASI ASUMSI pembahasan
UJI NORMALITAS
Pengukuran Kelompok Statistik Sig. (p)
Eksperimen .957 .610*
Pretest
Kontrol .964 .689*
Eksperimen .962 .702*
Posttest
Kontrol .956 .520*
* = data normal ( p > 0.05)
UJI HOMOGENITAS
Sumber Data Sig. (p)
Pretest .682*
Posttest .683*
* = data homogen ( p > 0.05)
Hasil dan
Uji hipotesis (mixed anova)pembahasan

Sumber SS df MS F Sig. ETA2


Dalam Kelompok            
SkorTes 174.005 1 176.314 40.489 .000 .559
SkorTes*Kelompok 37.240 1 39.171 8.665 .006 .213

Antar Kelompok            
Kelompok 10.523 1 10.523 1.965 .171 .058

Ada interaksi  Perbedaan signifikan skor literasi depresi antar kelompok (p < 0.05)

Antar Kelompok  Perbedaan peningkatan skor literasi depresi tidak signifikan (p > 0.05)
Hasil dan
pembahasan
Perubahan skor literasi depresi
Kelompok Waktu Perbedaan Rerata Sig.
Eksperimen 1 2 -4.688 0.000*
Kontrol 1 2 -1.722 0.018*

* = signifikan ( p < 0.05)

Rentang Skor Kategori Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Kategorisasi
x ≤ 9.33 Rendah Pretest Posttest Pretest Posttest

9.33 < x ≤ 18.67 Rata-Rata Rendah 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

> 18.67 Tinggi Rata-Rata 6 (37.50%) 0 6 (33.3%) 3 (16.67%)

Tinggi 10 (62.50%) 16 (100%) 12 (66.67%) 15 (83.33%)


Hasil dan
pembahasan
Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor literasi depresi pada kelompok eksperimen dan kontrol (p < 0.05).
Kelompok eksperimen memiliki skor literasi depresi yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol
Sejalan dengan Christensen, Griffiths, & Jorm (2004), Griffiths dkk (2004), Imamura dkk (2016), McBride (2010)

Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada


peningkatan skor literasi depresi pada kelompok eksperimen dan kontrol (p > 0.05)
penutup
kesimpulan

HIPOTESIS
diterima

Psikoedukasi mampu meningkatkan literasi


depresi. Namun peningkatan ini tidaklah
berbeda jauh (tidak signifikan) jika
dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mendapatkan psikoedukasi
penutup
SARAN

1. Membandingkan teknik psikoedukasi (Kelas, Online, Poster/Pamflet, dll.)


2. Menggunakan subjek lain, perhatikan pula latar belakang subjek
3. Menyusun psikoedukasi lebih dari satu kali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai