a. Mengenai persepsi orang tua, dimana banyak orang tua yang tidak bisa melihat peranan sekolah
dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.
b. Tingkat kejenuhan orang tua untuk membimbing dan memotivasi anaknya dalam pembelajaran
jarak jauh (PJJ) dengan metode daring sudah pada titik terendah, sehingga sebagian orang tua ada
yang stres, tidak peduli lagi dengan pola belajar anaknya, acuh tak acuh, bahkan saking jengkelnya
karena anaknya rewel banyak bertanya untuk dibantu dalam pembelajan, tapi akhirnya orang tua
melakukan kekerasan pada anaknya seperti menghardik, membentak ataupun mencubit.
3. Guru/Pendidik, yaitu :
a. Tekanan psikologis dan psikis karena dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode
daring, sedangkan hasilnya baik melalui penugasan maupun tes tulis tidak sesuai dengan yang
diharapkan, terutama tingkat objektifitas hasil pekerjaannya.
b. Terjadi gangguan penglihatan pada sebagian guru yang di akibatkan radiasi cahaya karena terlalu
sering dan banyak melihat HP atau Laptop/komputer selama pembelajaran daring untuk
memeriksa hasil penugasan anak/peserta didik.
Pelaksanaan Supervisi pembelajaran pada guru tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan
optimal dengan metode daring, sehingga berpengaruh dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
(PKG).
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembelajaran kepada guru dan supervisi manajemen
sekolah kepada kepala sekolah tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan optimal dengan
metode daring, sehingga berpengaruh dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
(PKKS).
Pada penjaminan mutu dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ada kesenjangan
terutama pada Standar Penilaian Pendidikan, karena nilai yang didapatkan tidak dijamin objektif hasil
pekerjaan anak/peserta didik secara murni, juga pada Standar Sarana dan prasarana, dimana banyak
fasilitas cuci tangan sesuai protokol kesehatan yang tersedia untuk anak/peserta didik pada rusak karena
tidak terpakai.
1. Prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran tatap muka adalah kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.
2. Pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19 melalui pembelajaran tatap
muka merupakan pertimbangan dalam tumbuh kembang anak/peserta didik dan kondisi psikososial.
C. Faktor-faktor Pertimbangan
Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan Pemerintah Daerah/ Dinas Pendidikan dalam
pemberian izin pembelajaran tatap muka terbatas, antara lain:
1. Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Data per RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan
dan kabupaten mengenai kondisi zona harus jelas, dimana satgas wajib memastikan risiko
penyebaran Covid 19 terkendali.
2. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di satuan pendidikan, kelurahan/desa, kecamatan dan
kabupaten
3. Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai daftar periksa.
4. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah (BDR).
5. Kondisi psikososial peserta didik.
6. Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah.
7. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.
8. Tempat tinggal warga satuan pendidikan.
9. Mobilitas warga antar-kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa.
10. Kondisi geografis daerah.
Pemberdayaan secara maksimal Tim Gugus Covid 19 di Satuan Pendidikan dengan di buatkan Surat
Keputusan (SK) oleh Kepala Sekolah dengan tata kerja/tupoksinya.
Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas di Satuan Pendidikan dengan
protokol kesehatan yang ketat, adalah sebagai berikut:
Alternatif 1
Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A kelas B
2 Selasa kelas B kelas A
3 Rabu kelas A kelas B
4 Kamis kelas B kelas A
5 Jum’at kelas A kelas B
6 Sabtu kelas B kelas A
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik
, sedangkan yang bermain di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 2
Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A kelas B
2 Selasa kelas B kelas A
3 Rabu kelas A kelas B
4 Kamis kelas B kelas A
5 Jum’at Tidak ada bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
6 Sabtu Tidak ada bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik
, sedangkan yang bermain di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 3
Peserta Didik
No Hari
Bermain Tatap Muka di Ruangan kelas Bermain di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
2 Selasa Tidak ada yang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
3 Rabu kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
4 Kamis Tidak adacyang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
5 Jum’at kelas A dan 0 besar Tidak ada yang bermain di rumah
6 Sabtu Tidak ada yang bermain tatap muka di kelas kelas A dan 0 besar
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang bermain tatap muka di ruangan kelas 100 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang bermain di rumah tidak ada.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk bermain tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 1
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 kelas 2, 3, 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 2 kelas 1, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 kelas 1, 2, 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4 kelas 1, 2, 3, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 kelas 1, 2, 3, 4, dan 6
6 Sabtu kelas 6 kelas 1, 2, 3, 4, dan 5
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 2
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 dan 2 kelas 3, 4, 5 dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 dan 4 kelas 1, 2, 5 dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 dan 6 kelas 1, 2, 3, dan 4
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.
Alternatif 3
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 4
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore
hari.
Alternatif 5
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 1
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 7 kelas 8 dan 9
2 Selasa kelas 8 kelas 7 dan 9
3 Rabu kelas 9 kelas 7 dan 8
4 Kamis kelas 7 kelas 8 dan 9
5 Jum’at kelas 8 kelas 7 dan 9
6 Sabtu kelas 9 kelas 7 dan 8
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada satu minggu
terlayani semua mapel untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 2
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 7 kelas 8 dan 9
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9
3 Rabu kelas 8 kelas 7 dan 9
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9
5 Jum’at kelas 9 kelas 7 dan 8
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 7, 8 dan 9
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada setiap dua
minggu terlayani semua mapel untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.
Alternatif 3
Peserta Didik
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin 50 % kelas 7 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 9
2 Selasa 50 % kelas 7 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 9
3 Rabu 50 % kelas 8 50 % kelas 8, semua kelas 7 dan 9
4 Kamis 50 % kelas 8 50 % kelas 8, semua kelas 7 dan 9
5 Jum’at 50 % kelas 9 50 % kelas 9, semua kelas 7 dan 8
6 Sabtu 50 % kelas 9 50 % kelas 9, semua kelas 7 dan 8
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.
b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada setiap dua
minggu terlayani semua mapel untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 4
Kelas
No Hari
Tatap Muka di Ruangan kelas Daring di Rumah
1 2 3 4
1 Senin 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 8 50 % kelas 7, 50 % kelas 8 dan semua kelas 9
2 Selasa 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 8 50 % kelas 7, 50 % kelas 8 dan semua kelas 9
3 Rabu 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 9 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 50 % kelas 9
4 Kamis 50 % kelas 7, dan 50 % kelas 9 50 % kelas 7, semua kelas 8 dan 50 % kelas 9
5 Jum’at 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9 Semua kelas 7, 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9
6 Sabtu 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9 Semua kelas 7, 50 % kelas 8, dan 50 % kelas 9
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Jumlah Mata Pelajaran 12 Mapel, maka setiap hari dapat dilaksanakan 6 mapel, dengan waktu tiap
mapel 40 menit dan istirahat 10 menit sehingga setiap hari memerlukan waktu 250 menit (Jika masuk
pukul 07.15 WIB maka akan berakhir pukul 11.25 WIB), dan setiap tingkatan kelas pada satu minggu
terlayani semua mapel untuk tatap muka.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari
b. Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas dengan model penugasan
Jadwal pelaksanaan transisi pembelajaran tatap muka terbatas dengan model penugasan
untuk jenjang SD/MI ada 5 alternatif, yaitu :
Alternatif 1
Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 kelas 2, 3, 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 2 kelas 1, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 kelas 1, 2, 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4 kelas 1, 2, 3, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 kelas 1, 2, 3, 4, dan 6
6 Sabtu kelas 6 kelas 1, 2, 3, 4, dan 5
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 16,7% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 83,3 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 2
Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1 dan 2 kelas 3, 4, 5 dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 3 dan 4 kelas 1, 2, 5 dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 5 dan 6 kelas 1, 2, 3, dan 4
6 Sabtu Tidak ada tatap muka penugasan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 33,3% dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 66,7 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada satu minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap hari yang tidak ada tatap muka pada sore hari.
Alternatif 3
Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan Mengerjakan Penugasan di
datang ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Setiap tingkatan kelas pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka penugasan, peserta didik datang
ke satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 4
Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, peserta didik datang ke
satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
Alternatif 5
Peserta Didik
No Hari Tatap Muka Penugasan datang Mengerjakan Penugasan di
ke satuan pendidikan Rumah
1 2 3 4
1 Senin kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
2 Selasa Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Rabu kelas 1, 2, dan 3 kelas 4, 5, dan 6
4 Kamis Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
5 Jum’at kelas 4, 5, dan 6 kelas 1, 2, dan 3
6 Sabtu Tidak ada tatap muka kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Keterangan:
a). Jumlah peserta didik yang tatap muka di ruangan kelas hanya 50 % dari seluruh peserta didik ,
sedangkan yang daring di rumah 50 %.
b). Pada tingkatan kelas 1, 2, dan 3 pada setiap minggu terlayani untuk tatap muka satu kali, sedangkan
untuk kelas 4, 5 dan 6 setiap minggu terlayani untuk tatap muka dua kali, peserta didik datang ke
satuan pendidikan untuk mengambil tugas atau mengembalikan hasil penugasan.
c). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan setiap 2 hari sekali pada sore hari.
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Hasil rapat persiapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
(PTM)Aula BJB, Kamis, 15 April 2021.
1. Mulai Senin, 19 April 2021 mulai simulasi Pebelajaran
Tatap Muka (PTM)
2. Siswa datang kesekolah berpakaian rapih dan tidak
menggunakan seragam
3. PTM tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat
4. PTM tidak ada istirahat
5. simulasi PTM paling lama 3 jam.
6. Dalam simulasi PTM tidak ada EKSKUL
7. Di satuan pendidikan wajib ada satgas Pencegahan
Covid-19
8. Jadwal masuk sekolah tiap tingkat harus ada jeda
tidak boleh bersamaan
9. Jadwal pulang sekolah juga sama harus ada jeda tidak
boleh bersamaan tidak berkerumun
10. Ijin dari orang tua untu PTM harus ada
11. Mohon diperhatikan juga kapasitas ruang kelas
dalam aturan minimal satu sisiwa memerlukan
ruangan 4 Mpersegi. Jadi kalua kelas luasnya 7 x 6 m
=42 m2 maka maksimal sisiwa dalam kelas 42 / 4 =
10,5 jadi paling banyak sisiwa dalam satu kelas 10
sisiwa.