Anda di halaman 1dari 18

Misalignment

KELOMPOK C
daftar anggota kelompok
> Kevin Raffael Simanjuntak
3331180024
> Khosyi Is’ad
3331180048
> Febryan Nizar Prakoso
3331180075
> Kurniawan Dwi Fitrianto
3331190023
> Naufal Rasendriya Azmi
3331190057
> Beryl Rahma Fawaz G.M.
3331190078
> Arinda Fajar A
3331190093
tinjauan pustaka
1. Pengertian Misalignment
2. Jenis-jenis Misalignment
3. Pengertian Alignment & Metodenya
4. Penyebab Terjadinya Misalignment
5. Kerugian Terjadinya Misalignment
6. Peralatan Sering Terjadi Misalignment
1. Misalignment
Misalignment adalah suatu kondisi dimana poros penggerak (driver) dan
poros yang digerakkan (driven) tidak sejajar atau tidak sesumbu.
Misalignment terjadi karena adanya pergeseran atau penyimpangan pada
salah satu komponen mesin terhadap sumbu pusatnya. Penyebab dari
perpindahan poros dapat bervariatif bisa dikarenakan durasi pemakaian,
pembebanan kerja yang tidak sesuai spesifikasi spesimen, dan lain-lain
2. Jenis-jenis Misalingment
A. Misalignment Sejajar (Offset misalignment) : Misalignment sejajar atau misalignment
paralel yang dilihat dari jarak sumbu antara dua poros dalam keadaaan tidak sejajar dengan
ketinggian yang berbeda dan baisanya diukur dalam seperseribu inchi.

B. Misalignment menyudut (Angular misalignment) : Misalignment menyudut (angular


misalignment) adalah ketidak lurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut,
sedangkan kedua ujungnya (pada kopling) mempunyai ketinggian yang sama.

C. Combination misalignment : suatu ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling


menyudurt dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak sama
3. Pengertian Alingment & metodenya
Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan atau mensejajarkan
dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros
yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroperasi. Dalam
kenyataannya, pengertian lurus itu tidak bisa didapatkan 100%. Oleh
karena itu, harus diberikan toleransi. Berikut metode dari alignment :
1. Metode pengamatan visual (dengan menggunakan penggaris)
2. Metode dial indicator, metode ini dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. memutar kedua poros (rim & face)
b. memutar satu poros (reverse)
c. cross dial
3. Metode laser
4. Penyebab Terjadinya Misalignment
Berikut penyebab terjadinya misalignment yang dialami oleh elemen-
elemen mesin :
1. Gerakan relatif
2. Setting atau penyetelan
3. Soft foot
4. Gerakan torsional
5. Masalah pada kopling
6. Kesalahan manusia
5. Kerugian Terjadinya Misalignment
> Getaran yang berlebihan pada peralatan akan timbul.
> Poros akan bengkok.
> Konsumsi energi listrik lebih boros karena meningkat sekitar 5-10%
> Gesekan yang berlebihan pada bantalan sehingga menimbulkan panas
yang berlebihan.
> Keausan dan kerusakan yang diakibatkan kurangnya pelumas akan
timbul karena panas yang berlebihan.
> Menurunkan efesiensi mekanik pada pompa.
> Mempercepat kebocoran cairan yang dipompa pada stuffing box.
> Terjadinya kumparan pada motor listrik akan menimbulkan gesekan
yang membuat adanya hubungan pendek listrik.
> Seal dapat rusak.
> Baut-baut kopling akan rusak
6. Peralatan Sering Terjadi Misalignment
> Poros > Kopling

> Bantalan > Sabuk Penggerak (Pulley)

> Pompa
PEMBAHASAN
1 . Data Praktikum
2. Perhitungan Besar Vertical
Offset & Horizontal Offset
3. Nilai & Grafik Toleransi Hasil
Pengujian
4. Analisa Data Hasil Praktikum
dan Perhitungan
1. Data Praktikum

Keterangan tabel 4.1 :


A = Diameter kopling, dengan satuannya milimeter (mm)
B = Jarak antara kopling dengan kaki depan motor, dengan satuannya muilimeter (mm)
C = Jarak antara kedua kaki motor, dengan satuannya milimeter (mm)
Rim = Satuannya milimeter (mm)
Face = Satuannya milimeter (mm
2. Perhitungan Besar Vertical Offset &
Horizontal Offset
3. Nilai & Grafik Toleransi Hasil Pengujian

Berdasarkan data yang didapat dan dimasukkan ke dalam grafik toleransi


misalignment, maka hasil pengujian yang dilakukan masih dalam batas toleransi
yang diterima karena garis grafik berada dalam area acceptable. Oleh karena itu,
tidak perlu disejajarkan ulang.
3. Nilai & Grafik Toleransi Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil yang didapat dan dimasukkan ke dalam grafik toleransi sudut
misalignment. Maka hasil pengujian yang dilakukan masih dalam batas toleransi
sudut yang sangat bagus karena garis grafik berada dalam area excellent.
4. Analisa Data Hasil Praktikum & Perhitungan
Berdasarkan dari nilai FFV yang didapat dari data adalah sebesar -0,0156 mm,
oleh karena itu harus diberikan sebuah ganjalan pada kaki depan mesin agar
mendapatkan keseimbangan. Selain itu, pada bagian bagian belakang kaki juga
diberi ganjalan karena nilai BFV adalah sebear -0,0863 mm. Nilai FFH adalah
sebesar 0,0683 mm dan nilai BFH juga positif adalah sebesar 0,157 mm, oleh
karena itu mesin harus digeser hingga mendekati pompa agar sejajar. Untuk nilai
penyimpangan maksimumnya berada pada daerah yang masih dapat diterima
toleransinya (acceptable) sehingga tidak perlu melakukan penyejajaran ulang dan
untuk nilai penyimpangban sudutnya berada pada daerah sangat bagus (excellent)
yang artinya penyimpangan yang terjadi tidak akan begitu berpengaruh
kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan serangkaian praktikum untuk modul
misalignment, diantaranya:
1.Misalignment adalah suatu kondisi dimana poros penggerak (driver) dan poros yang
digerakkan (driven) tidak sejajar atau tidak sesumbu. Jadi, misalignment terjadi karena adanya
pergeseran atau penyimpangan pada salah satu komponen mesin terhadap sumbu pusatnya.
Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan atau mensejajarkan dua sumbu poros lurus
(antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu
beroperasi.
2.Untuk memeriksa terjadinya misalignment menggunakan beberapa metode. Berikut beberapa
metode yang digunakan:
a.Metode pengamatan visual dengan penggaris atau mistar, reverse, & cross dial
c.Metode laser
Dalam laboratorium Fenomena Dasar Mesin, metode yang digunakan adalah metode dial
indicator berdasarkan rim and face.
3.Berikut penyebab terjadinya misalignment
a.Ekspansi termal
b.Tegangan
c.Gerak Torsional
d. Settling
e.Human Error
kesimpulan
4.Berikut beberapa kerugian yang disebabkan oleh misalignment :
a.Konsumsi energi listrik lebih boros karena meningkat sekitat 5-10%
b.Tingginya temperatur pada casing, bearing, atau minyak pelumas.
c.Kerusakan dini pada bearing, poros, seal, dan lain-lain.
d.Baut kopling akan mudah kendor / patah.
e.Seal pada bearing akan bocor.
f.Kopling menjadi cepat panas dan rusak
g.Getaran/vibrasi tinggi kearah radial dan axial
h.Kopling menjadi panas.
5. .Hasil perhitungan yang telah didapat adalah sebagai berikut:
a.Vertical offset
- Front feet vertical (FFV) adalah -0,616929 mils
- Back feet vertical (BFV) adalah -3,3988 mils
b.Horizontal offset
- Front feet horizontal (FFH) adalah 2,689 mils
- Back feet horizontal (BFH) adalah 6,1693 mils
c.Toleransi
- Penyimpangan dimensi adalah 1,04 mils/inch
- Penyimpangan sudut adalah 0,02 derajat
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai