Trikotilomania
Pemilihan Antibiotik untuk Pasien Pneumonia Rawat
Inap
Disusun oleh:
dr. Andika Hilman Pramudita
Dokter pembimbing :
dr. M. Reza Mahdi, Sp.PD
Dokter pendamping internship :
dr. Widiyana, MM
INTRODUCTION
Definisi CAP
PNEUMONIA adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Secara kinis
pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.
‘CAP (Community Associated Pneumonia)’ atau ‘Pneumonia Komuniti’ adalah pneumonia yang didapat di masyarakat.
Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis
etiologi.
Gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering
memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia, sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukkan
konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus
b.Pemeriksaan Labolatorium
- Peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang kadang mencapai 30.000/ul
- Hitung jenis (differential blood count) leukosit terdapat pergeseran ke kiri
- Peningkatan LED
Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur darah dapat positif
pada 20-25% penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut
dapat terjadi asidosis respiratorik.
Mendiagnosa CAP
DIAGNOSA PASTI CAP:
Menurut PDPI (2003), diagnosis pasti CAP ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif
ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :
- Batuk bertambah
- Perubahan karakteristik dahak / purulent
- Suhu tubuh > 38◦C (aksila) / riwayat demam
- Pemeriksaan fisik : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
- Leukosit > 10.000 atau < 4500
Kriteria Indikasi Rawat Inap
CAP
1. Skor PORT lebih dari 70
PO2 = 38
FiO2 = 21% + (4 x 3)
FiO2 = 33%
PO2 = 100
Keterangan:
Pilihan obat:
Beta Lactam
- Ampicillin + Sulbactam 1.5–3 g setiap 6 jam; OR
- Cefotaxime 1–2 g setiap 8 jam; OR
- Ceftriaxone 1–2 g sekali sehari; OR
- Ceftaroline 600 mg setiap 12 jam
Macrolide
- Azithromycin 500 mg sekali sehari; OR
- Clarithromycin 500 mg dua kali sehari
Fluroquionolone
- Levofloxacin 750 mg sekali sehari; OR
- Moxifloxacin 400 mg sekali sehari
Langkah-Langkah Pemberian Terapi Pneumonia
1.Menentukan derajat keparahan
2.Tentukan resiko infeksi MRSA/P.aeruginosa
3.Lihat hasil kultur dalam 3 bulan terakhir (bila ada)
4.Pengambilan kultur sputum dengan resistensi untuk
saat ini
5.Pemberian antibiotik empirik
Menentukan
Adanya Infeksi
Pseudomonas
dan MRSA
*MRSA Coverage:
Per the 2016 ATS/IDSA HAP/VAP guidelines:
- Vancomycin (15 mg/kg every 12 h, adjust based on levels) OR
- Linezolid (600 mg every 12 h)
Prior Respiratory Isolation of Pseudomonas aeruginosa
SEVERE
Add MRSA coverage* and obtain nasal PCR and cultures to allow de-escalation or
confirmation of need for continued therapy.
*MRSA Coverage:
Per the 2016 ATS/IDSA HAP/VAP guidelines:
- Vancomycin (15 mg/kg every 12 h, adjust based on levels) OR
- Linezolid (600 mg every 12 h)
Recent Hospitalization and Parenteral Antibiotics and Locally
Validated Risk Factors for P. aeruginosa
NON SEVERE
Obtain cultures but initiate coverage for P. aeruginosa* only if culture results are positive
SEVERE
Add coverage for P. aeruginosa* and obtain cultures to allow deescalation or confirmation of need
for continued therapy