Anda di halaman 1dari 5

Pengantar Teknik Perkapalan

TUGAS MANDIRI 6 PTP

Nama : Fathan Mubina Denu


NIM : 2310313062
Kelas : B
Dosen pengampu:
Bapak Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
Tugas Mandiri 6
1. Jelaskan Pengertian Kapal
2. Uraikan tentang Kelaiklautan Kapal

1. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan
tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan
terapung yang tidak berpindah-pindah. Mereka digunakan untuk berbagai tujuan termasuk
transportasi barang dan penumpang, kegiatan perikanan, penjelajahan, penelitian ilmiah,
serta kepentingan militer.
2. Kelaiklautan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan
kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan,
kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen
keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal
untuk berlayar di perairan tertentu.

Tugas
Download :
1. PP 51 Tahun 2002 tentang apa ?
2. UU 17 Tahun 200, tentang apa ?

➢ 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2002, atau lebih


dikenal sebagai PP 51/2002, adalah peraturan yang mengatur tentang Keselamatan
Pelayaran. Peraturan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk
mengelola dan memastikan keselamatan operasi kapal di perairan Indonesia. Berikut
adalah poin penting dari PP 51 Tahun 2002:

• Tujuan Utama : PP 51/2002 bertujuan untuk mengatur dan menjamin keselamatan dan
keamanan pelayaran di wilayah perairan Indonesia.

• Lingkup Regulasi : PP ini mencakup berbagai aspek terkait dengan keselamatan


pelayaran, termasuk persyaratan kelaiklautan kapal, tata cara pelayaran, keamanan awak
kapal, dan persyaratan teknis lainnya.

• Kelaiklautan Kapal : PP 51/2002 menetapkan persyaratan dan prosedur untuk


mendapatkan sertifikat kelaiklautan kapal. Sertifikat ini menunjukkan bahwa kapal
tersebut memenuhi standar keselamatan dan kelaikan yang ditetapkan oleh otoritas
maritim.

• Tata Cara Pelayaran : Regulasi ini mencakup tata cara pelayaran, termasuk navigasi
kapal, komunikasi, serta prosedur darurat dan keselamatan di laut.
• Kebakaran dan Alat Pemadam : PP 51/2002 mengatur persyaratan untuk sistem
kebakaran di kapal serta penggunaan alat pemadam kebakaran.

• Keselamatan Awak Kapal : Peraturan ini menetapkan standar keselamatan dan


kesehatan kerja untuk awak kapal, termasuk pelatihan, penggunaan peralatan pelindung
diri, dan persyaratan lainnya.

• Pemeliharaan Kapal : PP 51/2002 memuat ketentuan terkait pemeliharaan kapal,


termasuk pemeriksaan rutin, perawatan, dan perbaikan.

• Tanggung Jawab Pemilik dan Operator Kapal : Regulasi ini menetapkan kewajiban
pemilik dan operator kapal dalam memastikan kapal mereka memenuhi standar
keselamatan dan kelaikan yang ditetapkan.

• Sanksi dan Pengawasan : PP 51/2002 menyebutkan sanksi-sanksi yang dapat diberikan


kepada pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam regulasi ini. Juga mencakup
pengawasan dan penegakan hukum terkait keselamatan pelayaran.

• Penutup : Regulasi ini mencakup ketentuan mengenai tanggal berlakunya peraturan dan
penunjukan badan-badan yang bertanggung jawab atas implementasi dan pengawasan
keselamatan pelayaran.

*PP 51 Tahun 2002 memiliki peran kunci dalam menjaga keselamatan dan keamanan
operasi kapal di perairan Indonesia. Dengan adanya regulasi ini, diharapkan semua pihak yang
terlibat dalam industri maritim dapat mematuhi standar-standar keselamatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah undang-
undang yang mengatur berbagai aspek terkait dengan kegiatan pelayaran di perairan Indonesia. Undang-
undang ini merupakan payung hukum utama untuk industri maritim di Indonesia. Berikut adalah
beberapa poin penting dari UU 17 Tahun 2008:
1. Tujuan Utama: UU 17/2008 bertujuan untuk mengatur dan mengembangkan sektor
pelayaran sebagai salah satu sektor strategis dalam perekonomian nasional.
2. Lingkup Regulasi: Undang-undang ini mencakup berbagai aspek terkait dengan kegiatan
pelayaran, termasuk pengelolaan sumber daya pelayaran, keamanan dan keselamatan
pelayaran, serta hak dan kewajiban dari para pemangku kepentingan di sektor pelayaran.
3. Pembentukan Otoritas Maritim: UU 17/2008 menyebutkan pembentukan Badan
Pengelola Pelayaran Nasional (BPPN) yang bertugas mengelola dan mengembangkan
sektor pelayaran nasional.
4. Pengaturan Tentang Pelayaran: Undang-undang ini mengatur berbagai hal terkait
dengan operasi kapal, termasuk kepemilikan kapal, izin operasi, pendaftaran kapal, dan
persyaratan teknis.
5. Kelaiklautan Kapal: UU 17/2008 menetapkan persyaratan kelaiklautan kapal dan
prosedur untuk mendapatkan sertifikat kelaiklautan. Sertifikat ini menunjukkan bahwa
kapal tersebut memenuhi standar keselamatan dan kelaikan yang ditetapkan oleh
otoritas maritim.
6. Keamanan Pelayaran: Regulasi ini mencakup aspek keamanan pelayaran, termasuk
langkah-langkah untuk mencegah dan menanggulangi ancaman terhadap keamanan
pelayaran.
7. Hak dan Kewajiban Awak Kapal: UU 17/2008 mengatur hak dan kewajiban dari awak
kapal, termasuk terkait dengan kondisi kerja, pelatihan, dan perlindungan hak-hak
mereka.
8. Pengelolaan Pelabuhan: Undang-undang ini juga mencakup pengaturan terkait dengan
pengelolaan pelabuhan dan fasilitas maritim lainnya.
9. Perlindungan Lingkungan Maritim: UU 17/2008 memuat ketentuan-ketentuan untuk
melindungi lingkungan maritim dari dampak negatif kegiatan pelayaran.
10. Sanksi dan Pengawasan: Undang-undang ini menyebutkan sanksi-sanksi hukum yang
dapat diberikan kepada pihak-pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam regulasi
ini. Juga mencakup pengawasan dan penegakan hukum terkait kegiatan pelayaran.
*Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 adalah instrumen hukum yang sangat penting
dalam mengatur dan mengembangkan sektor pelayaran di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa kegiatan pelayaran berlangsung dengan aman, teratur, dan sesuai dengan
standar internasional yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai