Anda di halaman 1dari 12

KONSEP RANCANGAN

PANDUAN UJI COBA PEMBELAJARAN TATAP


MUKA TERBATAS TAHUN 2021
DI KABUPATEN GARUT

1. Anak/peserta didik, yaitu:


a. Ancaman putus sekolah, resiko ini dikarenakan anak/peserta didik terpaksa bekerja untuk membantu
keuangan keluarga di tengah krisis pandemi Covid 19, atau mungkin ada yang menikah untuk daerah
tertentu

b. Kendala tumbuh kembang, yaitu:


- Kesenjangan capaian belajar, dapat mengakibatkan perbedaan akses dan kualitas selama
pembelajaran jarak jauh (PJJ), terutama untuk anak/peserta didik dari sosio-ekonomi yang
berbeda.
- Ketidakoptimalan pertumbuhan, yaitu turunnya keikutsertaan dalam PAUD sehingga kehilangan
tumbuh kembang yang optimal di usia emas.
- Resiko Learning Loss, yaitu hilangnya pembelajaran secara berkepanjangan beresiko terhadap
pembelajaran jangka panjang, baik kognitif maupun perkembangan karakter.

c. Tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga, yaitu :


- anak/peserta didik stres, hal ini diakibatkan minimnya interaksi dengan guru, teman dan
lingkungan luar ditambah tekanan akibat sulitnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat
menyebankan stres pada anak/peserta didik.
- Kekerasan yang tidak terdeteksi, dimana tanpa sekolah banyak anak/peserta didik yang terjebak di
kekerasan rumah oleh orang tuanya tanpa terdeteksi oleh guru.

2. Orang Tua, yaitu :

a. Mengenai persepsi orang tua, dimana banyak orang tua yang tidak bisa melihat peranan sekolah
dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.

b. Tingkat kejenuhan orang tua untuk membimbing dan memotivasi anaknya dalam pembelajaran
jarak jauh (PJJ) dengan metode daring sudah pada titik terendah, sehingga sebagian orang tua ada
yang stres, tidak peduli lagi dengan pola belajar anaknya, acuh tak acuh, bahkan saking jengkelnya
karena anaknya rewel banyak bertanya untuk dibantu dalam pembelajan, tapi akhirnya orang tua
melakukan kekerasan pada anaknya seperti menghardik, membentak ataupun mencubit.

3. Guru/Pendidik, yaitu :

a. Tekanan psikologis dan psikis karena dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode
daring, sedangkan hasilnya baik melalui penugasan maupun tes tulis tidak sesuai dengan yang
diharapkan, terutama tingkat objektifitas hasil pekerjaannya.
b. Terjadi gangguan penglihatan pada sebagian guru yang di akibatkan radiasi cahaya karena terlalu
sering dan banyak melihat HP atau Laptop/komputer selama pembelajaran daring untuk
memeriksa hasil penugasan anak/peserta didik.

4. Kepala Sekolah, yaitu:

Pelaksanaan Supervisi pembelajaran pada guru tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan
optimal dengan metode daring, sehingga berpengaruh dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
(PKG).

5. Pengawas Sekolah, yaitu:

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembelajaran kepada guru dan supervisi manajemen
sekolah kepada kepala sekolah tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan optimal dengan
metode daring, sehingga berpengaruh dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
(PKKS).

6. Korwil/Dinas Pendidikan, yaitu:

Pada penjaminan mutu dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ada kesenjangan
terutama pada Standar Penilaian Pendidikan, karena nilai yang didapatkan tidak dijamin objektif hasil
pekerjaan anak/peserta didik secara murni, juga pada Standar Sarana dan prasarana, dimana banyak
fasilitas cuci tangan sesuai protokol kesehatan yang tersedia untuk anak/peserta didik pada rusak karena
tidak terpakai.

B. Prinsip Kebijakan Pendidikan dalam Pembelajaran Tatap muka terbatas

1. Prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran tatap muka adalah kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.

2. Pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19 melalui pembelajaran tatap
muka merupakan pertimbangan dalam tumbuh kembang anak/peserta didik dan kondisi psikososial.

C. Faktor-faktor Pertimbangan

Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan Pemerintah Daerah/ Dinas Pendidikan dalam
pemberian izin pembelajaran tatap muka terbatas, antara lain:

1. Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Data per RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan
dan kabupaten mengenai kondisi zona harus jelas, dimana satgas wajib memastikan risiko
penyebaran Covid 19 terkendali.
2. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di satuan pendidikan, kelurahan/desa, kecamatan dan
kabupaten
3. Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai daftar periksa.
4. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah (BDR).
5. Kondisi psikososial peserta didik.
6. Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah.
7. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.
8. Tempat tinggal warga satuan pendidikan.
9. Mobilitas warga antar-kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa.
10. Kondisi geografis daerah.

D. Persiapan Satuan Pendidikan


Persiapan Satuan Pendidikan untuk Jenjang TK/RA, SD/MI dan SMP?MTs dalam melaksanakan
transisi pembelajaran tatap muka terbatas adalah sebagai berikut:

1. Tim Gugus Covid 19 di Satuan Pendidikan

Pemberdayaan secara maksimal Tim Gugus Covid 19 di Satuan Pendidikan dengan di buatkan Surat
Keputusan (SK) oleh Kepala Sekolah dengan tata kerja/tupoksinya.

a. Kepala sekolah sebagai ketua yang bertanggungjawab memantau, mengontrol, dan


mengendalikan pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokol
kesehatan yang ketat.

b. Petugas Hubungan Masyarakat (Humas), membangun komunikasi dengan:


- Orang tua peserta didik
- Komite Sekolah
- Petugas Keamanan/Polri
- Dinas Perhubungan
- Puskesmas dan Rumah sakit
- Tim Gugus Covid 19 Tingkat Kelurahan/Desa, Kecamatan dan Kabupaten

c. Petugas Kesehatan di satuan pendidikan, yang memantau, mengontrol dan mengendalikan


pelaksanaan protokol kesehatan, diantaranya :
- Petugas pemeriksa/pengukur suhu/tempertaur tubuh menggunakan termogun
- Petugas pemantau dan pengontrol pemakaian masker
- Petugas pemantau dan pengontrol Cuci tangan dengan menggunakan sabun
- Petugas pemantau dan pengontrol pemakaian handsaniteizer
- Petugas Pengontrol penyediaan air untuk cuci tangan dan penyemprotan disinfektan
- Petugas piket siaga Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

2. Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di Satuan Pendidikan

Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di Satuan Pendidikan dengan
protokol kesehatan yang ketat, adalah sebagai berikut:

a. Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di kelas

1). Jadwal untuk jenjang TK/RA


Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di kelas untuk jenjang
TK/MRA ada 3 alternatif, yaitu :

Alternatif 1

Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A kelas B
2 Selasa kelas B kelas A
3 Rabu kelas A kelas B
4 Kamis kelas B kelas A
5 Jum’at kelas A kelas B
6 Sabtu kelas B kelas A

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik
, sedangkan yang bermain di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 2

Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A kelas B
2 Selasa kelas B kelas A
3 Rabu kelas A kelas B
4 Kamis kelas B kelas A
5 Jum’at Tidak ada bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
6 Sabtu Tidak ada bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik
, sedangkan yang bermain di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 3

Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
2 Selasa Tidak ada yang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
3 Rabu kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
4 Kamis Tidak adacyang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
5 Jum’at kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
6 Sabtu Tidak ada yang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas 100 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang bermain di rumah tidak ada.

b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

2). Jadwal untuk jenjang


SD/MI
Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di kelas untuk jenjang
SD/MI ada 5 alternatif, yaitu :

Alternatif 1

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 kelas 2, 3, 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 2 kelas 1, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 kelas 1, 2, 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4 kelas 1, 2, 3, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 kelas 1, 2, 3, 4, dan 6
6 Sabtu kelas 6 kelas 1, 2, 3, 4, dan 5

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.

b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 2

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 dan 2 kelas 3, 4, 5 dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 dan 4 kelas 1, 2, 5 dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 dan 6 kelas 1, 2, 3, dan 4
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:

a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.

b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.

Alternatif 3

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 4

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore
hari.
Alternatif 5
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:

a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.

b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 1

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 7 kelas 8 dan 9
2 Selasa kelas 8 kelas 7 dan 9
3 Rabu kelas 9 kelas 7 dan 8
4 Kamis kelas 7 kelas 8 dan 9
5 Jum’at kelas 8 kelas 7 dan 9
6 Sabtu kelas 9 kelas 7 dan 8

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.

b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada satu minggu
terlayani semua mapel untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 2

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 7 kelas 8 dan 9
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9
3 Rabu kelas 8 kelas 7 dan 9
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9
5 Jum’at kelas 9 kelas 7 dan 8
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9

Keterangan:

a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.

b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada setiap dua
minggu terlayani semua mapel untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.

Alternatif 3

Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin 50 % kelas 7 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 9
2 Selasa 50 % kelas 7 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 9
3 Rabu 50 % kelas 8 50 % kelas 8, semua kelas 7 dan 9
4 Kamis 50 % kelas 8 50 % kelas 8, semua kelas 7 dan 9
5 Jum’at 50 % kelas 9 50 % kelas 9, semua kelas 7 dan 8
6 Sabtu 50 % kelas 9 50 % kelas 9, semua kelas 7 dan 8

Keterangan:

a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.

b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada setiap dua
minggu terlayani semua mapel untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 4

Kelas
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 8 50 % kelas 7, 50 % kelas 8 dan semua kelas 9
2 Selasa 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 8 50 % kelas 7, 50 % kelas 8 dan semua kelas 9
3 Rabu 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 9 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 50 % kelas 9
4 Kamis 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 9 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 50 % kelas 9
5 Jum’at 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9 Semua kelas 7, 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9
6 Sabtu 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9 Semua kelas 7, 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.

b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada satu minggu
terlayani semua mapel untuk tatap muka.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari

b. Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas dengan model penugasan

1). Jadwal untuk jenjang SD/MI

Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas dengan model penugasan
untuk jenjang SD/MI ada 5 alternatif, yaitu :

Alternatif 1

Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 kelas 2, 3, 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 2 kelas 1, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 kelas 1, 2, 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4 kelas 1, 2, 3, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 kelas 1, 2, 3, 4, dan 6
6 Sabtu kelas 6 kelas 1, 2, 3, 4, dan 5

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 2

Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 dan 2 kelas 3, 4, 5 dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 dan 4 kelas 1, 2, 5 dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 dan 6 kelas 1, 2, 3, dan 4
6 Sabtu Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.

Alternatif 3

Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan Mengerjakan Penugasan di
datang ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 4

Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, peserta didik datang ke
satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.

Alternatif 5

Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Keterangan:

a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.

b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, peserta didik datang ke
satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.

c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Hasil rapat persiapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
(PTM)Aula BJB, Kamis, 15 April 2021.
1. Mulai Senin, 19 April 2021 mulai simulasi Pebelajaran
Tatap Muka (PTM)
2. Siswa datang kesekolah berpakaian rapih dan tidak
menggunakan seragam
3. PTM tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat
4. PTM tidak ada istirahat
5. simulasi PTM paling lama 3 jam.
6. Dalam simulasi PTM tidak ada EKSKUL
7. Di satuan pendidikan wajib ada satgas Pencegahan
Covid-19
8. Jadwal masuk sekolah tiap tingkat harus ada jeda
tidak boleh bersamaan
9. Jadwal pulang sekolah juga sama harus ada jeda tidak
boleh bersamaan tidak berkerumun
10. Ijin dari orang tua untu PTM harus ada
11. Mohon diperhatikan juga kapasitas ruang kelas
dalam aturan minimal satu sisiwa memerlukan
ruangan 4 Mpersegi. Jadi kalua kelas luasnya 7 x 6 m
=42 m2 maka maksimal sisiwa dalam kelas 42 / 4 =
10,5 jadi paling banyak sisiwa dalam satu kelas 10
sisiwa.

Anda mungkin juga menyukai