BK KLasikan Sosial
BK KLasikan Sosial
Sosial
Alifah Sajidah
BAB 1
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB I
Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB I
Saat ini kepekaan diri atau sensitivitas sudah mulai luntur, mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa, bahkan orang tua sudah tidak memiliki perasaan ini. Ego mereka lebih berperan
dalam kehidupan bermasyarakat, menganggap bahwa urusan orang lain tidak penting
dan yang terpenting hanyalah diri sendiri. Bentuk kepekaan diri antara lain peka terhadap
ekspresi wajah dan perasaan, pikiran, pendapat dll. Sedangkan kepekaan sosial
contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip, serta
pergaulan.
BAB I
BAB II
Kepekaan diwujudkan menjadi 2
cara yaitu :
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB II
n
Kepekaa
terhadap
aan
Pemberit Contoh Kepekaan Sosial
Pemberitaan di media massa sangat besar pengaruhnya. Mudah tersebar secara luas, sehingga dapat
mempengaruhi pikiran dan sikap jutaan pembaca/penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita dapat
membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat seseorang dan bila
berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-tambah, dibelok-belokkan, atau fitnah. Hal inilah yang sering
dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang individu. Oleh
karena itu diperlukan kepekaaan diri, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita.
BAB II
Mence
r m at i
Perilak
Contoh Kepekaan Sosial u ikut-
ikutan
Tidak semua hal yang diikuti dan banyak dilakukan orang lain adalah kebenaran. Tidak setiap perkara yang
dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan
sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah
yang akan sukses dan memperoleh kebahagiaan sebenarnya.
Contoh : Ikut-ikutan challenge yang sedang viral di media sosial atau melakukan hal lain agar bisa viral. Memang
tidak ada salahnya mengikuti tren, selama tren itu memberikan impact yang positif. Namun, tidak semua yang
viral itu sifatnya positif . Terkadang kita tidak cukup kritis untuk menilai apakah suatu tren yang kita ikuti itu
positif atau negatif, karena kita cenderung ingin mengikuti apa yang dilakukan banyak orang.
BAB II
Kepek
aan da
Contoh Kepekaan Sosial pergau lam
lan
Setiap remaja dalam bersahabat dan bersosialisasi pastinya memilih dan memilah teman dengan baik dan tepat.
Menjalin persahabatan merupakan ciri khas dan sifat interaksi remaja dalam kelompoknya. Bagi remaja memilih
teman tidak harus ditentukan oleh tingkat jenjang kelas mereka, atau usia mereka. Yang menjadi standar
pemilihan adalah pola tingkah laku, minat atau kesenangan, ciri-ciri fisik dan kepribadian serta nilai-nilai yang
dianut. Apa yang mereka jadikan standar dilihatnya dari keserasian dan kesamaannya. Seorang remaja akan
menilai teman sepergaulannya apakah terdapat keserasian atau kesamaan yang di milikinya. Banyak remaja
karena pergaulannya yang sehat dan luas, menyebabkan ia sukses dan berkembang. Namun tidak sedikit, orang
yang hancur masa depannya, justru karena pergaulannya. Oleh karena itu, cerdaslah dalam bergaul untuk
memilih dan memilah teman.
BAB II
Untuk menyikapi perubahan tersebut dimasyarakat, banyak orang yang tidak mampu memilah dan memilih,
akhirnya salah langkah, asal meniru, hidup terbawa arus dan hidup tanpa filter/tanpa prinsip yang teguh,
lupa diri, tanpa mengukur siapa dirinya. Untuk itulah kenapa kepekaan diri di lingkungan sosial sangat
penting agar kita dapat menyadari kehadiran orang lain dan membentuk keterampilan bersosialisasi yang
positif dengan adanya filter dari dalam diri kita.
BAB I BAB II BAB III
Cara menumbuhkan
kepekaan sosial
BAB IV
V
BAB I BAB II BAB III BAB IV
BAB V
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Kesimpulan
Kepekaan diri adalah melatih hati untuk peka terhadap lingkungan, peka
terhadap penderitaan orang lain, dan peka terhadap potensi diri.
Salah satu jalan untuk melatih kepekaan diri adalah terus menjaga
kedekatan dengan Tuhan. Karena jika, kia ingin menjadi pribadi yang
kreatif maka dekat dengan Yang Maha Kreatif, jika kita ingin
mendapatkan energi sabar, maka mendekatlah dengan Yang Maha
Sabar. Kedekatan kita adalah kunci sukses untuk melepas belenggu-
belenggu yang ada di dalam pikiran dan hati kita. sehingga, Kepekaan
diri dapat terasah.
BAB V
Kesimpulan