Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 8

Irma Safitri Hasna


Moh. Abdul Wahab
BIAYA PRODUKSI

KONSEP DASAR
Ide konsep dasar mengenai konsep biaya produksi dalam
analisis ekonomi adalah berpijak pada prinsip biaya
produksi alternative (the alternative cost of productions)
atau prinsip biaya produksi oportunitas (the opportunity
cost of productions). Prinsip biaya produksi tersebut
menjelaskan bahwa jika kondisi perekonomian berada
dalam kondisi kesempatan kerja penuh (tiadak ada tenaga
kerja yang menganggur) dan input-input telah dialokasikan
secara efisien diantara barang-barang dan atau jasa,
kenaikan jumlah output (produksi) tertentu harus diikuti
dengan penurunan jumlah output alternative lainnya.
BIAYA TOTAL : BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL
Dalam jangka pendek, biaya total (Total Cost atau TC) yang
dihadapi produsen dikeluarkan untuk memperoleh
beberapa jenis input sehingga biaya total tersebut
mencakup biaya tetap total (Total Fixed Cost atau TFC) dan
biaya variable total (Total Variable Cost atau TVC) sedangkan
dalam jangka panjang semua biaya bersifat variable sebagai
akibat dari pemanfaatan keseluruhan input variabel. Biaya
tetap yang timbul sebagai akibat dari pembelian input tetap
didefinisikan sebagai biaya yang besarnya tidak terantung
pada besar kecilnya output yang dihasilkan. Bahkan bila
untuk sementara waktu dihentikan, biaya tetap ini harus
dibayar dalam jumlah yang sama. Misalnya sewa tanah,
penyusutan mesin dll.
Contoh
Perusahaan konsultan AB menyewa sebuah kantor disuatu
tempat yang cukup strategis untuk jangka waktu 5 sampai 10
tahun. Perusahaan tersebut dikenai biaya sewa pertahun sebesar
Rp 10 juta, berapapun banyaknya order/kasus yang ditangani.
Hal ini menunjukkan bahwa biaya sewa perkantoran yang
dihadapi perusahaan tersebut termasuk biaya tetap karena
besarnya biaya sewa tidak berubah walaupun jumlah
order/kasus yang ditangani berbeda-beda setiap tahun. Bahkan
kemungkinan perusahaan tersebut akan tetap menghadapi biaya
sewa selama masa kontrak walaupun usaha konsultasi sudah
tidak aktif.
Bentuk kurva biaya total, biaya variabel dan biaya tetap dapat
diilustrasikan pada Gambar 8.2 berikut ini :

Biaya tetap total (TFC) digambarkan sebagai garis lurus sejajar dengan sumbu kuantitas
produksi. Dalam bentuk fungsi, biaya ini dirumuskan sebagai TFC = k, dimana k adalah
konstanta. Sedangkan biaya variabel total (TVC) digambarkan sebagai sumbu kurva yang
terus menerus naik karena makin besar output yang dihasilkan.
 
 
BIAYA RATA-RATA
&
BIAYA MARJINAL

Biaya rata-rata (Avarage Cost atau AC) meliputi biaya tetap rata-
rata (Avarange Fixed Cost atau AFC) dan biaya variabel rata-rata
(Avarage Variable Cost atau AVC), AVC merupakan besarnya
biaya tetap total untuk setiap unit output yang dihsilkan dan
diperoleh dengan membagi biaya tetap total dengan output yang
dihasilkan atau AFC = TFC/Q. sedangkan AVC merupakan
besarnya biaya variabel total untuk setiap unit output yang
dihasilkan yang diperleh dengan membagi biaya variabel total
terhadap jumlah produksinya atau AVC= TVC/Q. Biaya
keseluruhan per unit output (AC) dapat diperoleh dengan
membagi TC terhadap jumlah output yang dihasilakan AC = TC/Q
atau dengan menjumlahkan besarnya AFC dengan AVC.
Biaya marginal (Marginal Cost atau MC) adalah perubahan biaya
total yang diakibatkan oleh perubahan output sebesar satu unit
atau MC = TC/Q. Istilah tersebut sering pula didefinisikan
sebagai perubahan biaya variabel yang diakibatkan oleh
perubahan satu unit output. Hal ini disebabkan karena
perubahan unit output dapat menyebabkan perubahan pada
biayavariabel dan biaya total dalam jumlah yang sama.
Hubungan anatar biaya tetap, biaya variabel biaya total, dengan biaya
tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata dan biaya rata-rata.

Kolom 5 menunjukkan besarnya biaya tetap rata-rata yang mengalami


penurunan apabila tingkat output yang dihasilkan bertambah besar dan
semakin mendekati sumbu mendatar output (kurva AFC dapat digambarkan
sebagai kurva yang berbentuk hiperbola yang asimtosis).
HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Biaya untuk memproduksi barang yang harus dikeluarkan
oleh produsen tergantungpada harga setiap unit input
(factor produksi), dan jumlah input yang digunakan dalam
proses produksi tersebut . semakin banyak jumlah input
yang digunakan, akan semakin besar biaya yang dikeluarkan
oleh produsen tersebut. Ini berarti bahwa secara umum
biaya produksi merupakan konsekuensi ekonomi yang harus
ditanggung oleh seorang produsen jika ia memutuskan
aktivitas produksi. Biaya produksi yang dihadapi seorang
produsen merupakan ’‘nilai uang’’ atas pilihan penggunaan
kombinasi input tertentu.
Contoh
Untuk menghasilkan 1 ton gabah, seorang produsen memutuskan mengerjakan 10
orang tenaga kerja, dan meyewa 1 hektar sawah. Upah setiap tenaga kerja Rp
200.000,- dan sewa tanah Rp 5.00.000,- perhektar sekali musim tanam. Berapa
nilai uang (biaya) yang harus dikeluarkan produsen untuk menghasilkan 1 ton
gabah?

Jawaban
Dengan menganggap input yang
digunakan untuk menghasilkan 1 ton
gabah adalah 10 orang tenaga kerja 1
hektar sawah, maka produsen harus
membayar Rp 7.000.000,- dengan rincian
untuk 10 orang tenaga kerja Rp 200.000,-
ditambah sewa tanah Rp 5.000.000,-.
HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI TOTAL DENGAN BIAYA
VARIABEL TOTAL

Dapat ditunjukkan hubungan


antara produksi total dari
penggunaan sejumlah tenaga
kerja dengan biaya variabel
total dari penggunaan tenaga
kerja (TVC). Hubungan
tersebut tersaji dalam 8.7a dan
8.7b
Pada saat produksi total meningkat
dari 100 kg ke 700 kg (akibat
kenaikan tenaga kerja dari1 orang ke
3 orang), kurva produksi total
terbuka ke atas. Pada saat itu pula
(produksi meningkat dari 10 kg ke
700 kg), kurva biaya variabel totalnya
kebuka kebawah.
PROSES PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG DAN BIAYA

Dalam jangka panjang semua factor produksi yang


digunakan dalam sebuah proses produksi bersifat variabel.
Factor produksi tidak ada lagi yang bersifat tetap. Jumlah
output (maksimum) dalam proses produksi dalam jangka
panjang ini dapat di hasilkan oleh berbagai kombinasi
jumlah factor produksi yang digunakan
a ka si h
Ter i m

Anda mungkin juga menyukai