kapal Penangkap ikan Manajemen = Seni untuk menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain. Artinya = Manajer mencapai tujuan Organisasi melalui pengaturan orang-orang untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan (tidak melakukan pekerjaan sendiri) Manjemen Kapal Penangkap Ikan Adalah bagai mana cara mengatur kapal penangkap ikan untuk melakukan fungsinya dari berbagai pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, pengawasan, kegiatan-kegiatan, Pengadaan, Pengembangan, Pemberian Konpensasi, Pemeliharaan, dan pelepasan SDM agar tercapai tujuan yang diharapkan. Hal yang perlu diperhatikan agar Managemen Kapal Ikan Berlangsung Baik :
1. Pendekatan Sumber Daya Manusia
2. Pendekatan Manajerial 3. Pendekataan Sistem 4. Pendekatan Proaktif 5. Pendekatan Prioritas Pendekatan Sumber Daya Manusia
• Memperhatikan Martabat, dan kepentingan
hidup manusia agar layak dan sejahtera. • Sehingga Tugas yang diberikan pada setiap manusia dapat dikerjaan dengan baik. Pendekatan Manajerial
• Kerjasama antar departemen
• Pendelegasian tugas atasan ke bawahan Pendekatan Sistem • Manajemen yang diperlukan sistem terbuka, masing-masing departemen saling berhubungan. • Masing-masing saling dipengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Pendekatan Proaktif
• Meningkatkan Konstribusi kepada karyawan
• Antisipasi terhadap masalah yang akan timbul Pendekatan Prioritas
• Mengambil keputusan yang bijak
• Memperhatikan tingkat prioritas penyelesaian • Sehingga organisasi dan seluruh sistem akan berjalan dengan lancar. ORGANISASI KELEMBAGAAN PERIKANAN • Organisasi struktural dibawah pengendalian dan pengawasan dari pusat : Departemen Kelautan dan Perikanan yang membawahi : DKP Propinsi Dati II DKP Kabupaten Dati II dst MERENCANAKAN OPERASI PENANGKAPAN IKAN DAN DOCKING KAPAL Perlu persiapan yang berhubungan dengan : • Departemen DECK/Nautika • Departemen Mesin / Teknika • Departemen penangkapan Semua hubungan ini terkait dengan : • Penetuan Fishing Graund • Lamanya operasi penangkapan • Bahan bakar yang diperlukan • Bahan Makanan • AirTawar • Persiapan alat tangkap yang akan digunakan Persiapan Didarat :
• Pengurusan Dokument kapal :
Surat Ukur kapal, Pas Tahunan, surat izin berlayar, sertifikat kesempurnaan, SIUP, Sijil Awak kapal. • Pemeriksaan Alat-Alat Navigasi • Perlengkapan Kapal : Blok/Takal, Takal Dasar, segel- segel rantai, • Pengaturan susunan alat tangkap dan alat bantu penangkapan. • Perbekalan : BBM, Minyak pelumas, Perlengkapan perbaikan jaring (Benang, jaring, pelampung, pemeberat dll). Perisiapan Dilaut :
• Mempersiapkan alat tangkap
• Penentuan Fishing Graund yang tepat melalui alat navigasi yang ada DOCKING KAPAL • Salah satu kebutuhan pokok kapal yang harus dilakukan tepat waktu adalah total perawatan (Docking kapal) • Dilakukan supaya kapal laik laut • Keselamatan kapal dan isinya terjamin • Merawat, memeriksa, mengganti semua peralatan, diuji kelayakannya. Persiapan Docking Kapal • Kesiapan Bahan baku / suku cadang • Perkiraan waktu docking • Jenis pekerjaan • Tenaga ahli yang menangani (Dock enginer) • Biaya • Prosedur administrasi docking • Pengajuan perencanaan perawatan dan docking Pekerjaan dalam Docking • Pekerjaan Lambung kapal • Pekerjaan katup katup • Pekerjaan Jangkar, rantai jangkar, ceruk jangkar • Pekerjaan pada sistem propulsi • Pekerjaan Kalibrasi Turbo charger dan fuel injection pump • Pekerjaan dll • Selesai docking harus di lakukan “SEA TRIAL” STRUKTUR ORGANISASI KAPAL • NAKHODA (Pemimpin Umum diatas kapal) • ANAK BUAH KAPAL (Perwira kapal dan Non perwira/bawahan/Subordinate crew • Struktur organisasi dikapal tidak baku, karena tiap kapal bisa berbeda struktur organisasinya disesuaikan dengan jenis, fungsi, dan kondisi kapal. Jabatan lain dikapal selain nakhoda :
• Bar-Tender • Cabin-Boy • Swimming-pool Boy • General Purpose • Elictrician (juru listrik) • Fishing Master • Boy-Boy (Pembuang umpan) “Awak Kapal = Semua orang yang mempunyai jabatan diatas kapal termasuk Nakhoda”
“ABK = Semua orang yang mempunyai jabatan
diatas kapal kecuali Nakhoda” NAKHODA KAPAL • UU No. 21 1992 dan Pasal 341.b KUHD Nakhoda adalah “PEMIMPIN KAPAL” • Pasal 341 KUHD pasal 1 ayat 12 UU No.21 Thn 1992 “NAKHODA KAPAL Ialah Seseorang yang sudah menandatangani Perjanjian Kerja Laut (PKL) dengan pengusaha kapal diaman dinyatakan sebagai nakhoda, serta memenuhi syarat sebagai Nakhoda dalam arti untuk memimpin kapal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku” TANGGUNG JAWAB NAKHODA KAPAL • Melengkapi kapal dengan sempurna • Mengawaki kapal secara layak sesuai dengan aturan/prosedur • Membuat kapal layak laut ( seaworthy ) • Bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran yang ada di atas kapal • Mematuhi perintah pengusaha kapal selama tidak menyimpang dari undang-undang • JABATAN NAKHODA DI ATAS KAPAL • Sebagai pemegang kewibawaan umum di atas kapal • Sebagai pemimpin kapal • Sebagai penegak hukum • Sebagai pegawai pencatatan sipil • Sebagai notaris NAKHODA SEBAGAI PEMEGANG KEWIBAWAAN UMUM • Semua orang diatas kapal harus patuh terhadap nakhoda ( selama perintahnya tidak menyimpang dari peraturan perundang- undangan ) • Yang menentang perintah nakhoda merupakan pelanggaran hukum • Menentang atasan = menentang perintah nakhoda NAKHODA SEBAGAI PEMIMPIN KAPAL
• Nakhoda bertanggungjawab dalam membawa
kapal berlayar dari satu tempat ke tempat lain dengan selamat,aman sampai tujuan terhadap penumpang dan muatan NAKHODA SEBAGAI PENEGAK HUKUM • Nakhoda berwenang bertindak selaku polisi dan jaksa ( bila terjadi peristiwa pidana ) • Nakhoda dapat mengambil tindakan : - menahan / mengurung tersangka di atas kapal - membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) - mengumpulkan bukti-bukti - menyerahkan tersangka,bukti-bukti, dan BAP pada polisi atau jaksa di pelabuhan pertama yang disinggahi