Anda di halaman 1dari 31

PENELITIAN OPERASIONAL

EFEKTIFITAS INOVASI
KOPER IMUT DAN KAMU
UNTUK MENINGKATKAN
CAKUPAN PELAYANAN
IMUNISASI DASAR IBU
HAMIL TT2+ DI
PUSKESMAS BAHAGIA
KABUPATEN BEKASI JAWA
BARAT

1. 226070009 Kiki Seftiarni


Disusun Oleh : 2. 226070038 Farida Nur Rahmani
3. 226070039 Citra Dewi Gunawan
4. 226070047 Saman
• AKI tahun 2020 = 29 orang ibu. (sumber; bid KesMas Prov KAB
BEKASI
JaBar)
• AKI tahun 2020 = 745 ibu yang meninggal (sumber; bid KesMas Jawa
Prov JaBar) Barat
• AKI Indonesia pada tahun 2020 = 4.627 ibu Kemen
• meningkat 8,92% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 4.197 Kes RI
wanita
• AKI thn 2020 = 287.000 ibu
WHO
• Target SDG 3 pada tahun 2030 menurunkan menjadi kurang dari
70 per 100.000 kelahiran
AKI (Angka Kematian Ibu)
PENDAHULUAN
Kab
• AKB tahun 2020 adalah 16 bayi. (sumber; bid KesMas Prov JaBar) Bekasi
Jawa
• mempunyai rasio kematian bayi pada tahun 2020 sebesar 3,18/1000 Barat
kelahiran hidup atau 2.760 kasus (sumber; bid KesMas Prov JaBar)
• sebanyak 11,7 jiwa/1.000 kelahiran hidup pada 2020. Artinya, setiap Indonesia
kelahiran 1.000 bayi, ada 11 hingga 12 bayi yang meninggal di usia 0-
28 hari
• terdapat 54 kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) per 1.000 UNICEF
kelahiran hidup di seluruh dunia pada tahun 2020
AKB (Angka Kematian Bayi)
AKI dan AKB salah satunya disebabkan oleh infeksi
Tetanus

 Menurut perkiraan WHO, 25.000 bayi baru lahir secara global


meninggal karena tetanus neonatorum pada tahun 2018
 Infeksi tetanus yang berujung kematian disebabkan oleh
proses persalinan yang tidak aman/ tidak steril atau luka yang
didapat ibu sebelum melahirkan.
 Dari hal tersebut maka program imunisasi Tetanus Toksoid TT
diadakan untuk Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil
 Menurut WHO tahun 2010 imunisasi TT di berikan kepada
Bumil karena antibody yang terbentuk dlm tubuh ibu di
salurkan kepada janin melalui plasenta.
• Cakupan pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+. Cakupan pelayanan PusKes
di Puskemas adalah 66,3 % masih dibawah standar target yang Bahagia
ditentukan, yaitu sebesar 100 %.
• Persentase cakupan imunisasi TT Bumil tahun 2020 yaitu: TT1; Kab.
69.540 bumil dan TT2l;64.459 bumil (Seksi Survielen DinKes Kab Bekasi
Bekasi, 2020)
• Menurut Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021, cakupan Kemen
imunisasi TT1 sampai TT5 pada ibu hamil tahun 2021 masih sangat Kes RI
rendah yaitu kurang dari 20% (TT1=17,4%; TT2=16,5%; TT3=9,5%;
TT4=7,8%; TT5=12,5%).
Cakupan Imunisasi TT
Rendahnya cakupan imunisasi TT pada bumil
disebabkan oleh beberapa factor berikut:
1. Pengetahuan yang kurang
2. Pendidikan yang rendah
3. Media informasi yang kurang
4. Kurangnya dukungan suami
5. Kurangnya ketersediaan obat imunisasi TT
6. Akses ke Fasyankes
7. Kurangnya peran Nakes
Sumber; Ranti dkk, 2022
Rendahnya cakupan imunisasi TT2+ pada bumil di Puskesmas Bahagia
Kabupaten Bekasi selain disebabkan oleh faktor tersebut di atas juga
disebabkan oleh 2 factor berikut:

1. Belum maksimalnya kerjasama dengan jejaring praktik bidan


swasta dimana laporan pemberian imunisasi TT2+ ke
Puskesmas Bahagia masih sedikit

2. Ibu hamil yang kontrolnya di rumah sakit umumnya tidak


diimunisasi TT2+, salah satu sebabnya adalah persepsi dari
sebagian nakes bahwa jika melahirkan di rumah sakit tidak
perlu di imunisasi TT2+ karena peralatan rumah sakit sudah
steril
Penelitian Lain Tentang Cakupan Imunisasi TT2+
PENGARUH INTERVENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK
MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID IBU HAMIL DI
KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2021

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu :


a. Ada pengaruh pemberian edukasi dengan komunikasi Interpernosal dan buku
saku imunisasi TT ibu hamil terhadap Pengetahuan ibu hamil antara kelompok
intervensi dan kelompok control.
b. Ada pengaruh pemberian edukasi dengan komunikasi Interpernosal dan buku
saku imunisasi TT ibu hamil terhadap Sikap ibu hamil antara kelompok intervensi
dan kelompok control.
c. Ada pengaruh pemberian edukasi dengan komunikasi Interpernosal dan buku
saku imunisasi TT ibu hamil terhadap kepatuhan imunisasi TT ibu hamil antara
kelompok intervensi dan kelompok control.
Inovasi Koper Imut (Kelompok Peduli Imunisasi
Terpadu) dan Kamu (Kantung Imunisasi)
• Koper Imut dan Kamu, adalah dua inovasi berbeda yang digagas Dinas
Kesehatan Kabupaten Lampung Barat untuk meningkatkan cakupan
dan mutu imunisasi

• Koper Imut beranggotakan kader Posyandu, LSM, dan masyarakat


yang peduli terhadap kesehatan anak. Setiap desa terdapat satu
kelompok Koper Imut yang terdiri dari 10 orang. Mereka bertugas
melakukan pendataan, kunjungan ke rumah bayi dan Balita, sosialisasi
kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi, dan melaporkan
hasil kegiatan ke pengelola imunisasi di Puskesmas.
 Sementara Kantung Imunisasi (Kamu) merupakan alat untuk
memantau imunisasi anak di desa. Kantung imunisasi terdiri dari 12
kantung untuk 12 bulan. Data anak yang akan mendapatkan imunisasi
dalam 1 tahun dimasukkan ke dalam Kantung Imunisasi itu. Kemudian
anak yang tidak datang sesuai jadwal akan dicatat dalam buku kendali.
Bidan desa atau kader akan mencari informasi ke rumah anak apabila
anak tersebut tidak datang saat jadwal imunisasi.

• Hasil dari 2 inovasi itu terjadi perubahan pada cakupan imunisasi


menjadi meningkat, masyarakat menjadi lebih akrab dengan kader dan
tenaga kesehatan karena merasa diperhatikan, masyarakat juga mulai
berani menceritakan masalah kesehatannya selain imunisasi
Rumusan Masalah
Apakah dan Bagaimanakah
inovasi Koper Imut
(Kelompok Peduli Imunisasi
Terpadu) dan Kamu
(Kantung Imunisasi) efektif
untuk meningkatkan
cakupan pelayanan
imunisasi dasar ibu hamil
TT2+ di Puskesmas Bahagia
Kabupaten Bekasi
Tujuan Penelitian
TUJUAN UMUM

Tujuan dari penelitian ini adalah menilai efektifitas “Koper


Imut dan Kamu” serta Stake Holder yang berperan untuk
meningkatkan cakupan pelayanan imunisasi dasar ibu hamil
TT2+ di Puskesmas Bahagia Kabupaten Bekasi dan
mengembangkan strategi lainnya untuk meningkatkan
cakupan tersebut
Tujuan Penelitian
TUJUAN KHUSUS

1. Melakukan penilaian efektifitas inovasi “Koper Imut dan Kamu”


untuk meningkatkan cakupan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ di
Puskesmas Bahagia Kabupaten Bekasi
2. Menentukan stake holder yang dapat berperan sebagai pengelola
program “Koper Imut dan Kamu” untuk meningkatkan cakupan
Imunisasi Ibu Hamil TT2+ di Puskesmas Bahagia Kabupaten Bekasi
3. Mengembangkan strategi lain atau alternatif solusi untuk
meningkatkan cakupan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ Puskesmas
Bahagia Kabupaten Bekasi
Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Meningkatkan kemampuan melakukan penelitian operasional dari
perencanaan sampai dengan pelaporan untuk memberikan solusi
pemecahan permasalahan kesehatan khususnya cakupan imunisasi ibu
hamil TT2+

2. Bagi Institusi ( Puskesmas Bahagia Kabupaten Bekasi )


Penelitian ini diharapkan memberikan solusi terhadap permasalahan
rendahnya cakupan imunisasi ibu hamil TT2+ sebagai bentuk intervensi
dan evaluasi program
Stakeholder yang dilibatkan dalam Inovasi “Koper
Imut dan Kamu”
1. Bupati Kabupaten Bekasi
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
3. RSUD Kabupaten Bekasi
4. Camat Babelan dan Lurah Kelurahan Bahagia
5. Kepala KUA dan Penghulu Kecamatan Babelan
6. Kepala Puskesmas Kecamatan Babelan dan Kelurahan Bahagia
7. Praktek Bidan Swasta se-Kelurahan Bahagia
8. PKK Kelurahan Bahagia, RW dan RT
9. Penanggung Jawab Program Imunisasi dan Petugas KIA di Puskesmas Bahagia
10. Kader Posyandu se Kelurahan Bahagia
11. Tokoh Masyarakat
12. Tokoh Agama ( KH. Husnul Amad Mas’ud,Lc. D.E.S.A ) selaku Pimpinan
Pesantren At-Taqwa
13. Remaja Masjid dan Karang Taruna se Kelurahan Bahagia
14. Pasangan yang akan menikah di Kelurahan Bahagia
HIPOTESIS / ASUMSI
1. Inovasi “Koper Imut dan Kamu” yang dipakai dilampung efektif untuk
meningkatkan cakupan pelayanan imunisasi dasar ibu hamil TT2+ di
puskesmas bahagia kabupaten bekasi jawa barat

2. Komunitas peduli imunisasi dapat mengelola dan mengimplementasikan


inovasi koper imut dan kamu untuk meningkatkan cakupan imunisasi
dasar ibu hamil TT2+ di puskesmas bahagia kabupaten bekasi jawa barat

3. Program pemberian sertifikat imunisasi lengkap dan kado bagi ibu hamil
dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar ibu hamil TT2+ di
puskesmas bahagia kabupaten bekasi jawa barat
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
Faktor Perilaku :
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Ibu Hamil terhadap Perubahan
imunisasi TT2+ Pengetahuan, Peningkatan
Sikap dan cakupan
Faktor Ekonomi : Tindakan Ibu imunisasi ibu
Pekerjaan ibu hamil Hamil terhadap hamil TT2+
imunisasiTT2+
Faktor Akses Pelayanan
Kesehatan

Faktor Dukungan Suami 1. INTERVENSI CAKUPAN IMUNISASI TT2+


DENGAN INOVASI KOPER IMUT DAN KAMU

2. CONFOUNDING:
1. Program Imunisasi
2. Target program
3. Regulasi
Metode
Penelitian
Operasional
2. Disain Penelitian : Eksperimen semu pra dan pasca intervensi

3. Populasi dan sampel :


Populasi ibu hamil di wilayah Puskesmas Bahagia tahun 2023
sebesar 2366
Jumlah sample berdasarkan rumus slovin

didapatkan n = 2366 / (1 + (2366 x 0,0025))


n = 323 sample
4. Intervensi
 Intervensi yang dilakukan yaitu Koper Imut beranggotakan kader
Posyandu, PKK, Karang Taruna, Remaja Masjid dan masyarakat yang
peduli terhadap kesehatan ibu dan anak. Setiap RW terdapat satu
kelompok Koper Imut yang terdiri dari 10 orang. Mereka bertugas
melakukan pendataan, kunjungan ke rumah ibu hamil, sosialisasi
kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi, dan melaporkan
hasil kegiatan ke pengelola imunisasi di Puskesmas.

• Sementara Kantung Imunisasi (Kamu) merupakan alat untuk memantau


imunisasi ibu hamil di desa. Data ibu hamil yang akan mendapatkan
imunisasi dimasukkan ke dalam Kantung Imunisasi itu. Kemudian ibu
hamil yang tidak datang sesuai jadwal akan dicatat dalam buku kendali.
Bidan desa atau kader akan mencari informasi ke rumah ibu hamil
apabila tidak datang saat jadwal imunisasi
5. Waktu pelaksanaan intervensi
Intervensi “koper imut dan kamu” akan dilakukan pada bulan Juli-September
2023

6. Pengukuran dan Pengumpulan Data


a. Data kuantitatif sebelum intervensi diambil dari pelaporan data PKP
Puskesmas Bahagia tahun 2022, sedangkan data setelah intervensi
dikumpulkan dari capaian imunisasi TT2+ pada bulan Oktober-
Desember 2023
b. Data kuantitatif tentang pengetahuan, sikap, pekerjaan, jarak fasyankes
dan dukungan suami dikumpulkan dengan kuesioner
c. Data kualitatif akan dilakukan FGD dengan stake holder terkait
implementasi koper imut dan kamu serta pengembangan strategi lain untuk
meningkatkan cakupan imunisasi TT2+
Data Informasi yang dikumpulkan dari Stake Holder/Informan
No Stake Holder Informasi yang dikumpulkan

1 Kepala Dinas Kesehatan 1. Target dan capaian imunisasi TT2+


2. Faktor penyebab rendahnya cakupan
2 Kepala RSUD imunisasi TT2+
3. Strategi yang sudah dilakukan untuk
3 Kepala Puskesmas Kecamatan meningkatkan capaian imunisasi TT2+
4. Usulan tentang strategi untuk meningkatkan
4 Kepala Puskesmas Kelurahan cakupan imunisasi TT2+
5 PJ Imunisasi KIA Puskesmas

6 Ketua Posyandu

7 Bidan Swasta

8 Kepala KUA

9 Tokoh Masyarakat

10 Tokoh Agama
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala
Pengukuran
Variabel
Independen

1 Pengetahuan Tingkat pengetahuan ibu Kurang apabila Kuesioner Nominal


hamil tentang imunisasi TT skor jawaban
mengenai pengertian, responden
jadwal, dosis, dampak, dan <50%
bahaya tidak melakukan Baik apabila
imunisasi TT ibu hamil skor jawaban
responden
≥50%
2 Sikap Suatu respon atau Kriteria objektif Kuesioner Nominal
tanggapan ibu hamil Negatif jika
terhadap Imunisasi TT nilai < mean
meliputi manfaat, dan Negatif
Penyebab, Cara jika nilai ≥
pencegahan, dan jadwal mean
pemberian Imunisasi TT
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala
Pengukuran
3 Tindakan Tindakan melakukan Tidak patuh Kuesioner Nominal
Imunisasi TT oleh ibu hamil Apabila
pada masa kehamilannya mendapat
imunisasi
tetanus
toksoid
<2 kali selama
masa
kehamilannya
Patuh Apabila
mendapat
imunisasi
tetanus
toksoid 2 kali
selama masa
kehamilannya
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala
Pengukuran
4 Pekerjaan Aktifitas yang dilakukan di 1. Bekerja Kuesioner Nominal
ibu hamil dalam ataupun diluar 2. Tidak
rumah yang menghasilkan bekerja
uang
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala
Pengukuran
5 Akses Jarak antara rumah tangga 1 = Jauh • > 5 Kuesioner Ordinal
pelayanan dengan sarana kesehatan kilo meter
kesehatan (Puskesmas) tanpa melihat 0 = dekat • ≤ 5
apakah sarana tersebut kilo meter
dimanfaatkan oleh rumah
tangga tersebut atau tidak

6 Dukungan Suatu bentuk hubungan 1. Tidak Kuesioner Ordinal


suami interpersonal yang meliputi Mendukung
sikap, tindakan dan 2. Mendukung
penerimaan terhadap
anggota keluarga, sehingga
anggota keluarga merasa
ada yang memperhatikan.
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala
Pengukuran
Variabel
Dependen

Pemberian Ibu hamil yang 1 : Lengkap Kartu Ordinal


Imunisasi TT mendapatkan imunisasi TT 0 : Tidak imunisasi
Pada Ibu minimal dua kali selama lengkap
Hamil kehamilan
Teknik Analisis Data
a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah segala yang diselidiki memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan teknik statistik Kolmogorov-Smirnov (Uji
K-S). Interpretasi hasil uji normalitas dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2tailed).

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi
memiliki varian yang sama atau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama
lain. Untuk mengkaji homogenitas varians perlu dilakukan uji statistik (test of variance)
pada distribusi skor kelompok-kelompok yang bersangkutan
Teknik Analisis Data
c. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian eksperimen ini adalah analisis data
uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui uji-t terwujud dalam bentuk angka. Teknik
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktualisasi nilai karakter antara kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.

Dalam taraf signifikasi 5% hasil perhitungan dengan rumus uji-t tersebut


dikonsultasikan dengan harga ttabel. Apabila thitung lebih besar daripada ttabel maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diterima.
TO BE
CONTINUE

Anda mungkin juga menyukai