Anda di halaman 1dari 21

Farmakoterapi Pasien

DM dengan Abses
Peridontal
Salsabilla Firdausyiah
20180350028
Farmasi
SKENARIO
Seorang laki-laki, berusia 54 tahun, menderita diabetes dengan terapi rutin
metformin 2x500 mg dan glimepiride 1x2 mg. Saat diperiksa didapatkan abses di
periodontal. Kadar gula darah saat itu 350 mg/dl. Abses tampak bernanah. Pasien
dikonsulkan ke dokter gigi dan direncanakan tindakan. Dokter gigi mengkonsulkan
kembali berkaitan dengan kadar gula darah yang masih tinggi. Dokter gigi berharap
gula darah bisa segera diturunkan dalam waktu yang cepat agar bisa segera
dilakukan tindakan. Dokter di klinik ingin memberikan injeksi insulin kerja cepat
dikombinasi dengan sulfonilurea agar cepat tercapai penurunan kadar gula darah.
Namun dari tim farmasi klinik menyarankan untuk tidak mengkombinasi
sulfonilurea dengan insulin karena resiko hipoglikemi akan meningkat
PEMILIHAN MANAGEMEN

01 02 03

Direkomendasikan untuk Direkomendasikan untuk


Direkomendasikan untuk diberikan antibiotic
mengganti obat Metformin dan
mengontrol gula darah pasien Glimepirid menjadi Insulin long-
amoksisilin 500 mg 3x1 dan acting sebagai terapi maintenance
sebelum dan sesudah operasi pemberian analgesic untuk dikarenakan terapi kombinasi
dengan menggunakan Insulin mengurangi nyeri dapat Metformin dan Glimepirid tidak
yang memiliki onset cepat diberikan asam mefenamat adekuat untuk mengontrol gula
yaitu insulin rapid analog 500 mg 3x1 darah pasien
dengan target penurunan gula
darah di range 140-180 mg/dl
Alasan Pilihan Managemen
1. Dasar teori singkat pilihan managemen
 Kombinasi Insulin kerja cepat dengan obat golongan sulfonylurea seperti
glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemik. Sehingga
direkomendasikan untuk pasien yang akan menjalani operasi rawat jalan
atau prosedur berdurasi pendek (kurang dari 4 jam waktu operasi)
menggunakan rapid-acting insulin analogs SC/IV

 Infeksi dapat memperparah kendali glukosa darah sehingga


direkomendasikan pemberian antibiotik dan analgesic
Alasan Pilihan Manajemen
2. Evidence Based yang Mendukung
Kombinasi Insulin kerja cepat dengan obat
antidiabetic golongan sulfonylurea (Drugs.com)
Alasan Pilihan Managemen
2. Evidence Based yang mendukung
Kombinasi Insulin kerja cepat dengan obat antidiabetic golongan sulfonylurea
(ADA, 2020)

Kombinasi sulfonilurea dan insulin memiliki efikasi yg tinggi untuk anti diabetes, namun
beresiko terjadinya hipoglikemia sehingga kombinasi tersebut bisa meningkatkan terjadinya
Evidence Based yang mendukung

Rekomendasi dari guideline

ASA terkait terapi hiperglikemia

dan diabetes yang akan

melakukan operasi. Dimana

direkomendasikann

menggunakan insulin rapid

acting i.v/s.c dengan target gula

darah <180 mg/dl

The American Society of Anesthesiologists, 2017,


Evidence Based yang mendukung

Penggolongan Insulin berdasarkan


durasi kerja (PERKENI, 2019)
Evidence Based yang mendukung
Dosis Rapid Acting Insulin
Perhitungan dosis unit insulin dengan
menggunakan aturan “1800”. Diasumsikan total
daily insulinnya adalah 40 units, maka dikoreksi
dengan menggunakan factor koreksi 1800 yaitu
dengan cara:
=1800/40
=45 mg/dl
Yang artinya 1 unit dari insulin dapat
menurunkan kadar gula darah kira-kira sebanyak
45 mg/dl. Dalam kasus ini target dari kadar gula
darahnya yaitu <180 mg/dl sehingga dosis yang
diperlukan yaitu kira-kira 4 unit (mengurangi
180 mg/dl) sehingga glukosa pasien dapat
terkontrol menjadi 170 mg/dl
Word Federation Of Societies Anesthesiologist, 2016
• Penggunaan antibiotik dalam tatalaksana
abses periodontal
Evidence Based yang mendukung
Terapi Infeksi

Terapi infeksi periodontal yaitu diberikan

Antibiotik Amoksisilin clavulanat 500 mg dan

antiinflamasi (Cataflam) 50 mg dengan dosis 3x

sehari, serta antinyeri (mefinal) 500 mg 3x

sehari
Penggunaan insulin long acting untuk maintenance gula darah pasien (ADA, 2017)
Evidence Based yang mendukung
Dosis pemberian insulin long acting
Evidence Based yang mendukung

Sebelum operasi diberikan kombinasi insulin rapid

acting + insulin long acting karena kombinasi rapid

dan long acting memberikan hasil penurunan

glukosa darah lebih baik karena dapat memenuhi

kebutuhan insulin basal dan prandial. Kombinasi ini

juga menghasilkan kontrol glikemik yang lebih baik,

fluktuasi glukosa darah, kejadian hipoglikemi, dan

peningkatan BB yang lebih rendah.


Evidence Based yang mendukung

Pasien yg akan menjalani operasi

lebih sering menggunakan insulin

S.C karena lebih mudah digunakan,

resiko hipoglikemia nya rendah,

lebih baik dalam menurunkan

hiperglikemia
Evidence Based yang mendukung

Merk Insulin Rapid Acting dan Long

Acting yang bisa digunakan yaitu

Insulin Aspart dan Insulin Glargin


Evidence Based yang
mendukung

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2015


KESIMPULAN

Pemberian rapid Abses periodontal


bisa diberika Penggantian
acting insulin Antibiotik Amoksisilin Metformin dan
analog Subcutan Clavulanat 500 mg, glimepiride dengan
(aspart) dengan Antiinflamasi insulin long acting
dosis sekitar 4 Cataflam 50 mg 3x1, (glargin) dimulai
dan Analgesic
Unit insulin/ hari. Mefinal 500mg 3x1
dari 8-10 unit/hari
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai