Anda di halaman 1dari 25

Chapter 2

KARAKTERISASI SIFAT
FISIK HABITAT DASAR LAUT

1. R. Rakhmad Bakti Santosa


2. Ni Luh Eta
Sifat fisik lingkungan dasar laut :
1. Asal bentukan geologis
2. Jenis sedimen
3. Substrat
4. Topografi
5. Kedalaman
6. Cahaya
7. Suhu
8. Pasang surut

Penentu struktur dan fungsi komunitas bentik


Metode Survey

Penginderaan akustik jarak Pengambilan sampel (core,


jauh -> skala spasial besar grab, camera)
akustik Bottom Substrat ecological
profile prediction predictions

Ground populasi
akustik
truthing biologis

 Studi komunitas bentik Data biologi


 Perencanaan survey
 Desain pengambilan sampel
 Evaluasi (gangguan manusia / alam)
Remote acoustic methods for
surveying the seabed
Low-grazing angle swathe system
Mis. Sidescan sonar (sss)
Remote Acoustic
Normal incidence beam formation - echo sounders
(single and multibeam echo-sounders)
Echo sounder (single beam system)
 Mengukur kedalaman
 Beam sempit, sidelobe minimal ->jejak sempit
 Trandunser -> pulsa listrik -> pulsa mekanis (sebaliknya)
 Waktu -> Jarak / kedalaman
 Kekuatan sinyal menyesuaikan dengan kedalaman
Gambar 2.1 (a) Transduser mentransmisikan 'cone' suara ke (b) Energi suara dari echo-sounders dengan sudut
dalam air. Sebagian dari energi ini diserap oleh sedimen beam/balok lebar dan sidelob memiliki potensi untuk
tetapi sebagian besar direfleksikan kembali, masih merefleksikan permukaan dasar laut yang tidak rata di
mempertahankan geometri kerucut/cone transmisi. tepi luar dari tapak dan agar energi ini diarahkan kembali
Namun, beberapa suara tersebar ke segala arah oleh ke transduser.
permukaan dasar laut yang tidak rata. Suara yang diterima
oleh transduser hanya sebagian kecil dari energi asli dari
pusat cone
Acoustic Ground Discrimination System (AGDS)
based on echo-sounders single beam

 Mendeteksi perbedaan substrat


 perbedaan daya pantulan dan penyerapan pantulan
 Permukaan keras -> reflector yg baik ->gema kuat
 Permukaan lunak/lembut -> menyerap suara, gema lemah
 Permukaan halus -> suara memantul menjauh dari jalur, durasi
gema pendek
 Permukaan kasar -> suara bergerak mendekati trandunser, durasi
gema lama
Acoustic Ground Discrimination System (AGDS)
based on echo-sounders single beam

A. Permukaan halus
B. Permukaan kasar
C. Bahan lunak
D. Bahan keras
Acoustic Ground Discrimination System (AGDS)
based on echo-sounders single beam

Sistem AGDS :
 RoxAnn TM,
- versi analog
- mampu deteksi tipe sedimen
 Echo Plus TM
- versi digital Rox Ann
 QTC View
- mengubah gema menjadi digital
Acoustic Ground Discrimination System (AGDS)
based on echo-sounders single beam

Sub Bottom Profiling

 Ditarik/ diderek
 Dipasang pada lambung kapal atau ROV
 Umumnya frekuensi 3 – 50 kHz ->intensitas tinggi
 Frekuensi rendah -> mampu menembus sedimen
 Namun, frek. 100-150 kHz dinilai paling tepat ->lapisan
permukaan sediman <1m lebih signifikan ekologisnya
 Data lapisan vertikal sedimen atau lapisan batuan dasar laut
Sub bottom profiler
Acoustic Ground Discrimination System (AGDS)
based on echo-sounders single beam

Sidescan sonar
 Gambar analog -> foto monokrom
 Backscatter -> dapat menentukan jenis sedimen berdasarkan sifat refleksi
 Memiliki dua trandunser, satu di setiap sisi
 Kemampuan deteksi tergantung ketinggian
 Frek. Antara 50 – 500kHz
 Kedalaman 6 – 15 meter dari dasar laut
 Kecepatan towing mempengaruhi kualitas data
Swathe Bathymetry
Terdiri dari :
1. Multi-beam echo-sounders/beamforming
2. Interferometric system / interferometric bathymetric sidescan,
multi-beam sss
Swathe Bathymetry
Multi-Beam Echo-Sounders
 Terdiri dari beberapa beam/balok terpisah, dibentuk oleh
trandunser
 Beam menyebar di kedua sisi kapal
 Kualitas masih di bawah sidescan sonar
 Cakupan lebih luas dibanding single beam
 Batimetri cukup akurat dan beresolusi tinggi
 Lebih maksimal digabung dengan analisis backscatter
>lingkungan dasar laut
Swathe Bathymetry
Interferometric system / multi beam sidescan sonar
 Beroperasi seperti sss standar
 Multi beam, berbentuk kipas
 satu pemancar dan dua atau lebih receiver
 Makin jauh sudut insidensi, ketelitian makin kurang ->MBES
 Optimal pada perairan dangkal
 Kecepatan kapal perlu diperhatikan ->kualitas data
Swathe Bathymetry
Interferometric system / multi beam sidescan sonar
 Tidak ada Teknik tunggal yang mampu memberi semua informasi
dala semua situasi
 Memungkinkan teknik berganda pada saat yang sama

Anda mungkin juga menyukai