Anda di halaman 1dari 40

PRILAKU MANUSIA

KOMPLEKSITAS PERILAKU
MANUSIA

ASPEK
BIOLOGIS

ASPE ASPE
K K
SPIRI PSIKO
TUAL LOGIS

ASPEK
SOSIOLOGIS
 Perilaku manusia bersifat kompleks.
 Perilaku manusia dapat terjadi karena berbagai
sebab dan terarah pada berbagai tujuan.
 Perilaku manusia tidak terlepas dari keberadaan
dirinya sebagai makhluk biologis, makhluk
individu, makhluk sosial, makhluk religius, dst.
B. TAKSONOMI PERILAKU
MANUSIA
 Perilaku manusia merupakan segala sesuatu yang
diperbuat atau dikerjakan oleh manusia, yang
merupakan kompleks dari gejala-gejala jiwa.
 Gejala-gejala jiwa manusia :
o Kognisi
o Afeksi
o Konasi
 PERHATIAN
 PENGAMATAN
 TANGGAPAN
KOGNISI  IMAJINASI
 INGATAN
 PIKIRAN
 INTUSISI

GEJALA-GEJALA PERASAAN
AFEKSI
JIWA MANUSIA EMOSI

REFLEKS
INSTINK
OTOMATISME
KONASI
KEMAUAN/MOTIF
HASRAT
MINAT
NAFSU
C. PERILAKU MANUSIA
DITINJAU DARI ASALNYA
1. Native behavior
Native behavior merupakan perilaku bawaan,
bukan merupakan hasil belajar. Perilaku semacam
ini sering juga disebut insting.
2. Acquired behavior
Acquired behavior adalah perilaku yang terbentuk
sebagai hasil belajar. Perilaku ini terbentuk karena
individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik
itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
D. PERILAKU MANUSIA DLM
HUBUNGANNYA DGN LINGKUNGAN

1. Individu menggunakan lingkungan


2. Individu menentang lingkungan
3. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungan,
mencakup :
a. mengubah dirinya (autoplastis)
b. mengubah lingkungan (alloplastis)
MENYESUAIKAN DIRI

AUTOPLASTIS

MENYESUAIKAN
DIRI ALLOPLASTIS

KOMPROMI
AUTOPLASTIS

INDIVIDU LINGKUNGAN
ALLOPLASTIS

INDIVIDU LINGKUNGAN
KOMPROMI

INDIVIDU LINGKUNGAN
1. TEORI TENTANG
DETERMINAN PERILAKU

1. Teori LAWRENCE GREEN

B = f (PF, EF, RF)

B : behavior
f : function
PF : predisposing factors
EF : enabling factors
RF : reinforcing factors
Teori Green

 Behavior : perilaku
 Predisposing Factors : faktor-fkator predisposisi
yg terwujud dlm pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai-nilai dst.
 Enabling Factors : faktor-faktor yg
memungkinkan yg terwujud dlm, fasililitas,
lingkungan, dst.
 Reinforcing Factors : faktor-faktor pendorong
terjadinya perilaku.
2. Teori SNEHANDU B. KAR

B = f (BI, SS, AL, PA, AS)

B : behavior
f : function
BI : behavior intention
SS : social support
AI : accessibiliy of information
PA : personal autonomy
AS : action situation
Teori B. Kar
 Behavior : perilaku
 Behavior Intention : niat / motif untuk berperilaku
 Social Support : dorongan dari orang-orang tertentu.
 Accesebility of Information : informasi yg dapat
diperoleh
 Personal Autonomy : otonomi / kemandirian pribadi
 Action Situation : situasi yang memungkinkan
tindakan dilakukan
Teori WHO

B = f (TF, PR, R, C)

B : behavior
f : function
TF : thought and feeling
PR : personal reference
R : resource
C : culture
Teori WHO

 Behavior : perilaku
 Thought and Feeling : apa yang dipikirkan dan
dirasakan
 Personal Reference : orang-orang tertentu yg
dijadikan panutan
 Resources : sumber dana yg dibutuhkan
 Culture : kebudayaan masyarakat sekitar
Menurut Benjamin Bloom ada 3 bidang perilaku :

 kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam


perkembangannya, domain perilaku yang
diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga
tingkat:
1. Pengetahuan (knowledge)
 Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui
indera yang dimilikinya
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan respons tertutup seseorang
terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah
melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan.
3. Tindakan atau praktik (practice)
Tindakan ini merujuk pada perilaku yang
diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang
merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap
yang telah dimiliki
TEORI TENTANG
PERUBAHAN PERILAKU
1. Teori Stimulus Organisme
Perilaku terbentuk sbg respon terhadap
perangsang tertentu oleh karena itu perilaku
dapat berubah jika terdapat perangsang yang
intensitasnya melebihi perangsang sebelumnya.
2. Teori Festinger (Dissonance Theory)
 Perilaku seseorang dapat berubah jika pada
dirinya terjadi ketidak seimbangan
psikologis.
 Ketidak seimbangan mendorong ybs untuk
kembali ke keadaan seimbang atau tenang
secara psikologis. Dan hal ini bisa dicapai
dengan melakukan perubahan perilaku.
3. Teori Fungsi
Perilaku manusia berhubungan dg kebutuhannya.
Perilaku memiliki fungsi instrumental, artinya
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan.
Perilaku berfungsi sbg pertahanan diri dalam
menghadapi lingkungan.
Perilaku berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap
apa yang terjadi.
Perilaku merupakan perwujudan/ekspresi diri .
G. TEKNIK-TEKNIK MENGUNGKAP
PERILAKU MANUSIA
OBSERVASI

WAWANCARA

TEKNIK-TEKNIK KUESIONER
MENGUNGKAP
PERILAKU
MANUSIA ANALISIS KARYA

BIOGRAFI

TES
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN PERILAKU

1. Genetika
2. Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan
seseorang terhadap perilaku tertentu.
3. Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
4. Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan
seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan
suatu perilaku.
FAKTOR PENENTU BERUBAHNYA
PERILAKU
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
 Emosi  Sumber daya

 Ketrampilan  Akses thd pelayanan


 Pengetahuan/  Norma sosial

kesadaran  Lingkungan

 Sikap  Budaya
 Kepercayaan diri  Agama

 Norma sosial

KEGIATAN YANG DAPAT MENGUBAH PERILAKU:


1. Pelatihan; 4. Produk baru atau lebih baik;
2. Pemberdayaan masyarakat; 5. Perubahan kebijakan
3. Pelayanan baru / lebih baik; 6. BCC = KPP
ALIRAN ALIRAN PERILAKU

1. Empirisme
 Pelopor Aristoteles, John Locke.
 Manusia lahir dlm keadaan kosong dan akan terisi
karena lingkungannya.
 Pengalaman indra sangat dominan dalam membentuk
perilaku manusia.
 Lingkungan yang sama akan menghasilkan perilaku
yang sama
 Disebut juga aliran optimisme lingkungan
berkuasa dalam membentuk perilaku manusia.
2. Nativisme
 Schopenhouer.
 Nativisme natal = lahir.
 Perilaku manusia sudah dibawa sejak lahir
lingkungan tidak berperan.
 Pesimisme lingkungan termasuk
 pendidikan tidak dapat menentukan perilaku.
3. Naturalisme
 Jan Jack Rousseau.
 Manusia lahir dalam keadaan baik, tapi menjadi tidak
baik karena lingkungannya.
 Hampir sama dengan nativisme yang mendasarkan
pada konsep “lahir”.
 Tidak ada seorangpun yang terlahir dengan
pembawaan buruk.
 Anak menjadi buruk karena lingkungan
negativisme.
4. Konvergensi
 William Stern.
 Perpaduan Empirisme dan Nativisme.
 Perilaku tidak semata-mata ditentukan lingkungan dan
 pembawaan keduanya berperan bersama-sama.

