Anda di halaman 1dari 53

MATERI KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN / 3 SKS


SEMESTER GANJIL TA. 2022/2023

DOSEN PENGASUH
DR. USAMMAH, M.HUM

PASCASARJANA
INSTITUT AAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
Lhokseumawe, Tahun 2023
ILMU PENGETAHUAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
ASPEK
ILMU
PENGETAHUAN

AKSIOLOGI EPISTIMOLOGI ONTOLOGIS

Aspek ilmu pengetahuan Aspek ilmu pengetahuan Aspek ilmu pengetahuan


tentang apa yang ingin tentang objek sesuatu yang bermanfaat secara positif
diketahui; seberapa jauh ingin diketahui dan normatif
kita ingin tahu;
pengkajian teori tentang
“ada”
Ilmu yang membahas
tentang hakekat yang
ada, berbentuk
jasmani/konrit maupun
rohani/abstrak
SECARA GARIS
BESAR ILMU
PENGETAHUAN
TERBENTUK
MELALUI;

MEMPELAJARI MEMBENTUK
FENOMENA TEORI

KONSEP DAN PENGUJIAN


VARIABEL EMPIRIK
MENJADI
FAKTA
HIPOTESIS
ASPEK ILMU
(ONTOLOGI; EPISTIMOLOGI; AKSIOLOGI)

RUMUSAN MASALAH

Logika dan
KERANGKA BERPIKIR
Matematika

Teori dan
empiris
HIPOTESIS
KHASANAH ILMU
PENGETAHUAN
Diuji dgn
data/analisis/
statistik
Ditolak

KESIMPULAN diterima
METODOLOGI PENELITIAN

Sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan


oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan
analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode

Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk


meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu
usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. 

Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari


berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian.
Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari
keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6


(enam) prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan
menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada
umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula
yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting
adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang
akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun
penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau
aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud
yaitu:
a. Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika
anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai
kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-
kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan
memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari
pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu
diragukan lagi,
b. Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin
bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah
penyelesaiannya secara lebih baik.
c. Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek
yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu
meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke
pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan
sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak
mempunyai ketertiban baru.
d. Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap
mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga
anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
e. Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu
sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi


landasan bagi penerapan metode sebagai berikut;
a. Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil
berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
b. Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling
meyakinkan maupun yang paling meragukan.
c. Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak
tatanan dunia
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali
terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan
diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat
membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena
terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat
lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala
sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri
yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang
terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa
bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).
TUJUAN PENELITIAN

Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian


merupakan data-data yang baru yang
belum pernah diketahui.

Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian


digunakan untuk membuktikan adanya
keraguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu.

Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian


digunakan untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah
ada.
KEGUNAAN PENELITIAN

Memahami masalah; Data yang diperoleh dari penelitian


digunakan untuk memperjelas suatu masalah
atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya diketahui..
Memecahkan masalah; Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk
meminimalkan atau menghilangkan
masalah

Mengantisipasi; Data yang diperoleh dari penelitian


digunakan untuk mengupayakan agar
masalah tersebut tidak terjadi.
LANGKAH-LANGKAH METODE PENELITIAN
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan
penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut
adalah :
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan
masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-
unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut
hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung
ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki
sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan
tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat
dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk
membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan
kaki).
15. Menulis laporan penelitian
JENIS-JENIS PENELITIAN

MENURUT SIFAT-SIFAT MASALAHNYA;


1) Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
2) Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
3) Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk
menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
4) Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk
mempelajari secara intensif latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek
5) Penelitian  Korelasional yang bertujuan untuk  mengkaji
tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi
faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
6) Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
dengan melakukan kontrol/kendali
7) Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk 
mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali,
tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi
dengan pengendalian.
8) Penelitian Komparatif yang bertujuan untuk  menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan
jalan eksperimen namun dilakukan dengan pengamatan
terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab,
sebagai pembanding.
9) Penelitian Evaluasi; merupakan bentuk penelitian yang
bertujuan untuk memriksa proses perjalanan suatu
program  sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat
kompleks dan terlibat di dalam program. Misalnya adalah
keefektifan, efisiensi  dan kemenarikan suatu program
10) Penelitian Simulasi; merupakan bentuk penelitian yang
bertujuan untuk mencari gambaran melalui sebuah sistem
berskala kecil atau sederhana (model) dimana di dalam
model tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol
untuk melihat pengaruhnya. Penelitian ini mirip dengan
penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di dalam
penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar
serupa dengan keadaan atau sistem yang asli.
11) Penelitian Survey digunakan untuk mengumpulkan data
atau informasi tentang populasi yang besar dengan
menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut
bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi
dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber
utamanya adalah orang.
12) Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari
sistem terikat (misalnya, kegiatan, acara, proses, atau
individu) berdasarkan pengumpulan data yang luas. Studi
kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan
sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau
terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau
batas-batas fisik. Penting untuk memahami bahwa kasus
dapat berupa individu, program, kegiatan, sekolah, ruang
kelas, atau kelompok.
MENURUT TUJUANNYA;
1) Penelitian Eksplorasi; adalah jenis penelitian yang
dilaksanakan untuk menemukan ilmu (pendidikan) dan
masalah yang baru dalam bidang pendidikan.
Misalnya, suatu penelitian telah menghasilkan profil atau
kriteria kepemimpinan efektif dalam manejemen berbasis
sekolah, atau penelitian tentang suatu metode atau
prosedur baru dalam pembelajaran bahasa yang
menyenangkan peserta didik.

2) Penelitian Pengembangan adalah jenis penelitian yang


dilaksanakan untuk mengembangkan ilmu (pendidikan)
yang telah ada.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan,
memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang
telah ada.
3) Penelitian Verifikatif; Penelitian ini adalah jenis
penelitian yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran
ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep,
prinsip, prosedur, dalil maupun praktek pendidikan itu
sendiri.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan
adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya
kepemimpinan, atau penelitian yang dilakukan untuk
menguji efektifitas model-model pembelajaran yang telah
ada dalam mata pelajaran tertentu.
MENURUT PENDEKATANNYA;
1) Penelitian Kuantitatif (quantitative research);
Penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab
permasalahan melalui teknik pengukuraan yang cermat
terhadap varaiabel-variabel tertentu, sehingga mengasilkan
simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks
waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan
terutama data kuantitatif.
2) Penelitian Kuliatatif (Qualitative Research);
Penelitian kualitatif  ini untk menjawab permasalahan yang
memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakuukan secara
wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif dilapangan
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan
terutama data kualitatif.
Metode kualitatif  ini digunakan ;
• Bila masalah penelitian belum jelas,
• Ingin memahami makna di balik data yang tampak
• Memahami interaksi sosial yang kompleks
• Memahami perasaan orang
• Mengembangkan teori
• Mengkonstruksi fenomena
• Memastikan kebenaran data
• Meneliti sejarah perkembangan
Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan
Kualitatif ;
PRADIGMA KUANTITATIF PARADIGMA KUALITATIF
Realitas bersifat objektif dan Realitas bersifat subjektif dan
berdimensi tunggal berdimensi banyak
Peneliti independen terhadap Peneliti berinteraksi dengan
fakta yang diteliti fakta yang diteliti
Bebas nilai dan tidak bias Tidak bebas nilai dan bias.

Pendekatan deduktif. Pendekatan induktif


Pengujian teori dengan analisis Penyusunan teori dengan
kuantitatif analisis kualitatif
3) Penelitian Perkembangan (Developmental Reseach);
Penelitian ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Objek penelitiannya adalah perubahan atau kemajuan yang
dicapai oleh individu, seperti peserta didik, guru, kepala
sekolah, dan unit-unit pendidikan lainnya. Tujuan peelitian
ini adalah untuk mengetahui perkembangan individu dalam
kurun waktu tertentu.
Penelitian ini terdiri tiga jenis;
a. Studi Alur Panjang.
b. Studi Silang-sekat
c. Studi Kecenderungan
MENURUT TEMPATNYA;
1) Penelitian Kepustakaan (Libarary research);
Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan di pustaka.

2) Penelitian Laboratrium (laboratory research);


Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium. Penelitian ini
sering digunakan dalam penelitian eksperimen.

3) Penelitian Lapangan (field research);


Penelitian dilaksanakan di suatu tempat, dan tempat itu
diluar perpustakaan dan laboratorium.
RUMUSAN MASALAH

Pengertian Rumusan Masalah ;


Rumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau
dicarikan jalan pemecahannya.
Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata
lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap
dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti
didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab
setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah
dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan
pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah
hal paling mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu
apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan


masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan
tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Semua
bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua
bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang
digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah.

Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama


yang akan menentukan arah penelitian (Yenrizal, 2012)..
Perumusan Masalah memiliki fungsi;
a. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi
diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab
kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
b. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu
penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati,
akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti
sampai di lapangan.
c. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus
dikumpulkan, serta jenis data apa yang tidak perlu dan
harus disisihkan. Keputusan memilih data mana yang perlu
dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan melalui
perumusan masalah.
d. Dengan adanya perumusan masalah penelitian menjadi
dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan
menjadi populasi dan sampel penelitian
Kriteria rumusan Masalah;
a. Berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat
interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban
deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban
eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau lebih
fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusaia.
b. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan
dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara
jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru
maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
c. Hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan
pragmatis yang sedang aktual, sehingga pemecahannya
menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula, dan
dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan
masalah bagi kehidupan manusia.
Mengidentifikasi Masalah;
a. Mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti.
b. Masalah didapat melalui; Pengamatan,
pendengaran, Perasaan, Penglihatan dan
Penciuman.
c. Masaslah ada jika telah terjadi kesenjangan
atau gab antara das sollen dan das sien.
d. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang
mengancam, mengganggu, menghabat,
menyulitkan dan yang menunjukkan adanya
kesenjangan
TUGAS YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH ;
a. BUATKAN / CARIKAN JUDUL .
b. BUAT RUMUSAN MASALAHNYA.
c. TENTUKAN METODE PENELITIANNYA.
Sumber Masalah;
a. Bacaan terutama hasil penelitian.
b. Seminar; diskusi.
c. Pernyataan Pemegang otoritas.
d. Pengamatan sepintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan Intuitif
 Naluriyah
 Instingtif
 Impulsif
 Spontan
 Perspektif
Memilih Masalah dan Pembatasannya;
a. Masalah tersebut layak atau tidak untuk diteliti
(tergantung pada);
 Ada/tidak sumbangan teori utk penelitian yang akan
dilakukan
 Ada/tidak kegunaannya untuk pemecahan masalah.
b. Managebility; yaitu Cukup dana, cukup waktu,
cukup alat, kemampuan, teori yang digunakan dan
Penguasaan Metodenya.
Melakukan Study Pendahuluan ;
a. Dapat dilakukan dengan menelusuri dan memahami
kajian pustaka untuk bahan penyusun landasan teori
yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun
pembahasan hasil penelitian nantinya
b. Untuk memperkuat landasan teori yang kukuh serta
relevan relevan dengan persoalan yang akan dibahas
c. Untuk menyesuaikan antara teori dengan penelitian
yang akan dilakukan dengan berusaha memilih da
memilah teori
d. Dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah
yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan
data apa yang nantinya akan dibutuhkan.
Merumuskan Hipotesis;
a. Dalam penelitian kuantitatif Hipotesis sangat
diperlukan
b. Dengan menyatakan hipotesis penelitian akan lebih
fokus terhadap masalah yang diangkat
c. Seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan
data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena
data yang diambilnya melalui instrumen penelitian
hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan
hipotesis.
d. Hipotesis erat kaitannya dengan anggapan dasar.
Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang
kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang
membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan
kebenarannya.
Mengidentifikasi Variabel dan Definisi
Operasional Variabel;
1. Variabel dalam penelitian adalah fenomena yang akan atau tidak
akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain.
2. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang
diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan
terukur.
3. Menentukan atau membuat definisi operasional variabel sesuai
dengan maksud atau tujuan penelitian.
4. Definisi operasional variabel adalah definisi khusus yang
dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak
sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori
tertentu.
5. Variabel adalah atribut, obyek yang mempunyai variasi antara
yang satu dengan yang lain. (Contoh: prestasi belajar siswa,
tinggi badan, berat badan, sikap, motivasi, disiplin, berat,
Variabel di bagi dalam 5 (lima) macam;
a. Variabel independen (variabel bebas, stimulus, predictor,
antecedent). Variabel bebas: variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (variabel terikat). Dalam Structural Equation
Modeling (Pemodelan Persamaan Struktural), variabel
independen disebut variabel eksogen
b. Variabel dependen (variabel terikat, output, kriteria,
konsekuen). Variabel terikat: variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam SEM disebut variabel indogen
c. Variabel Moderator (variabel independen ke-2).
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen
d. Variabel intervening. yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Variabel
intervening merupakan variabel penyela (variabel antara)
yang terletak di antara variabel dependen dan variabel
independen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
e. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. (digunakan untuk membandingkan melalui
penelitian eksperimen).
Menentukan Rancangan atau Desain
Penelitian;
1. Rancangan sering disebut sebagai desain penelitian.
2. Merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif sebagai
pedoman dalam melaksanakan penelitian
3. Harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat
mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan
kebenaran secara ilmiah
Menentukan dan Mengembangkan Instrumen
Penelitian;
a) Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya.
b) Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih
sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang
dilakukan.
c) Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
d) Sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen
penelitian, perlu dilakukan pertimbangan yaitu kesesuaiannya
dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
e) Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok
digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu
Menentukan Subjek Penelitian;
 Orang yang terlibat dalam penelitian disebut subjek
penelitian, seringkali subjek ini berkaitan dengan populasi dan
sampel.
 Berhati-hati dalam menentukannya sampel karena akan
menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap
seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya
merupakan sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi
penelitian.
 Pengambilan sampel penelitian yang salah akan mengarahkan
peneliti kepada kesimpulan yang salah pula.
 Sampel yang dipilih harus mempresentasikan populasi
penelitian
Melaksanakan Penelitian;
 Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data
sesuai dengan desain atau rancangan penelitian yang telah
dibuat.
 Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara cermat dan
hati-hati karena berhubungan dengan data yang dikumpulkan,
 Keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan
menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.
 Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam
melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang
sekilas semuanya tampak penting dan berharga.
 Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah
dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data
berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara
ketat.
 Berdasarkan cara pengambilan data dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu;
 Data langsung adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari sumber data (subjek penelitian),
 Data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa
berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian yaitu
melalui penggunaan media tertentu
Misalnya wawancara menggunakan telepon, dan sebagainya.
Melakukan Analisis Data;
• Data yang dikumpulkan dalam penelitian tidak akan
mempunyai nilai apapun sebelum dilakukan analisis.
• Bila penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis
data akan bersifat kuantitatif.
• Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh
akan bersifat kualitatif
• Jika data perlu diolah menjadi data kuantitatif, maka perlu
digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data
Merumuskan Hasil Penelitian dan
Pembahasan;
• Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan
pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau
rumusan masalah, sesuai dengan hasil analisis data yang telah
dilakukan.
• Melakukan interpretasi dan diskusi hasil juga hasil penelitian
merupakan inti dari sebuah penelitian.
• Jika ada pengajuan hipotesis, maka hipotesis itu dinyatakan
diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau
ditolak.
• Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip
atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.
• Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang
menjadi sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
Menyusun Laporan Penelitian dan
Melakukan Desiminasi;
• Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib
menyusun laporan hasil penelitiannya.
• Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan
langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format
laporan ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi
atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya.
Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau
menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting
dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas
(masyarakat ilmiah) dan dapat dipergunakan bila diperlukan
VIII.MENYUSUN PROPOSAL
Proposal merupakan gagasan tentang sesuatu topik
studi yang penting dilakukan karena alasan-alasan
dan tujuan tertentu berikut pendekatan dan
metodologi untuk melakukannya.

Penyusunan proposal harus:


A. Dibangun dalam argumen yang jelas.
B. Didukung oleh data dalam setiap pointnya.
C. Ditunjukkan bagaimana masalah itu terintegrasi
secara konseptual
ISI PROPOSAL
Proposal pada dasarnya menjawab masalah:

 Apa yang akan diteliti?


 Mengapa masalah itu perlu diteliti?
 Bagaimana penelitian itu akan dilakukan?
 Strategi apa yang akan digunakan dalam
penelitian?
 Kapan setiap stage penelitian itu akan dilakukan?
3 Unsur harus ada dalam Proposal Penelitian
a) Pendahuluan; sejauhmana pemahaman peneliti
tentang peta permasalahan yang akan diteliti

b) Kerangka Teori/Telaah Pustaka; sejauhmana


pemahaman peneliti terhadap peta teori dan posisi
kerangka pikir dalam penelitiannya

c) Metodologi; sejauhmana pemahaman peneliti


tentang cara untuk mencapai tujuan dari
penelitiannya
Unsur Pendahuluan; (Apa isinya):
A. Latarbelakang Masalah
 Membangun argumen: mengapa penelitian itu penting
untuk dilakukan
 Dari segi akademik mungkin akan melahirkan teori baru
dan/atau membatalkan teori lama.
 Dari kepentingan yang lebih pragmatik akan dapat
memecahkan masalah (problem solving) yang sedang
dihadapi masyarakat
 Disusun dengan Pola Piramida Terbalik, maksudnya latar
belakang harus dimulai dari uraian yang bersifat umum &
kemudian mengarah kepada persoalan-persoalan yang
spesifik
 Yang harus dihindari dalam menyusun Latarbelakang
adalah membangun alasan yang tidak relevan atau tidak
konsisten.
B. Rumusan Masalah
 Merupakan elemen yang paling penting dalam research
design;
 Merupakan starting point untuk masuk dalam masalah
research yang akan dilakukan;
 Oleh karena pertanyaan penelitian merupakan yang paling
esensial, maka harus dirumuskan dengan kalimat yang
sangat jelas dan padat.
 Berkaitan dengan tujuan dan sifat penelitian
 Dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dan harus
menyatakan hubungan antara dua proposisi hukum
(penelitian hukum normatif) atau variabel (socio-legal
research).
 menyiratkan kemungkinan dapat diuji secara empiris
(untuk socio-legal research / non doctrinal).
 harus dinyatakan secara tegas serta tidak mengandung
keraguan
C. Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan hal
spesifik yang diinginkan dari kegiatan penelitian
berdasarkan rumusan masalah.
 Jadi harus ada konsistensi antara rumusan masalah,
tujuan penelitian dan kesimpulan
 (Hukum Doktrinal) Tujuan penelitian menunjukkan
arah preskripsi mengenai hal yang seharusnya
merupakan esensi penelitian hukum doktrinal
D. Manfaat Penelitian
 Manfaat teoritis: Manfaat teoritis bertalian dengan
pengembangan ilmu hukum
 Manfaat praktis: Manfaat praktis bertalian dengan
pemecahan masalah yang diteliti. Seyogyanya dapat
dijelaskan manfaat praktis bagi institusi tempat
penelitian dilakukan, masyarakat
E. Tinjauan Pustaka
 Bagian ini berisi uraian sistematis tentang berbagai
keterangan yang dikumpulkan dari pustaka yang ada
hubungannya, dan menunjang penelitian.
 Referensi pustaka yang wajib digunakan berupa jurnal
(minimal tiga jurnal terdiri atas dua jurnal
internasional dan satu jurnal nasional) dan buku teks,
dengan ketentuan 75 % wajib menggunakan referensi
terbaru/termutakhir

Anda mungkin juga menyukai