Pelaporan Pelatihan Ditjen Ham
Pelaporan Pelatihan Ditjen Ham
Latar Belakang
Pada era reformasi dan atas desakan masyarakat yang kuat ketentuan HAM
mendapatkan perhatian yang serius sebagaimana telah dikeluarkan Ketetapan
MPR tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yakni TAP MPR No. XVII/ MPR/1998
yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundang-undangan lainnya mengenai
HAM.
Untuk melaksanakan hal-hal tersebut di atas, maka diperlukan Sistem
pelaporan. Pelaporan berfungsi sebagai mekanisme kontrol dengan tujuan
untuk mereview dan menilai kemajuan yang sudah dibuat dan kesulitan yang
dihadapi, sehubungan dengan implementasi HAM. Sistem pelaporan secara
progresif dilaksanakan sesuai Instrumen HAM Internasional yang telah
diratifikasi.
Proses memenuhi satu kewajiban pelaporan Internasional Negara harus
dipandang sebagai suatu cara untuk mencapai berbagai tujuan. Sebagai negara
pihak dalam berbagai Instrumen Internasional HAM, Indonesia berkewajiban
untuk melaporkan pelaksanaan pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia.
Namun, sampai saat ini, kondisi laporan yang disampaikan Indonesia belum
maksimal seperti yang diharapkan hal ini terkait dengan masalah koordinasi
dengan berbagai pihak terkait dan keakuratan data yang tersedia.
Direktorat Jenderal Perlindungan HAM cq. Direktorat Pemantauan dan Evaluasi
Ham, Departemen Hukum dan HAM memandang perlu menyusun panduan
dalam penyusunan laporan pelaksanaan HAM dengan merujuk pada ”Reporting
Guidelines” (Instrumen HAM Internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia)
sebagai acuan pelaksanaan RAN HAM baik di tingkat Daerah maupun Pusat.
TUJUAN
• TINGKAT NASIONAL
– PELAPORAN DISUSUN SECARA BERJENJANG DARI
TINGKAT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI
– LAPORAN DISAMPAIKAN KEPADA SATU TINGKAT
DIATASNYA (KABUPATEN/KOTA KE PROPINSI)
– LAPORAN PROPINSI HARUS MELAMPIRKAN LAPORAN
DARI KABUPATEN/KOTA
– PENYUSUNAN LAPORAN MELIBATKAN PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN HAM
– LAPORAN DISUSUN SETIAP 6 (ENAM) BULAN.
• JUDUL KEGIATAN
• BENTUK KEGIATAN
• PIHAK –PIHAK YANG TERLIBAT
• LOKASI KEGIATAN
• WAKTU KEGIATAN DILAKSANAKAN
• PROSES JALANNYA KEGIATAN
• ALASAN KEGIATAN TERSEBUT
DILAKSANAKAN
PENUTUP
•LAMPIRAN
•DOKUMENTASI
•PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Contoh :
Judul Kegiatan :
Sosialisasi Penyakit Menular HIV/AIDS
kepada Pekerja Seks Komersial sebagai Upaya
Pemenuhan Hak Atas Kesehatan.
Bentuk Kegiatan :
Penyuluhan
Pihak-Pihak Yang Terlibat :
Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan, bekerja sama dengan Kanwil
Departemen Hukum dan HAM Propinsi Jawa
Timur.
Kegiatan dihadiri oleh 50 orang peserta terdiri dari:
PSK, Majikan, Calo, pemilik warung dan bar,
dengan narasumber dari Dinas Kesehatan dan
Rumah Sakit.
Waktu Pelaksanaan
kegiatan ini pada tanggal 10 November 2006, pukul
08.00 -12.00 WIB
Lokasi kegiatan
di salah satu bar milik warga di jalan Bayam No: 5 RT
04/05 Kelurahan Doli, Surabaya.
Proses kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan adanya
data/laporan bahwa jumlah orang yang menyandang
HIV /AIDS semakin meningkat di Propinsi Jawa Timur.
Untuk dapat memberikan penyuluhan yang memadai
bagi masyarakat maka metode yang digunakan adalah
diawali dengan paparan dari para nara sumber yang
kemudian diikuti dengan sesi diskusi dan tanya jawab
dan kesaksian dari penyandang HIV/AIDS.
I.UMUM
I.KELOMPOK
RENTAN / KHUSUS
Keterangan :
Dasar Hukum Kelompok Khusus / Rentan :
Pasal 5 (3) UU 39/1999 Kelompok Khusus : ”Setiap orang yang termasuk dalam kelompok masyarakat
rentan berhak memperoleh perlakukan dan perlindungan yang lebih berkenan kerentanannya”
Keppres 40 tahun 2004: lampiran 1, paragraf 1 Hal 12.
1.Permasalahan HAM (isi matriks disesuaikan dengan format dalam bentuk narasi)
DIPERLUKAN ADANYA
LAPORAN DARI SETIAP
PANDA YANG DISAMPAIKAN
BERKALA KE PANITIA
NASIONAL RANHAM.
DENGAN ADANYA DUKUNGAN
DAN KERJA SAMA MAUPUN
KOORDINASI DARI PANDA
KAB/KOTA YANG BAIK DARI
SELURUH PIHAK TERKAIT,
DIHARAPKAN MASING-MASING
PANDA PROPINSI DAPAT
MENYESELAIKAN TUGAS
PELAKSANAAN HAM.
SALAH SATU TUGAS PANAS
RANHAM
PANAS HAM
MENGARSIPKAN KEGIATAN
PELAKSANAAN HAM DARI
SETIAP DAERAH DI SELURUH
PROPINSI DI INDONESIA
HASIL YANG DIHARAPKAN
HASIL DARI PENGUMPULAN DAN
PEMETAAN LAPORAN PELAKSANAAN
RANHAM DARI SETIAP DAERAH AKAN
DIMANFAATKAN LEBIH JAUH SEBAGAI
BAHAN MASUKAN DALAM PENYUSUNAN
KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL
YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN
HAM DI INDONESIA
DALAM RANGKA PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN
PROGRAM NASIONAL YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN HAM DI INDONESIA YANG AKAN
DIDISKUSIKAN DIDALAM PANITIA NASIONAL
PERTANYAAN
• SIAPA YANG MELAKUKAN MONEV
• SIAPA YANG MEMBUAT PELAPORAN.
• APAKAH KEGIATAN MONEV & LAP
CUKUP DILAKUKAN OLEH
KANWIL ,KARENA ANGGARAN ADA DI
KANWIL .BAGAIMANA MENDORONG
PANDA KAB/KOTA AGAR DAPAT
BERSEDIA MEMBUAT LAPORAN
SESUAI JADWAL
KESIMPULAN
• BAHWA PEMBUATAN LAPORAN
ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN
YANG MERUPAKAN TINDAK LANJUT
IMPLEMENTASI PILAR PILAR RAN
HAM.
• PANDUAN PEMBUATAN LAPORAN
TIDAK TERTUTUP UNTUK PERBAIKAN
PERBAIKAN .