Anda di halaman 1dari 12

AUTISME

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENDAHULUAN

ETIOLOGI

DEFINISI MANIFESTASI
KLINIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG PENATALAKSANAAN
DEFINISI

Menurut veskarisyanti (2008 :


Autisme pertama kali Leo Kanner pada
17) dalam bahasa yunani tahun 1943
dikenal kata autis, “auto”

kelainan neuropsikiatrik yang menye-


Istilah autisme dipergunakan untuk me- babkan kurangnya kemampuan berin-
nunjukkan suatu gejala psikosis pada teraksi social dan komunikasi, minat
anak-anak yang unik dan menonjol yang
yang terbatas, perilaku tidak wajar dan
sering disebut sindrom Kanner (budiman
, 1998) adanya gerakan stereotipik, dimana ke-
lainan ini muncul sebelum anak berusia
3 tahun
ETIOLOGI
1. Genetik
2. Kelainan kromosim (sindrom x yang mudah pecah atau fragil).
3. Keracunan logam
4. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak
diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambung dan juga nutrisi tidak terpenuhi karena
factor ekonomi.
5. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yang merugikan perkembangan tubuhnya sendiri.imun adalah
kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri penyakit,sedangkan autoimun adalah kekebalan yang
dikembangkan oleh tubuh penderita itu sendiri yang justru kebal terhadap zat-zat penting dalam tubuh
dan menghancurkannya.
6. Cidera otak
7. Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak.
8. Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti.
9. Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan gangguan sensori serta kejang epilepsi.
MANIFESTASI KLINIS
• Penarikan diri, Kemampuan komunukasi verbal (berbicara) dan non verbal
yang tidak atau kurang berkembang
• Gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang mencolok, minat yang
sempit, keasyikan dengan bagian-bagian tubuh.
• Anak bisa duduk pada waktu lama sibuk pada tangannya, menatap pada
objek.
• Perilaku ritualistik dan konvulsif tercermin pada kebutuhan anak untuk
memelihara lingkungan yang tetap (tidak menyukai perubahan)
• Ledakan marah menyertai gangguan secara rutin.
• Kontak mata minimal atau tidak ada.
• Keterbatasan kognitif, pada tipe defisit pemrosesan kognitif tampak
pada emosional
• Menunjukan echolalia (mengulangi suatu ungkapan atau kata secara
tepat) saat berbicaraIntelegensi dengan uji psikologi konvensional
termasuk dalam retardasi secara fungsional.
• Sikap dan gerakan yang tidak biasa seperti mengepakan tangan dan
mengedipkan mata, wajah yang menyeringai, melompat, berjalan
berjalan berjingkat-jingkat.
Perbedaan perkembangan anak normal dan anak autis pada masa infant dan
toddler
FAKTOR PEMBEDA PERKEMBANGAN NORMAL ANAK AUTIS

Pola tatapan mata Usia 6 bulan sudah mampu melakukan kontak sosial Pandangan mereka melewati orang
melalui tatapan dewasa yang mencegah
Toddler: menggunakan gaze sebagai sinyal perkembangan pola interaksi melalui
pemenuhan vokalisasi mereka atau mengundang tatapan
partner untuk bicara Lebih sering melihat kemana-mana
daripada ke orang dewasa

Affect Usia 2,5-3 bulan sudah melakukan senyum sosial Tidak ada senyum sosial
Usia 30-70 bulan melihat dan
tersenyum terhadap ibunya, tapi tidak
disertai dengan kontak mata dan
kurang merespon senyuman ibunya
Vokalisasi Usia 2-4 bulan anak dan ibu terlibat dalam pola Karakter Autism mereka tampak dari
yang simultan dan berganti vokal yang menjadi awal kurangnya babbling yang
bagi komunikasi verbal selanjutnya. menghambat jalan interaksi sosial ini
Imitasi Sosial: berkaitan dengan Langsung muncul setelah lahir Usia 8-26 bulan dapat meniru
responsifitas sosial, bermain ekspresi wajah tapi melalui
bebas dan bahasa sejumlah keanehan dan respon
mekanikal yang mengindikasikan
sulitnya perilaku ini bagi mereka
Inisiatif dan Reciprocity Merespon stimulus yang ada Anak menjadi penerima pasif dari
sehingga timbul reciprocity permainan orang dewasa dan
tidak berinteraksi secara ktif
dengan mereka
Attachment Kelekatan pada anak autis diselingi
dengan karakteristik pengulangan
pergerakan motorik mereka
seperti tepukan tangan,
goncangan dan berputar-putar
Kepatuhan Anak autis patuh terhadap
permintaan. Jika permintaan
tersebut sesuai dengan kapasitas
intelektual mereka, mereka dapat
merespon secara pantas saat
mereka dalam lingkungan yang
terstruktur dan dapat diprediksi.
Anak autis memiliki sifat
negativistik secara berlebihan
Komunikasi 1. Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang.
2. Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk mengatasi kekurangan
dalam kemampuan bicara.
3. Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu pembicaraan dua arah yang
baik.
4. Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.
5. Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang variatif.

Interaksi Sosial 1. Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk
berinteraksi secara layak.
2. Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana mereka bisa berbagi emosi,
aktivitas, dan  interes bersama.
3. Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain.
4. Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan dan melakukan
sesuatu bersama-sama.

Perilaku 1. Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya
duduk dipojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam.
2. Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna, misalnya kalau mau tidur harus
cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama, menggosokkan kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu
diatas yang terlewat atau terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu dan nangis teriak-teriak
minta diulang.
3. Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti misalnya mengepak-ngepak lengan,
menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan mengetok-ngetokkan sesuatu.
4. Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak berguna, seperti roda sepeda yang
diputar-putar, benda dengan bentuk dan rabaan tertentu yang terus diraba-rabanya, suara-suara
tertentu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 4
Neurologis MRI(Magnetic resonance imaging)

2 5
Test neupsikologis EEG(elektro encepalogram)

3 6
Test pendengaran Pemeriksaan darah

7
Pemeriksaan urine
PENATALAKSANAAN
MEDISKimia otak yang kadarnya abnormal pada penyandang autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5HT) yaitu
neurotransmitter atau penghantar singnal ke sel-sel saraf.Sekitar 30-50% penyandang autis mempunyai kadar serotonin
dalam darah. Kadar norepinefrin,dopamin,dan serotonin 5-HT pada anak normal dalam keadaan stabil dan saling
berhubungan.Akan tetapi,tidak demikian pada penyandang autis. Terapi psikofarmakologi tidak mengubah riwayat
keadaan atau perjalanan autis tetapi efektif mengurangi perilaku autistic seperti hiperaktivitas,penarikan
diri,stereotipik,menyakiti diri sendiri,agresifsifitas dan gangguan tidur. Risperidone bias digunakan sebagai antagonis re -
septor dopamine D2 dan seroton 5-HT untuk mengurangi agresifitas,hiperaktivitas,dan tingkalaku yang menyakiti diri
sendiri.

1. Terapi wicara: membantu anak melancarkan otot-otot mulut sehingga membantu anak berbicara yang
lebih baik.
2. Terapi okupasi: untuk melatih motorik halus anak
3. Terapi perilaku:anak autis sringkali merasa frustasi.teman-temannya sringkali tidak memahami mere-
ka.mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya,mereka banyak yang hipersensitif terhadap
suara,cahaya dan sentuhan.Maka tak heran mereka sering mengamuk.Seorang terapis perilaku terlatih
untuk mencari latarbelakang dari perilaku negative tersebut dan mencari solusinya dengan merekomen-
dasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai