Anda di halaman 1dari 15

KETAHANAN KELUARGA BERBASIS

KELOMPOK KEGIATAN (POKTAN) DI


KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
(KAMPUNG KB)

S A N T I, SKM, M.Kes
Apa itu kampung keluarga Berkualitas?

 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) adalah satuan wilayah


setingkat kelurahan dimana terdapat integrasi dan konvergensi
penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan
institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.
Apa manfaat Kampung KB?

 Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup


masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program
KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan
keluarga kecil berkualitas.
Kegiatan apa saja di kampung KB?

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan di Kampung KB meliputi:


 Kependudukan.
 KeluargaBerencana dan kesehatan Reproduksi.
 Ketahanan Keluargadan Pemberdayaan Keluarga.
 Kegiatan Lintas Sektor ( Bidagpemukiman, Sosial Ekonimi,
Kesehatan, Pendidikan, Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan
Anak, dsb)
Apa itu Poktan Kampung KB?

Pertemuan Kelompok Kegiatan (Poktan)


BKB merupakan salah satu bentuk upaya
untuk penggalangan dan pemantauan
berbagai kegiatan melalui sebuah pertemuan.
Apa saja Poktan Kampung KB?

Ada beberapa indicator keberhasilan di KAmpung


KB yaitu Kelompok Kegiatan (POKTAN) meliputi:
 BKB
 BKR,
 BKL,
 PIK R,
 UPPKS
Menciptakan ketahanan keluarga berbasis
poktan di kampong KB

Perlu adanya kegiatan langsung yang


Ketahanan keluarga adalah kemampuan bersentuhan erat kepada masyarakat yaitu
menghadapi dan mengelola masalah dalam program pembangunan keluarga untuk
situasi sulit agar fungsi keluarga tetap mengoptimalkan fungsi keluarga,
berjalan dengan harmonis, untuk mencapai meningkatkan kualitas anak dengan pemberian
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin akses informasi, pendidikan, dan penyuluhan
anggotanya. tentang perawatan, pengasuhan dan
Ketahanan keluarga diidentikan dengan perkembangan anak serta meningkatkan
ketahanan sosial karena keluarga merupakan kualitas remaja dan lansia
unit terkecil dalam sistem sosial
Program pembangunan dibagi dan disesuaikan dengan sasarannya yaitu :
1. Balita / Anak BKB , Orang Tua Hebat , 1000 HPK
2. Remaja Bina Keluarga Remaja dan Generasi Berencana
3. Lansia Rentan Bina Keluarga Lansia , Lansia Tangguh
4. PEK Program Ekonomi Kuat dan Tangguh

Selanjutnya kegiatan diatas disebut dan dijabarkan sebagai Tribina.


TRIBINA

Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk


oleh BKKBN dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada
masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga, yang mengedepankan
peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan di
dalam keluarga. Tri Bina dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah
BKB, BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia).
1. BKB (bina keluarga balita)
prinsip yang dapat diterapkan oleh orangtua:

a. kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi orangtua, yaitu:


1). Kebutuhan kesehatan dan gizi
2). Kebutuhan kasih sayang
3). Kebutuhan stimulasi

b. Prinsip Gizi Seimbang


1). Makan beraneka ragam makanan
2). Membiasakan anak untuk beraktivitas fisik di luar rumah
3). Memantau berat badan balita
2. BKR (bina keluarga remaja)

Remaja merupakan periode dimana seseorang telah mengalami kematangan fisik, mental, maupun
emosional. Kebanyakan yang sudah menginjak usia remaja memiliki pola pikir yang berubah- ubah. Hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang serta kualitas diri pada remaja.
ketrampilan orangtua maupun anggota keluarga lainnya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi kepada remaja sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan memiliki kualitas
yang baik. Dalam pembinaan remaja, membahas tentang tingkat kematangan usia perkawinan, sehingga
remaja memiliki pengetahuan, kesadaran, serta pertimbangan yang matang terkait dengan usia perkawinan
yang tepat, (usia wanita minimal mencapai 20 tahun dan usia laki- laki minimal mencapai 25 tahun). Selain
pada usia, remaja juga memiliki pengetahuan tentang aspek- aspek penting lainnya seperti, fisik, mental,
emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, serta hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan.
2. BKR (bina keluarga remaja)

3. BKL (bina keluarga lansia)

 Tujuan dari BKL adalah untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui


kepedulian dan peran anggota keluarga, sehingga terbentuk lansia yang
produktif, aktif, mandiri, sehat, dan bermanfaat bagi keluarga maupun
masyarakat. Dalam kegiatan BKL, terdapat pembinaan yang berkaitan dengan
pembinaan fisik bagi lansia. Pembinaan tersebut mempertimbangkan faktor
usia dan kondisi fisik yang berbeda- beda setiap orang. Pertimbangan tersebut
bertujuan untuk memberikan pembinaan atau penanganan kepada lansia
sesuai dengan kebutuhan secara maksimal.
Beberapa permasalahan pada lansia terkait dengan gizi seimbang
adalah sebagai berikut:

a. Gizi berlebih (overweight/obesitas), akibat kebiasaan makan tinggi kalori pada saat muda, serta
kurangnya asupan serat dan aktivitas fisik. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dsb.
b. Gizi kurang (kurus), jika asupan kalori terlalu rendah dari kecukupan gizi yang dianjurkan dapat
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apalagi jika disertai kekurangan protein menyebabkan
kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, antara lain kerontokan rambut, daya tahan tubuh menurun,
serta mudah terserang penyakit.
c. Kurang vitamin dan mineral, jika konsumsi buah dan sayuran kurang. Akibatnya antara lain,
penglihatan menurun, elastisitas kulit menurun, penampilan menjadi lesu, dan tidak bersemangat.
Hal positif yang didapatkan dari penerapan gizi seimbang adalah terwujudnya
lansia yang sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Beberapa prinsip
gizi seimbang diantaranya yaitu :

 Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.


 Konsumsi air mineral secara cukup (6-8 gelas sehari).
 Batasi makanan berlemak (gorengan, jeroan, gajih, dll); makanan manis (sirup, selai, kue, biskuit, dll); makanan
tepung- tepungan (roti, mie, kue, dll).
 Batasi makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat seperti, usus, paru, lidah, otak, seafood, kacang-
kacangan, bayam, kangkung, mlinjo, jamur, dsb.
 Batasi konsumsi natrium 1 sendok teh/hari (garam, kecap, mie instan, soda, snack).
 Pola hidup bersih.
 Aktivitas fisik.
 Pemantauan berat badan dilaukan dengan menimbang berat badan secara teratur
 Mewaspadai peningkatan atau penurunan berat badan > 0.5 kg/minggu dari berat badan normal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai