S A N T I, SKM, M.Kes
Apa itu kampung keluarga Berkualitas?
Remaja merupakan periode dimana seseorang telah mengalami kematangan fisik, mental, maupun
emosional. Kebanyakan yang sudah menginjak usia remaja memiliki pola pikir yang berubah- ubah. Hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang serta kualitas diri pada remaja.
ketrampilan orangtua maupun anggota keluarga lainnya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi kepada remaja sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan memiliki kualitas
yang baik. Dalam pembinaan remaja, membahas tentang tingkat kematangan usia perkawinan, sehingga
remaja memiliki pengetahuan, kesadaran, serta pertimbangan yang matang terkait dengan usia perkawinan
yang tepat, (usia wanita minimal mencapai 20 tahun dan usia laki- laki minimal mencapai 25 tahun). Selain
pada usia, remaja juga memiliki pengetahuan tentang aspek- aspek penting lainnya seperti, fisik, mental,
emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, serta hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan.
2. BKR (bina keluarga remaja)
a. Gizi berlebih (overweight/obesitas), akibat kebiasaan makan tinggi kalori pada saat muda, serta
kurangnya asupan serat dan aktivitas fisik. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dsb.
b. Gizi kurang (kurus), jika asupan kalori terlalu rendah dari kecukupan gizi yang dianjurkan dapat
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apalagi jika disertai kekurangan protein menyebabkan
kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, antara lain kerontokan rambut, daya tahan tubuh menurun,
serta mudah terserang penyakit.
c. Kurang vitamin dan mineral, jika konsumsi buah dan sayuran kurang. Akibatnya antara lain,
penglihatan menurun, elastisitas kulit menurun, penampilan menjadi lesu, dan tidak bersemangat.
Hal positif yang didapatkan dari penerapan gizi seimbang adalah terwujudnya
lansia yang sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Beberapa prinsip
gizi seimbang diantaranya yaitu :