Anda di halaman 1dari 69

Curriculum Vitae Pekerjaan

• A h l i G i z i / D i e ti s i e n R S M u h a m m a d i y a h
Ta m a n P u r i n g ( 2 0 0 0 s d S e k a r a n g
• Konselor Menyusui/ Laktasi (2006 sd
sekarang)

Organisasi
• Anggota IKMI (Konselor Menyusui
Indonesia) thn 2009 sd sekaran g
• P e n g u r u s A s D I ( A s o s i a s i D i e ti s i e n
Indonesia) DPD DKI 2015 – sekarang
• Pengurus PERSAGI Bid Diklat DPP Pusat
2019 - skrg

Pengalaman
• Fasilitator Konselor Menyusui 40 JamWHO
• Konselor PMBA, Sentra Laktasi Indonesia –
Unicef
STANDAR PROGRAM NASIONAL
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING&
WASTING
Fitri Wardah Mardiah, SKM, RD
STANDAR AKREDITASI
NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
KARS 2012 NOMOR HK.01.07/MENKES/1128/2022
TENTANG STANDAR AKREDITASI
SNARS RUMAH SAKIT
STANDAR AKREDITADI STARKES 2022
Program Nasional
1.PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

2. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN


TUBERCULOSIS/TBC

3. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

4. PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING

5. KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT


Stunting
Bukan hanya ukurun tinggi badan (pendek)
yang memprihatinkan, tetapi lebih serius
adalah dampak stunting terhadap rendahnya
kecerdasan dan mempengaruhi kualitas SDM

Stunting harus dicegah !!!


Untuk generasi berikutnya
Stunting cannot be cured but it can be prevented

PREVENTIF Cegah PREVENTIF Cegah PREVENTIF Cegah


PRIMER Stunting SEKUNDER NCD TERSIER Mortalitas
Preventive dan Promotive
di Masyarakat /Rumah Sakit Puskesmas/Dinkes
• Zat Gizi yang sesuai dengan kebutuhan adalah solusi nya untuk
pencegahan STUNTING
• Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
• Pemantauan tumbuh kembang anak dan tata laksana
• Imunisasi lengkap
• Berikan edukasi & konseling PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)
pada ibu & pengasuhnya
• Minum Air bersih dan cuci tangan, sanitasi lingkungan , PHBS
• Apabila ada masalah asupan makan, sehingga anak kurus, berisiko
malnutrisi refer ke Nutrisionis/Dietisien untuk asesmen lebih lanjut
(dilakukan asuhan gizi)
• Pasien anak Malnutrisi wasting yang masuk RS ditangani cepat oleh
PPA, jangan sampai menjadi malnutrisi Kronik/STUNTING
Pedoman Pencegahan&Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kemenkes RI 2019
ELEMEN PENILAIAN STANDAR
PROGRAM NASIONAL
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
DAN WASTING AKREDITASI
STARKES 2022
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
Program Nasional 4
1) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan program gizi.
2) Terdapat tim untuk program penurunan prevalensi
stunting dan wasting di rumah sakit.
3) Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan
untuk kasus gangguan gizi yang perlu penanganan lanjut
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting

a. Standar Prognas 4
Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi
stunting dan wasting.
b. Standar Prognas 4.1
Rumah Sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit
kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
Organisasi program penurunan prevalensi stunting dan wasting dipimpin oleh staf
medis atau dokter spesialis anak. Rumah sakit menyusun
program penurunan prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit
terdiri dari :
1) Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan
keluarga tentang masalah stunting dan wasting;
2) Intervensi spesifik di rumah sakit;
3) Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi;
4) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting;
5) Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta
merupakan jejaring rujukan
6) Program pemantauan dan evaluasi
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
Penurunan prevalensi stunting dan prevalensi wasting meliputi:
1) Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit
tentang Program Penurunan Stunting dan Wasting
2) Peningkatan efektifitas intervensi spesifik.
a) Program 1000 HPK
b) Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu hamil.
c) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil.
d) Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
2) Peningkatan efektifitas intervensi spesifik.
d) Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
e) Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
f) Pemantauan Pertumbuhan (Pelayanan Tumbuh Kembang bayi dan balita).
g) Pemberian Imunisasi.
h) Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
i) Pemberian Vitamin A.
j) Pemberian taburia pada Baduta (0-23 bulan).
k) Pemberian obat cacing pada ibu hamil.
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
3) Penguatan sistem surveilans gizi
a) Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata
Laksana Gizi Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan
dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita)
b) Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM
(Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
c) Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian,
pencatatan dan pelaporan gizi buruk dan stunting dalam Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS).
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan
kasus wasting dengan menyiapkan sebagai:
1) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan
kasus, penyebab dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak
2) Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
3) Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan manajemen serta
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dengan kelas di
bawahnya dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya
dalam tata laksana stunting dan gizi buruk.
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting

e. Elemen Penilaian Prognas 4.1


1) Rumah sakit membuktikan telah melakukan pendampingan
intervensi dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring
rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di
wilayahnya serta rujukan masalah gizi.
2) Rumah sakit telah menerapkan sistem pemantauan dan
evaluasi, bukti pelaporan, dan analisis.
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting (KARS)
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting (LARSI)
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
Regulasi Rumah Sakit telah menetapkan
kebijakan tentang pelaksanaan
Tim dan program gizi terkait penurunan
Program Kerja
pravalensi stunting dan wasting
Pelayanan Kasus 1.Adanya Regulasi > Peraturan Direktur (Kebijakan)
Rujukan 2.Terbentuknya Tim Program Stunting &wasting

3.Adanya Program Kerja Tim Stunting


Penguatan
4. Bukti pendampingan intervensi, pengelolaan gizi
Jejaring
dan penguatan jejaring

Pemantauan, 5. Bukti penerapan sistem pemantauan, evaluasi dan


Pelporan pelaporan
Evaluasi
4
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang
1. REGULASI Percepatan Penurunan Stunting. Perpres tersebut memuat
acuan yang harus dicapai oleh pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
2. SK TIM STUNTING
Organisasi pelaksana program yang dimaksud pada
standar 4 prognas adalah tenagakesehatan yang
kompeten terdiri: •Staf medis
•Staf keperawatan
•Staf instalasi farmasi
•Staf instalasi gizi
•Tim tumbuh kembang
•Tim Humas rumah sakit
2. SK TIM STUNTING
Isi :
•Struktur Organisasi
•Tugas Pokok

Sosialisasi Tim
•Pertemuan
•UMAN
- Undangan
- Materi
- Absensi/ Daftar hadir
- Notulen pertemuan
3. PEDOMAN KERJA

Pedoman Kerja Tim Stunting , berisi :

•Bab I Pendahuluan
•Bab II Kegiatan Tim
•Bab III Struktur Organisasi Tim
•Bab IV Saranan Dan Fasilitas
•Bab V Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

Atau
PANDUAN

Panduan Kerja Tim Stunting , berisi :

•Bab I DEFINISI
•Bab II Ruang Lingkup
•Bab III Kebijakan
•Bab IV Tatalaksana
•Bab V Dokumentasi
3. PEDOMAN KERJA
SKEMA PENEMUAN KASUS GIBUR
ALUR TATALAKSANA STUNTING
Pedoman pencegahan dan tatalaksanan gizi buruk pada balita, Kemenkes 2019
4. PROGRAM KERJA
Peningkatan p e m a h a m a n d a n kesadaran seluruh staf, pasien, d a n keluarga
tentang m a s a l a h stunting d a n wasting

R u m a h sakit s e b a g a i p e n d a m p i n g klinis d a n m a n a j e m e n serta m er upakan jejaring rujukan

R u m a h sakit s e b a g a i pusat rujukan k a s u s stunting d a n wasting

Intervensi spesifik gizi d a n Pener apan


RSSIB

Program p e m a n t a u a n d a n evaluasi
IMPLEMENTASI PROGNAS WASTING DAN STUNTING
UNSUR TUJUAN RINCIAN KEGIATAN

Peningkatan Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga Kesehatan rumah • Melakukan sosialisasi kepada staf rumah sakit di luar
pemahaman dan sakit tentang Program Penurunan Stunting dan Wasting tim, pasien dan keluarga untuk SOP pencegahan dan
kesadaran penanggulangan wasting dan stunting
seluruh staf,
pasien dan • Melakukan penyuluhan kepada staf rumah sakit dan
keluarga tentang koordinasi antar bagian dan tim prognas
masalah stunting • Mengembangkan media KIE dan penyebarluasan
dan wasting; informasi terkait pencegahan dan penanggulangan
wasting dan stunting

Intervensi a) Program 1000 HPK. • Koordinasi dengan Sudinkes dan Puskesmas setempat
spesifik di rumah untuk pemenuhan stok PMT, Vitamin A, TTD, Taburia
b) Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu hamil. dan obat cacing serta penyediaan sarana pendukung
sakit
c) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil. lainnya yang dibutuhkan untuk intevensi spesifik
d) Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif. • Penyuluhan, edukasi dan konseling kepada pasien dan
keluarganya tentang pentingnya 1000 HPK, IMD, ASI
e) Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). eksklusif, PMBA dll minimal untuk 7 kontak dengan
f) Pemantauan Pertumbuhan (Pelayanan Tumbuh Kembang pasien
bayi dan balita). Menginformasikan kepada pasien dan keluarganya

g) Pemberian Imunisasi. untuk layanan intervensi spesifik yang bisa dilakukan
di RS
h) Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang.
• Pencatatan dan Pelaporan
i) Pemberian Vitamin A.
j) Pemberian taburia pada Baduta (0-23 bulan).
k) Pemberian obat cacing pada ibu hamil.

Pedoman pencegahan dan tatalaksanan gizi buruk pada balita, Kemenkes 2019
IMPLEMENTASI PROGNAS WASTING DAN STUNTING
UNSUR TUJUAN RINCIAN KEGIATAN

Penerapan Rumah • Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model • Kebijakan 10 LMKM
Sakit Sayang Ibu dan Pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan
Membuka kelas ibu dan kelas ibu menyusui
Bayi ASI Eksklusif serta Perawatan Metode Kanguru •
(PMK) pada BBLR • Melaksanakan IMD di ruang persalinan
• Melaksanakan pemantauan dan evaluasi • Tersedia ruang menyusui yang standar
pelaksanaan program RSSIB 10 langkah Mempunyai konselor menyusui

menyusui dan peningkatan kesehatan ibu
• Terbebas dari Praktik Promosi Sufor

Rumah sakit 1) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus • Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata
sebagai pusat stunting untuk memastikan kasus, penyebab dan laksana Gizi Stunting, Tata Laksana Gizi Kurang,
rujukan kasus tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak. Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan
stunting dan 2) Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita).
wasting; buruk dengan komplikasi medis.
• Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi
Rumah sakit 3) Rumah sakit dapat melaksanakan melalui aplikasi ePPGBM (Aplikasi Pencatatan
sebagai pendampingan klinis dan manajemen serta dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit
pendamping klinis dengan kelas di bawahnya dan Fasilitas • Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan
dan manajemen Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya dan kematian, pencatatan dan pelaporan gizi
serta merupakan dalam tata laksana stunting dan gizi buruk. buruk dan stunting dalam Sistem Informasi
jejaring rujukan 4) Penguatan Sistem Surveilens Gizi Rumah Sakit (SIRS)

Pedoman pencegahan dan tatalaksanan gizi buruk pada balita, Kemenkes 2019
4. PROGRAM KERJA
1. PENINGKATAN PEMAHAMAN & KESADARAN STAF RS
Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf,
pasien, dan keluarga tentang masalah stunting dan wasting
melalui daring

Kurva Tumbuh Kembang dan Alur


1. PENINGKATAN PEMAHAMAN & KESADARAN STAF RS

Materi Stunting diberikan pada


kegiatan Introduksi Karyawan Baru
1. PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN DAN KELUARGA

Leaflet Stunting di
Area Public/ Poliklinik

Edukasi Gizi
pasien Rawat
Inap

Open Table
2
Edukasi Gizi
1. PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN DAN KELUARGA
2. PENINGKATAN EFEKTIFITAS
INTERVENSI SPESIFIK
• Suplementasi tablet Besi dan Folat p a d a ibu
hamil
• Promosi dan konseling IMD dan ASI
sksklusif
• Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) melalui kelas MPASI
• Pemantauan pertumbuhan bayi dan
Balita
• Pemberian imunisasi
• Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) di Posyandu Binaan
• Pemberian Vitamin A
• Penguatan sistem jejaring 3
2. PENINGKATAN EFEKTIFITAS
INTERVENSI SPESIFIK

Edukasi
Menyusui
Pemantauan
Konseling Pertumbuhan
Menyusui
KELAS IBU HAMIL
DAN KELAS MPASI
STANDAR PROGNAS 4.1
Rumah Sakit membuktikan telah melakukan pendampingan
intervensi dan pengelolaan gizi serta penguatan rujukan kepada
rumah sakit kelas dibawahnya dan FKTP diwilayahnya serta rujukan
masalah gizi

1. Bukti p e l a k s a n a a n p e n d a m p i n g a n intervensi
dan p e n g e lo la a n gizi
2. P e l a k s a n a a n rujukan
3. Bukti pelaporan, p e m a n t a u a n d a n evaluasi
Pertemuan dengan Ka.Puskesmas
dan Ahli gizi Puskesmas

Pos Gizi

Pertemuan dengan Ka.Puskesmas dan Ahli gizi


Puskesmas
P e n g u a t a n Jej a r i n g
R A PAT PA PA R A N H A S IL A N A L I S A S T U N T I N G &
P E N E TA PA N L O K U S S T U N T I N G SERTA R E N C A N A
P R O G R A M GIZI 2022
Penguatan Jejaring
R A PAT PA PA R A N H A S IL A N A L I S A S T U N T I N G &
P E N E TA PA N L O K U S S T U N T I N G SERTA R E N C A N A
P R O G R A M GIZI 2022

Komitmen Bersama
P e n g u a t a n Jej a r i n g
R A PAT KOORDINASI P R O G R A M P E N C E G A H A N &
P E R C E PATAN S T U N T I N G DI J A K A RTA S E L ATA N

S u k u Din as K e s e h a t a n Jaka rta Selatan M e m b u a t


W A G K o o r d i n a si Ka.Unit Gizi RSUD & RS S e Jaksel
1. BUKTI PELAKSANAAN INTERVENSI DI RS

Intervensi Gizi Di Rumah Sakit


(Proses Asuhan Gizi Terstandar)

Intervensi Gizi di Rumah Sakit


sesuai kondisi penyakit pasien

Pemberian Makan gizi


seimbang

Edukasi dan Konseling Gizi


1. BUKTI
PELAKSANAAN
INTERVENSI DI RS

Koordinasi dgn PPA lain


Edukasi dan Konseling Gizi
2. BUKTI PELAKSANAAN
INTERVENSI EKSTERNAL
RUMAH SAKIT

Kegiatan Puskesmas &


Posyandu
Bukti pelaksanaan
p e n d am p i n g an
I N T E RVE NS I
2. Pelaksanaan Rujukan

• Menerima Rujukan dari FKTP


• Merujuk ke FKRTL/ RS Type diatas

MO U Rujukan - Penguatan Jejaring


2. Pelaksanaan Rujukan

Sumber : Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan


2. Bukti Pelaksanaan Rujukan
Rawat Jalan Rawat Inap
RS MENERAPKAN SISTEM PEMANTAUAN DAN
EVALUASI, BUKTI PELAPORAN DAN ANALISA

KEGIATAN MONITORING &


EVALUASI

Laporan Tercapainya Program


Kerja Tim Stunti ng
Laporan Tercapainya Program
Kerja Tim Stunti ng
• Pelati han Staf RS
• Kegiatan Intervensi Gizi
Spesifi k
• Kegiatan Rujukan ->
tatalaksana yang
berkesinambungan

Laporan Tim Stunting terkait


Program Intervensi Spesifik
EVALUASI PROGRAM KERJA TIM PENURUNAN PREVALENSI STUNTING WASTING BULAN JULI

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISA

Realisasi Sosialisasi pada Tenaga Dilaksanakan melalui Daring oleh Tim


1 100% 100% stunting dan kegiatan Introduksi Perlu adanyasosialisasi sec rutin setiap
Kesehatan RS (PPA) tentang Stunting karyawan/pembekalan karyawan tahun dan pelatihan pemantauan TK dan
stunting bagi nakes
Sesuai Rencana Bulan September,
2 Realisasi Pelatihan Tim Stunting minimal 100%   dengan diawali Pelatihan Perawat/
1 tahun Anggota Tim Stunting mengenai
Praktek Pemberian ASI  
Dari 319 orang ibu Hamil yang datang Tidak semua Dr Obgyn memberikan /
ANC ke Poliklinik RSMTP data
Cakupan Jumlah Ibu hamil yang meresepkan tablet TD/ zat besi karena
3 mendapat Tablet tambah Darah 50% 12,8% menunjukkan hanya 12,8% yang diberi ada bbrp DPJP merasa jika kadar Hb ibu
resep tablet Tambah Darah . Hal ini
Hamil normal tidak perlu diberikan TD
dibawah standar Target sebesar 50%
Capaian jauh dibaah target karena
Cakupan Skrining status Gizi bayi balita belum semua perawat poli menskrining  
80% 19,7%
di rawat jalan status pasien anak di poli
4
Capaian Tercapai dilakukan oleh Ahli
Cakupan Skrining status Gizi bayi balita 80% 85,1% Gizi bersamaan dengan kegiatan Pasien anak yang tidak terskrining saat
di rawat Inap Asuhan Gizi di Ranap Ahli Gizi Libur

Perlu dilakukan pengkajian lebih dalam


5 Cakupan Ibu Post Natal dengan IMD 70% 97,2% Capaian IMD diatas Target yang dari target capaian IMD, berapa banyak
diharapkan Yang sukses Memberikan ASI Ekslusisf

Cakupan Edukasi Gizi ibu Menyusui Di Capaian Edukasi Gizi dilakukan oleh Dari 30/31 Ibu Postnatal diberikan
Ruang Rawat Inap 80% 96% Ahli Gizi bersamaan dengan kunjungan edukasi dengan menyertakan Leaflet GIZI
6 Ahli Gizi sebagai PPA IBU MENYUSUI
Belum adanya Leaflet Laktasi sebagai
7 Cakupan Edukasi & Konseling Menyusui 70% 41,6% alat kerja Perawat dalam melakukan Leaflet selesai Minggu ke-2 Agustus
( Laktasi) Edukasi

8 Bayi dan balita dengan kasus stunting 90%   Belum ada kasus Belum Ada data
mendapat rujukan sesuai prosedur

9 Laporan Posyandu binaan Ada v Laporan Kegiatan posyandu Binaan Laporan Kegiatan posyandu Binaan
laporan

Tetapkan indicator program stunting da targetnya disertai pencapainya dan analisanya


Monitoring &Evaluasi hasil kegiatan posyandu
Ahli Gizi RS Koordinasi dan Kolaborasi dengan Ahli Gizi Kelurahan dan
Puskesmas  input ePPGBM dan rencana ikut serta dalam Program pemantauan
balita Stunting Di wil Kerja Puskesmas Kebayoran Baru “Kelas Bintang”
Pelaporan dan analisa laporan
Pelaporan Kasus Anak Gizi Buruk&Stunting
KESIMPULAN RS memiliki Regulasi
RS menetapkan Pedoman & TIM
RS melaksanakan Program kerja
• Sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan
• Program intervensi spesifik
• Tatalaksana asuhan gizi
RS menetapkan system Rujukan , melaksanakan
Penguatan Jejaring dengan FKTP
RS melakukan pemantauan , evaluasi dan
pelaporan kasus yang ada
KESIMPULAN • RS melaksanakan Program
• RS memiliki Regulasi
• RS menetapkan TIM
• RS Sebagai Pusat Rujukan
• RS melaksanakan Penguatan Jejaring dengan
FKTP
• RS Membuat laporan Pelaksanaan Program
 Sosialisasi dan Pelatihan staf tenaga kesehatan
 Program Intervensi Spesifik
 Tatalaksana Tim Asuhan Gizi
Alhamdulillah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai