Anda di halaman 1dari 21

PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAHIRAN DATA PEMILIH DAN

PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF DAN


PILPRES TAHUN 2024

Oleh :
HAMZA RAHAKBAU,S.Sos
DASAR HUKUM
• UU NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILU;
• PKPU NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL
PENYELENGARAAN PEMILU TAHUN 2017;
• PERBAWASLU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TENTANG TENTANG PENGAWASAN
PEMUTAKHIRAN DATA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA;
• PERBAWASLU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG TENTANG PENGAWASAN DANA
KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL
BUPATI, SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA;
• PERBAWASLU NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA
• PERBAWASLU TERKAIT PENGAWASAN PEMILU DAN PILPRES TAHUN 2024
• PKPU TERKAIT PEMILU DAN PILPRES
• PERATURAN TERKAIT;
• SURAT EDARAN/ JUKNIS/ INSTRUKSI/ ALAT KERJA PENGAWASAN ;
UU NOMOR 7 TAHUN 2017

PANWASLU KELURAHAN DESA BERTUGAS:


a) mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kelurahan/desa,
yang terdiri atas:
1. pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara, daftar
pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;
2. pelaksanaan kampanye;
3. pendistribusian logistik Pemilu;
4. pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS;
5. pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS;
6. pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di sekretariat PPS;
7. pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil
penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK;
8. pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS dan PPK; dan
9. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu
susulan;
b) mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kelurahan/desa;
c) mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini di wilayah kelurahan/desa;
d) mengelola, memelihara, dan merawat arsip berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kelurahan/desa;
dan
f) melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PANWASLU KELURAHAN DESA BERWENANG:
a. menerima dan menyampaikan laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan peraturan perundangun dangan yang mengatur mengenai Pemilu
kepada Panwaslu Kecamatan;
b. membantu meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait
dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu; dan
c. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PANWASLU KELURAHAN DESA BERKEWAJIBAN :
a. menjalankan tugas dan wewenangnya dengan adil;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
pengawas TPS;
c. menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Panwaslu Kecamatan
sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodic dan/atau berdasarkan
kebutuhan;
d. menyampaikan temuan dan laporan kepada Panwaslu Kecamatan
mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPS dan KPPS yang
mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilu di
wilayah kelurahan/desa; dan
e. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
TAHAPAN PEMILU TERDIRI ATAS:

a. sosialisasi;
b. perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu;
c. pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;
d. pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu;
e. penetapan Peserta Pemilu;
f. penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;
g. pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;
h. masa kampanye Pemilu;
i. masa tenang;
j. pemungutan dan penghitungan suara;
k. penetapan hasil Pemilu; dan pengucapan sumpah/janji Presiden dan
Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota
DALAM HAL PEMILU UNTUK MEMILIH PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN DILAKUKAN PUTARAN KEDUA, TAHAPAN
PEMILU MENCAKUP:
 
a. sosialisasi;
b. pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar
Pemilih;
c. kampanye;
d. masa tenang;
e. pemungutan dan penghitungan suara;
f. penetapan hasil Pemilu; dan
g. pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden.
TAHAPAN PEMUTAHIRAN DATA PEMILIH
DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH
PENGAWASAN PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR
PEMILIH DALAM PEMILIHAN DILAKSANAKAN OLEH
PENGAWAS PEMILIHAN MELIPUTI:

a. Bawaslu;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Panwas Kabupaten/Kota;
d. Panwas Kecamatan; dan
e. PPL.
NO PROGRAM/KEGIATAN JADWAL
AWAL AKHIR
PEMUTAHIRAN DATA PEMILIH DAN PENYESUNAN 14 OKTOBER 25 APRIL 2024
DAFTAR PEMILIH 2022
TUGAS DAN WEWENANG DALAM PENGAWASAN TAHAPAN
PEMUTAHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH

Panwas Kabupaten/Kota melakukan :


a. Pengawasan terhadap proses:
1. penyusunan daftar Pemilih hasil pemutakhiran;
2. pembentukan PPDP;
3. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat kecamatan dan
penyampaiannya kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota;
4. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat kabupaten/kota
untuk ditetapkan sebagai DPS;
5. penyampaian DPS kepada PPS;
6. rekapitulasi DPS hasil perbaikan tingkat kecamatan dan
penyampaiannya kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota;
7. penyampaian rekapitulasi DPS hasil perbaikan tingkat desa/kelurahan
dan DPS hasil perbaikan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota;
8. penetapan DPT; dan
9. pencatatan DPPh dan DPTb.
b. Pembinaan Terhadap Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan
oleh panwas kecamatan, dan PPL terhadap proses:

1. pencocokan dan penelitian data Pemilih;


2. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat desa/kelurahan
dan penyampaiannya beserta daftar Pemilih hasil pemutakhiran ke
PPK;
3. pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS;
4. perbaikan DPS;
5. rekapitulasi DPS hasil perbaikan tingkat desa/kelurahan dan
penyampaiannya beserta DPS hasil perbaikan kepada PPK;
6. penetapan DPT; dan
7. pencatatan DPPh dan DPTb.
MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP PEMUTAHIRAN DATA
DAN DAFTAR PEMILIH :

1. Pengawasan Penyediaan Data Pemilih

2. Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih


a. Pengawasan Pembentukan PPDP
b. Pengawasan DPS
c. Pengawasan DPT

3. Pengawasan DPPh dan DPTb


a. Pengawasan DPPh
b. Pengawasan DPTb
PERSOALAN DAFTAR PEMILIH

Bahwa tidak tersedianya daftar pemilih yang akurat


yang disebabkan oleh rendahnya akurasi basis input
data pemilih (DP4 dan DPT Pemilu terakhi) dan tidak
didukung oleh mekanisme penyatuan penyatuan yang
jelas (proses sinkronisasi)

Pelaksanaan pendaftaran pemilih yang tidak berjalan


secara maksimal yang disebabkan oleh mekanisme
pendaftaran yang bertumpu pada PPS sebagai bagian
integral penyelenggara pemilu

Pelaksanaan pendaftaran pemilih tidak didukung oleh


partisipasi para pihak dalam proses pendaftaran
pemilih
TARGET PENGAWASAN

Berdasarkan persoalan tersebut, maka target


pengawasan pemilu adalah :
• Tersedianya daftar pemilih yang akurat
sebagai data pemilih yang akan dimuatkhirkan
oleh PPS
• Berlangsungnya proses pemutakhiran daftar
pemilih sesuai ketentuan
• Adanya keterlibatan masyarakat dalam proses
pendaftaran pemilih
STRATEGI PENGAWASAN

• Melakukan Advokasi terhadap DP4


• Menyusun Proyeksi Pemilih
• Mempengaruhi proses sinkronisasi
• Melakukan pemeriksaan dan Penilaian atas
kinerja PPS dalam memutakhirkan daftar pemilih
jumlah PPL Vs Jumlah TPS
• Mendorong partisipasi pihak-pihak untuk terlibat
secara aktif dalam proses pendaftaran pemilih
• Meneruskan temuan/laporan secara reguler
• Melakukan penindakan terhadap dugaan
kesengajaan PPS/PPK/KPU Kab/Kota/KPU
Provinsi tidak melakukan perbaikan DPS/DPT
N PERATUARAN PERUNDANG PASAL KETERANGAN
O UNDANGAN
  UU NO 7 TAHUN 2017 PASAL 198, 199 HAK MEMILIH
TENTANG PEMILU dan 200
    PASAL 201 PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH,
Bagian Kesatu Data Kependudukan
    PASAL 202 dan 203 Bagian Kedua Daftar Pemilih
    PASAL 204 dan 205 Bagian Ketiga Pemutahiran Data
Pemilih
    PASAL 206 dan 207 Bagian Keempat Penyusunan Daftar
Pemilih Sementara
    PASAL 208, 209 Bagian Kelima Penyusunan Daftar
dan 210 Pemilih Tetap
    PASAL 217 dan 2018 Bagian Ketujuh Rekapitulasi Daftar
Pemilih Tetap
    PASAL 219 dan 220 Bagian Kedelapan Pengawasan Dan
Penyelesaian Perselisan Pemutahiran
Data Dan Penetapan Daftar Pemilih
Tetap
Pengawasan dan Penyelesaian Perselisihan dalam
Pemutakhiran Data dan Penetapan Daftar Pemilih

(PASAL 219 AYAT 1 UU NO 7/2017)

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,


Panwaslu Kecamatan, dan Panwaslu Kelurahan/Desa
melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemutakhiran data
pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih
sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih
sementara hasil perbaikan, penetapan dan pengumuman daftar
pemilih tetap, daftar pemilih tambahan, dan rekapitulasi daftar
pemilih tetap yang dilaksanakan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
KabupatenfKota, PPK, dan PPS.
(PASAL 220 AYAT 1 DAN 2 UU NO 7/2017)

1. Dalam hal pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 219


ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU
Provinsi, KPU kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN yang merugikan
Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih, Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/ Kota serta Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan Pengawas TPS
menyampaikan temuan tersebut kepada KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN.
2. Temuan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,
Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan
Pengawas TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
ditindaklanjuti oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, dan PPLN.
NO PERATUARAN BAB/PASAL KETERANGAN
PERUNDANG
UNDANGAN
  UU NO 7 TAHUN 2017 BAB II KETENTUAN PIDANA PEMILU
TENTANG PEMILU
    PASAL 488 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan
keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau
diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk
pengisian dafar Pemilih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 203, dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.
2.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
    PASAL 489 Setiap anggota PPS atau PPLN yang dengan sengaja
tidak mengumumkan dan/atau memperbaiki daftar
pemilih sementara setelah mendapat masukan dari
masyarakat dan/atau Peserta Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 206, Pasal 207, dan Pasal 213,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
bulan dan denda paling banyak Rp6.000.000 (enam juta
rupiah).
BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU,
BERSAMA BAWASLU TEGAKAN KEADILAN PEMILU

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai