Kepekaan Diri Dan Sosial
Kepekaan Diri Dan Sosial
3
1. Peka secara lisan
Peka secara lisan adalah bagian dari rasa
kepedulian yang diungkapkan langsung
secara lisan terhadap suatu keadaan atau
kejadian tertentu sehingga merasakan
apa yang dilihat (visual), didengar
(audio) dan dilihat & dengar
(audiovisual).
2. Peka secara perilaku
merupakan perwujudan kepedulian
sosial secara spontanitas atau
terorganisir yang dilakukan dalam
bentuk sikap dan perilaku yang
konkret terhadap suatu keadaan atau
kejadian tertentu baik secara visual,
audio dan audiovisual.
“ Montessori menyebut kepekaan ini sebagai
periode sensitive yang di alami oleh seseorang.
Montessori mengatakan “selama periode tertentu
anak memiliki kepekaan (sensitifitas) terhadap
unsur tertentu yang memaksa
dia untuk memfokuskan
perhatiannya pada aspek
tertentu di lingkungannya”.
6
Montessori mengklasifikasikan periode sensitif ini
ke dalam enam kategor
Sensitif/peka
terhadap tata letak
(tata urutan)
Belajar melalui panca
indera Sensitif/peka
terhadap obyek
kecil
Sensitif/peka Sensitif/peka
terhadap jalan terhadap Bahasa
Sensitif/
pekaterhadap
interaksi sosial
7
Seseorang yang memiliki kepekaan sosial yang
tinggi akan mudah memahami atau menyadari
adanya reaksi reaksi tertentu dari orang lain,
entah reaksi tersebut positif atau negatif.
Adanya kepekaan sosial akan membuat
seseorang dapat bersikap secara tepat terhadap
orang lain yang ada di sekitarnya. Jadi, orang
yang
memiliki kepekaan sosial pastinya akan
mudah dan asyik dalam bergaul. Akan banyak
yang suka dan merasa nyaman kepadanya.
8
Cara
menumbuhkan
kepekaan
SOSIAL
9
Lanjutan…
Mengembangkaan Empati
Berperilaku prososial
10
Manfaat Kepekaan Sosial
Menyadari akan kehadiran orang lain.
dan
11
Thanks!
Any questions?
�
12