Anda di halaman 1dari 26

PENEGAKAN HUKUM

YANG BERKEADILAN
# IDA SUGIARTI
HUKUM
 HUKUM ADALAH KUMPULAN PERATURAN HUKUM
 PERATURAN HUKUM ADALAH KUMPULAN KAIDAH
HUKUM

KAIDAH (NORMA) HUKUM


PEDOMAN ATAU PEGANGAN ATAU UKURAN
UNTUK MEWUJUDKAN NILAI

NILAI (VALUE)

ADALAH SESUATU YANG BERHARGA/ PATUT


UNTUK DIWUJUDKAN
 HUKUM MENGATUR APA YANG BOLEH DAN TIDAK
BOLEH DILAKUKAN
 HUKUM SELALU BERISI HAK DAN KEWAJIBAN

BOLEH
ADALAH HAK HUKUM, DAPAT DILAKUKAN ATAU
DAPAT TIDAK DILAKUKAN

TIDAK BOLEH
ADALAH KEWAJIBAN HUKUM YANG HARUS
DIPATUHI
TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN HUKUM:
WANPRESTASI ATAU PERBUATAN
MELAWAN/MELANGGAR HUKUM
 REWARD
PATUH PADA HUKUM SEHARUSNYA MENDAPATKAN
REWARD (MINIMAL TIDAK DIHUKUM)

 PUNISHMENT

TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN, MENDAPATKAN


PUNISHMENT
PERDATA-GANTIRUGI
PUNISHMENT
(HUKUMAN – SANKSI)
WANPRESTASI
PERDATA PERBUATAN

PIDANA MELAWAN HUKUM

WANPRESTASI (INGKAR JANJI)


ADMISNISTRATIF
GANTIRUGI

MATERIIL
GANTI RUGI

KEHILANGAN

KEUNTUNGAN
PERBUATAN
MELAWAN HUKUM
 KESALAHAN/KELA
PRESTASI
LAIAN
MEMBERIKAN
  KERUGIAN

SESUATU  HUBUNGAN
KAUSAL
BERBUAT SESUATU

ANTARA
TIDAK BERBUAT

KESALAHAN
SESUATU DAN KERUGIAN
PIDANA (TUNTUTAN)
 PELANGGARAN (DENDA)
 KURUNGAN/PENJARA

DAN/ATAU DENDA

ADMISNTRATIF
 TEGURAN SAMPAI DENGAN PEMBERHENTIAN
 PENCABUTAN IJIN
MENGAPA ORANG
TIDAK PATUH
KEPADA HUKUM?
KETIDAKTAHUAN
KESALAHAN

KELALAIAN
APAPUN
ALASANNYA
HARUS DIHUKUM :
MENIMBULKAN

KERUGIAN
(GUGATANPERDATA)
MENGANGGU
KETERTIBAN
MASYARAKAT
(TUNTUTAN PIDANA)
MENGANGGU

KETERTIBAN
(PENGADUAN
ADMINSTRATIF)
ADA ALASAN PEMAAF
YANG
MENGHILANGKAN
HUKUMAN:
KEADAAN
MEMAKSA
KEADAAN
MEMAKSA
GANGGUAN ALAM
TUNTUTAN

UNDANG-UNDANG
RESIKO (?)

RESESI EKONOMI (?)


Mengapa orang taat hukum ?
Hukum sebagai alat
Cita-Cita

Masyarakat
Tujuan negara seperti
Hukum Yg terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945

Negara
Pengertian Hukum Positif
◦ Hukum yang saat ini sedang berlaku dan mengikat secara
umum atau khusus dan ditegakkan oleh atau melalui
pemerintah atau pengadilan dalam negara Indonesia.
◦ Hukum positif (ius constitutum) termasuk di dalamnya hukum
yang pernah berlaku, dan ius constituendum atau hukum yang
dicita-citakan yaitu hukum yang didapati pada rumusan-
rumusan hukum tetapi belum berlaku atau peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan tapi belum berlaku.
Jenis hukum positif
◦ Tertulis, misalnya undang-undang, keputusan administrasi negara yang bersifat kongkrit
◦ Tidak tertulis, misalnya hukum adat, hukum keagamaan, hukum yurisprudensi, dan hukum kebiasaan.
Sumber hukum formal
◦ UU
◦ Kebiasaan
◦ Keputusan Pengadilan
◦ Traktat atau perjanjian
◦ Pendapat ahli hukum terkemuka
(Mochtar K, 1999)
Penegakan hukum 
◦ Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-

norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-

hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

◦ Penegakan hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian hukum dan

kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Jadi penegakan hukum pada hakikatnya adalah proses

perwujudan ide-ide.
Berbagai Permasalahan dalam Penegakan
Hukum
◦ Problem pembuatan peraturan perundang-undangan.
◦ Masyarakat pencari kemenangan bukan keadilan
◦ Uang mewarnai penegakan hukum.
◦ Penegakan hukum sebagai komoditas politik, penegakan hukum yang diskriminatif dan ewuh pekewuh.
◦ Lemahnya sumber daya manusia
◦ Advokat tahu hukum versus advokat tahu koneksi
◦ Keterbatasan anggaran
◦ Penegakan hukum yang dipicu oleh media masa
◦ Adanya Transaksional dalam Penegakan Hukum
◦ Degradasi Moral Penegak Hukum yang kurang baik
◦ Ada Intervensi dari Penguasa
◦ Masyarakat Belum Sadar Hukum
◦ Masyarakat Sudah Tahu Hukum tapi Tetap Melanggar
Penegakan hukum dibedakan
Ditinjau dari sudut subyeknya:

◦Dalam arti luas, proses penegakkan hukum melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan
hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normative atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan atau
menegakkan aturan hukum.

◦Dalam arti sempit, penegakkan hukum hanya diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu
untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana seharusnya.
Ditinjau dari sudut obyeknya, yaitu dari segi hukumnya:

◦Dalam arti luas, penegakkan hukum yang mencakup pada nilai-nilai keadilan yang di dalamnya
terkandung bunyi aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang ada dalam bermasyarakat. Dalam arti
sempit, penegakkan hukum itu hanya menyangkut penegakkan peraturan yang formal dan tertulis.
Faktor faktor yang mempengaruhi penegakan hukum menurut Soerjono
Soekanto adalah ;

Faktor Hukum

◦Praktik penyelenggaraan hukum di lapangan ada kalanya terjadi pertentangan antara kepastian hukum dan
keadilan, hal ini disebabkan oleh konsepsi keadilan merupakan suatu rumusan yang bersifat abstrak,
sedangkan kepastian hukum merupakan suatu prosedur yang telah ditentukan secara normatif. Justru itu,
suatu kebijakan atau tindakan yang tidak sepenuhnya berdasar hukum merupakan sesuatu yang dapat
dibenarkan sepanjang kebijakan atau tindakan itu tidak bertentangan dengan hukum. Maka pada
hakikatnya penyelenggaraan hukum bukan hanya mencakup law enforcement, namun juga peace
maintenance, karena penyelenggaraan hukum sesungguhnya merupakan proses penyerasian
◦ Faktor Penegakan Hukum

Fungsi hukum, mentalitas atau kepribadian petugas penegak hukum memainkan peranan

penting, kalau peraturan sudah baik, tetapi kualitas petugas kurang baik, ada masalah. Oleh

karena itu, salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau

kepribadian penegak hukum


◦ Faktor Sarana atau Fasilitas Pendukung
Faktor sarana atau fasilitas pendukung mencakup perangkat lunak dan perangkat
keras, salah satu contoh perangkat lunak adalah pendidikan.
◦ Faktor Masyarakat

Penegak hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat.
Setiap warga masyarakat atau kelompok sedikit banyaknya mempunyai kesadaran hukum, persoalan
yang timbul adalah taraf kepatuhan hukum, yaitu kepatuhan hukum yang tinggi, sedang, atau kurang.
Adanya derajat kepatuhan hukum masyarakat terhadap hukum, merupakan salah satu indikator
berfungsinya hukum yang bersangkutan.
◦ Faktor Kebudayaan

Berdasarkan konsep kebudayaan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal


kebudayaan. Kebudayaan menurut Soerjono Soekanto, mempunyai fungsi yang sangat besar
bagi manusia dan masyarakat, yaitu mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan
orang lain. Dengan demikian, kebudayaan adalah suatu garis pokok tentang perikelakuan yang
menetapkan peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, dan apa yang dilarang.

Anda mungkin juga menyukai