 Perilaku dapat “dikembangkan” tapi mempunyai keterbatasan yaitu


“pembawaan”.
 Pendidikan harus diberikan kepada anak untuk pengembangan perilaku
termasuk kemampuan hidup.
 Pendidikan untuk pengembangan kemampuan anak hasilnya akan berbeda
antara anak ygsatu dengan lainnya, karena pembawaan masing-masing
anak berbeda.
Emosi (gejala perasaan)
 Peristiwa kejiwaan yang dirasakan atau dinilai
senang-tidak senang, suka-tidak suka,
baiktidak baik, setuju-tidak setuju.
 Bersifat subyektif.
 Berkaitan dengan persepsi terhadap obyek atau
fenomena yang diamati.
Motivasi

 Bahasa Latin  moreve  dorongan dari dalam


diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.
 Terry G keinginan yg terdapat pada
individu yg mendorong untuk berperilaku.
 Stooner sesuatu hal yg menyebabkan dan
mendukung perilaku seseorang.
Teori Motivasi

1. Teori Mc Clelland mengatakan ada 2 motivasi


dlm diri manusia
a) motif primer/tidak dipelajari dan
b) motif sekunder/dipelajari melalui pengalaman.
2. Teori Mc Gregor : teori X dan Y.
Teori X (klasik), teori Y (Modern).
3. Teori Herzberg  faktor penyebab kepuasan
(satisfier) dan faktor penyebab ketidakpuasan
(dissatisfaction)
4. Teori Maslow
 Kebutuhan manusia meliputi materi (biologis) dan
non materi (psikologis).
 Kebutuhan manusia  bertingkat.
 Manusia mrp makhluk sosial shg berkeinginan, dan
keinginan menimbulkan kebutuhan yg perlu dipenuhi.
Kebutuhan  terus menerus dan selalu meningkat.
 Satu motif yang lebih tinggi tidak akan mendorong
seseorang sbl kebutuhan dasar terpenuhi.
 MASLOW’S HIERARCHY THEORY
1. PHYSIOLOGICAL NEED
2. SECURITY OR SAFETY NEED
3. ESTEEM NEED
4. AFFILIATION/ACCEPTANCE NEED
5. SELF ACTUALIZATION NEED
1. Kebutuhan Fisiologi
 • Kebutuhan dasar / pokok.
 • Sandang, pangan, papan.
2. Kebutuhan Rasa Aman
 Aman dari ancaman alam, aman dari
penjahat, aman dari masalah kesehatan, aman
dari ancaman dikeluarkan perusahaan.
 Aman secara psikologis  bebas tekanan atau
intimidasi pihak lain.
3. Kebutuhan sosialisasi/afiliasi
 Dapat diwujudkan melalui keikutsertaan dlm
organisasi.
 Manusia mrp makhluk sosial yang ingin berkelompok.
 Dapat diterima dan disayang.
1. Dari lingkungan.
2. Kebutuhan dihormati (tapi tidak gila hormat)sekecil
apapun jabatannya.
3. Kebutuhan perasaan kemajuan.
4. Kebutuhan akan perasaan ikut serta.
4. Kebutuhan Penghargaan
 Kebutuhan prestise.
 Bukan monopoli pejabat atau pimpinan.
 Serendah apapun jabatannya jika ketiga kebutuhan
sebelumnya sudah terpenuhi, maka kebutuhan
penghargaan akan muncul.
 Bukan semata-mata pemberian orang lain  tapi harus
dibuktikan karena kemampuan atau prestasi .
 Perlu dikembangkan sistem reward, tapi bukan berdasar
lama kerja atau model arisan tapi didasarkan pada
sistem kompetisi prestasi kerja.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
 Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri exc. ahli gizi
teladan  ahli gizi teladan nasional.
 Realisasi diri secara lengkap dan penuh.
 Untuk pemenuhan shg perlu dikembangkan program
pendidikan jangka panjang dan pelatihan.
 Kebutuhan aktualisasi berbeda dengan kebutuhan lain :
1. Aktualisasi mrp bagian pertumbuhan individu, berlangsung
terus menerus seiring meningkatnya jenjang karier.
2. Aktualisasi tidak dapat dipenuhi semata-mata dari luar
individu tapi yang lebih utama adalah usaha dari individu
sendiri.
Terima Kasih

Pawestri, 2015 40

Anda mungkin juga menyukai