Anda di halaman 1dari 8

PENEGAKAN HUKUM Oleh :

PEMILIHAN DALAM KONDISI


PANDEMI Mumaddadah
PENGANTAR
Secara global atau diseluruh Negara mengalami hal serupa yakni ujian dengan
adanya pandemi covid-19;

Ini mempengaruhi segala aspek kehidupan dan membiasakan kita untuk beradaptasi
dan menguji daya tahan system Kesehatan, system ekonomi dan system demokrasi;

Ada sejumlah Negara yang telah menjadwalkan melakukan Pemilu diantaranya


adalah Indonesia menyelenggarakan Pemilihan Kepala daerah secara serentak, dari
kejadian pandemi covid-19 ini keluarlah Perpu No.2 Tahun 2020 untuk penundaan
Pemilihan kepala daerah secara Nasional;

Pada tanggal 27 Mei 2020 Pemerintah, DPR, KPU, Bawaslu serta DKPP sepakat
untuk melanjutkan Pemilihan Kepala daerah tahun 2020 dilaksanakan tanggal 9
Desember 2020;
LANJUTAN
Untuk menunjang pelaksanaan Pemilihan kepala daerah
secara serentak tahun 2020 dalam kondisi Pandemi
covid-19 dibutuhkan persiapan yang baik, baik secara
teknis maupun secara strategi;
Antara lain yang harus disiapkan adalah penegakkan
hukum terhadap Pelanggaran dalam pemilihan kepala
daerah ditengah kondisi Pandemi covid-19;
REFLEKSI PENEGAKKAN HUKUM PADA
PEMILIHAN KEPALA DAERAH
BERDASARKAN REGULASI
Tren penegakkan hukum pemilihan dengan banyaknya
ketentuan pidana
Pilkada Undang-undang Ketentuan pidana

2004- UU No.32 tahun 2004 5 pasal


2013

2015- UU No.1 Tahun 2015 43 pasal


2020 UU No. 8 Tahun 2015
UU No.10 Tahun 2016
PENEGAKAN HUKUM
PEMILIHAN DALAM
KONDISI PANDEMI
Dalam penegakkan hukum ada 5 faktor yang menentukan apakah efektif atau tidak:
1. Faktor hukumnya sendiri (undang-undang).
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan
hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada
karsa manusia di dalam pergaulan hidup
verifikasi
faktual terkait
syarat
dukungan
Perseorangan

Pelanggaran
Pelanggaran
Kode etik
hak pilih
Penyelenggara

Potensi
pelangaran

Kampanye
Pelanggaran
yang tidak
Netralitas
sesuai
ASN/TNI/Polri
ketentuan

Politik uang
LANJUTAN
Hambatan yang akan ditemukan pada saat proses
penanganan Pelanggaran, antaralain klarifikasi,
penandatanganan BA Sumpah, Penandatanganan BA
Klarifikasi, dan waktu yang singkat dalam proses
penanganan Pelanggaran;
Lebih tepat memperkuat kewenangan penanganan
administratif yang dimiliki oleh Bawaslu;
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai