Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Obyek Kajian Hukum Perkawinan Islam di Indonesia

Disusun Oleh :

A.Renaldy Firnanda
(2022540001)

Mata Kuliah : Hukum Perkawinan di Indonesia

Dosen Pengampu :
Dr. Nazaruddin, M.A

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LHOKSEUMAWE
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ I


DAFTAR ISI .......................................................................................................II
PEMBAHASAN ..................................................................................................1
Obyek Kajian Hukum Perkawinan Islam di Indonesia ..................................1
1. Definisi Obyek Kajian Hukum Perkawinan Islam............................................2
2. Syara-syarat Hukum Pekawinan Islam .............................................................4
PENUTUP / KESIMPULAN ..............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................6
Objek kajian hukum perkawinan Islam di Indonesia merujuk pada aturan-aturan dan prinsip-
prinsip hukum yang mengatur tentang perkawinan menurut ajaran Islam di wilayah Indonesia.
Hukum perkawinan Islam di Indonesia didasarkan pada Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad
SAW, serta dipengaruhi oleh tradisi dan budaya lokal.
Beberapa hal yang menjadi objek kajian hukum perkawinan Islam di Indonesia antara lain
adalah:
1. Syarat-syarat sahnya pernikahan: Hukum perkawinan Islam di Indonesia menetapkan
bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pernikahan dianggap sah secara
syar'i, seperti persetujuan dari kedua belah pihak, wali nikah, dan saksi-saksi.
2. Proses pernikahan: Proses pernikahan Islam di Indonesia meliputi beberapa tahapan,
seperti akad nikah, ijab kabul, serta upacara pernikahan yang biasanya melibatkan
keluarga dan masyarakat.
3. Hak dan kewajiban suami istri: Hukum perkawinan Islam di Indonesia juga mengatur hak
dan kewajiban suami dan istri dalam pernikahan, seperti nafkah, perlindungan, dan
tanggung jawab dalam mendidik anak.
4. Perceraian: Hukum perkawinan Islam di Indonesia juga mengatur mengenai perceraian,
termasuk syarat-syarat dan prosedur perceraian, serta pembagian harta dan hak asuh
anak.
5. Poligami: Hukum perkawinan Islam di Indonesia juga mengatur mengenai poligami,
yaitu perkawinan seorang pria dengan lebih dari satu wanita, yang dibolehkan dalam
Islam dengan beberapa syarat dan aturan tertentu.
6. Pemenuhan hak-hak anak: Hukum perkawinan Islam di Indonesia juga menekankan
pentingnya pemenuhan hak-hak anak dalam perkawinan, seperti hak atas nafkah,
pendidikan, dan kasih sayang.
Objek kajian hukum perkawinan Islam di Indonesia terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat. Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait terus
melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami
hukum perkawinan Islam, sehingga dapat tercipta kehidupan keluarga yang harmonis dan
bahagia.
Perkawinan merupakan salah satu institusi sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Di Indonesia, perkawinan diatur oleh berbagai undang-undang, termasuk undang-undang
pernikahan islam. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek tentang perkawinan islam,
seperti syarat-syarat perkawinan, hak dan kewajiban suami istri, dan cara-cara mengakhiri
perkawinan. Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang obyek kajian hukum perkawinan
islam di Indonesia.
1. Definisi Perkawinan Islam
Perkawinan Islam didefinisikan sebagai suatu ikatan pernikahan antara seorang pria dan seorang
wanita yang sah menurut hukum Islam. Syarat-syarat perkawinan Islam termasuk adanya
kesepakatan antara kedua belah pihak, mahar atau maskawin, wali nikah, dan saksi-saksi yang
sah.
2. Syarat-syarat Perkawinan Islam
Syarat-syarat perkawinan Islam di Indonesia diatur oleh undang-undang No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan. Syarat-syarat tersebut antara lain:
a. Pihak laki-laki harus berusia minimal 19 tahun, sedangkan pihak perempuan harus berusia
minimal 16 tahun. b. Kedua belah pihak harus mampu melakukan pernikahan, baik dari segi fisik
maupun psikologis. c. Kedua belah pihak harus memiliki kesepakatan untuk melakukan
pernikahan. d. Mahar atau maskawin harus disepakati oleh kedua belah pihak. e. Ada wali nikah
yang sah yang mengawasi proses pernikahan. f. Ada saksi-saksi yang sah yang menyaksikan
proses pernikahan.
3. Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Perkawinan Islam
Setelah terjadinya perkawinan Islam, kedua belah pihak memiliki hak dan kewajiban masing-
masing. Hak-hak suami antara lain:
a. Mengatur rumah tangga
b. Memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak
c. Mengambil keputusan besar dalam rumah tangga
d. Memimpin keluarga dan memberikan perlindungan kepada keluarga

Sedangkan kewajiban suami antara lain:


a. Memberikan nafkah yang cukup kepada istri dan anak-anak
b. Memberikan perlindungan dan rasa aman kepada keluarga
c. Memberikan kebahagiaan dan kepuasan kepada istri
d. Menghormati hak dan kewajiban istri

Hak-hak istri antara lain:


a. Mendapatkan nafkah dari suami
b. Mendapatkan perlindungan dan rasa aman dari suami
c. Mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dari suami
d. Mendapatkan keadilan dan kesetaraan dalam rumah tangga
Sedangkan kewajiban istri antara lain:
a. Menjadi pendamping yang baik bagi suami
b. Menjaga hubungan baik dengan suami
c. Merawat dan mendidik anak-anak dengan baik

Hukum perkawinan Islam di Indonesia merujuk pada aturan dan regulasi yang mengatur
pernikahan dalam agama Islam, yang secara hukum diakui oleh negara Indonesia. Objek kajian
hukum perkawinan Islam di Indonesia mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Hukum Keluarga Islam: Hukum Keluarga Islam di Indonesia mengatur pernikahan,
perceraian, hak waris, dan kewajiban orang tua dalam keluarga Islam. Hukum Keluarga
Islam juga mengatur masalah-masalah lain yang berkaitan dengan keluarga, seperti
pengasuhan anak, nafkah, dan hak-hak keluarga lainnya.
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata): Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata juga memainkan peran penting dalam mengatur perkawinan di Indonesia.
KUHPerdata mengatur tentang persyaratan dan prosedur perkawinan, pembatalan
perkawinan, serta pengaturan harta bersama dalam pernikahan.
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan: Undang-Undang ini menjadi
dasar hukum perkawinan di Indonesia. Undang-Undang ini mengatur tentang persyaratan
perkawinan, jenis perkawinan, hak dan kewajiban suami istri, perceraian, dan ketentuan
lainnya yang berkaitan dengan perkawinan.
4. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010: Putusan Mahkamah
Konstitusi ini menegaskan bahwa pasangan yang ingin menikah di Indonesia harus
memiliki agama yang sama. Jika pasangan memiliki agama yang berbeda, maka
pernikahan mereka harus dilakukan di luar negeri.
5. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): Fatwa MUI juga memainkan peran penting
dalam mengatur perkawinan di Indonesia. Fatwa MUI mengeluarkan pandangan dan
rekomendasi tentang isu-isu yang berkaitan dengan perkawinan, seperti pembagian harta
dalam pernikahan, wakaf harta, dan hukum poligami.
6. Praktek Hukum: Praktek hukum juga menjadi objek kajian dalam hukum perkawinan
Islam di Indonesia. Hal ini meliputi praktek-praktek yang dilakukan oleh hakim,
pengacara, notaris, dan perangkat hukum lainnya dalam mengimplementasikan hukum
perkawinan di Indonesia.
Dalam kesimpulannya, objek kajian hukum perkawinan Islam di Indonesia meliputi berbagai
aspek hukum yang berkaitan dengan perkawinan dalam agama Islam dan diatur oleh undang-
undang dan peraturan lainnya. Ini meliputi hukum keluarga Islam, Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, putusan Mahkamah
Konstitusi, fatwa MUI, dan praktek hukum yang dilakukan dalam sistem hukum Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) - Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974
Kitab Undang-Undang Hukum Keluarga (KUH Keluarga) - Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974
Undang-Undang Perkawinan - Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 tentang Permohonan Pengujian
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Buku "Hukum Perkawinan Islam di Indonesia" karya Muhammad Syafi'i Antonio
Jurnal "Studi Perbandingan Hukum Islam di Indonesia dan Malaysia" karya M. Zaenal
Arifin
Jurnal "Aspek Hukum Perkawinan dalam Perspektif Islam" karya Nurhadi Nasution

Anda mungkin juga menyukai