DIABETES MELLITUS
Pembimbing
dr. Wirawan Anggorotomo, Sp. An
Oleh
Rimainda Sari
Rinie Bunga Citra
Pemeriksaan harus diulang pada hari yang berbeda dan diagnosis dibuat jika
nilainya tetap sama.
Diagnosis DM menurut WHO
2) Bila kadar glukosa plasma puasa >126 mg/dl sudah cukup menegakkan
diagnosis DM.
Sepsis
Neuropati autonomik
Komplikasi aterosklerosis (penyakit arteri koroner, stroke,
penyakit pembuluh darah perifer)
Ketoasidosis dan koma hiperglikemik hyperosmolar
Pada tipe I terjadi proses autoimun yang dapat merusak sistem
saraf autonom dan meningkatkan neuropati autonomik
PENGARUH OBAT ANESTESI PADA
PENDERITA DM
Ether dapat meningkatkan kadar gula darah, mencegah efek insulin untuk
transport glukosa menyeberang membran sel dan secara tak langsung
melalui peningkatan aktifitas simpatis sehingga meningkatkan glikogenolisis
di hati
penggunaan halotan pada pasien cukup memuaskan karena kurang
pengaruhnya terhadap peningkatan hormone pertumbuhan, peningkatan
kadar gula atau penurunan kadar insulin.
PENGARUH OBAT ANESTESI PADA
PENDERITA DM
Infus glukosa dan insulin harus tetap diteruskan sampai kondisi metabolik pasien
stabil dan pasien sudah boleh makan.
Infus glukosa dan insulin dihentikan hanya setelah pemberian subkutan insulin
kerja pendek.
Setelah pembedahan besar, infus glukosa dan insulin harus diteruskan sampai
pasien dapat makan makanan padat.
Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya hipoglikemia atau hiperglikemia pasien
pasca bedah terutama bila terdapat keterlambatan bangun atau penurunan
kesadaran.
Pemeriksaan EKG postoperatif serial dianjurkan.
Jika ada perubahan status mental, hipotensi yang tak dapat dijelaskan, atau
disritmia, maka perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya infark miokard
PENATALAKSANAAN PADA
KASUS PEMBEDAHAN DARURAT