Menurunkan durasi
rawat intensif dan
~25% pasien yang dirawat di RS mencakup lebih
dapat menjadi pasien kritis banyak penderita
IDENTIFIKASI DINI
• Monitor tanda-tanda:
• Takipnea, frekuensi napas > 30 x/min,
• Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry 93% (di jari),
• Pa02/Fi02 < 300 mmHg,
• Peningkatan sebanyak >50% di keterlibatan area paru
paru pada pencitraan thoraks dalam 24-48 jam,
• Limfopenia progresif,
• Peningkatan CRP progresif,
• Asidosis laktat progresif
Non Farmakologis
Risiko tinggi:
Usia tua (>65 tahun)
Limfopenia atau trend penurunan Pengawasan
Pasien yang memerlukan terapi oksigen berkelanjutan
Pasien dengan infiltrat paru yang luas
memerlukan pengawasan berkelanjutan
Perburukan
HFNC
JM John. Management of
COVID-19 Respiratory
Distress. JAMA Insight. 2020
Global data on COVID-19 patients shows that anywhere
from 2.3-89.9% of patients admitted to the ICU have been
ventilated
Vitamin C 200 - 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam I jam secara drips IV
Klorokuin fosfat, 500 mg/12 jam/oral (hari ke 1-3) dilanjutkan 250 mg/12 jam/oral (hari
ke 4-10) ATAU Hidroksiklorokuin 400 mg 124 jam/oral (untuk 5 hari), kontrol EKG/3 hari
Azitromisin 500 mg/24 jam/IV atau oral (untuk 5-7 hari) ATAU Levofloksasin jika curiga
ada infeksi bakteri: 750 mg/24 jam/IV atau oral (untuk 5-7 hari)
Antivirus
Pengobatan
Obat suportif Syok
komorbid dan
lainnya sesuai tatalaksana
komplikasi yang
indikasi sesuai pedoman
ada
Antikoagulan pada pasien kritis
Algoritma
tatalaksana
koagulasi pada
COVID-19
TERIMA
KASIH