Definisi :
CAP adalah infeksi akut dari parenkim paru dengan gejala-gejala infeksi akut,
ditambah dengan adanya infiltrat pada pemeriksaan radiografi atau suara paru
abnormal pada pemeriksaan auskultasi pada pasien yang tidak sedang dalam
perawatan rumah sakit ataupun panti perawatan dalam kurun waktu 14 hari
sebelum timbulnya gejala (IDSA)
Secara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.
Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan
kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut
pneumonitis.
PNEUMONIA KOMUNITI
Etiologi :
VIRUS BAKTERI FUNGI
Patogenesis :
Kebanyakan bakteri melalui udara dapat mencapai bronkus terminal atau alveol
dan selanjutnya terjadi proses infeksi.
Bila terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung, orofaring) kemudian terjadi
aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini
merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru.
PNEUMONIA KOMUNITI
PATOLOGI
Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveoli menyebabkan reaksi radang
berupa edema seluruh alveoli disusul dengan infiltrasi sel-sel PMN dan diapedesis eritrosit
sehingga terjadi permulaan fagositosis sebelum terbentuknya antibodi.
Sel-sel PMN mendesak bakteri ke permukaan alveoli dan dengan bantuan leukosit yang lain
melalui psedopodosis sitoplasmik mengelilingi bakteri tersebut kemudian dimakan.
Pada waktu terjadi peperangan antara host dan bakteri maka akan tampak 4 zona pada
daerah parasitik tersebut yaitu :
1. Zona luar : alveoli yang terisi dengan bakteri dan cairan edema.
2. Zona permulaan konsolidasi : terdiri dari PMN dan beberapa eksudasi sel darah merah.
3. Zona konsolidasi yang luas : daerah tempat terjadi fagositosis yang aktif dengan jumlah PMN
yang banyak.
4. Zona resolusi : daerah tempat terjadi resolusi dengan banyak bakteri yang mati, leukosit dan
alveolar makrofag.
Red hepatization ialah daerah perifer yang terdapat edema dan perdarahan
'Gray hepatization' ialah konsolodasi yang luas.
PNEUMONIA KOMUNITI
Faktor resiko :
1. Usia > 65 tahun
2. Perokok
3. Malnutrisi
4. diabetes melitus,
5. insufisiensi renal,
6. penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),
7. penyakit arteri koroner,
PNEUMONIA KOMUNITI
Simptom : batuk berdahak, demam, nyeri dada, dyspnea, fatique
Pemeriksaan penunjang
a. Gambaran radiologis
Foto toraks (PA/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan
diagnosis.
b. Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan labolatorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih
dari 10.000/µl kadang-kadang mencapai 30.000/µl, dan pada hitungan jenis leukosit
terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED.
Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan
serologi.
Kultur darah dapat positif pada 20- 25% penderita yang tidak diobati.
Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat
terjadi asidosis respiratorik.
PNEUMONIA KOMUNITI
PENATALAKSANAAN
LAB: Kalium
BUN
3,8 mEq/L (N)
23 mg/dL ↑
kreatinin 0,8 mg/dL (N)
Leukosit 15,5 103/µL ↑
Hematokrit 29,3 % ↓
GDS 148 mg/dL (N)
DOKTER MERESEPKAN:
GENTAMISIN 5 MG/KGBB I.V UNTUK 8 HARI
SALBUTAMOL NEB 5 MG SETIAP 20 MENIT
PARASETAMOL JIKA PERLU
Apakah pasien kategori rawat inap/ rawat jalan???
CURB-65 SCORE
23
32
120/84
70
CURB-65 Score:IV
Pasien Rawat
CAP Inap ICU
120
Berdasarkan Nilai PSI
39
85
7,42
23
133
32
148
http://www.mdcalc.com/psi-port-score-
pneumonia-severity-index-adult-cap/
29,3
61
Score: 110 points
Class risk IV
Direkomendasikan untuk dirawat
di rumah sakit ICU
ALGORITME
PNEUMONIA
Ny. RD menderita CAP dengan CURB score 4 point dan nilai PSI
110 (risk level IV)harus dirawat di ICU.
Antibiotik gentamisin u/ pneumonia pasien dihentikan, diganti
dengan ceftriaxone injeksi 1 g/hari + azithromycin injeksi 500
mg/hari kemudian diturunkan menjadi 250 mg/hari selama 4 hari
kedepan.
Oksigenasi dan Infus NS sebagai pengganti nutrisi selama di RS.
Terapi COPD adalah salbutamol neb 5 mg/20 menit
Untuk mengontrol demam pasien paracetamol 500 mg 3 x sehari
dilanjutkan dan digunakan jika perlu.
Mukolitik ekspektoran jika diperlukan (n-asetil sistein atau
ambroxol) mengobati batuk pada pasien
DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J. A., Lacy, Amstrong and Lannie, 2009. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexi Comp For The
American Pharmacist Association.
Alldredge, Brian K, et al. 2013. Koda-kimble & Young's Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs 10th
edition. Phiadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Dipiro, Joseph T., et al. 2008. Pharmacotheraphy Handbook Seventh edition . New York : McGraw Hill
Garratello, Simone., 2015, What Is New in Antibiotic Therapy in Community-Acquired Pneumonia? An
Evidence-Based Approach Focusing on Combined Therapy, Curr Infect Dis Rep 17:45
Lutfiyya et al, 2006, Diagnosis and Treatment of Community-Acquired Pneumonia, American Academy of
Family Physicians, 73:3.
Medscape.com
PDPI, 2003, Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosa dan Penatalaksanan di Indonesia
Tamm et al, 2006, Clinical and bacteriological outcomes in hospitalised patients with
community-acquired pneumonia treated with azithromycin plus ceftriaxone, or ceftriaxone plus
clarithromycin or erythromycin: a prospective, randomised, multicentre study, European Society of
Clinical Microbiology and Infectious Diseases, 13: 162-171.
Wessels et al, 1998, Cost-effectiveness of ceftriaxone in the treatment of communityacquired pneumonia
in adult hospital patients, SAMJ Articles, 88:3
CAP DISEBABKAN JAMUR
simptom
If you have fungal pneumonia you can experience a dry cough or coughing up blood,
low-grade fever, night sweets, headache, chest pain during deep breathing and weight
loss
Risk Factors and Causes
Fungal pneumonia often occurs in individuals with impaired immunity due to
HIV/AIDS, long-term steroid therapy for sarcoidosis or chronic bronchitis,
chemotherapy for leukemia or lymphoma, immunosuppressant therapy associated
with organ transplantation or low white blood cell count (leukopenia, neutropenia)
TREATMENT
Fungal pneumonia can be treated with antifungal drugs, depending on the cause:
Aspergillosis: voriconazole, itraconazole, amphotericin B
Histoplasmosis: itraconazole, amphotericin B, surgery
Cryptococcosis; amphotericin B, flucytosine, fluconazole
Pneumocystis jirovecii pneumonia: trimethoprim-sulfamethoxazole,
corticosteroids [8]
Coccidioidomycosis: itraconazole, and fluconazole
Mucormicosis: amphotericin B plus surgery
https://www.ehealthstar.com/conditions/pneumonia/fungal
IDSA ,2007. Infectious Diseases Society Of America/American Thoracic Society Consensus Guidelines On
The Management Of Community-acquired Pneumonia In Adults
REGIMENT HAP
JIKA PENGGUNAAN GENTAMISIN PADA PASIEN